ebook img

Analisa Tahun XXIII No. 2 1994 PDF

2015·7.3 MB·English
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Analisa Tahun XXIII No. 2 1994

TAHUN XXIII, NO. 2 MARET-APRIL 1994 ^JUALISIS CSIS Keamanan dan Pembangunan ASEAN Kawasan • Pengkajian Keamanan di ASEAN: • Politik Luar Negeri Indonesia: Suatu Evaluasi Kecenderungan dan Arah • Pembangunan Ekonomi dan Energi • Menilai Kembali "Potret" Kebijakan Negara di Kawasan ASEAN Sekuler di India • Prospek Pasar Minyak • DOKUMEN: Membangun Kerja Sama Ekonomi • PDrospekI Kerj•a Scama Keamanan Mult,ilateral, ^^j^ Pasifik di Asia Timur • Hak Asasi Manusia: Korban Perang Dingin, • TIMBANGAN BUKU: Operasi Perdamaian PBB Pelajaran dan Agenda untuk Indonesia Tantangan di Masa Depan Centre for Strategic and International Studies Diterbiikan oleh CENTRE FOR STRATEGIC AND INTERNATIONAL STUDIES (CSIS) sebagai jurnal bcrkala untuk menyajikan tulisan-iulisan lemang bcrbagai masa- iah nasional dan internasional. ANALISIS adalah suatu forum terutama untuk para stafpcnelili CSIS sendiri. Teiapi sumbangan lulisan dari luar CSIS akan dipertimbang- kan untuk dimuat sesuai dcngan kebutuhan. hi lulisan-tulisan yang dimuat dalaxn ANALISIS sepcnuhnya menjadi tanggungjawab pribadi pcnulis masing-masing. Mulai tahun 1989 CSIS mcnggunakan logo baru: Nalar Ajar Terusan Budi. Logo berbcntuk sebuah piringan cckung bcrukiran bola dunia yang melatarbelakangi gambaran orang lanpa busana duduk memangku buku terbuka bcralaskan kain lampin. Tangan kiri menunjuk kc buku dan tangan kanan menunjuk kc aias meng- gambarkan orang yang sedang menguraikan i>engeiahuan yang ditimba dari buku. Ketelanjangan gambar orang di tcngah piringan mclambangkan keterbukaan budi -- tiadanya sikap a priori -- pada warga CSIS, sepcni pada para analis umumnya, daiam kegiatan studinya. Gambar ini menunjukkan kcgiatan bclajar dan mengajar atau menguraikan pikiran, sebagaimana para analis CSIS mclakukan studi dan menguraikan pikiran mereka kepada siapa saja yang membutuhkannya. Sedang- kan bola dunia melambangkan alam jagad raya yang menjadi cakrawala dan lingkup CSIS berada dan berkarya. Kalimat Nalar Ajar Terusan Budi yang tcrtera pada lingkaran piringan adalah suryasengkala: cara merangkai kata dalam iradisi Jawa un- tuk menandai suatu tahun penting menurut peredaran matahari dan sekaligus menge- mukakan makna yang terkandung dalam peristiwa yang tahunnya ditandai itu. Nalar menurut tradisi Jawa itu berwatak 1, Ajar berwatak 7, Terusan berv^-atak 9. dan Budli berwatak 1. Sebagaimana lazimnya sengkala dibaca dalam urutan tcrbalik: 1971, lahitn CSIS berdiri. Nalar Ajar Terusan Budijuga menggambarkan alam pikiran, dan hakikai kegiatan CSIS. CSIS sebagai lembaga profesi keilmuan, yang didukung oleh krcaii\it«s individu, pada hakikatnya mempunyai kegiatan intelektual yang bukan han>-a meng- analisa kebenaran tetapi juga terpanggil untuk menunaikan kewajiban sosialnya. Makna Nalar AjarTerusan Budi adalah bahwa bagi CSIS, bernalar, bclajarsolameog- uraikan pikiran adalah kelanjutan wajar dari budi yang arif. Logo ini diiuangkan da- lam wujud piringan perunggu oleh G. Sidharta. Rufinus Lahur Daocd Jocsocf, A.M.W. Pranarka, J. Soedjati Djiwandono. M. Hadi SoesastfO, Marry Tjan Silalahi. Jusuf Wanandi, Clnra Jocwono. Dji&man S. Simandjuniak, Onny S. Prijono, Mari Pangcslu, Baniario Bandoro Bambnnfi Walgiio. Siinnrto nDaiu Mutsito SK Mciipcn Rl No. 309/SK/DITJEN PPO/STT/1978. 0i26-222X TAHUN XXIII, NO. 2, MARET-APRIL 1994 Daftar Isi • Pengantar Redaksi • Pengkajian Keamanan di ASEAN: Kecenderungan dan Arab Herman Joseph S. Krqft 85 • Pembangunan Ekonomi dan Energi di Kawasan ASEAN Hadi Soesastro 103 • Prospek Pasar Minyak Wijarso 121 • Prospek Kerja Sama Keamanan Multilateral di Asia Timur Asnani Usman 132 • Hak Asasi Manusia: Korban Perang Dingin, Pelajaran dan Agenda untuk Indonesia Bantarto Bandoro 148 • Politik Luar Negeri Indonesia: Suatu Evaluasi Mochtar Kusuma-Atmadja 156 • Menilai Kembali "Potret" Kebijakan Negara Sekuler di India Dhurorudin Mashad 173 • Dokumer: Membangun Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik Tim Departemen Hubungan Internasional 185 . • Timbangan Buku: Operasi Perdamaian PBB ~ Tantangan di Masa Depan A.K.P. Mochtan 189 Pengantar Redaksi ENGKAJIAN keamanan di ASEAN disoroti kecenderungan dan arahnya oleh Her- man Joseph S. Kraft. Dikatakan bahwa ancaman pokok terhadap keamanan berasal dari keadaan dalam negeri. Dan satu-satunya cara untuk menangani ini adalah de- ngan pembangunan nasional, khususnya usaha pembangunan negara-bangsa. Menjadi dok- trin bahwa ketahanan nasional dan regional secara paling baik ditingkatkan yaiiu melalui pembangunan masyarakat, dalam arti ekonomi, politik, sosial dan budaya. Akan tetapi, perubahan-perubahan dalam lingkungan internasional telah begitu banyak mengganggu perspektif keamanan negara-negara ASEAN, sehingga dibutuhkan lebih banyak perhatian pada masalah ancaman dari luar negeri. Pertumbuhan ekonomi tampaknya memang mampu memacu peningkatan konsumsi energi. Hal ini terlihat jelas di beberapa negara berkembang terutama di kawasan ASEAN. Menurut Hadi Soesaslro, yang menjadi persoalan ialah upaya apakah yang harus diambil agar peningkatan konsumsi energi tersebut jangan sampai menjadi kendala bagi f>^mba- ngunan ekonomi suatu negara. Sudah tepatkah kebijakan pemberian subsidi silang pada BBM beberapa produk tertentu bila dilihat dari segi perekonomian negara, kendati hal iiu dimaksudkan untuk pemcrataan sosial? Kebijakan penentuan harga BBM memang mcmiliki BBM beberapa tujuan antara lain dcmi pemerataan sosial agar harga beberapa lerscbut tcr- jangkau rakyai miskin, namun masih ada tujuan lain scperti cfisicnsi ekonomi scrta kcla- yakan kcuangan. Harga energi hcndaknya jangan dijadikan alai untuk mcngatasi problem pcngcntasan kcmiskinan, scbab justru ccndcrung mcngaburkan akar pcnycbab dari masalah itu sendiri. Pasar minyak dunia saa! ini dipcngaruhi olch lakior-faklor scpcrii rvcrkcmbangan harga minyak, kuota dan pasokan minyak scrla perscpsi pclnku pasar hcrjangka (future markcth Perkcmbangan harga minyak akhir-akhir ini icrus mcnunjukkan pcnurunan. Scdangkan plafon dan kuota yang dilctapkan OFM^T, mcnurui Wijarso, scrinp dilanggar olch para ang- gota OPEC. Di samping itu pclaku pasar hcrjangka tcrnyala juga tiicmiliki pcngaruh dalam perkcmbangan harga dan pasar minyak. Pro.spck pasar minyak untuk iriwulan 11/1994 di- PENGANTAR REDAKSI 83 perkirakan akan terus melemah. Sedangkan prospek pasar minyak untuk jangka yang lebih panjang akan banyak dipengaruhi oleh kebijakan Saudi Arabia. Padahal sikap negara terse- but tampaknya tidak akan mendongkrak harga minyak ke tingkat yang lebih baik. Dan hal itu akan berdampak kurang baik bagi Indonesia. Dalam tulisannyaAsnani Usman menguraikan bahwa dengan pelbagai latar belakang se- jarah, kepentingan nasional, dan Iain-lain, negara kawasan Asia Timur belum memungkin- kan membentuk kerja sama keamanan multilateral secara formal. Segala gagasan yang mengarah ke sana masih dianggap tidak realistis. Tetapi walaupun begitu pihak-pihak non- pemerintah, seperti kalangan universitas dan lembaga penelitian, dan Iain-lain atas kapasitas pribadi telah merintis dialog membahas masalah tadi, sekaligus memberikan kesempatan ke- pada negara-negara di kawasan membicarakan masalah secara terbuka dan komprehensif. Dialog semacam ini pada gilirannya secara tidak langsung akan mempengaruhi stabilitas dan keamanan. Sebagai anggota masyarakat internasional, apalagi sebagai Ketua Gerakan Non Blok, In- donesia tidak dapat menjauhi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan antara negara. Misalnya masalah Hak Asasi Manusia (HAM) dan lingkungan. Oleh karena itu, menurut Bamarto Bandoro, Indonesia tidak hanya dituntut untuk memiliki kepekaan yang HAM, tinggi terhadap masalah tetapi perlu juga tampil dengan pemikiran baru, yang ber- makna bagi perbaikan implementasi serta pemahaman yang lebih mendasar mengenai masa- lah-masalah tadi. Indonesia dievaluasi Mochtar Kusuma-Atmadja menjalankan politik luar negeri sesuai kepentingan nasionalnya, dengan memperhatikan kedudukan pentingnya sebagai negara kunci di Asia Tenggara. Berprinsip bebas dan aktif yang selalu menjaga kemandirian dan tak mengurbankan identitas, hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain pada umum- nya baik, terutama dengan negara tetangga. Penanganan Kamboja telah membantu ASEAN berkembang sebagai satuan politik yang kuat dengan reputasi semakin berwibawa, walau- pun ASEAN pada dasarnya persekutuan negara untuk kerja sama ekonomi, sosial dan budaya. Di OKI Indonesia mendekatkan OKI pada gerakan umum negara berkembang. Di arena lebih luas Indonesia berhasil menjadikan Gerakan Non-Blok faktor penting dalam percaturan internasional, sebagai gerakan.pembela kepentingan negara berkembang guna memperbaiki nasib dalam kedudukan ekonomi dan politik. Indonesia dapat memprakarsai usaha pembentukan Tata Dunia Internasional Baru dengan menjadikan keputusan-kepu- tusan Konperensi Asia Afrika sebagai agenda dari negara-negara berkembang Non-Blok un- tuk "Gerakan Menuju Tatanan Dunia Internasional Baru". Kebijakan negara sekuler di India dinilai kembali oleh Dhurorudin Mashad. Negara se- kuler ini diartikan bai wa negara India tidak menjadi negara agama, namun mengakui kebe- basan beragama di mana masing-masing agama bebas melaksanakan ajaran-ajarannya un- tuk kepentingan keteraturan sosial dan moral kemasyarakatan. Dalam pelaksanaan sangat- lah sulit, sebab dari segi hukum hanya sedikit sekali diberikan patokan untuk memberlaku- kan kebijakan umum. Diabstraksi dari hukum dasar (UUD) dan kebiasaan-kebiasaan hukum, akibatnya gagal mengatasi dinamika dan detail-detail interaksi agama-agama di In- 84 ANALISIS CSIS. 1994-2 dia. Maka selama 46 tahun sejarah India, penerapan negara sekuler belum terlaksana seperti yang dikonsepsikan Nehru. Persoalan pelik menyangkut isu-isu keagamaan tetap sering muncul ke permukaan, yang tak jarang mengancam stabilitas dan demokrasi di India. Dan itu memperlihatkan tidak konsistennya paham negara sekuler, agar tidak memihak satu agama mana pun. Pertemuan para pemimpin APEC ke-5 di Seattle yang didahului dengan Periemuan SOM tidak mengeluarkan suatu putusan konkret tentang bentuk, struktur dan kelembagaan APEC. Mereka hanya merumuskan pandangan yang berupa Pernyataan Visi Ekonomi (Economic Vision Statement), yang antara lain berupa komitmen untuk mencipiakan masa depan yang stabil dan makmur bagi rakyat di kawasan Asia Pasifik dengan memperkuat lan- dasan kerja sama ekonomi. Ringkasan peristiwa yang diberi judul "Membangun Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik" memuat Pertemuan APEC yang berlangsung di Seattle, AS, pada bulan November 1993 dan persiapan Pertemuan APEC di Indonesia November 1994, yang disusun oleh Tim Departemen Hubungan Internasional. April 1994 REDAKSI Pengkajian Keamanan ASEAN: di Kecenderungan dan Arah* Herman Joseph S. Kraft PERISTIWA-peristiwa sangat penting Viet, pengkajian-pengkajian keamanan ter- dan perubahan-perubahan cepat yang utama bercorak satu dimensi yang pertama- terjadi tiga tahun lalu, telah membu- tama berpusat pada kekuatan militer dan ka jalan untuk penyusunan kembali tatanan penggunaannya dalam usaha mencapai tu- politik global. Berakhirnya Perang Dingin juan-tujuan politis. Pada pokoknya hal ini dan hancurnya Uni Soviet adalah kejadian merupakan ciri pengkajian-pengkajian stra- yang paling penting dan menyebabkan trans- tegi yang menjadi sub-bidang terkemuka formasi sistem internasional. Akan tetapi, dari pengkajian bidang keamanan.^ Pengka- transformasi ini juga mendatangkan tan- jian strategi pada umumnya memperhatikan tangan-tantangan teoretis baru yang me- hubungan antara kekuatan dan penggunaan- nyangkut bukan hanya tugas pekerjaan para nya dalam politik luar negeri. Secara lebih akademikus, yang bagaimanapun sewajar- khusus, ia pertama-tama dikaitkan dengan nya terlibat dalam pemecahannya, melain- peperangan dalam berbagai bentuknya, poli- kan juga tugas pekerjaan lingkungan elite tik pertahanan Amerika Serikat, dan an- politik. Di antara tantangan-tantangan teo- caman nuklir. Karena cepatnya gerak peru- retis ini, konsep mengenai keamanan telah bahan dalam sistem internasional, maka menjadi salah satu perhatian terpenting se- orientasi yang sempit ini akan membatasi ke- sudah masa Perang Dingin. mampuan pengkajian-pengkajian strategi Dari awal persaingan yang berpola dua- hanya untuk mengatasi perubahan dimensi- kutub antara Amerika Serikat dan Uni So- Diskusi bagus mengenai masalah ini dapat ditemu- *Diterjemahkan oleh Sunarto nDaru Mursito dari kan dalam Barry Buzan, People. States andFear: The Herman Joseph S. Kraft, "Security Studies in ASEAN: National Security Problem in International Relations Trends and Directions" dalam Konperensi mengenai (Brighton, Susex: Wheatsheaf Books, Ltd., 1983): 8. The Future of Asia Pacific Security Studies and Ex- Lihat juga Joseph S. Nye, Jr., "The Contribution of change Activities (Indonesia: Hotel Sanur Beach Bali, Strategic Studies: Future Challenges," Adelphi Paper 12-15 Desember 1993). 235 (Sprihg 1989): 22-23. 86 ANALISIS CSIS. 1994-2 dimensi masalah keamanan. Kepentingan sak sebagaimana di negara-negara Eropa ekonomi dan anggaran belanja negara -- se- dan Amerika Utara. Seperti halnya dengan perti ada-tidaknya daya saing perdagangan kebanyakan negara yang sedang berkem- dan masalah proteksionisme, defisit ang- bang dan kurang berkembang, maka masa- garan, dan beban hutang nasional -- sudah lah keamanan di aniara negara-negara menjadi bagian depan dari debat-debat poli- ASEAN selalu menjadi fenomena dengan tik mengenai terancamnya kesejahteraan banyak aspek yang ditandai oleh saling ke- bangsa-bangsa dan stabilitas negara-negara. lergantungan yang kompleks aniara hal-hal Isu-isu baru seperti lingkungan hidup, ke- dalam negeri dan luar negeri. Sebagaimana imigrasian, narkotika dan AIDs juga telah ditunjukkan oleh seorang analis, bahwa hal mulai memasuki bidang yang dahulunya ti- ini: dak disentuh pengkajian strategi. Mengha- dapi perkembangan-perkembangan ini, para "... tercermin daiam keadaan sosial dan ekonomi ahli maupun pengkaji-pengkaji bidang ke- kebanyakan negara berkembang yang mudah ler- ganggu, yang diperburuk oleh kenyataan bahwa ba- amanan diharuskan menilai kembali konsep- nyak negara berkembang sedang mengalami krisis tualisasi bidang pekerjaan mereka.^ identitas dan masalah legitimasi politis dan historis. Sementara di negara-negara maju konsep negara- Perubahan-perubahan yang diakibatkan bangsa mungkin telah berganti, maka di negara- oleh berakhirnya Perang Dingin juga telah negara berkembang kedudukan entitas politik cntah berperan menonjolkan isu dan perkembang- itu bangsa atau negara paling-paling belum mantap an baru di Asia Tenggara yang mempenga- dan tak menentu. Patut dikemukakan bahwa di ke- ruhi perspektif keamanan negara-negara banyakan negara berkembang keterkaiian antara ASEAN. Meskipun demikian, kebutuhan berbagai komponen stabilitas nasional terbukti ber- peran lebih penting dalam memburuk atau mem- untuk "memikirkan kembali" masalah ke- baiknya keamanan. Dalam hal sejarah politik. kom- amanan belumlah mencapai tingkat mende- posisi sosial dan kenyataan ekonomi. ada kaitan yang kuat antara berbagai fakior dalam negeri dan ^Sckarang ada pcrkembangan literatur tentang isu luar negeri untuk terbinanya keamanan. .AkibatnN-a ini. Lihat Marie M. Lowcntha], "National Security as a adalah sangat memperumit pekerjaan para cUtc pc- Concept: Does It Need to be Redefined?" CRS Report nguasa dalam mencoba mengelola keamanan (pada for Congress (7 Januari 1993); James R. Golden. "Eco- semua tingkat) sambil sekaligus mcngupa>-»kan icr- nomics and National Strategy: Convergence, Global capainya tujuan pembangunan dan maniapnv-a kchi- Networks, and Cooperative Competition," The IVas- dupan bernegara."' hingion Quarterly (Summer 1993): 91-113; AIpo M. Ru,ii, After the Cold War: Europe's New Political Ar- chitecture (Hampshire. U.K.: MacMiilan Press. 1993); Kcndatipun analisis konvcnsional mc- Graham Alli.wn and Gregory Trcvcrlon, cd. Rethinkinft mandang apa yang dicapai dalam pycmba- America's Security: Hcyond Cold War to New World ngiinan bang.sa dan negara .scba^ai sudah re- Order (New York and London: W.W. Norton and Co.. latif tinggi. namini negara-negara .-VSEAN 1992); dan Theodore C. .Sorcniwrn. "Rethinking Nn tional Security," Foreign A/fairs (Summer 1990): 1-18. pcrcaya bahwa pembangunan ini bcrlang- Akan fctapi, ad« jufta yang mcngingnlknn hnhwn mnn siing icrus dalam era pasca Perang I>ingin. perluas lingkup pengkajian kcnmnnnn dcngnn mrmn- Sekalipim demikian. pengkajian keamanan .<ukkan hal hal baru "akan mcrutak kohcrrn^i inlclck- di ASEAN harus mcngkaji pcruhahan-pcru- tual. dan mcmbuatnya leWh «ukar memikirkan prmr- cahan bagi masalah pcniing apa pun " I ihat Stephen 'Vcrid S«>igh. "Confronting the I990»: Security In Wall. "The Rcnaiwancc of ,S<«curilv Siudic:." Interna the rvvcloping Counirie*." A<Mphi r*aper 251 (.Sum- lional Studies Quarterly no. 2 (Juni 1991): 213. mer 1990): 3. PENGKAJIAN KEAMANAN DI ASEAN 87 bahan dalam lingkup kawasan yang diaki- berkenaan dengan bahasa. Kebanyakan ka- batkan oleh berakhirnya Perang Dingin, dan rangan yang mengkaji keamanan ASEAN di harus menganalisis dampaknya bagi per- ditulis dalam bahasa Inggris dan kebanyak- spektif keamanan masing-masing negara an seminarnya pun dilaksanakan dalam ba- ASEAN dan stabilitas kawasan secara kese- hasa Inggris. Akan tetapi, ada sejumlah pe- luruhan. Makalah ini mengulas bagaimana nelitian yang agak banyak di Indonesia dan pengkajian keamanan di ASEAN disesuai- Thailand yang ditulis dalam bahasa dan tu- kan dengan . perkembangan-perkembangan hsan (khusus Thailand) mereka masing- di kawasan menyusul berakhirnya Perang masing. Hal-hal ini tidak termuat dalam ma- Dingin. Di dalamnya dibahas keadaan peng- kalah ini. kajian keamanan setelah kehancuran struk- Ketiga, karena kekurangan data maka tur dua-kutub yang menguasai politik inter- Brunei Darussalam tidak dimasukkan dalam nasional hampir sepanjang masa sesudah Pe- rang Dunia II. Akan tetapi, pembahasan ini pengkajian ini. Pengkajian bidang keaman- an di Brunei masih dalam tahap awal per- dibatasi oleh tiga hal. kembangan. Meskipun usaha-usaha untuk Pertama, kumpulan karangan mengenai mendirikan suatu lembaga Pengkajian Poli- keamanan Asia Tenggara dan khususnya ke- tik dan Strategi telah dilakukan sejak tahun amanan ASEAN adalah luas. Namun ka- 1989, namun belum dihasilkan sesuatu pun rangan yang justru berarti adalah kajian- yang konkret. Menteri Luar Negerilah yang kajian yang dibuat oleh para ahli dan anali- berperan aktif bertukar pikiran mengenai sis yang berasal dari luar kawasan. Secara keamanan di kawasan. Oleh karena itu, sa- bersama-sama, karya dari para ahli ini mem- ngat sedikit saja terbitan penehtian yang beri sumbangan besar untuk pengembangan memberitahukan perkembangan pengkajian pengkajian keamanan di kawasan. Akan te- keamanan di Brunei. tapi, karangan mereka lebih bersifat indi- katif tentang apa yang secara historis lebih merupakan upaya-upaya keamanan negara- Lingkup Pengkajian Keamanan di negara di luar kawasan daripada apa yang ASEAN dipikirkan negara-negara Asia Tenggara (dan ASEAN) sendiri tentang upaya ke- Stephen Walt pernah sekali menulis bah- amanan mereka. Berkenaan dengan yang ke- wa "usaha apa pun untuk menyebut persis- dualah makalah ini ingin meneliti, yakni nya lingkup dari pengkajian keamanan ada- upaya keamanan dari negara-negara lah sesuatu yang sewenang-wenang" Ling- ASEAN sebagaimana ditunjukkan dalam kup itu tentunya berhubungan dengan per- kecenderungan dan arah pengkajian-peng- sepsi-persepsi tentang "nilai-nilai pokok" kajian keamanan di negara-negara ASEAN. apa yang ingin dilindungi atau diamankan Makalah ini melihat ulasan-ulasan yang di- oleh negara yang bersangkutan. Dasar-dasar ajukan oleh ahli-ahli dan lembaga-lembaga rasional untuk keamanan ASEAN ditentu- ASEAN mengenai hal-hal yang dipikirkan kan oleh tuntutan-tuntutan keadaan pasca akan mengganggu keamanan negara-negara penjajahan demi pembangunan negara- ASEAN. bangsa di negara-negara yang sedang ber- Kedua, makalah ini menghadapi kendala ''Walt, op. cit., 212. 88 ANALISIS CSIS. 1994-2 kembang. Tuntutan ini dipengaruhi oleh Singapura sebagai doktrin keamanannya. nuansa historis yang menghasilkan definisi Doktrin kefahanan nasional Indonesia seca- ancaman, dan penentuan kebijakan keaman- ra resmi diakui pada tahun 1973. Mantan an merupakan wewenang pemegang kekua- Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaat- saan. Dan karena itu, menjadikan "keaman- madja menunjukkan penekanan keamanan an" secara subyektif didasarkan pada per- komprehensif di dalam negeri dengan argu- sepsi-persepsi dari para pengambil keputus- mennya bahwa ketahanan nasional secara an negara. Tantangan apa pun terhadap oto- paling baik ditingkatkan "melalui pemba- ritas politik elite penguasa dan kebijakan- ngunan masyarakat dalam arti ekonomi, po- kebijakan demi tujuan pembangunan nega- litik, sosial, dan budaya".^ Bersamaan de- ra-bangsa, dipandang sebagai ancaman pada ngan konsep mengenai ketahanan kawasan, keamanan negara. Sifat relatifnya keaman- maka ketahanan nasional juga secara resmi an di antara negara-negara sedang berkem- telah diakui oleh ASEAN sebagai kerangka bang seringkali membangkitkan tantangan- uniuk keamanan kawasan. Sebagaimana di- tantangan bagi pihak-pihak di luar lingkaran kemukakan oleh Jusuf Wanandi, kerangka kekuasaan. Tantangan-tantangan ini biasa- ini berpandangan bahwa "jika masing-ma- nya adalah akibat perbedaan etnis dan/atau sing negara anggota (ASEAN) dapat melak- ideoiogis, dan demi legitimasi rezim.^ Tan- sanakan seluruh pembangunan nasionalnya tangan-tantangan domestik ini menjelaskan dan mengatasi ancaman-ancaman dalam pentingnya ancaman dalam negeri bagi ke- negeri, maka otomatis akan dihasilkan keta- amanan nasionaJ di negara-negara berkem- hanan kawasan sama seperti sebuah mata- bang, dan merupakan faktor-faktor yang rantai mendapatkan seluruh kekuaiannya membuat negara menjadi lebih rawan terha- dari kekuatan masing-masing matarantai".' dap campur tangan luar dan peka pada an- Konsep Singapura tentang penahanan caman yang terang-terangan dari luar negeri. menyeluruh berasal dari falsafah pasca ke- Dalam konteks ini negara-negara merdekaannya yang menekankan identiias ASEAN telah mendefinisikan keamanan se- nasional, kesatuan internal, dan pemba- cara komprehensif yang mencakup lebih da- ngunan ekonomi. Sementara konsep .Malay- ripada melulu masalah militer atau perta- sia sendiri tentang keamanan komprehensif hanan. Konsep keamanan komprehensif ini berasal dari upaya-upaya politik umum yang memandang politik, ekonomi, dan kesejah- digunakan selama Masa Darurai tahun 1948- teraan sosial masyarakat dan negara sebagai I960. Filipina tidak mcrumuskan doktrin scgi-scgi keamanan yang sama pentingnya. *Mochinr Kusiiina Aiinadja. '".Stimc ThoughiJi on Secara kon.scptual ini dibcrlakukan baik A.Si-.AN .Sccuriiy C\H>j>craiion; An Indono-ian'i Per- pada tingkat dalam negeri maupun inicrna- .'spcciivc." Minixiry of Foreign Affairs, Indonfsic Oen sional. Kerjaxama Keamanan Regional {i».V»x\»: \*>. Keamanan komprehensif secara rcsnii di- luMif Wanandi. "A.SI AN IVt\pofti\T* <mi Intrma- (ional Sccuriiy; An Indonesian Vio»," dalam Donald pcgang tcguh olch Indonesia. Mnlnysin. clan Mush NkMillcn, cd Ax^an f\<rTpeai\'es on tntema- 'Disku<i bcrikul diangkat dari iuli«an Mulhiah Ala- (innaf Sn-unfv (No* York: S». Martin'* f*re%%, 1984); 41 gappa. The Nalinnal Set i/riiy of Drvdrtping Stntci: /mm Lexxnns Thai/and{{"kivcT. Ma««achuM!ll«: Auburn 'Miilhiah .Ma^appa. "i ompfchm«.i\c Scc\in(y: In- House Publishing Co.. 1987); 5-14. terprttation« in ASI AN Counirw*," dalam Roben A

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.