9Ju8r n a Al Eqikdoahn oAmsrii SSyuawriaarhsi Indonesia, Desember 2017/1438 H Volume VII, No. 2: 98-110 Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indonesia Aqidah Asri Suwarsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Brawijaya, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183 email : [email protected] ABSTRACT The purpose of this study is to find a combination of financing portfolio that produces the smallest financing risk based on investor preference and based on the amount of financing in the economic sector at Sharia Commercial Bank. The research method is analytical descriptive research using secondary data obtained from a publication of Bank Indonesia (Statistik Perbankan Syariah) covering monthly data of financing position of 10 (ten) economic sector during January 2011-March 2014 for BUS / UUS category. Analyzer used by Markowitz Method. The results obtained from the research show BUS / UUS in Indonesia there is a combination of different economic sectors in the distribution of financing with the smallest financing risk. Optimal portfolio of financing distribution based on BUS risk preference to economic sector can be obtained if BUS distributes to Economic Sector of Business Services, then Transportation, Warehousing and Communication sector, then Construct. The smallest optimal risk portfolio of financing disbursements based on economic sector in Indonesia focuses on the business sector of the business economy, then the social services sector, then the mining sector. Keywords : Sharia Bank Financing, Economic Sector Financing, Optimal Portfolio, Shariah Bank Preferences Minimum Funding Risk, Markowitz Method ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mencari kombinasi portofolio pembiayaan yang menghasilkan risiko pembiayaan terkecil berdasarkan preferensi investor dan berdasarkan jumlah pembiayaan pada sektor ekonomi pada Bank Umum Syariah. Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik menggunkan data sekunder yang diperoleh dari publikasi Bank Indonesia (Statistik Perbankan Syariah) mencakup data bulanan posisi pembiayaan 10 (sepuluh) sektor ekonomi periode Januari 2011-Maret 2014 untuk kategori BUS/UUS. Alat analisis yang digunakan menggunakan Metode Markowitz. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan BUS/UUS di Indonesia terdapat kombinasi sektor ekonomi yang berbeda-beda dalam penyaluran pembiayaan dengan risiko pembiayaan terkecil. Portofolio optimal pada penyaluran pembiayaan berdasarkan preferensi risiko BUS terhadap sektor ekonomi dapat diperoleh apabila BUS menyalurkan pada Sektor Ekonomi Jasa Dunia Usaha, kemudian sektor Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi, kemudian Konstruki. Portofolio optimal risiko terkecil pada penyaluran pembiayaan berdasar sektor ekonomi di Indonesia menitikberatkan pada sektor ekonomi jasa dunia usaha, kemudian sektor ekonomi jasa sosial, kemudian sektor ekonomi pertambangan. Kata Kunci : Pembiayaan Bank Syariah, Sektor Ekonomi Pembiayaan, Portofolio Optimal, Preferensi Bank Syariah Risiko Pembiayaan Terkecil, Metode Markowitz PENDAHULUAN aktivitasnya. Dalam menggulirkan fungsinya, setiap bank mempunyai peluang yang sangat luas Bank syariah, mempunyai fungsi serupa untuk memperoleh pendapatan (income/return). dengan fungsi perbankan pada umumnya. Sementara, untuk memperoleh pendapatan Perbedaan yang timbul adalah pada penggunaan tersebut setiap bank juga dihadapkan pada prinsip-prinsip syariah sebagai pedoman Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indonesia 99 Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2013. Gambar 1. Data Financing to Deposit Ratio BPRS, BUS,UUS Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2013. Gambar 2. Non Performing Finance Bank Syariah di Indonesia (dalam prosentase) risiko, karena pada dasarnya risiko itu melekat diharapkan, dimana risiko adalah penyimpangan (inherent) pada seluruh aktivitas bank, produk hasil aktual (actual return) bisnis yang tidak jauh dan pelayanan yang semuanya berkaitan dengan dari perkiraan (expected return) Muhammad uang. Hal tersebut tercakup dalam sifat dasar (2006:22). Oleh karena itu, industri keuangan dan uang yang anonim, siapapun bisa memilikinya perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang dan sangat mudah berpindah tangan bahkan mengelola keuangan seringkali mengelola risiko hilang. Sehingga, seluruh aktivitas bank mulai melalui berbagai cara. dari penghimpunan dana sampai penyaluran Dalam perjalanannya tidak semua risiko dana sangat rentan terhadap hilangnya uang. dapat teratasi. Adanya kenaikan risiko telah Idrus (2011:22). memicu perlunya instrumen keuangan yang Dalam sudut pandang yang lain, risiko baru dan alat analisis untuk mengelola risiko. sering diasumsikan sebagai alat analisis investasi Oleh karena itu munculah konsep manajemen dalam sebuah aktivitas bisnis, yaitu kemungkinan risiko, dimana manajemen risiko adalah desain hasil yang diperoleh menyimpang dari yang prosedur serta implementasi prosedur untuk 100 Aqidah Asri Suwarsi mengendalikan risiko. Diharapkan, manajemen Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa risiko menjadi salah satu jawaban terhadap kondisi FDR pada Bank Syariah masih berkisar semakin meningkatnya risiko pasar uang global pada angka yang tinggi yaitu di sekitar 100% sebagai akibat inovasi teknologi Ghazali (2007:3). (>80%). Tingginya FDR, selain berpeluang Secara umum, potensi risiko yang dimiliki meningkatkan stabilitas perbankan jangka oleh Bank Syariah sampai saat ini masih cukup panjang, dapat pula menjadi beban (macet) bila mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari rasio tidak ditangani dengan baik Qing Hu (2005: penyaluran pembiayaan yang disebut dengan 1071 – 1091). Maka, secara tidak langsung Financing To Deposit Ratio (FDR). Financing to tingginya FDR memperlihatkan potensi NPF deposit ratio (FDR) merupakan salah satu rasio yang tinggi pula bila tak mampu diatasi oleh dari likuiditas bank. FDR merupakan suatu sebuah bank syariah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu Pada gambar 2 diatas, tingkat menunjukkan bank di dalam menyediakan dana kepada para bahwa kategori BUS dan UUS lebih mampu debiturnya dengan dana yang dimiliki oleh bank menangani potensi NPF dibanding BPRS. yang dapat dikumpulkan dari masyarakat atau BUS dan UUS memiliki tingkat NPF dibawah sebaliknya rasio FDR ini akan menunjukkan pada 5%, sementara BPRS memiliki tingkat NPF kemampuan suatu bank untuk melunasi dana yang tinggi, yaitu melampaui 5%. Salah satu para deposannya dengan menarik kembali kredit cara yang dilakukan oleh sebuah bank dalam yang telah diberikan Muljono (1996:431). Semakin mengelola risiko pembiayaan/kreditnya adalah tinggi rasio FDR akan memberikan indikasi dengan melakukan diversifikasi risiko melalui semakin tingginya tingkat profitabilitas bank. Hal penyebaran pembiayaan/kredit pada berbagai ini disebabkan karena jumlah pembiayaan yang sektor ekonomi. Mengingat tentang selalu disalurkan juga besar, yang nantinya diharapkan melekatnya risiko, maka sangat diharapkan akan memberikan tingkat keuntungan yang pemberian ke masing-masing sektor ekonomi besar pula bagi pihak bank. Batas minimal tersebut dapat optimal, dan pada akhirnya angka FDR menurut ketentuan Bank Indonesia diharapkan memiliki risiko paling minimal. adalah sekitar 80% Dendawijaya (2000:118-119). Pada gambar 1.3 dapat dilihat bahwa Sedangkan batas maksimalnya adalah sebesar jumlah pembiayaan pada setiap kategori 110%. FDR Bank Syariah dalam beberapa tahun perbankan syariah di Indonesia (BUS dan terakhir seperti pada gambar di bawah ini. UUS atau BPRS) terus mengalami peningkatan Sumber: Statistik Perbankan Syariah, 2013. Gambar 3. Pembiayaan Bank Syariah di Indonesia (dalam milyar rupiah) Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indones i a 101 setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir sekunder tersebut diperoleh dari publikasi sampai dengan tahun 2013. Berkaitan dengan Bank Indonesia (Statistik Perbankan Syariah) portofolio pembiayaan sebagai salah satu tahun 2011-triwulan I 2014 yang dapat diakses cara mengelola risiko, jumlah pembiayaan di http://www.bi.go.id. Data tersebut yang dimiliki oleh masing-masing kategori mencakup data bulanan posisi pembiayaan perbankan syariah di atas belum tentu 10 (sepuluh) sector ekonomi perbankan merupakan penyebaran pembiayaan yang syariah di Indonesia pada periode Januari optimal. Oleh karena itu, perlu diketahui posisi 2011-Maret 2014 untuk kategori BUS/UUS. pembiayaan yang optimal dari masing-masing sektor pembiayaan tersebut, karena diharapkan Definisi Operasional hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan Risiko kredit/pembiayaan risiko pembiayaan yang dapat terjadi. didefinisikan sebagai risiko kerugian Berdasarkan uraian diatas, maka sehubungan dengan pihak peminjam atau penyusun mencoba melakukan penelitian counterparty tidak dapat dan atau tidak untuk menganalisa: model kombinasi mau memenuhi kewajiban untuk membayar portofolio pembiayaan BUS di Indonesia kembali dana yang dipinjamnya secara untuk menghasilkan portofolio pembiayaan penuh atau sesudahnya. Risiko pembiayaan yang optimal, dan model kombinasi portofolio muncul karena bank meminjamkan dananya pembiayaan BUS di Indonesia yang memiliki sehingga ada kemungkinan dana tersebut risiko pembiayaan terkecil berdasarkan tidak akan kembali atau terjadi pembiayaan penyebaran posisi pembiayaan per sektor macet. Pembiayaan macet dapat dihitung ekonomi? dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap total pembiayaan pada setiap METODE PENELITIAN kategori perbankan syariah yang didapatkan dari Statistik Perbankan Syariah (SPS) pada Jenis dan Sifat Penelitian publikasi Bank Indonesia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Return portofolio adalah rata-rata terapan. Penelitian jenis ini berusaha tertimbang dari return-return realisasi tiap- menerapkan teori yang paling pas atas keadaan tiap sekuritas tunggal di dalam portofolio pada saat itu Hadi (20006:26). Penelitian ini Jogiyanto (2003:147). Return portofolio yang bersifat deskriptif analitik yaitu dilakukan digunakan dalam penelitian ini adalah return untuk memperoleh gambaran atau deskripsi portofolio pembiayaan pada perbankan secara sistematis, aktual, dan akurat mengenai syariah berdasarkan sektor ekonomi dari tahun fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar Januari 2011- triwulan I 2014. Return portofolio fenomena dari variabel-variabel yang diteliti. diformulasikan sebagai berikut: Sumber Data Penelitian. Data adalah sumber informasi yang akan diolah dan digunakan untuk membuktikan teori, menyimpulkan tentang Keterangan: sesuatu maupun mencari jawaban atas R = return portofolio kredit p hipotesa penelitian yang diajukan. Jenis data W = porsi dari sektor ekonomi i dalam penelitian ini adalah data kuantitatif i terhadap seluruh sektor yang diukur dalam skala angka (numeric). ekonomi diportofolio kredit Data yang digunakan berupa data sekunder, R = return dari sektor ekonomi ke i i yaitu data yang didapatkan oleh peneliti n = jumlah dari sektor ekonomi secara tidak langsung dari objek penelitian tunggal yang biasanya dikumpulkan oleh suatu lembaga tertentu dan diterbitkan secara Sektor ekonomi didefinisikan sebagai berkala untuk kepentingan umum. Data lingkungan suatu usaha dengan bidang usaha 102 Aqidah Asri Suwarsi tertentu dan dikelompokkan berdasarkan Teknis Analisis Data jenis usaha yang sejenis, misalnya pertanian, Model Markowitz perindustrian, dan sebagainya. Sektor Teknik analisis yang digunakan adalah ekonomi yang digunakan dalam perbankan Model Markowitz. Teknik analisis Markowitz syariah digolongkan menjadi sepuluh digunakan untuk melihat atau membandingkan sektor ekonomi yaitu sektor pertanian; kondisi rata-rata dan perkembangannya pertambangan, perindustrian; listrik, gas dan untuk melihat kecenderungan (profit). Model air; konstruksi; perdagangan, restoran dan Markowitz menggunakan asumsi-asumsi hotel, pengangkutan dan pergudangan; jasa – sebagai berikut : jasa dunia usaha; jasa – jasa sosial masyarakat; Waktu yang digunakan hanya satu periode sektor lain – lain. Setiap sektor ekonomi yang Tidak ada biaya transaksi tersedia pada data merupakan varians yang Preferensi investor hanya didasarkan pada akan diteliti pada kedua kategori perbankan return ekspektasi dan risiko dari portfolio syariah dan berupa angka yang merupakan Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko posisi pembiayaan. Asumsi bahwa preferensi investor hanya Varians merupakan pengukur didasarkan pada return ekspektasi dan risiko yang menunjukkan arah pergerakan dua dari portofolio secara implisit menganggap buah variabel. Varians dalam portofolio bahwa investor mempunyai fungsi utility pembiayaan adalah risiko yang terdapat yang sama. Pada kenyataannya tiap-tiap dalam kebijakan portofolio pembiayaan investor mempunyai utiliti yang berbeda. tersebut. Maka, varians return portofolio Jika preferensi investor terhadap portofolio yang merupakan risiko portofolio dapat berbeda, optimal portofolio untuk masing- dirumuskan sebagai berikut: masing investor akan dapat berbeda. Apabila tersedia pinjaman dan simpanan bebas risiko, 2 maka optimal portofolio akan dapat berbeda seandainya pinjaman dan simpanan bebas Keterangan: risiko tidak tersedia. Model Markowitz tidak = Varians return portofolio mempertimbangkan hal ini, jika investor hanya pembiayaan mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa mempertimbangkan simpanan = Return portofolio pembiayaan dan pinjaman bebas (riskless lending and = Return ekspektasi portofolio borrowing) dan investor diasumsikan sebagai pembiayaan risk averse individu, maka akan diperoleh portofolio optimal pada suatu titik dimana pada titik ini kombinasi aktiva akan memberikan Kovarians merupakan pengukur portofolio yang efisien dengan risiko terkecil. yang menunjukkan arah pergerakan dua Titik portofolio optimal dapat ditentukan buah variabel. Nilai kovarians yang positif dengan menggunakan metode penyelesaian menunjukkan nilai-nilai dari dua variable optimasi. Fungsi objektif yang digunakan bergerak ke arah yang sama, nilai kovarians adalah fungsi risiko portofolio berdasarkan yang negative bergerak kearah berlawanan, metode Markowitz. Fungsi objektif ini dan nilai kovarians yang nol menunjukkan kemudian diminimalkan dengan beberapa nilai-nilai dari dua variable independen, yaitu kendala sebagai berikut: pergerakannya tidak berhubungan dengan variable lainnya. Kovarians dapat dihitung 1) Meminimumkan: dengan menggunakan rumus berikut: Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indones i a 103 2) Subjek terhadap kendala-kendala: a) Kendala yang pertama adalah total proporsi kredit tiap sektor ekonomi yang diinvestasikan dalam portofolio Keterangan: sama dengan 1 atau berjumlah 100%. R = Return bebas risiko (SBI) BR E(R ) = Expected return penyaluran n pembiayaan tiap sektor ekonomi. Z = skala dari timbangan atas tiap-tiap b) Kendala kedua adalah proporsi setiap i sektor ekonomi tidak boleh bernilai sektor ekonomi negatif. Rumus untuk memperoleh nilai bobot masing-masing sektor (w) adalah: i c) Kendala ketiga adalah jumlah rata-rata dari seluruh return penyaluran kredit tiap sektor ekonomi (R) sama dengan i return portofolio pembiayaan (R ). p Keterangan: w = proporsi aktiva ke-i yang = i diinvestasikan dalam portofolio Keterangan: yang terdiri dari n aktiva n = jumlah sector ekonomi Z = skala dari timbangan atas tiap-tiap σ = kovarians antar sector i ij sector ekonomi ekonomi Z = total skala dari timbangan atas = varians return setiap sector f tiap-tiap sector ekonomi ekonomi Hipotesis Penelitian Portofolio kredit dapat juga diselesaikan dengan menggunakan persamaan simultan a. : Terdapat kombinasi posisi pembiayaan sebagai berikut: per sektor ekonomi pada kategori BUS dan UUS di Indonesia yang berdasarkan preferensi investor risiko terkecil. b. : Terdapat kombinasi posisi pembiayaan per sektor ekonomi pada kategori BUS dan UUS di Indonesia yang memiliki risiko pembiayaan terkecil HASIL DAN PEMBAHASAN Teori Portofolio dan Markowitz Model Dengan mendistribusikan , Teori Portofolio maka persamaan simultan dapat berupa: Risiko dapat diartikan sebagai suatu kerugian yang dihadapi, sehubungan dengan investasi maka para investor menggunakan berbagai difinisi untuk menjelaskan makna risiko Teori Portofolio diartikan sebagai teori yang mengklasifikasikan pembagian portofolio guna meminimalisasi risiko dan memperoleh return yang tinggi. Selain itu, Teori Portofolio 104 Aqidah Asri Suwarsi diartikan pula sebagai studi tentang seorang yang sama, sedangkan kovarians negatif investor individual mencapai pengembalian berarti pengembalian bergerak pada arah maksimum yang diharapkan dari portofolio yang berlawanan. Kovarians dapat dianggap yang berbeda-beda di mana masing-masing sebagai korelasi antara pengembalian mempunyai tingkat risiko tertentu. yang diharapkan dari kedua aktiva. Dalam Dalam pembentukan portofolio, investor mencari portofolio yang optimal, dikenal berusaha memaksimalkan pengembalian yang sebuah metode yang popular disebut Metode diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko Markowitz, dimana salah satu dari metode tertentu yang dapat diterima, portofolio yang tersebut menggunakan metode cepat untuk dapat mencapai tujuan di atas disebut dengan menghitung set portofolio mean-variance yang portofolio yang efisien Brown (2000). Demikian efisien. Asumsi yang dibangun adalah sebuah pula pada pembiayaan yang diberikan oleh portofolio yang feasible biasanya memenuhi sebuah bank syariah, sangat diharapkan bahwa batasan-batasan spesifik. Portofolio mean- pengembalian yang diterima kembali dapat variance yang efisien adalah yang menyediakan mencapai tujuan yakni pembiayaan yang minimum varian diantara portofolio yang tetap lancar, sehingga NPF rendah namun feasible dengan sebuah return yang sama (atau penggunaan FDR maksimum, maka dapat lebih besar), dan expected return maksimum dikatakan portofolio pembiayaan tersebut untuk variance yang diberikan atau lebih kecil. optimal. Portofolio pembiayaan yang ada Return yang diharapkan dan variance yang dalam setiap bank mungkin berbeda, namun disediakan oleh sebuah efisien portofolio tidak menutup kemungkinan juga sama, hanya dinamakan sebuah kombinasi efficient mean- saja porsi penyebaran portofolio di setiap sektor variance (EV). Set dari seluruh kombinasi EV ekonomi yang berbeda-beda. Maka, portofolio dinamakan efficient frontier Candradewi (2008). juga dapat dikatakan sebagai pembagian atau penyebaran pada beberapa sektor guna Markowitz Model meminimalisasi risiko yang dapat terjadi. Ini Harry Markowitz sebagai tokoh berlaku baik untuk sekuritas, industri, maupun pengembang teori portofolio, dimana dalam penyebaran pada bagian lainnya. pembentukan portofolio para investor Profesor Harry Markowitz mengubah berusaha memaksimalkan pengembalian pandangan kaum investor mengenai risiko yang diharapkan dari investasi dengan tingkat dengan jalan memperkenalkan konsep risiko tertentu yang dapat diterima, dengan risiko secara kuantitatif, dimana risiko kata lain investor berusaha meminimalkan sebagai ukuran statistika yang disebut varians. risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat Varians yang dikaitkan dengan distribusi pengembalian tertentu, dimana investor pengembalian mengukur kekencangan dalam hal ini dapat diasumsikan pula sebagai dimana distribusi dikelompokkan di sekitar bank yang memberikan pembiayaan kepada mean atau pengembalian yang diharapkan. debiturnya. Portofolio yang dapat mencapai Markowitz berpendapat kekencangan atau tujuan di atas disebut dengan portofolio varians ini sama dengan ketidakpastian yang efisien. Untuk membentuk portofolio atau risiko suatu investasi. Jika aktiva yang efisien, perlu dibuat beberapa asumsi tidak memiliki risiko maka penyimpangan mengenai perilaku investor dalam membuat pengembalian diharapkan dari aktiva tersebut keputusan investasi. Asumsi yang wajar adalah 0. Selain varians, deviasi standar pun adalah investor cenderung menghindari memiliki konsep yang sama yaitu semakin risiko (risk averse). Investor penghindar risiko besar varians atau deviasi standar maka adalah investor yang dihadapkan pada dua semakin besar risiko investasi Kovarians investasi dengan pengembalian diharapkan dalam arti praktis dapat diartikan sebagai yang sama dan risiko yang berbeda, maka tingkat pengembalian kedua aktiva berbeda yang akan dipilih adalah investasi dengan atau berubah secara bersamaan. Kovarians tingkat risiko yang lebih rendah. Jika investor positif berarti pengembalian kedua aktiva memiliki beberapa pilihan portofolio yang cenderung bergerak atau berubah ke arah efisien, maka portofolio yang paling optimal- Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indones i a 105 lah yang akan dipilihnya Metode Markowitz, Set dari seluruh kombinasi EV dinamakan salah satunya adalah dengan menggunakan efficient frontier. metode cepat untuk menghitung set portofolio mean-variance efisien untuk seorang investor Deskripsi Portofolio Pembiayaan Bank yang dapat menjual sekuritasnya sesingkat Umum Syariah berdasarkan Sektor Ekonomi mungkin seperti selama membelinya, tentunya di Indonesia dengan beberapa kondisi yang memuaskan. Portofolio pembiayaan pada Sektor Seseorang mungkin berpikir bahkan komputer ekonomi didefinisikan sebagai lingkungan super cepat dapat meniadakan kebutuhan suatu usaha dengan bidang usaha tertentu algoritma cepat ini. Bagaimanapun, analisis dan dikelompokkan berdasarkan jenis usaha dengan angka sekuritas yang besar, pengguna yang sejenis. Sektor ekonomi yang digunakan menunggu jawaban dalam waktu riil. dalam perbankan syariah sama halnya dengan Simulasi Monte Carlo yang mengerjakan perbankan secara umum di Indonesia yakni ini membutuhkan banyak reoptimasi, dan digolongkan menjadi sepuluh sektor ekonomi. eksperimen simulasi membutuhkan banyak Diantara sektor ekonomi tersebut adalah (1) simulasi, menggunakan komputasi speedy Pertanian, Kehutanan dan Sarana Pertanian, (2) dari frontier efisien yang masih berharga Pertambangan, (3) Perindustrian, (4) Listrik, Air Markowitz (2005:586-599). dan Gas, (5) Konstruksi, (6) Perdagangan, Restoran Sebuah portofolio yang feasible biasanya dan Hotel, (7) Pengangkutan, Pergudangan dan memenuhi batasan-batasan spesifik. Porfolio Komunikasi, (8) Jasa Dunia Usaha, (9) Jasa Sosial mean-variance yang efisien adalah yang Masyarakat dan (10) Lain-lain. Untuk melihat menyediakan minimum varian diantara perkembangan yang terjadi dalam kurun periode portofolio yang feasible dengan sebuah return penelitian ini tentang sektor ekonomi tersebut yang sama (atau lebih besar), dan expected dapat dilihat pada tabel di bawah ini return maksimum untuk variance yang Dari tabel di atas bisa diperoleh informasi diberikan (given) atau lebih kecil. Return yang mengenai jumlah penyaluran pembiayaan diharapkan dan variance yang disediakan BUS pada 10 sektor ekonomi di Indonesia. oleh sebuah efisien portofolio dinamakan Penyaluran pembiayaan pada sektor tertinggi sebuah kombinasi efficient mean-variance (EV). pada tahun 2011 sampai dengan awal tahun Sumber: Statistik Perbankan Syariah Gambar 4.1 Penyaluran Pembiayaan BUS per Sektor Ekonomi di Indonesia 106 Aqidah Asri Suwarsi 2014 berada pada sektor Lain-lain, dimana pada raya dan jembatan; listrik; proyek yang dibiayai awal tahun 2014 mencapai 79 milyar rupiah. dengan pinjaman dari/untuk pembayaran BUS menempatkan pembiayaan pada sektor di luar negeri dan lainnya. Sektor selanjutnya Lain - lain tersebut pada pembiayaan konsumtif adalah sektor perindustirian pengolahan yang seperti pembiayaan murabahah untuk kendaraan meliputi Industri makanan, minuman, dan bermotor, pembiayaan murabahah pada alat-alat tembakau; Industri makanan ternak dan ikan; rumah tangga dan lain-lain, serta pembiayaan industri tekstil, sandang dan kulit; Industri pada perumahan. Pembiaayaan terbesar kedua kayu dan hasil-hasil kayu; Industri bahan kertas setelah pada sektor lain lain adalah sektor Jasa (pulp), kertas dan hasil-hasil kertas, percetakan, Dunia Usaha dengan angka tertinggi pada awal dan penerbitan; Industri pengolahan bahan 2014 sebesar 49 milyar rupiah. Dalam Outlook kimia dan hasil kimia, hasil minyak bumi, batu Perbankan Syariah tahun 2011 – 2012 penyaluran bara, karet dan plastik; Industri pengolahan pembiayaan pada Jasa dunia usaha ini menjadi hasil-hasil tambang bukan logam, selain hasil- sektor pembiayaan populer di bank konvensional hasil minyak bumi dan batubara; dan lainnya. sebagai sektor yang profitable. Berdasarkan hal Kemudian sektor pengangkutan, pergudangan, tersebut BUS mengikuti trend bank konvensional dan komunikasi, diikuti dengan sektor Listrik, untuk menyalurkan pembiayaan pada Jasa Gas dan Air, serta sektor Pertanian, Kehutanan Dunia Usaha. Selain menjadi trend, penyaluran dan sarana Pertanian yang jumlah penyaluran pembiayaan pada sektor Jasa Dunia Usaha pembiayaannya berkisar dari 6 – 3 Milyar. memang diarahkan oleh regulasi, karena sektor Sementara, sektor ekonomi yang kurang diminati secara global kuat atau tidak begitu berpengaruh pada penyaluran pembiayaan oleh BUS adalah oleh krisis global, salah satu faktornya adalah Pertambangan dengan jumlah 1,026 milyar pelaku – pelaku Jasa Dunia Usaha adalah orang rupiah di awal tahun 2011 hingga 3,306 milyar – orang lokal. Sektor penyaluran pembiaayaan rupiah pada kurtal I tahun 2014. terbesar ketiga adalah pada sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel yang meliputi pembelian Portofolio Optimal pada Penyaluran dan pengumpulan barang dagangan dalam Pembiayaan berdasarkan Preferensi Risiko negeri; distribusil perdagangan eceran; restoran BUS terhadap Sektor Ekonomi di Indonesia dan hotel sekitar 16 Milyar. Rating keempat Pembentukan portofolio optimal dari adalah penyaluran pembiayaan pada sekor Jasa setiap posisi pembiayaan BUS memerlukan Sosial masyarakat yang meliputi hiburan dan prosedur perhitungan melalui sejumlah data kebudayaan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. historis untuk memperoleh posisi pembiayaan Rating penyaluran pembiayaan selanjutnya yang optimal. Berdasarkan data bulanan pada sektor konstruksi yang meliputi jasa dalam kurun waktu Januari tahun 2011 sampai pembangunan dan perbaikan perumahan dengan April tahun 2014 dalam setiap sektor sederhana; penyiapan tanah pemukiman; jalan ekonomi, maka akan terdapat 10 periode Tabel 4.1 Rata-rata Pembiayaan dan Risiko Pembiayaan per Sektor Ekonomi pada BUS di Indonesia Sektor Ekonomi Rata-rata Pembiayaan Risiko Pembiayaan Pertanian,Kehutanan dan Sarana Pertanian 2,620 0.047 Pertambangan 2,116 0.057 Perindustrian 4,387 0.165 Listrik, Gas dan Air 3,124 0.058 Konstruksi 6,526 0.047 Perdagangan, Restoran dan Hotel 11,491 0.045 Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi 4,401 0.054 Jasa dunia usaha 33,208 0.027 Jasa sosial masyarakat 7,021 0.050 Lain-lain 56,201 0.027 Sumber: hasil olah data peneliti dengan analisa markowitz Analisis Posisi Pembiayaan Per Sektor Ekonomi pada Perbankan Syariah di Indones i a 107 kuartal dari masing-masing sektor ekonomi. return ekspektasian yang tertentu. Akan tetapi, Dari bulan Januari 2011 – Triwulan 1 2014 tekadang investor (dalam hal ini adalah BUS) terdapat 41 sampel yang digunakan dalam lebih memilih risiko yang lebih besar dengan penelitian ini. kompensasi return ekspektasian yang lebih Berdasarkan tabel di atas diperoleh besar pula. Karena portofolio yang akan dipilih hasil bahwa sektor ekonomi pada BUS yang oleh beberapa BUS tergantung dari fungsi memiliki rata-rata penyaluran pembiayaan utilitasnya masing-masing. Maka, setiap BUS tertinggi adalah Lain-lain dan Jasa Dunia dalam melakukan penyaluran pembiayaaannya Usaha yakni berada pada jumlah 56,201 mempunyai preferensi atau tanggapan risiko milyar rupiah dan 33,208 milyar rupiah. Rata- terhadap sektiap sektor ekonomi yang berbeda- rata penyaluarn pembiayaan terkecil adalah beda. Apabila dikaitkan dengan teorinya Pertambangan yaitu 2,116 milyar rupiah dan Markowitz, model Markowitz mengasumsikan Pertanian, Kehutanan dan Sarana Pertanian bahwa preferensi investor hanya didasarkan pada yaitu 2,620 milyar rupiah. Sementara itu, risiko return ekspektasian dan risiko dari portofolio, pembiayaan (standar deviasi) terkecil berada secara implisit menganggap bahwa investor pada sektor ekonomi Jasa Dunia Usaha, dan mempunyai fungsi utilitas yang sama. Model yang mempunyai risiko pembiayaan terbesar Markowitz memberikan nilai portofolio dengan adalah sektor Perindustrian. resiko terkecil untuk return ekspektasian tertentu. Dari data-data yang tersedia, maka dapat Akan tetapi kadang kala investor memilih risiko diketahui bagaimana komposisi portofolio yang lebih besar dengan kompensasi return optimal pembiayaan berdasarkan sektor ekspektasian yang lebih besar juga Jogiyanto ekonomi berupa prosentase dan jumlah (2014:160). tertentu dari masing-masing sektor ekonomi Setelah melakukan proses penghitungan sesuai preferensi risiko oleh BUS. set efisien portofolio, maka ditemukan proporsi Model Markowitz yang digunakan dalam portofolio optimal penyaluran pembiayaan penelitian ini dapat memberikan gambaran atas berdasarkan sektor ekonomi seperti diagram nilai portofolio dengan risiko terkecil untuk di bawah ini. Sumber : hasil olah data peneliti Gambar 4.2 Diagram Kombinasi Portofolio Optimal Per Sektor Pembiayaan Berdasarkan Preferensi Risiko BUS
Description: