ebook img

alexis yang terus eksis PDF

12 Pages·2017·4.11 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview alexis yang terus eksis

ALEXIS YANG TERUS EKSIS PRAKTIK prostitusi masih terus terjadi di Hotel Alexis kendati pemerintah DKI Jakarta tak memperpanjang izin hotel dan griya pijatnya. Gembar-gembor keberhasilan ini pun tak terbukti karena ”surga dunia” di Alexis hanya berpindah lokasi ke lantai lain yang menyediakan karaoke. Penelusuran Tempo sejak Januari lalu menunjukkan prostitusi tak hanya terjadi di Alexis. Praktik serupa masih terjadi di tempat hiburan lain, seperti Malio, Classic, Emporium, dan Illigals. Bisnis dunia malam yang turut memberi sumbangan pajak hiburan hingga Rp 769,5 miliar ini begitu terang-benderang dan nyaris tak pernah tersentuh hukum meskipun terjadi banyak pelanggaran, dari jam buka hingga perdagangan manusia. Bahkan, di Illigals, bisnis narkotik bisa terus Hotel Alexis di Jakarta, Januari 2018. —FOTO: ISTIMEWA 42 | | 4 FEBRUARI 2018 4 FEBRUARI 2018 | | 43 T IGA puluh menit menjelang jam, teman Hasan berbisik kepada Jesica. hari berganti, ruang karaoke Keduanya kemudian meninggalkan ru- di lantai tiga Hotel Alexis, An- angan dan baru kembali satu jam kemudi- col, Jakarta Utara, Rabu kedua an. Belakangan, lelaki itu bercerita bahwa Januari lalu, jauh dari sepi. Di- dia baru saja bercinta dengan Jesica di sa- terangi cahaya temaram dari tiga televi- lah satu kamar di lantai yang sama. ”Sama si berukuran besar di tembok, ruang selu- seperti dulu. Mantap,” ujarnya. as 3 x 6 meter itu riuh semarak dengan sua- Ditemui di salah satu hotel di Jakarta Se- ra musik disko. Dua perempuan beram- latan, Kamis pekan lalu, Lina Novita dari but panjang menggoyangkan kepala, ta- Legal and Corporate Affairs Grup Alexis ngan, pinggul, dan kaki mereka ke berba- menyangkal ada praktik prostitusi di Ho- gai penjuru. tel Alexis. ”Tidak ada,” katanya. Ihwal LC Lima lelaki penikmat hiburan malam ha- yang berperan ganda sebagai penjaja jasa dir di ruangan itu. Jesica dan Jenifer—bu- seks, Lina pun membantah. ”Kami menye- kan nama asli dua perempuan itu—mena- diakan LC sesuai dengan fungsi memandu rik tangan dua laki-laki di pinggir sofa. Ke- tamu yang ingin berkaraoke.” empatnya berajojing sambil tertawa-tawa. Tak mempedulikan gempuran udara ber- l l l suhu 23 derajat dari penyejuk ruangan, SEJAK awal Januari lalu, Tempo mene- Jesic a dan Jenifer melepas satu per satu lusuri lima tempat hiburan malam yang— lembaran kain di badan hingga tinggal ber- menurut sejumlah sumber yang menja- sisa kulit. di pengamat hiburan malam serta pejabat Hari itu belum genap tiga bulan setelah dan mantan pejabat di Dinas Pariwisata pemerintah DKI Jakarta mengirim surat DKI—termasuk terbesar dan terlaris di Ibu pemberitahuan tak memperpanjang izin Kota. Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha hotel dan griya pijat Alexis. Gubernur DKI Tempat Hiburan Malam, Anhar Nasution, Jakarta Anies Baswedan saat itu terlihat an- meyakini praktik prostitusi terjadi di ham- tusias memenuhi janji kampanye untuk pir semua tempat hiburan malam. ”Alexis menutup Alexis. Anies mengatakan izin cuma satu di antaranya,” ujar Anhar. Alexis tak diperpanjang karena hotel itu Di daerah Pecenongan, Jakarta Pusat, menjadi sarang prostitusi. sekitar satu kilometer dari Istana Negara, Nyatanya, prostitusi masih terjadi di berdiri Hotel Emporium. Hotel ini menyaji- Alexis meskipun tempat spa di lantai lima kan striptease tanpa jeda di lantai tiga. Ber- hingga tujuh, yang disebut-sebut sebagai beda dengan di Alexis, tari telanjang di ho- tempat transaksi jasa pelayanan seksual, tel ini tak digelar di ruang khusus, tapi di telah ditutup. Sejak awal, pengunjung bisa depan pengunjung. Diawali dengan pakai- masih satu grup dengan Hotel Alexis. Tem- memilih lady companion (LC) yang berde- an minim, mereka melenggak-lenggok, ka- po melayangkan surat permintaan wawan- ret di ruangan tertutup gorden tipis di bela- dang bergelantungan dan meluncur di an- cara kepada pengelola Emporium, tapi me- kang resepsionis lantai tiga. Malam itu, se- tara empat tiang besi. reka tak merespons. Adapun Lina Novita kitar 40 perempuan duduk-duduk di sofa Seorang pelanggan klub mengatakan pe- mengatakan Emporium tak lagi satu grup merah. nari erotis itu bisa diajak berhubungan in- dengan perusahaannya. ”Sepertinya su- Lima lelaki itu memutuskan pemilihan tim dengan tarif Rp 2 juta per jam. Di lantai dah berganti pemilik,” ujar Lina, yang me- perempuan pendamping digelar di ruang dua, tersedia layanan pijat dengan tarif Rp 1 nyatakan tak tahu pasti siapa pemilik baru karaoke. Cara ini disebut ”kontes”. ”Kami juta hingga Rp 1,2 juta per jam. Biaya itu ter- Emporium. pilih yang paling cantik,” kata Hasan, kar- masuk layanan seksual di kamar khusus. Bergeser ke Hotel Malio, Jalan Gajah Mada, yawan swasta. Hingga akhirnya, Jesica dan Dua anggota staf yang ditanyai Tempo mem- Jakarta Pusat. Prostitusi di tempat ini begitu Jenifer terpilih dari sepuluh perempuan benarkan info tentang ongkos tersebut. terang-benderang. Di lounge lantai dua, se- yang ikut kontes dadakan itu. Sumber-sumber yang ditemui Tempo, orang muncikari—biasa dipanggil ”Mami”— Setelah dua perempuan rampung de- termasuk orang dekat Arman Tirta, pemi- langsung menawarkan pekerja seks asal Uz- ngan tari erotis yang digelar selama satu lik Grup Alexis, mengatakan Emporium bekistan, Cina, dan Vietnam, juga perempu- TIM INVESTIGASI PENANGGUNG JAWAB: Setri Yasra KEPALA PROYEK: Erwan Hermawan PENYUNTING: Mustafa Silalahi, Setri Yasra, Stefanus Pramono PENULIS: Erwan Hermawan, Istman Musaharun, Mustafa Silalahi, Stefanus Pramono PENYUMBANG BAHAN: Avit Hidayat, Erwan Hermawan, Istman Musaharun, Mustafa Silalahi, Stefanus Pramono, Wayan Agus Purnomo BAHASA: Uu Suhardi FOTO: Ijar Karim DESAIN: Eko Punto Pambudi 44 | | 4 FEBRUARI 2018 MASIH ADA PROSTITUSI DI ALEXIS catat sebagai pemegang saham PT Global Arta Berjaya—empunya Hotel Malio. Ber- ulang kali dihubungi, nomor telepon selu- ler Rudy tak aktif. Pesan singkat juga tak berbalas. Tempo pun mendatangi rumah Rudy di Perumahan Green Garden, Jakar- ta Barat. Pembantu rumah itu berjanji me- nyampaikan surat permintaan wawan- cara. Tapi, hingga Jumat pekan lalu, Rudy dan pengelola hotel tak memberikan tang- gapan. Prostitusi jelas dilarang dalam Peratur- an Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Aturan itu menyebutkan setiap pengusaha wajib mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusi- laan dan kegiatan yang melanggar hukum di lingkungan tempat usahanya. Sanksi ter- hadap pelanggaran ini berupa teguran ter- tulis, pembekuan sementara, hingga pen- cabutan izin. Kepala Bidang Industri Hiburan Dinas Pariwisata DKI Toni Bako mengaku belum mengetahui adanya prostitusi di tempat hiburan malam yang dikunjungi Tempo. ”Kalau ada praktik itu, akan kami tutup,” katanya. l l l BISNIS hiburan malam bagai gula yang selalu dikerubuti pelanggan. Itu sebabnya di berbagai penjuru Ibu Kota tersedia tem- pat yang menawarkan one stop entertain- ment. Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakar- an lokal, dengan tarif Rp 2,4 juta. Hotel Alexis di Jalan R.E. Martadinata, ta menunjukkan ada 1.427 tempat hibur- Begitu pula Classic Hotel di Jalan Saman- Pademangan, Jakarta, Oktober 2017. an yang berizin, yang terdiri atas diskotek, hudi. Setidaknya ada tiga arena besar yang griya pijat, klub malam, karaoke, live mu- bisa dimasuki pengunjung untuk memilih sic, dan mandi uap. wanita penghibur. Salah satunya di lantai Ada pula perempuan penghibur asal Meski beraroma maksiat, tempat hibur- tiga yang disebut sebagai Terminal 2. Begi- Jawa Barat yang mengaku tertipu karena an malam berperan serta dalam menam- tu pengunjung masuk terlihat, lebih dari awalnya diiming-imingi bekerja sebagai bah pendapatan Jakarta. Total, tempat hi- 50 perempuan dengan pakaian minim du- pemandu karaoke. Anggota Komisi Nasio- buran menyumbangkan Rp 769,5 miliar duk berderet di sofa-sofa yang memanjang nal Antikekerasan terhadap Perempuan, melalui pajak hiburan pada 2016. di pinggir ruangan. Tak ada perbedaan ta- Adriana Venny Aryani, mengatakan para Tak lama setelah izin Alexis ditutup, Lina rif di Classic. Jasa pelayanan seks semua pe- pekerja yang dijerat utang dan ditipu itu te- Novita dari Legal and Corporate Affairs rempuan bertarif Rp 365 ribu. lah menjadi korban perdagangan manusia. Grup Alexis mengatakan hotel itu rata-rata Tempo mengajak berbicara lima pekerja ”Di hampir semua tempat prostitusi terjadi menyumbangkan Rp 30 miliar tiap tahun seks di Classic. Empat di antaranya meng- perdagangan manusia,” ujarnya. ke kas DKI. H NSYA aku awalnya bekerja tanpa paksaan di ho- Pengelola Hotel Malio dan Classic juga Mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Tem- HRI HERMA taegle intu .y Baenlga kamnegmanp,e bkoesr jmakearnek ap—esreemmapcuaamn tcaakr am Teermesppoo. nSsu sruatr aste prueprma itnatka adnit awnagwgaanp-i pnagta tHakibaunr,a mn eMskail aamda, Arinbhuaarn Nteamsuptaiot nh,i bmuer-- TEMPO/STR/FAK pdrueesnn bggeahrnilb ippuiarn—tj.ammeannje uraatn pg ayraan gp ejurmemlaphunayna itteu- Rrteaul —Udmys aSehunajs—aadpniet dor,ui ryseaakhntuaga rd nui tpaaekmmtaa i.Pl RikTu CdBlyua ajsunsgiaca M Hteoirt--- atpuna lAminleagx lbaimse,s ,aM hr aadlniio yJ,aa kd aaadrnat a At,”ilg iuala jag. rr”nuMypea br. eeMkseaanr ,yu ayrnauigt- 4 FEBRUARI 2018 | | 45 Anhar, Grup Malio—membawahkan Malio tetangga di tempat tinggal Djoko yang tak l l l dan Classic Hotel—dimiliki Rudy Susanto mau disebut namanya, tak ada warga ber- WAJAH lelaki itu tak terlihat jelas di Club dan Arief Prijatna. Sedangkan pemilik Illi- nama Djoko di sana. Voyeur, Hotel Illigals, Jakarta Barat, pada gals, kata Anhar, adalah Iwan Tjahyadikar- Sedangkan rumah Sudarto berada di malam pertengahan Januari lalu. Ruangan ta. Adapun Alexis didirikan Alex Tirta Ju- gang sempit di perkampungan kumuh berukuran sekitar seperempat lapangan wana Darmadji. yang tak bisa dilintasi mobil. Penghuni ru- sepak bola itu hanya diterangi lampu disko Akta PT Grand Ancol Hotel, perusahaan mah itu menyebutkan Sudarto bekerja se- yang bergerak cepat menyebar ke berba- pemilik Hotel Alexis, sama sekali tak men- bagai tentara dan sudah pindah ke Tange- gai penjuru. Petrus, pengunjung klub ma- cantumkan nama Alex. Dalam akta per- rang. Dia tak mau memberikan alamat lam tersebut, memberikan 20 lembar duit usahaan, pemilik hotel adalah Gold Square baru Sudarto. 50 ribuan ke tangan pria itu, yang kemudi- Enterprises Limited dan Sension Overseas Alex Tirta enggan menanggapi keti- an menghitungnya kembali. Lelaki itu ke- Limited, perusahaan yang berbasis di sur- dakjelasan pemilik Alexis. ”Saya sudah ti- mudian pergi ke arah tirai yang kerap dila- ga pajak, British Virgin Islands. dak mengurus lagi,” ujarnya. Kepala Pu- lui pelayan dan staf. Akta tersebut juga menyebutkan Djo- sat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sabrar Tak sampai lima menit, dia kembali. Ta- ko Sardjono, yang tinggal di Kompleks Ko- Fadhilah mengatakan tak mengetahui ke- ngannya menggenggam sesuatu yang ke- mando Pasukan Khusus, Cijantung, Jakar- mungkinan ada tentara yang terlibat da- mudian diberikan kepada Petrus. Setelah ta Timur, duduk sebagai direktur. Sedang- lam bisnis esek-esek. ”Mendatangi tempat pria itu berlalu, Petrus menunjukkan ba- kan komisaris perusahan dijabat Sudarto, hiburan malam saja sudah dilarang, apala- rang yang beralih tangan: sebungkus plas- warga Kampung Kojan, Kalideres, Jakarta gi mengamankan,” tuturnya. TNI, kata Sa- tik obat dengan dua butir pil mungil. ”Ini MEWA Bkoa rdaat.n T Seumdpaor tmo.e Mneelnuusruurti kpeebnegruarduasa rnu Dkujon- bterralrib, aatk daanl amme dnuinndiaa kh itbeugraasn p merasloanme.l yang ikneerxe.m Baisnag baink,i nja hrianpypay m,”e kmateac Paeht pruil st.e Drsaelbaumt FOTO: ISTI 46 | | 4 FEBRUARI 2018 MASIH ADA PROSTITUSI DI ALEXIS Hotel dan spa Classic juta. Meski Club Voyeur buka hingga pukul meyakini di hampir semua tempat prosti- di Jalan Jalan delapan pagi, layanan perempuan itu ber- tusi terjadi peredaran narkotik. Menurut Samanhudi, Jakarta, langsung 24 jam sehari tanpa henti. Ini me- Buwas—demikian dia akrab disapa—anak Kamis pekan lalu. langgar Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun buahnya sudah menyurvei secara acak Pertunjukan tari 2015 tentang Kepariwisataan, yang mem- 36 tempat hiburan malam di lima wilayah telanjang di Alexis, batasi jam operasional hiburan malam DKI. Hasilnya, ”Semuanya positif ada per- Jakarta, Januari 2018 hingga pukul dua pagi pada hari biasa dan edaran narkoba,” kata jenderal bintang (kiri). pukul tiga pada akhir pekan. tiga yang akan pensiun pada Februari men- Pada Mei tahun lalu, Badan Narkotika datang ini. BNN masih mendalami jaringan Nasional menemukan seribu butir eksta- pengedar narkotik di tempat hiburan ma- menjadi dua bagian. Diberikannya satu pe- si dan ratusan paket sabu siap edar di Illi- lam tersebut. cahan kepada kawannya. gals. Meski begitu, pemerintah DKI tak me- Buwas menilai tidak diperpanjangnya Tak sampai setengah jam, efek inex ali- nutupnya dan hanya memberikan tegur- izin satu-dua tempat hiburan malam tak as ekstasi itu mulai terasa di tubuh Petrus an. Ini berbeda dengan Diskotek MG di Ja- berpengaruh terhadap peredaran narko- dan kawannya. Kepala mereka mulai ber- lan Tubagus Angke, Jakarta Barat, yang di- tik. ”Masih ada ratusan, mungkin ribuan, putar-putar mengikuti ributnya musik dis- tutup tak lama setelah BNN menemukan la- tempat hiburan lain yang juga menyedia- ko yang diputar disc jockey. Lalu keduanya boratorium pembuatan sabu cair dan eks- kan narkoba,” ujar mantan Kepala Badan asyik berjoget bersama belasan pengun- tasi di sana. Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisi- jung lain. Meskipun tak keruan, gerakan General Manager Hotel Illigals, Erwan, an RI ini. Buwas menuding maraknya per- mereka terlihat sangat energetik. Seorang enggan berkomentar soal adanya praktik edaran narkotik di tempat hiburan malam perempuan bahkan sampai berjoget sam- prostitusi dan peredaran narkotik di hotel- terjadi karena pengawasan yang lemah bil menungging. nya. ”Akan saya pastikan lebih dulu,” ujar dari pemerintah DKI Jakarta. ”Seharus- Menurut Petrus, di Illigals tak hanya ter- Erwan. Dia menyarankan Tempo menanya- nya, kalau ditemukan pelanggaran, lang- sedia ekstasi, tapi juga sabu-sabu. Harga- kannya kepada Asosiasi Pengusaha Hibur- sung ditutup. Jangan pilih kasih.” nya sama dengan ekstasi, Rp 500 ribu un- an Jakarta. Erick Halauwet, ketua asosiasi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandia- tuk 0,2 gram, dan diedarkan oleh anggota itu, mengatakan seharusnya semua tempat ga Uno berjanji menindak tempat hiburan staf Illigals yang biasa dipanggil ”Kapten”. hiburan tak membiarkan praktik prostitusi malam yang mengedarkan narkotik. ”Jika ”Saya pernah pakai sabu di sini,” ujar te- dan peredaran narkotik. ”Kalau ada trans- ditemukan pelanggaran, tentu (ditutup). TEMPO/SUBEKTI. msuaDanli dPIelelntigrguaalsns. tjaurgiaf wtearnsietda ipa epneglhaiybaunra Rnp s 2e,k4- abkuIsrhia,w nsi almal kpaaelnarem tdin,a drKaaeknp tanelgaaar ksB,oN”t uNikc aBdpui Edteri micWkpa.aste hsoi- Ksiaamsi,i” s kealatalun tyeag Jausm, uant tpuekk iatnu ltaidlua.k ada negol- 4 FEBRUARI 2018 | | 47 UTANG DULU, KERANGKENG KEMUDIAN Banyak perempuan penghibur menjadi korban perdagangan manusia. Tak bisa lari karena terjerat utang hingga ratusan juta rupiah. E MPAT laki-laki bertubuh ke- kalau di mes,” kata perempuan 22 tahun kar berjaga di depan satu ru- berdarah Sunda tersebut sambil terbahak. mah toko di Jalan Mangga Be- Tak hanya sulit meninggalkan rumah sar II, Taman Sari, Jakarta Ba- penampungan, Vanessa dan Gloria juga rat, Jumat pertama Januari lalu. hampir menyerah dari niat meninggalkan Pintu geser besi berwarna cokelat di bela- pekerjaan mereka. Sebab, keduanya ber- kang mereka hanya terbuka tak sampai se- utang besar kepada bos yang menjadi agen perempatnya. Tujuh pria lain menyebar di pekerja di hotel tersebut. Gloria berutang samping dan seberang ruko tersebut. Mata lebih dari 20 juta. Sedangkan Vanessa ter- mereka menyala setiap kali ada orang ber- jerat pinjaman lebih dari Rp 70 juta. henti di dekat ruko itu. Semula utang itu tak sampai belasan juta ”Mereka penjaga mes,” kata Vanessa, bu- rupiah. Awalnya, keduanya membutuh- kan nama sebenarnya, kepada Tempo, ma- kan duit untuk membeli baju dan kosme- lam itu. Di ruko berlantai lima itulah Va- tik buat menarik perhatian tamu. ”Saya nessa tinggal bersama lebih dari 40 perem- juga harus mengirim duit untuk orang tua puan lain. Hampir semuanya menjadi pe- di kampung,” tutur Gloria. Setiap kali mere- rempuan penghibur di Classic Hotel, Jalan ka membutuhkan uang, sang bos selalu me- Samanhudi, Pasar Baru, Jakarta Pusat. minjamkannya. Tentu disertai bunga, yang Menurut Vanessa, di mes itu ada lebih mereka sendiri tak tahu besarnya. Lama- dari 20 kamar. Tiap unit ditempati dua pe- kelamaan, utang pun membengkak dan su- Tak jarang Vanessa dan teman-teman- rempuan. Ruko itu terlarang bagi orang lit dilunasi. ”Hampir semua perempuan di nya harus menghadapi ”klien” yang me- yang tak dikenal. Kerabat yang datang pun mes saya punya utang besar,” ujar Gloria. nuntut macam-macam, seperti bercinta hanya boleh berdiri di pinggir jalan. Tempo, yang sejak awal Januari lalu me- dengan lebih dari satu perempuan, ogah Vanessa dan teman-temannya seperti nelusuri sejumlah tempat hiburan di Jakar- menggunakan kondom, atau mabuk dan terpenjara. Setiap keluar dari mes, mere- ta, mendapatkan pengakuan yang sama berlaku kasar. ka harus ditemani bibi pengurus mes, yang dari dua perempuan lain. Mereka hanya Gloria menuturkan, seorang temannya usianya sekitar 50 tahun. Bahkan ke mini- sanggup mencicil dari duit yang diterima pernah mencoba kabur sebelum utang lu- market pun mereka tak bisa sendiri. ”Dite- setiap melayani pelanggan. Dari tarif Rp nas. Bosnya kemudian mengerahkan anak mani supaya tidak kabur,” ujarnya saat di- 365 ribu per pelanggan, para pekerja seks buah untuk mencari kawannya tersebut. temui di Classic satu malam sebelumnya. di Classic mendapat komisi yang besarnya Lima bulan kemudian, temannya itu dite- Gloria, wanita penghibur di Classic yang antara Rp 70 ribu dan Rp 150 ribu, tergan- mukan dan dikembalikan ke mes. ”Dia ha- tinggal di mes lain di kawasan Mangga Be- tung kebijakan bos masing-masing. Komi- rus membayar utang dan bunganya serta sar, mendapat perlakuan yang sama. Se- si itu dibayarkan ke wanita penghibur dua denda Rp 1 juta per hari selama lima bulan tiap berangkat ke Classic, yang jaraknya pekan sekali. dia kabur. Utangnya sudah lebih dari Rp tak sampai dua kilometer dari mes, dia dan Karena berutang besar, Vanessa ham- 100 juta,” katanya. kawan-kawannya dimasukkan ke mobil pir setahun ini tak mendapat komisi. Un- Direktur Rehabilitasi Sosial Tunasosial khusus yang juga berisi satu bodyguard. Se- tuk makan sehari-hari dan mengirim uang dan Korban Perdagangan Orang Kemen- lesai kerja, mereka kembali dengan mobil ke keluarga di kampung, dia hanya meng- terian Sosial Sonny W. Manalu mengata- serupa. Selama setengah tahun bekerja di andalkan tip pelanggan. Dalam semalam, kan modus jeratan utang sangat lazim ter- Jakarta, Gloria tak pernah nonton bioskop sejak lepas magrib hingga dinihari, dia bisa jadi pada pekerja prostitusi. Tujuannya atau ke tempat wisata. ”Susah punya pacar melayani lima-tujuh laki-laki. adalah mempertahankan perempuan pe- 48 | | 4 FEBRUARI 2018 MASIH ADA PROSTITUSI DI ALEXIS dahal Shania tak pernah menandatangani selembar kertas pun. Tak berani melawan, Shania menguatkan hati bekerja di sana. Anggota Komisi Nasional Antikekeras- an terhadap Perempuan, Adriana Venny Aryani, mengatakan jeratan utang yang di- derita Gloria dan Vanessa serta penipuan seperti yang dialami Shania masuk katego- ri perdagangan manusia. Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagang- an Orang menyebutkan pelaku perdagang- an manusia bisa dihukum pidana penja- ra 3-15 tahun dan denda Rp 120-600 juta. ”Saya yakin di semua tempat prostitusi ter- jadi perdagangan manusia,” ujar Adriana. Tempo mengirimkan surat permintaan wawancara kepada pengelola Classic Ho- tel dan berulang kali menghubungi hotel tersebut untuk meminta tanggapan. Petu- gas penerima panggilan telepon menye- butkan permintaan wawancara sudah di- sampaikan kepada pengelola hotel. ”Nanti akan dihubungi kembali,” katanya. Hingga Jumat malam pekan lalu, pengelola Classic Hotel tak memberikan jawaban. Surat permintaan wawancara juga dila- yangkan kepada Rudy Susanto, yang terca- tat sebagai Direktur Utama PT Buana Mitra Usaha, perusahaan pemilik Classic Hotel, dan komisaris Arief Prijatna. Tapi kedua- nya tak memberikan respons. Nomor tele- pon seluler Rudy yang berulang kali dihu- bungi tak aktif. Pesan pendek pun tak ber- kerja seks agar tak buru-buru keluar. Jika Illigals Hotel & Club di Jalan Hayam balas. banyak perempuan penghibur resign, pe- Wuruk, Jakarta, Januari 2018. Adriana menegaskan, para perempu- langgan enggan datang. Otomatis, penda- an yang bekerja di tempat hiburan adalah patan lain, seperti dari minuman keras, korban. Menurut Adriana, bukan hanya pun menjadi berkurang. ”Ini bisnis yang yang mencoba tapi tidak lulus. Dia dikirim perempuan dewasa, anak-anak pun ke- sangat besar. Mempertahankan perempu- ke Terminal 5, yang ceweknya biasa saja,” rap menjadi korban. Tempo sempat berbin- an penghibur adalah kunci mendapatkan ujar Gloria. cang dengan Leonita, 20 tahun, pemandu keuntungan,” ujarnya. Ada juga perempuan yang terperangkap karaoke yang juga merangkap perempuan karena ditawari pekerjaan lain. Shania, pe- penghibur di salah satu tempat hiburan be- l l l rempuan asal sebuah kabupaten di Jawa sar di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. VANESSA dan Gloria awalnya bekerja Barat, diiming-imingi janji bekerja seba- Dia mengaku bekerja di sana sejak berusia sebagai wanita penghibur tanpa paksaan. gai pemandu karaoke di Jakarta. ”Ternya- 16 tahun setelah diajak temannya. Masalahnya klasik: kebutuhan ekonomi. ta saya malah disuruh jadi pelacur,” ujar- Sejak itu, setiap malam Leonita harus Melalui kenalan perempuan sekampung nya saat ditemui di Classic Hotel pada per- menemani tamunya bernyanyi dan yang bekerja di Classic, Vanessa dan Gloria tengahan Januari lalu. minum-minum. Setiap sebotol minuman melamar ke hotel tersebut. Cantik saja ter- Merasa dibohongi, Shania meminta pu- keras seharga minimal Rp 1,2 juta terjual, nyata tak cukup. Dua perempuan berparas lang kampung. Tapi bosnya menolak men- dia mendapat komisi Rp 100 ribu. Maka ayu itu harus menjalani tes: telanjang di de- tah-mentah. Dia mewajibkan Shania mem- Leonita tak henti membujuk tamunya agar pan bos. Kalau lulus, mereka langsung di- bayar Rp 10 juta jika mundur. Alasannya terus membuka botol minuman. Dia tak MEWA terjunkan ke Terminal 2, nama ruangan di untuk biaya ganti rugi dan ongkos menda- bisa berhenti karena membutuhkan duit. FOTO: ISTI Cmleamssiicli hy apnge rmemenpjuaadni .t e”mTpeamt abne rjsoagyeat daadna tsaenmgukaa nad Sah dani diaa klaem Ja kkoanrttraa. k”,B”o ksa btailnaynag., Pitau- ”kSeirajap ab esgiihn,i ,B” aknatga, npyear. elmpuan yang suka 4 FEBRUARI 2018 | | 49 MASIH BANYAK HIBURAN MALAM ’SURGA’ 617 HOTEL Sebanyak 24 hotel diduga menyediakan DI IBU KOTA jasa one stop entertainment (hotel, karaoke, diskotek, dan griya spa) dari kelas menengah sampai eksekutif. GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan membayar kontan janji kampanyenya. Hotel dan griya pijat Alexis di Ancol, Jakarta Utara, tidak diperpanjang izinnya karena terindikasi menjadi tempat prostitusi terselubung. Namun dampak penutupan ini hanya sementara. Dalam waktu singkat, diskotek dan bar di Hotel Alexis—yang bersalin nama menjadi 4Play—serta karaoke kembali beroperasi. Tempo menemukan masih banyak tempat one stop entertainment serupa 4Play di Jakarta yang menyediakan jasa prostitusi. Beberapa di antaranya menjadi ajang 1.427 TEMPAT transaksi narkotik. Nama besar pemilik dan kontribusi pajak daerah yang tinggi ditengarai membuat tempat-tempat tersebut seperti tidak tersentuh. HIBURAN MALAM Secara acak, Badan Narkotika Nasional menemukan narkotik di 36 tempat hiburan malam pada 2017. PENYUMBANG PENDAPATAN 2015 2016 Pajak hotel Pajak hotel RP 1,27 TRILIUN RP 1,49 TRILIUN Pajak hiburan Pajak hiburan RP 608,8 MILIAR RP 769,5 MILIAR Total pendapatan daerah DKI Jakarta Total pendapatan daerah DKI Jakarta E S RP 29,07 TRILIUN RP31,6 TRILIUN TA R O P E R N A D TABRAK SANA-SINI AL, N O SI A Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Peraturan Daerah Nomor N A Kepariwisataan: 8 Tahun 2007 tentang TIK - P asal 14 (k): ”Setiap pengusaha pariwisata wajib turut serta Ketertiban Umum: MODUS IZIN RKO A mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan - P asal 43: ”Setiap orang N N dan kegiatan yang melanggar hukum di lingkungan tempat atau badan dilarang One stop entertainment DA A usahanya.” menyediakan dan/atau memanfaatkan izin A, B - P asal 14 (t): ”Setiap pengusaha pariwisata wajib mengawasi menggunakan bangunan perhotelan untuk mengakali RT A dan melaporkan apabila terjadi transaksi dan/atau penggunaan/ atau rumah sebagai jam operasional diskotek, AK konsumsi narkoba di lingkungan tempat usahanya.” tempat untuk berbuat klub, karaoke, dan griya spa. KI J asusila.” Mereka tetap bisa beroperasi V D - P asal 99: ”Setiap pengusaha dan/atau management perusahaan O sepanjang Ramadan karena PR hiburan malam yang terbukti melakukan pembiaran terjadinya M peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba dan/atau termasuk fasilitas hotel. R: PE zat adiktif di lokasi tempat usaha hiburan malam, dilakukan BE M pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.” U S 5500 || || 44 FFEEBBRRUUAARRII 22001188 MASIH ADA PROSTITUSI DI ALEXIS HOTEL ALEXIS HOTEL ILLIGALS CLASSICH OTEL PENGGAWA HIBURAN MALAM EMPORIUM HOTEL BOUTIQUE GRUP ALEXIS MALIO HOTEL HOTEL ALEXIS l Hotel: tarif Rp 1 jutaan per malam l Diskotek: tiket masuk Rp 100 ribu per orang, DKI JAKARTA pesan meja minimum pembayaran Rp 3 juta GRUP MALIO l Griya spa: Rp 1,375 juta (pemijat lokal), Rp 2,2 juta (pemijat warga negara asing) untuk HOTEL MALIO semua pelayanan l Klub (ada 2): tiket masuk Rp 150 ribu l Karaoke: minimum pembayaran Rp 3 juta (sebungkus rokok, minuman ringan, dan untuk standard room pertunjukan tari erotis) l Karaoke: minimum pembayaran Rp 2-3 juta Tarif tambahan: l Spa l J asa pemandu lagu Rp 600 ribu per orang l P ertunjukan eksklusif tari erotis Rp 1,2 juta Tarif tambahan per penari l Penjaja seks Rp 900 ribu-1,1 juta per orang l S eks Rp 3,6 juta per penjaja, plus sewa kamar dan Rp 1,3-1,8 juta untuk dua orang hotel l P enjaja seks warga negara asing: Rp 2-2,4 juta per orang Pemegang izin: PT Grand Hotel Ancol GRUP ALILA Pemegang izin: Pemilik saham (akta notaris tahun 2008): PT Global Arta Berjaya l G old Square Enterprises Limited HOTEL ILLIGALS Pemilik total saham (akta notaris tahun 2006): l S ension Overseas Limited l Diskotek: tiket masuk Rp 100 ribu, l Dharmawan Rahardja Widjaja : 32,5 % Komisaris: Sudarto termasuk minuman ringan l Rudy Susanto : 25,0 % Direktur: Djoko Sardjono l Karaoke: minimum pembayaran Rp l Haston Limardo : 25,0 % 3 juta l Sarifuddin Widjaja : 7,5 % Sumbangan pajak l Spa: Rp 1-3 juta l Kumalawati Widjaja : 5,0 % Rp 2,4-3 miliar/bulan l Jaya Raharja : 2,5 % Tarif tambahan: l H adi Irianto : 2,5 % l Pemandu lagu: Rp 600 ribu l Seks: Rp 2,4 juta, termasuk kamar EMPORIUM BOUTIQUE HOTEL l Ekstasi: Rp 500 ribu per butir CLASSIC HOTEL l Tease Club: tiket masuk Rp 100 ribu, l Sabu: Rp 2 juta per gram (perkiraan) l Bunker Club: tiket masuk Rp 85 ribu termasuk minuman soda/bir serta l Terminal 2: klub, tersedia 30-40 penjaja seks, pertunjukan house music dan tari erotis Pemegang izin: tiket masuk Rp 85 ribu l Karaoke: minimum pembayaran Rp 2,5 juta PT Sumber Sejahtera Sempurna l Terminal 5: klub, tersedia 30-40 penjaja seks, per ruangan Pemilik (akta tahun 2009): tiket masuk Rp 65 ribu l Griya spa: Rp 1-1,2 juta, termasuk semua l Iwan Tjahyadikarta: 50% pelayanan l Mohamad Jusuf Hamka, 50% Tarif tambahan: l Direksi dan Komisaris: 1 penjaja seks Rp 365 ribu, 2 penjaja sekaligus Tarif tambahan: - Direktur Utama: Lucy Rp 500 ribu, untuk dua jam plus kamar Jasa seks: Rp 2 juta per penjaja plus kamar - Direktur: Donny Tjahyadikarta - K omisaris Utama: Iwan Pemegang izin: Pemegang izin: PT Kandaga Asri Graha Tjahyadikarta PT Buana Mitra Usaha Pengurus: (akta notaris tahun 2008) - Komisaris: Mohamad Jusuf Hamka Pengurus (akta notaris tahun 2008): Direktur Utama: Sjaftari Santoso lembar saham Komisaris Utama: Hartati Santoso ”Saham saya sudah l Direktur Utama: Rudy Susanto 154.800 Komisaris: Budiman Santoso dijual ke tiga pihak l Komisaris Utama: Eddy Winata 245.250 l Komisaris: ”Saya sekarang hidup pada 2011 karena - Arief Prijatna 312.750 sosial saja, mencari saya tak setuju ada - Haston Limardo 232.350 - Arie Sasmita 145.200 paspor ke surga.” prostitusi di sana.” - Foronkid Gunawan 273.150 - Kurnia Setiawan 68.250 —Alex Tirta Juwana Darmadji —M. Jusuf Hamka - Sesaria Valeriana 68.250 44 FFEEBBRRUUAARRII 22001188 || || 5511

Description:
Legal and Corporate Affairs Grup Alexis menyangkal kan striptease tanpa jeda di lantai tiga. Ber- .. Illigals Hotel & Club di Jalan Hayam. Wuruk
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.