Eksistensi Akuntansi dalam Islam dapat kita lihat dari berbagai bukti sejarah maupu dari pedoman suci umat Islam yaitu Al-Quran dan Al-Hadits. AlQuran adalah pegangan dan sumber hukum yang utama dari Islam. Oleh karenanya wajib hukumnya bagi pemeluknya untuk mentaati dan mengamalkan petunjuk dan perintahnya. Buku akuntansi syariah ini adalah buku ajar yang dapat memberikan wacana keilmuan bidang akuntansi yang dirangkaikan dengan kaidah dan sumber hukum Islam untuk memberikan kemaslahatan bagi umat manusia. Akuntansi dalam Islam dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah ayat 282. Surat tersebut merupakan ayat terpanjang dalam Al-Quran. Kemudian dalam catatan kakinya “muamalah” diartikan seperti kegiatan berjualbeli, berutang-piutang, sewa-menyewa dan sebagainya. Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa dalam Islam sejak munculnya peradaban Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, telah ada perintah untuk melakukan sistem pencatatan yang tekanan utamanya adalah untuk tujuan kebenaran, kepastian, keterbukaan, dan keadilan antara dua pihak yang mempunyai hubungan muamalah tadi. Dalam istilah akuntansinya dikenal dengan konsep “accountability”. Dengan perkataan lain dapat kita sebutkan bahwa Islam mengharuskan pencatatan untuk tujuan keadilan dan kebenaran. Sedangkan pencatatan untuk tujuan lain seperti data untuk pengambilan keputusan tidak diharuskan. Saya selaku Ketua Umum Asosiasi Dosen Akuntansi (ADA) Indonesia dan sekaligus ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Universitas Negeri Medan (UNIMED) menyambut gembira dengan terbitnya Buku Akuntansi Suyariah di Indonesia yang ditulis oleh beberapa dosen lintas kampus di berbagai Perguruan Tinggi. Buku Akuntansi Syariah di Indonesia ini dapat dijadikan referensi/acuan bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan Program Studi Akuntansi di Indonesia, maupun bagi pihak lain yang berkepentingan.