ebook img

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan mengemudi tidak aman pada sopir angkot PDF

14 Pages·2016·0.09 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan mengemudi tidak aman pada sopir angkot

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MENGEMUDI TIDAK AMAN PADA SOPIR ANGKOT DAERAH TEMBALANG KOTA SEMARANG Dian Putri Nastiti, Baju Widjasena, Ekawati Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email: [email protected] Abstract : Safety driving is safe driving behaviors that can help to avoid traffic problems as well as basic training further driving more attention to safety for drivers and passengers. In Indonesia in 2011 there were 108 696 accidents, an increase of almost 70% from 2010, amounting to 66 488 road accidents. Tembalang transportation drivers in the area are likely to have unsafe driving habits, such as not using a safety belt, violating rules and traffic signs as well as stop and brake suddenly. Transportation drivers driving habits that are unsafe can lead to traffic accidents and the impact of traffic accidents not only have implications for public transportation drivers but also for the impact on passengers and other motorists. The purpose of this study was to determine the factors that influence unsafe driving habits on public transportation drivers in the area Tembalang. The research is a qualitative descriptive analysis method is done by in-depth interviews and field observations. Subjects of this study is that the main informant transportation drivers Tembalang area, while the informant triangulation consist of passengers, other motorists, owner transportation and the head of traffic police. Based on the research results, unsafe driving habits on public transportation drivers Tembalang Semarang area such as not using safety belt while driving, do not comply with regulations and traffic signs and stop or brake suddenly. Unsafe driving habits influenced by several factors, thee are attitude and professionalism of public transportation drivers, motivation, condition of the vehicle, minivan owner, colleague, organization, training driving safety, the absence of a stop or special stops for public transportation and supervision of the police Kata Kunci : Safety Driving, Unsafe driving habits, driving practice 356 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm PENDAHULUAN selama tahun 2013. Jumlah Latar Belakang kecelakaan lalu lintas bulan Transportasi umum adalah Januari sampai dengan bulan seluruh alat transportasi yang Maret 2013 Sat Lantas digunakan orang-orang, saat Polrestabes Semarang.(3) penumpang tidak berpergian Data dari Badan Pusat Statistik menggunakan kendaraannya Indonesia menunjukkan, pada sendiri..(i) Kecelakaan lalu lintas di tahun 2011 terdapat 108.696 Indonesia oleh Badan Kesehatan kecelakaan, meningkat hampir Dunia (WHO) dinilai menjadi 70% dari tahun 2010 yang pembunuh terbesar ketiga, di berjumlah 66.488 kejadian bawah penyakit jantung koroner kecelakaan jalan raya. Selain itu, dan tuberculosis/TBC. Data WHO dari data Dirjen Perhubungan tahun 2011 menyebutkan, Darat, pada tahun 2012 terjadi sebanyak 67% korban 117.949 kejadian kecelakaan kecelakaan lalu lintas berada dimana terdapat 29.544 korban pada usia produktif , yakni 22 – jiwa melayang di jalan pada tahun 50 tahun. (2) tersebut, dengan total kerugian Data Kepolisian RI sebesar 298 Milyar Rupiah. (16) menyebutkan, pada 2012 terjadi Angotan Umum atau yang 109.038 kasus kecelakaan sering disebut angkot adalah dengan korban meninggal dunia merupakan sistem pelayanan sebanyak 27.441 orang, jasa angkutan yang berfungsi sedangkan pada 2011, terjadi untuk mengumpulkan dan kecelakaan sebanyak 109.776 mendistribusikan penumpang kasus, dengan korban meninggal yang mempunyai kebutuhan.(9) sebanyak 31.185 orang.(2) Tugas utama sebagai sopir angkot Kepolisian Negara Republik adalah mampu mengemudikan Indonesia (POLRI) mencatat 80 kendaraan dengan baik dan benar, orang per hari atau 3 orang per bertanggung jawab atas keselamatan dan kenyamanan jam meninggal di jalan raya penumpang, serta bertanggung akibat kecelakaan lalu lintas jawab atas angkotan umum yang 357 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm dikendarai.(6) adalah penelitian yang bersifat Angkot di daerah tembalang deskriptif-kualitatif. Pengambilan terdapat sekitar 15-20 kendaraan. sampel dalam penelitian ini Permasalahan dari beroperasinya menggunakan accidental angkot ini adalah kebiasaan sampling. Informan utama dalam mengendarai tidak aman sopir penelitian ini adalah 5 sopir angkot daerah Tembalang adalah angkot. Informan triangulasi sebagian besar sopir angkot di dalam penelitian ini adalah kepala daerah Tembalang tidak mau bagian lalu lintas, 2 penumpang, menggunakan safety belt, tidak 2 pengendara lain dan pemilik mematuhi rambu lalu lintas, menepi angkot. Pengumpulan data secara tiba-tiba dan berheti atau penelitian dilakukan dengan cara mengerem mendadak. Aparat observasi terhadap cara kepolisian yang sedang bertugas mengemudi sopir angkot lalu sudah pernah memberikan dilakukan wawancara mendalam peringatan kepada sopir angkot (indepth interview) kepada yang melanggar lalu lintas. Tetapi informan utama. para sopir angkot tidak pernah jera Keabsahan data dilakukan dan melanggar kembali jika tidak ada aparat polisi yang menjaga. dengan teknik triangulasi. Kebiasaan mengemudi tidak aman Teknik triangulasi dengan pada sopir angkot tersebut dapat sumber membandingkan dan mengakibatkan kecelakaan lalu mengecek baik derajat lintas, kecelakaan lalu lintas yang kepercayaan pada suatu pernah terjadi pada sopir angkot informasi yang diperoleh daerah Tembalang seperti ditabrak melalui waktu dan alat yang kendaraan lain dari belakang, berbeda dan dengan metode menabrak motor, menyerempet wawancara mendalam, atau terserempet kendaraan lain observasi langsung dengan dan lain-lain. mengisi lembar checklist dan telah dokumen. Reliabilitas METODE PENELITIAN penelitian dapat dicapai dengan Jenis penelitian yang auditing data. Melakukan digunakan dalam penelitian ini 358 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm proses pemeriksaan terhadap kepala bagian polisis lalu lintas alur analisis data untuk berusia 47 tahun dengan mengetahui dan pendidikan terakhir S1, 2 orang membandingkan rekaman, penumpang berusia 21 dan 20 catatan wawancara dan tahun dengan pendidikan terakhir kesimpulan yang dihasilkan. S1, 2 orang pengendara lain berusia 20 dan 37 tahun dengan HASIL DAN PEMBAHASAN pendidikan terakhir D3 dan S1 Karakteristik Informan serta pemilik angkot berusia 42 Penelitian ini mengambil tahun dengan pendidikan akhir mengambil informan utama SMA. sebanyak 5 orang sopir angkot, dapat diketahui bahwa informan Analisis Unsafe Act utama terdiri dari 4 orang sopir Unsafe act adalah tindakan- angkot berpendidikan SMA dan 1 tindakan yang tidak aman dan orang sopir angkot berpendidikan berbahaya bagi pekerja- SMP. Dengan masa kerja paling pekerjanya. Berdasarkan hasil tinggi 15 tahun dan paling rendah penelitian sopir angkot daerah 6 tahun. Ketiga informan utama Tembalang masih banyak yang tersebut memiliki usia rata-rata 48 memiliki kebiasaan mengemudi tahun. Subjek triangulasi tidak aman, seperti tidak berjumlah 5 orang yaitu terdiri menggunakan safety belt saat dari 1 kepala bagian polisi lalu mengemudi, berhenti atau lintas yang bertanggung jawab mengerem secara tiba-tiba dan dan memantau lalu lintas di melanggar peraturan dan rambu daerah Tembalang, 1 pemilik lalu lintas. angkot, 2 orang Kebiasaan mengemudi tidak penumpangwanita dan 2 orang aman pada sopir angkot tersebut pengendara lain berjenis kelamin disebabkan karena beberapa wanita dan laki-laki, dapat faktor, yaitu sikap dan diketahui bahwa informan profesionalitas yang tidak sesuai triangulasi terdiri dari 1 orang dengan pengetahuan yang 359 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm dimiliki, motivasi dari pemilik penumpang dan pengendara lain angkot kurang, para sopir angkot tetap terjaga. Pengawasan ini kurang mendapatkan informasi berbentuk teguran, tilangan, dan mengenai pelatihan safety driving penyuluhan. Teguran dan bahkan ada beberapa sopir tilangan yang dilakukan oleh angkot yang tidak mengetahui polisi lalu lintas diharapkan dapat kalau ada pelatihan mengenai memberikan rasa jera kepada safety driving, kondisi angkot sopir angkot. yang sudah kurang layak untuk Berdasarkan penelitian sopir digunakan, peran dari teman angkot daerah Tembalang kerja yang kurang peduli dengan sebagian besar masih tidak patuh sesama sopir angkot, peran dan tertib dengan peraturan dan organisasi yang kurang dalam rambu lalu lintas yang ada, hal menfasilitasi pengetahuan safety tersebut dikarenakan masih driving dan memberikan informasi kurangnya pengetahuan dan mengenai pelatihan. informasi yang didapat mengenai peraturan lalu lintas yang ada Analisis Basic Causes serta anggapan sopir angkot 1. Pengawasan bahwa setiap sopir angkot yang Pengawasan adalah melanggar peraturan dan rambu segenap kegiatan untuk lalu lintas adalah hal yang biasa meyakinkan dan menjamin dan wajar. Hal ini dikarenakan bahwa tugas/pekerjaan telah karena teman kerja atau sopir dilakukan sesuai dengan rencana angkot yang lainnya juga yang telah di tetapkan, melakukan hal yang sama. kebijaksanaan yang telah di 2. Training gariskan dan perintah (aturan) Peningkatan keterampilan yang di berikan.20) secara khusus tentang Pengawasan sangatlah penerapan safety driving yaitu penting dilaksanakan atau dengan dilaksanakannya dilakukan agar ketertiban dan pelatihan keselamatan keselamatan sopir angkot, mengemudi yang dia[dakan 360 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm kerjasama dengan dinas Pengetahuan merupakan perhubungan. Pelatihan safety salah satu dasar yang driving tidak hanya diajarkan berpengaruh terhadap kebiasaan teknik mengemudi yang baik, mengemudi sopir angkot daerah tetapi juga mengenai bagaimana Tembalang kota Semarang. cara menekan emosi seorang Seseorang akan lebih mudah pengemudi. Pelatihan safety melakukan suatu hal ketika dia driving juga dapat mempengaruhi mengetahui manfaat dari apa seseorang dalam meningkatkan yang akan dia lakukan. perilaku mengemudi di jalan Penelitian ini sejalan dengan raya.(40) penelitian sebelumnya yang Hasil wawancara dengan menyatakan bahwa pengetahuan informan, sebagian besar adalah domain yang sangat informan mengatakan belum penting dalam terbentuknya pernah mengikuti pelatihan tindakan atau perilaku. Perilaku tersebut. Hal ini dikarenakan yang didasari oleh pengetahuan kurang informasi mengenai akan lebih langgeng pelatihan mengenai safety driving dibandingkan dengan perilaku dan anggapan bahwa pelatihan yang tidak didasari oleh tersebut sama saja seperti test pengetahuan.(40) sewaktu membuat SIM Umum. Penelitian menunjukan bahwa Pelatihan keselamatan pengetahuan memiliki hubungan mengemudi penting untuk dengan kebiasaan mengemudi dilakukan untuk menghindari pada sopir angkot. Dimana kesalahan yang dibuat oleh sopir kebiasaan mengemudi secara angkot ketika mengemudi. baik, benar dan aman responden Dengan pelatihan maka dengan pengetahuan yang baik pengetahuan dan kemampuan lebih besar kemungkinannya dari mereka akan meningkat. untuk melakukan tindakan aman saat mengemudi daripada Analisis Lack of Control responden dengan pengetahuan 1. Pengetahuan yang kurang mereka cenderung 361 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm berperilaku tidak aman saat rambu lalu lintas yang ada. mengemudi. Apabila sopir angkot mengalami 2. Profesionalitas kecelakaan atau menabrak Berdasarkan hasil sesuatu, maka yang ganti rugi wawancara terhadap informan adalah sopir angkot tersebut. penelitian, diperoleh gambaran Perilaku pemilik angkot yang sikap mereka terhadap seperti itu adalah bentuk dari keselamatan mengemudi. Sopir teguran dan sanksi yang angkot memiliki kebiasaan diberikan pemilik angkot kepada berhenti atau mengerem secara sopir angkot, maka diharapkan tiba-tiba untuk menaikan dan sopir angkot dapat jera dan akan menurunkan penumpang. lebih berhati-hati lagi dalam Kebiasaan berhenti atau mengemudi. mengerem secara tiba-tiba pada 4. Job Factor sopir angkot dipengaruhi a. Kondisi Kendaraan beberapa faktor salah satunya Pengecekan kondisi adalah faktor penumpang yang kendaraan dilakukan setiap 6 sewaktu-waktu menyetop sopir bulan sekali di Dinas angkot secara tiba-tiba dan Perhubungan. Setelah kurang fokusnya sopir angkot dilakukan pengecekan sopir saat mengemudi, seperti pada angkot baru bisa mendapatkan saat mengemudi sopir angkot KIR sebagai tanda angkot yang menggunakan handphone dan digunakan sudah lolos uji menghitung penghasilan. kelayakan. 3. Motivasi Hasil penelitian, dimana Motivasi dari pemilik angkot kondisi kendaraan berpengaruh diperlukan sopir angkot agar sopir terhadap kemungkinan angkot dapat bekerja dengan terjadinya perubahan perilaku. semangat tanpa melalaikan Dimana diketahui sebagian kewajibannya yaitu, mengemudi besar kondisi angkot dalam secara aman, baik, hati-hati dan kondisi kurang layak atau sesuai peraturan dan rambu- kurang baik, sehingga dapat 362 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm mempengaruhi kualitas dalam sopir angkot dapat mengemudi mengemudi, maka sopir angkot secara aman, berhati-hati, harus lebih waspada dan benar dan mematuhi peraturan berhati-hati saat mengemudi. dan rambu lalu lintas yang ada b. Pemilik angkot serta tidak membekali pekerja Peran pemilik angkot baru dengan pengetahuan cara sangat penting bagi kerja yang baik dan tidak mempengaruhi kebisaan mensosialisasikan pentingnya mengemudi sopir angkot. cara kerja aman. Karena peran pemilik angkot Penelitian sebelumnya atau pemilik angkot sewajarnya dijelaskan bahwa hubungan adalah untuk mengawasi atau antara pemimpin dengan memantau kerja para sopir bawahannya merupakan angkot supaya sopir angkot hubungan saling dapat mengemudi secara ketergantungan yang pada aman, berhati-hati, benar dan umumnya merasa lebih mematuhi peraturan dan rambu tergantung kepada pemilik lalu lintas yang ada. Apabila angkotnya daripada sebaliknya. pemilik angkot bersikap tegas mempengaruhi keberhasilan dan memberi teguran dan seorang pemilik angkot dalam sanksi kepada para sopir memimpin.(24) angkot apabila melakukan c. Teman Kerja kesalahan, maka sopir angkot Teman kerja merupakan akan lebih disiplin dan salah satu yang mempengaruhi bertanggung jawab kepada kebiasaan sopir angkot di pekerjaannya. daerah Tembalang kota Hasil penelitian peran serta Semarang, karena pemilik angkot belum maksimal berkomunikasi antar sopir atau masih kurang karena angkot terjadi dalam frekuensi pemilik angkot belum yang sering, dan bertemu setiap mengawasi atau memantau hari. Setiap kebiasaan dari kerja para sopir angkot supaya salah satu sopir angkot maka 363 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm akan mempengaruhi sopir (ganti rugi karena mengalami angkot yang lainnya. kecelakaan. Lingkup sopir angkot di Sementara peran organisasi daerah Tembalang ini memiliki dalam mencari informasi, hubungan antar sopir angkot memberikan informasi mengenai yang satu dengan yang lainnya pelatihan safety driving, kurang peduli dengan sesama membekali sopir baru degan sopir angkot. Mereka memiliki pengetahuan cara mengemudi anggapan kalau masing-masing yang baik dan mensosialisasikan sopir angkot memiliki urusan cara mengemudi yang aman tidak masing-masing, sehingga tidak ada. mau mengurusi urusan orang e. Standar Mengemudi lain. Analisis kesesuaian d. Organisasi kebiasaan mengemudi pada sopir Pekerjaan sebagai sopir angkot daerah Tembalang angkot merupakan sektor usaha dengan Undang-Undang Nomor informal, sektor informal 22 tahun 2009 tentang lalu lintas merupakan bentuk usaha yang dan angkutan jalan. paling banyak kita temukan di a. Tertib dan memperhatikan masyarakat. Organisasi dalam keadaan sekitar saat lingkup sopir angkot di daerah mengemudi. Hal ini belum Tembalang hanya sebagai sarana sesuai dengan apa yang telah saling membantu antar sopir tercantum dalam pasal 105. angkot, seperti mengkoordinasi b. Mengemudi dengan penuh para sopir angkot dalam kosentrasi. Kebiasaan perpanjang SIM, pengecekan mengemudi sopir angkot rutin kendaraan umum (angkot) daerah Tembalang belum di Dinas Perhubungan yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan setiap 6 bulan sekali tercantum dalam pasal 106 dan membantu apabila salah satu ayat 1. sopir angkot ada yang mengalami c. Menggunakan safety belt saat kesulitan dalam hal keuangan mengemudi. Kebiasaan sopir 364 JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm angkot seperti ini belum angkot bahwa safety belt tidak sesuai dengan apa yang dipakai karena trayek sopir sudah tercantum dalam pasal angkot dalam bekerja pendek dan 106 ayat 6. para sopir angkot merasa ruang d. Menyalakan lampu sign saat geraknya terbatas jika memakai berbelok, menepi atau safety belt. menikung. Kebiasaan sopir Hasil observasi dari lima angkot seperti ini masih ada angkot, tiga angkot kondisinya yang belum sesuai dengan banyak yang sudah tidak layak apa yang sudah tercantum atau kurang dengan alasan tidak dalam pasal 112 ayat 1. bisa menyewa angkot yang baru e. Membawa kartu karena biaya sewa angkot yang identitas (SIM dan STNK). baru lebih mahal. Empat sopir Kebiasaan sopir angkot angkot dari lima sopir angkot seperti ini sudah sesuai hasil observasi berhenti dengan apa yang tercantum mendadak untuk menaikan dan dalam pasal 77 ayat 1. menurunkan penumpang. Kebiasaan sopir angkot yang Analisis Hasil Obervasi berhenti mendadak atau secara Hasil observasi didapatkan tiba-tiba untuk menaikan dan bahwa kelima sopir angkot menurunkan penumpang membawa kartu identitas resmi disebabkan salah satunya karena (SIM, STNK, KTP) saat bekerja. faktor penumpang yang Tetapi keempat para sopir angkot menyetop angkot secara tiba-tiba tidak mematuhi atau melanggar dan kurang fokusnya sopir angkot rambu lalu lintas saat mengemudi saat mengemudi, seperti saat yaitu menerobos lampu lalu lintas mengemudi sopir angkot saat mengemudi. Kelima sopir menggunakan handphone dan angkot saat mengemudi juga menghitung pendapatan yang tidak menggunakan safety belt, telah didapat. karena kondisi safety belt sudah rusak serta anggapan para sopir KESIMPULAN 365

Description:
KEBIASAAN MENGEMUDI TIDAK AMAN PADA SOPIR. ANGKOT DAERAH TEMBALANG KOTA SEMARANG. Dian Putri Nastiti, Baju Widjasena,
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.