ebook img

aliran paham dan gerakan keagamaan dalam perspektif toleransi beragama PDF

206 Pages·2013·2.58 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview aliran paham dan gerakan keagamaan dalam perspektif toleransi beragama

Akreditasi LIPI Nomor : 408/AU2/P2MI-LIPF/04/2012 P E N Y IA R A N A G AM Volume 11, Nomor 4, Oktober - Desember 2012 A D A N D IN A M IK ALIRAN PAHAM DAN GERAKAN A S O S IA L D KEAGAMAAN DALAM PERSPEKTIF A L A M M A TOLERANSI BERAGAMA S Y A R A K A T P L U R A L Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Pola Keberagamaan Mahasiswa Perenial: Rekonstruksi Pemikiran Sekolah Tinggi Islam Negeri Jurai Siwo Frithjof Schuon Metro Lampung Ngainun Naim Wahyu Setiawan Syiah: Sejarah Timbul dan Ritual Pembakaran Mayat (Warekma) pada Perkembangannya di Indonesia Masyarakat Muslim Dani Moh. Hasim Ade Yaniin Geliat Syiah, Perubahan Paham dan Respon Masyarakat terhadap Majelis Agama Perilaku Keagamaan Mahasiswa Muslim Buddha Tentrayana Satya Buddha Indonesia di Makassar di Kalimantan Barat Sabara Nuhrison M. Nuh V o ul m e 1 Pengembangan Wadah Kerukunan dan Dinamika Kristen Kalimantan Barat dalam 1 N , Ketahanan Masyarakat Kecamatan Upaya Mempertemukan Dogma Kristen o m o Palu Selatan Kota Palu dengan Tradisi Tionghoa r 4 O , Yusuf Asry Joko Tri Haryanto k t o b e r D - e Nomor Volume Halaman Jakarta s me 4 11 201 Oktober-Desember 2012 b e r 2 0 1 2 ISSN 1412-663X HARMONI Jurnal Multikultural & Multireligius ALIRAN, PAHAM DAN GERAKAN KEAGAMAAN DALAM PERSPEKTIF TOLERANSI BERAGAMA Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 4 HARMONI Jurnal Multikultural & Multireligius Volume 11, Nomor 4, Oktober - Desember 2012 PEMBINA: Kepala Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI PENGARAH: Sekretaris Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI PENANGGUNG JAWAB: Kepala Puslitbang Kehidupan Keagamaan MITRA BESTARI: Rusdi Muchtar (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Dwi Purwoko (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Endang Turmudi (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) M. Ridwan Lubis (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Lukmanul Hakim (LaKIP Jakarta) Rikza Chamami (IAIN Semarang) PEMIMPIN REDAKSI: Haidlor Ali Ahmad SEKRETARIS REDAKSI: Reslawati DEWAN REDAKSI: Yusuf Asry (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Ahmad Syafi’i Mufid (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Nuhrison M. Nuh (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Koeswinarno (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Bashori A. Hakim (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Mursyid Ali (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Kustini (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) Ibnu Hasan Muchtar (Puslitbang Kehidupan Keagamaan) SIRKULASI & KEUANGAN: Nuryati & Fauziah SEKRETARIAT: Achmad Rosidi, Akmal Salim R dan I Nyoman Suwardika REDAKSI & TATA USAHA: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Jl. MH Thamrin No 6 Jakarta Telp. 021-3920425/Fax. 021-3920421 Email : [email protected] SETTING & LAYOUT Achmad Rosidi COVER Mundzir Fadli PENERBIT: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI HARMONI Oktober - Desember 2012 HARMONI ISSN 1412-663X Jurnal Multikultural & Multireligius Volume 11, Nomor 4, Oktober - Desember 2012 DAFTAR ISI Pengantar Redaksi Pimpinan Redaksi ___5 Gagasan Utama Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Perenial: Rekonstruksi Pemikiran Frithjof Schuon Ngainun Naim___7 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia Moh. Hasim ___ 22 Pola Keberagamaan Mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Negeri Jurai Siwo Metro Lampung Wahyu Setiawan ___34 Penelitian Geliat Syiah, Perubahan Paham dan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Muslim di Makassar Sabara ___46 Gerakan Salafi di Lombok Faizah ___56 Respon terhadap Majelis Agama Buddha Tentrayana Satya Buddha Indonesia di Kalimantan Barat Nuhrison M. Nuh ___69 Dinamika Kristen Kalimantan Barat dalam Upaya Mempertemukan Dogma Kristen dengan Tradisi Tionghoa Joko Tri Haryanto___82 Ritual Pembakaran Mayat (Warekma) pada Masyarakat Muslim Dani Ade Yamin ___99 Pengembangan Wadah Kerukunan dan Ketahanan Masyarakat Kecamatan Palu Selatan Kota Palu Yusuf Asry ___112 Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 4 HARMONI Jurnal Multikultural & Multireligius Volume 11, Nomor 2, April - Juni 2012 Rencana Pembangunan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Kota Palu Sulawesi Tengah dalam Dinamika Hubungan Antarumat Beragama Ibnu Hasan Muchtar ___126 Toleransi Beragama Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Qowaid___140 Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Bashori A. Hakim___157 Telaah Pustaka Mengenal Ajaran Gerakan Syi’ah Mustolehudin ___171 Pedoman Penulisan ___177 Lembar Abstrak ___180 Indeks Penulis ___ 193 Ucapan Terima Kasih ___201 HARMONI Oktober - Desember 2012 P r engantar edaksi Pengantar redaksi 5 Aliran Paham dan Gerakan Keagamaan dalam Perspektif Toleransi Beragama Fenomena munculnya faham, aliran dan gerakan keagamaan baru aliran dan gerakan keagamaan dapat muncul di sana. Beberapa di antaranya difahami atau dirunut, antara lain melalui telah dibubarkan atau membubarkan pemahaman atau definisi agama menurut diri karena telah difatwa sesat oleh MPU, para sosiolog dan antropolog. Menurut sebagian dalam pembinaan. Selebihnya mereka agama merupakan sistem karena tidak menimbulkan keresahan keyakinan yang dianut dan diwujudkan dapat terus tumbuh dan berkembang. dalam tindakan oleh suatu kelompok atau Demikian pula halnya respon masyarakat dalam menginterpretasikan (sikap toleransi) masyarakat terhadap dan memberi respon terhadap apa adanya perbedaan-perbedaan tersebut yang dirasakan dan diyakini sebagai menyebabkan bentuk dan tingkat sesuatu yang suci dan gaib (Parsudi reaksi juga beragam. Semakin tinggi Suparlan, 1988). Dari pengertian tersebut pengetahuan dan pemahaman orang maka terjadinya perubahan faham dan terhadap agamanya diharapkan semakin keyakinan keagamaan sangat mungkin. meningkat pula sikap toleransi terhadap Perubahan tersebut disebabkan karena pemahaman keagamaan orang lain perbedaan-perbedaan interpretasi dan yang kebetulan berbeda. Karena orang cara pandang dalam memahami situasi- yang berpengetahuan dan mempunyai situasi yang terus berubah atau ilmu pemahaman keagamaan yang luas pengetahuan yang berkembang meskipun cenderung lebih rasional dan jauh dari kitab sucinya tidak pernah berubah sikap emosional. Namun secara empirik Perbedaan interpretasi terhadap teks dapat diamati – meski secara sekilas – suci atau doktrin agama mengakibatkan dari beberapa kasus konflik keagamaan, timbulnya perbedaan faham, keyakinan respon terhadap kehadiran faham atau aliran keagamaan, meskipun pada keagamaan dan aktivitas bersama dengan dasarnya ajaran pokoknya menginduk pembentukan komunitasnya bukan saja pada kelompok agama yang besar. muncul dari kalangan masyarakat awam, Secara teoritis dan praktis perbedaan melainkan melibatkan elit agama yang interpretasi terhadap doktrin agamalah memiliki semangat untuk melindungi atau yang menimbulkan faham, alirah dan mempertahankan agar umat binaannya gerakan kegamaan baru. Perbedaan pada tidak tertarik pada ajaran yang dibawa tingkat pemahaman – pada prinsipnya – oleh aliran atau gerakan keagamaan yang tidak bisa dihindarkan, terutama karena baru. Sebenarnya relasi antara elit agama adanya perbedaan tingkat pengetahuan, dengan umat binaannya tidak hanya pemahaman dan pengamalan serta semata-mata relasi keagamaan, di balik perkembangan budaya masyarakat. itu terdapat berbagai muatan-muatan Berbagai macam faham, aliran dan kepentingan. gerakan keagamaan ini demikian marak Adanya intres yang bersifat ketika muncul euphoria kebebasan profan di balik relasi atara elit agama di era reformasi. Karenanya sering dan umat binaan ini, menjadikan tesis diibaratkan bagaikan jamur di musim bahwa orang yang berpengetahuan dan hujan. Misalnya, di wilayah provinsi mempunyai pemahaman keagamaan Aceh tercatat tidak kurang dari 26 faham, yang luas seharusnya lebih toleran Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 4 6 PemimPin redaksi karena cenderung lebih rasional dan jauh yang nilainya tidak seberapa bersedia dari sikap emosional – secara empirik – melakukan tidak kekerasan, karena menjadi sulit untuk dibuktikan. Karena kehidupannya yang sengsara dengan menurut C. Wright Mills, para elit mudah diberi “iming-iming sorga”. kekuasaan (pen: sama halnya dengan Fenomena ini menunjukkan bahwa elit agama) mempunyai kecenderungan bukan hanya kalangan grass root saja untuk kaya, baik diperoleh melalui mengalami hambatan dalam partisipasi investasi atau duduk dalam posisi ekskutif politik demokrasi, tetapi para elit (pen: elit agama duduk sebagai pimpinan agama juga mengalami hal yang sama kelompok keagamaan). Sementara di sepanjang praktek money politic masih kalangan grass root, masyarakat awam, terus berlangsung. Dengan demikian tidak cukup mengetahui realitas atau perlu diamati lebih mendalam apakah kebenaran sehingga menjadi begitu sebenarnya intoleransi yang muncul di mudah menjadi salah satu pendukung isu sementara kalangan itu murni berkaitan atau informasi yang disebarkan oleh elit dengan keyakinannya terhadap faham, agama. Masyarakat awam bersikap pasif aliran atau gerakan keagamaan tertentu sebagai penadah informasi-informasi elit atau karena adanya interes kalangan elit kekuasaan (pen: elit agama). Itu terjadi agama mereka. lantaran masyarakat massa (mass society) ini tidak memiliki pengetahuan dan Jurnal Harmoni edisi Nomor: 4 kesadaran kritis terhadap informasi (lihat Tahun 2012 ini menyajikan artikel-artikel Novri Susan, 2010: 80). yang sesuai dengan tema pokok “Faham, Aliran dan Gerakan Keagamaan dalam Beberapa hasil penelitian menun- Perspektif Toleransi Beragama”, dan jukkan salah satu faktor penyebab beberapa tulisan lain yang masih sesuai ketidakrukunan atau intoleransi dengan tugas dan fungsi (tusi) Puslitbang dalam kehidupan keagamaan karena Kehidupan Keagamaan. Kami berharap kemiskinan. Masyarakat luas pun tidak artikel-artikel yang kami sajikan dapat meragukan hasil penelitian tersebut, menambah pengetahuan dan wawasan karena mereka juga bisa mengamati, para pembaca khususnya berkenaan bahkan melihat beberapa anggota dengan keberadaan faham, aliran dan masyarakat di sekitarnya. Karena faktor gerakan keamaan serta sikap toleransi kemiskinan banyak orang yang dengan masyarakat. Selamat membaca. mudah diprovokasi, dengan diberi uang HARMONI Oktober - Desember 2012 g U agasan tama Pengantar redaksi 7 Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Perennial: Rekonstruksi Pemikiran Frithjof Schuon Ngainun Naim Dosen STAIN Tulungagung Abstract Abstrak Religion is an integral part of human life. Agama merupakan bagian integral In fact, there are many problems must be kehidupan manusia. Namun, dalam solved. Religion still faces various heavy memberikan solusi setiap persoalan, agama masih menghadapi berbagai challenges. One of them is problem on tantangan yang tidak ringan, diantaranya interaction among the different religious agama memunculkan persoalan dalam followers. In this case religion is often used interaksi hubungan sosial. Agama sering as practical interest that opposite to the digunakan untuk kepentingan praktis yang religion’s dogma, like conflicts and violence bertentangan dengan ajaran dasar agama among the followers. The phenomena itu sendiri, seperti munculnya konflik dan concerns many religious leaders. The kekerasan dari para penganut agama. Tentu philosopher, Frithjof Schuan judged that saja, persoalan tersebut menimbulkan those cases happened in relation with keprihatian kalangan agamawan sendiri. many deviations in religious doctrines that Tokoh pemikir Frithjof Schuon menilai hal imply religious value and right. Actually itu terjadi karena terdapat penyimpangan religion teaches peace, tolerance and ajaran agama yang berimplikasi pada nilai rewards to others. Problems interreligious dan kebenaran agama. Padahal, agama mengajarkan kedamaian, toleransi, dan followers problems in Indonesia are never penghargaan terhadap yang lain. Persoalan solved, there are many conflicts happened antar umat beragama di Indonesia tidak from time to time. This study gives kind of pernah tuntas, antara konflik dan konflik solutions in order to create harmony among terus terjadi. Kajian ini menawarkan solusi different religious followers in Indonesia untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Keywords: interreligion relations, diversity, conflict Kata kunci: hubungan antaragama, keragaman, konflik. Pendahuluan eksistensi dirinya dalam interaksi sosial yang harmonis. Namun dalam keragaman Keragaman dalam segala segi juga tersimpan potensi destruktif yang kehidupan merupakan realitas yang meresahkan. Spirit homogenitas, nafsu tidak mungkin untuk dihindari. Di dalam politik, nafsu menguasai, dan keinginan keragaman tersimpan potensi yang dapat menjadi lebih dibandingkan yang lain memperkaya warna hidup. Masing- menjadi faktor yang dapat menghilangkan masing pihak—baik individu maupun kekayaan khazanah kehidupan yang sarat komunitas—dapat menunjukkan keragaman. Jurnal Multikultural & Multireligius Vol. 11 No. 4 8 ngainUn naim Indonesia sesungguhnya sangat dengan pikiran secara ekstrinsik. Dalam kaya pengalaman berkaitan dengan makna yang semacam ini, filsafat keragaman. Ada masa ketika keragaman dapat diidentifikasi dalam dua bentuk. menjadi kebanggaan bersama. Ada juga Pertama, filsafat yang sesuai dengan ‘ruh’ masa ketika keragaman menjadi petaka. karena dibangun berdasarkan intelek Segenap pengalaman ini seyogyanya murni—yang teraktualisasikan dalam menjadi bahan pemikiran bersama teks suci tertentu. Kedua, filsafat yang untuk mengembangkan model-model sesuai dengan ‘jasad’ yang dibangun penyelesaian yang tepat terhadap berdasarkan penalaran individual karena setiap konflik dan memikirkan langkah- tiadanya data dan intuisi supernatural. langkah strategis dan sistematis untuk Filsafat yang pertama disebut sophia membangun kesadaran, pemahaman, dan perennis, dan yang kedua diidentikkan sikap positif terhadap realitas keragaman. dengan pemikiran rasionalis modern. (Frithjof Schuon, 1995: 121). Memahami dan membangun kesadaran terhadap realitas keragaman Pembagian filsafat yang dilakukan seharusnya tidak hanya dilakukan Schuon ini memang terasa asing dalam ketika konflik terjadi. Justru jauh lebih wacana filsafat yang sekarang sedang penting adalah bagaimana kesadaran berkembang. Namun dari pembagian dan penghargaan terhadap keragaman tersebut dapat dipahami bahwa filsafat ini menjadi agenda bersama yang terus- yang dikembangkan Schuon memang menerus diperjuangkan tanpa melihat filsafat yang berbeda dari filsafat yang apakah kondisinya sedang damai berkembang dalam dunia modern. Bagi atau konflik. Dengan cara semacam Schuon, filsafat yang dikembangkannya ini, kerukunan, toleransi, dan saling dibangun berdasarkan intelek murni. Hal menghargai akan menjadi kenyataan. ini membedakan dengan filsafat modern Dalam kerangka pandang semacam yang dibangun hanya berdasarkan inilah, salah satu elemen penting penalaran individual dan mengabaikan yang dapat memberi kontribusi bagi intuisi supernatural. terciptanya kerukunan hidup antarumat beragama adalah filsafat perennial. Berdasar kategorisasi filsafat yang dibuatnya, Schuon membangun Filsafat perennial selama ini pengertian mengenai makna filsafat memang kurang mendapat apresiasi yang dianutnya. “Philosophia Perennis”, secara akademis maupun praktis. Padahal, atau filsafat perennial dimaknai Schuon jika ditelaah secara mendalam, dalam sebagai “the universal gnosis which always filsafat ini—khususnya yang dielaborasi has existed and always will exist” (suatu secara mendalam oleh Frithjof Schuon— pengetahuan mistik universal yang telah menawarkan banyak hal menarik yang ada dan akan selalu ada selamanya. Yaitu, dapat direkonstruksi sebagai basis pengetahuan—karena bersifat metafisik— bagi pengembangan kerukunan hidup banyak membicarakan tentang Tuhan, antarumat beragama. alam, dan manusia (human being). Dari perkataan human being, implisit ada dua entitas, yaitu kata human yang mengacu Memahami Filsafat Perennial kepada badan manusia (body and mind), Salah satu tema penting sekaligus dan being yang mengacu pada jiwanya landasan dari (hampir) seluruh pemikiran (soul). Dari soal-soal hakikat soul dan Frithjof Schuon adalah filsafat perennial. manifestasinya, perjalanan narasi filsafat Menurut Schuon, kata filsafat menunjuk perennial dimulai. (Budhy Munawwar pada semua hal yang berhubungan Rachman, 2003: xviii-xix). HARMONI Oktober - Desember 2012

Description:
11 No. 4. ISSN 1412-663X. HARMONI. Jurnal Multikultural & Multireligius. Volume 11, Nomor 4, Oktober - Desember 2012. Pengantar Redaksi. Pimpinan Redaksi ___5. Gagasan Utama. Kerukunan Antaragama Perspektif Filsafat Perenial: Rekonstruksi Pemikiran Frithjof. Schuon. Ngainun Naim___7.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.