ebook img

605 PROFIL ASAM AMINO DAN SENYAWA BIOAKTIF KUDA LAUT Hippocampus comes AMINO PDF

14 Pages·2017·0.39 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 605 PROFIL ASAM AMINO DAN SENYAWA BIOAKTIF KUDA LAUT Hippocampus comes AMINO

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 9 No. 2, Hlm. 605-617, Desember 2017 ISSN Cetak : 2087-9423 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt ISSN Elektronik : 2085-6695 DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v9i2.19295 PROFIL ASAM AMINO DAN SENYAWA BIOAKTIF KUDA LAUT Hippocampus comes AMINO ACID PROFILE AND BIOACTIVE COMPOUNDS OF SEAHORSE Hippocampus comes Evi Maya Sari*, Mala Nurilmala, dan Asadatun Abdullah Departemen Teknologi Hasil Perairan, FPIK-IPB Kampus IPB Dramaga, Jl. Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat Telp. (0251) 8622909-8622907, Fax (0251) 8622907 *E-mail: [email protected] ABSTRACT Seahorse is one of the marine living resources usually used as ornamental fish, traditional medicinal materials, and souvenirs. The purpose of the study was to determine the proximate composition of wet and dry seahorses, determine the profile of amino acid hydrolyzate and powder of seahorses, and determines to content of bioactive compounds from the ethanol extract of seahorses on qualitatively. The sample of this study is seahorses obtained from nature. Prviously, seahorses were morphometric identified, subsequently, seahorses were made of the powder, hydrolyzate, and ethanol extract. Several analyzes used were qualitative analysis of proximate, amino acid, and phytochemical analysis. Morphometric identification results indicate that the type is H. comes. The proximate composition is ash content of 28.21±0.17% (fresh) and 10.76±0.19% (powder), lipid content 3.470±0.66% (fresh) and 5.45±0.31% (powder), protein content of 67.17±0.14% (fresh) and 77.88±0.85% (powder), carbohydrate 1.16±0.68% (fresh) and 6.17±0.37% (powder). The amino acid composition both on hydrolyzate and powder comprising 8 essential amino acids are lysine, leucine, isoleucine, phenylalaline, valine, methionine, histidine, and threonine and 7 non essential amino acids are tyrosine, alanine, glycine, serine, arginine, glutamic acid, and aspartic acid. The results of identification of bioactive compounds is flavonoids, triterpenoids, steroids, saponins, and phenol of hydroquinone. Keywords: H. comes, proximate analysis, amino acid, and bioactive compounds ABSTRAK Kuda laut merupakan salah satu sumberdaya hayati laut yang banyak dimanfaatkan sebagai ikan hias, bahan obat tradisional, dan cindera mata. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kandungan proksimat kuda laut segar dan kering, menentukan profil asam amino hidrolisat dan tepung kuda laut, dan menentukan kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif. Sampel penelitian ini adalah kuda laut yang didapat dari alam. Kuda laut sebelumnya diidentifikasi secara morfometrik, selanjutnya dibuat dalam bentuk tepung, hidrolisat, dan ekstrak etanol. Analisis yang digunakan adalah analisis proksimat, analisis asam amino, dan uji fitokimia secara kualitatif. Hasil identifikasi morfometrik menyebutkan bahwa jenis kuda laut yang digunakan adalah H. comes. Kandungan proksimat kuda laut H. comes adalah kadar abu 28,21±0,17% (segar) dan 10,76±0,19% (tepung), kadar lemak 3,470±0,66% (segar) dan 5,45±0,31% (tepung), kadar protein 67,17±0,14% (segar) dan 77,88±0,85% (tepung), dan karbohidrat 1,16±0,68% (segar) dan 6,17±0,37% (tepung). Komposisi asam amino hidrolisat dan tepung kuda terdiri atas 8 jenis asam amino esensial yaitu lisina, leusina, isoleusina, fenilalalina, valina, metionina, histidina, dan treonina dan 7 jenis asam amino non esensial yaitu tirosina, alanina, glisina, serina, arginina, asam glutamat, dan asam aspartat. Hasil uji fitokimia secara kualitiatif pada H. comes yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, dan fenol hidrokuinon. Kata kunci: H. comes, analisis proksimat, asam amino, dan senyawa bioaktif Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB @ ISOI dan HAPPI 605 Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . . I. PENDAHULUAN juga digunakan untuk campuran arak/ minuman beralkohol, kapsul, pil, dan sup Kuda laut Hippocampus spp. me- kuda laut untuk dikonsumsi oleh manusia rupakan spesies dari biota laut yang unik dan (Lin et al., 2008). Berbagai manfaat kuda distribusinya tersebar diseluruh dunia. Kuda laut dalam dunia farmasi dan pengobatan laut sering dijumpai pada perairan dangkal adalah dapat digunakan sebagai antifatigue seperti pada ekosistem lamun (Lourie et al., dengan nilai aktivitas proliferasi sel 160% 1999). Kuda laut merupakan salah satu (Kang et al., 2014). Manfaat lain yaitu sumberdaya hayati laut yang memiliki nilai sebagai menghambat aktivitas oksidasi komersial dan telah banyak diperdagangkan dengan nilai IC 43,8 ppm (Qian et al., 50 sebagai ikan hias, bahan baku obat tra- 2012), menghambat pertumbuhan bakteri disional dan juga untuk cindera mata atau E.coli dengan nilai zona hambat 4 mm, dan hiasan (Chang et al., 2013). Pemanfaatan dapat menghambat pertumbuhan jamur kuda laut di Cina lebih banyak digunakan Aspergilus flavus dengan zaona hambat 2 sebagai obat tradisional Cina dalam bentuk mm. Banyaknya manfaat kuda laut tersebut kering dibandingkan dengan penjualannya dikarenakan terdapatnya kandungan senyawa sebagai ikan hias aquarium (Panithanarak, bioaktif yang kompleks. Senyawa bioaktif 2015). Konsumsi kuda laut di wilayah Asia yang biasa terdapat dalam bahan aktif adalah mencapai 45 ton/tahun dengan negara yang senyawa metabolit sekunder dan metabolit mengkonsumsi terbesar adalah Cina (20 primer (Kumaravel et al., 2015). Beberapa ton/tahun), Taiwan (11,2 ton/tahun), Hong- manfaat yang dimiliki kuda laut tersebut, kong (10 ton/tahun) dan negara-negara asia sehingga masyarakat dapat memanfaatkan lainnya (3,8 ton/tahun) (BBLBatam, 2014). khasiatnya sebagai alternatif dalam peng- Jenis kuda laut yang ditemukan di obatan secara alami (Su and Xu, 2015). Indonesia antara lain adalah Hippocampus Manfaat lain dari kuda laut salah satunya barbouri, Hippocampus bargibanti, Hippo- sebagai sumber makanan protein hewani campus comes, Hippocampus histrix, Hippo- yang banyak gizi dan sangat baik dikonsumsi campus kelloggi, Hippocampus kuda, Hippo- oleh manusia. campus spinosissimus, Hippocampus trima- Protein merupakan suatu zat yang culatus dan Hippocampus sp. Nov (Lourie et penting dalam tubuh. Asam amino merupa- al., 2004). Beberapa jenis kuda laut diatas kan komponen utama penyusun protein yang sering dimanfaatkan untuk obat tradisional memiliki fungsi metabolisme dalam tubuh dan ikan hias. Jenis kuda laut yang dapat dan dibagi dua kelompok yaitu asam amino dibudidayakan seperti yang dilakukan oleh esensial dan non-esensial (Mandila dan nelayan di Pulau Badi, Sulawesi Selatan Hidajati, 2013). Asam amino esensial adalah H. barbouri, H. comes, dan H. kuda. merupakan asam amino yang tidak dapat Jenis tersebut merupakan jenis dari kuda laut dibuat oleh tubuh dan harus diperoleh dari yang paing sering dimanfaatkan oleh makanan sumber protein. Asam amino non masyarakat untuk pengobatan tradisional dan esensial adalah asam amino yang dapat digunakan sebagai ikan hias (Dwiputra, dibuat oleh tubuh manusia. Mutu protein 2013). Berdasarkan uraian tersebut, sehingga dinilai dari perbandingan asam-asam amino sampel kuda laut yang digunakan dalam yang terkandung dalam protein tersebut penelitian ini adalah kuda laut jenis H. (Winarno, 2008). Perbedaan jumlah kan- comes. dungan pada jenis asam amino yang terdapat Manfaat dari mengkonsumsi kuda di dalam kuda laut sangat berperan dalam laut bagi masyarakat Cina adalah sebagai memberikan manfaat kepada manusia. obat tradisional untuk penambah stamina Kandungan nutrisi kuda laut selain (Zhang and Lei, 2008), selain itu kuda laut protein yaitu vitamin, mineral, karbohidrat, 606 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt Sari et al. serat, dan lainnya. Kandungan nutrisi kuda pekat, FeCl , dietil eter, asam sulfat, NaOH 3 laut tersebut berpotensi sebagai suplemen 10%. makanan untuk kesehatan manusia (Lin et Alat yang digunakan dalam analisis al., 2008). Penelitian terkait dengan analisis proksimat adalah cawan, cawan porselin, proksimat dan kandungan asam amino yang labu soxhlet, labu kjeldahl, desikator, terkandung dalam kuda laut baik dalam erlenmeyer, kertas saring, corong, timbangan tepung ataupun hidrolisatnya, serta dilakukan analitik, timbangan digital, oven, gelas ukur, identifikasi senyawa bioaktif dari ekstrak blender, dan beaker glass. Alat-alat yang etanol kuda laut sangat penting dilakukan. digunakan untuk pengujian metabolit sekun- Hal ini dikarenakan masih kurangnya infor- der adalah evaporator, petridisk, dan erlen- masi mengenai karakteristik kimia dari kuda mayer. laut yang penting untuk masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan kan- 2.3. Prosedur Penelitian dungan proksimat kuda laut segar dan kering, Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga menentukan profil asam amino hidrolisat dan tahap. Tahap pertama yaitu identifikasi tepung kuda laut, dan menentukan kan- karakteristik morfometrik dan analisis prok- dungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol simat dari sampel kuda laut segar dan kering. kuda laut secara kualitatif. Tahap kedua yaitu pembuatan ekstrak etanol, hidrolisat, dan tepung kuda laut. Tahap II. METODE PENELITIAN terakhir yaitu melakukan uji fitokimia pada ekstrak etanol kuda laut dan analisis asam 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian amino pada hidrolisat, ekstrak etanol, dan Penelitian ini dilaksanakan pada tepung kuda laut. bulan Desember 2016 sampai dengan Januari 2017. Tempat penelitian dilakukan dibebera- 2.4. Metode Analisis pa laboratorium, untuk persiapan sampel 2.4.1. Identifikasi Morfometrik dilaksanakan di Laboratorium Biomelekuler Identifikasi morfologi mengacu pada Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil metode Lourie et al. (2004) meliputi bebe- Perairan, FPIK IPB. Analisis proksimat rapa parameter panjang tubuh, jumlah cincin dilaksanakan di Laboratorium Pusat Peneliti- ekor, tonjolan mata, tonjolan dagu, jumlah an Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, sirip insang, dan jumlah sirip punggung dari LPPM IPB. Analisis skrining fitokimia kuda laut. Karakteristik morfologi kuda laut dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik diamati dan disamakan dengan karakteristik Departemen Kimia, FMIPA IPB. yang terdapat pada buku identifikasi marine fishes of South-East Asia. Karakteristik yang 2.2. Bahan dan Alat disamakan berupa morfometrik kuda laut Bahan utama yang digunakan dalam yang menjadi ciri khas spesies. penelitian ini adalah kuda laut segar yang didapat dari nelayan. Bahan yang digunakan 2.4.2. Metode Analisis Proksimat dalam analisis proksimat adalah selenium, 2.4.2.1.Kadar Air H SO pekat, akuades, NaOH 30%, fenol- Cawan porselin dikeringkan dengan 2 4 ftalein, asam borat (H BO ) 2%, bromocresol oven pada suhu 105°C selama 60 menit. 3 3 hijau 0,1%, merah metil 0,1%, HCl, dan Selanjutnya cawan didinginkan dalam desi- H BO , H SO 1,25%, NaOH 1,25%, dan kator selama 30 menit, lalu ditimbang bobot 3 3 2 4 alkohol. Bahan yang digunakan untuk kosongnya. Sampel sebanyak 2 gram ditim- pegujian metabolit sekunder adalah akuades, bang kemudian dimasukan ke cawan dan etanol 96%, NH , NHCl , serbuk Mg, HCl dikeringkan dengan menggunakan oven 3 3 sampai bobot konstan pada suhu 105°C Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 607 Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . . selama waktu tertentu (bobot konstan), ditimbang hingga diperoleh bobot konstan. proses selanjutnya cawan beserta isinya ke- Penentuan kadar abu dilakukan sebanyak 3 mudian didinginkan dalam desikator selama kali ulangan. Rumus yang digunakan untuk 30 menit dan ditimbang hingga diperoleh penghitungan kadar abu adalah : berat yang konstan. Penentuan kadar air dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Kadar air C-A Kadar Abu (%)= ×100% ...................... (3) dihitung dengan rumus berikut : B Keterangan : A = Bobot cawan kosong (g); B B-A Kadar Air (%)= x 100% ........................ (1) = Bobot sampel (g); C: Bobot cawan kosong A + sampel yang telah diabukan (g). Keterangan: A = Bobot sampel kering (g); B = Bobot sampel (g). 2.4.2.4.Kadar Protein Pengukuran kadar protein dilakukan 2.4.2.2.Kadar Lemak dengan metode semimikro Kjeldahl. Sampel Labu lemak dikeringkan dalam oven ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian di- suhu 105°C selama 30 menit, lalu disimpan masukkan ke dalam labu Kjeldahl 100 mL, dalam desikator selama 15 menit dan ditim- lalu ditambahkan 2 g campuran selenium dan bang (A). Sampel ditimbang sebanyak 5 g 25 mL H SO pekat. Sampel didestruksi pada 2 4 langsung dalam saringan timbal yang sesuai suhu 410°C selama kurang lebih 2 jam ukuran. Pelarut lemak (heksana) dimasukkan sampai larutan berwarna hijau jernih lalu ke dalam labu lemak dan dilakukan ekstraksi didinginkan. Selanjutnya sampel dimasukkan selama 3-4 jam. Setelah selesai, pelarut ke dalam labu takar 100 mL dan ditambah- disuling kembali dan labu lemak diangkat kan akuades sampai dengan tanda tera. dan dikeringan dalam oven pada suhu 105oC Sampel larutan tersebut diambil sebanyak 5 sampai tidak ada penurunan berat lagi. Labu mL, ditambahkan 5 mL NaOH 30%, dan lemak disimpan dalam desikator selama 20- indikator fenolftalein (PP) kemudian di- 30 menit dan ditimbang (B). distilasi dengan suhu destilator 100°C selama kurang lebih 10 menit. Hasil distilasi ditam- (B-A) pung dalam labu Erlenmeyer 250 mL yang Kadar Lemak (%) = x 100% ............. (2) S berisi 10 mL asam borat (H BO ) 2% dan 3 3 indikator campuran dari bromocresol hijau Keterangan: S = berat contoh sampel (gram); 0,1% dan merah metil 0,1% dengan per- A= berat labu lemak tanpa lemak (gram); B= bandingan 5 : 1. Sebelumya HCl distandar- berat labu lemak dengan lemak (gram). disasi dengan (H BO ), kemudian dilakukan 3 3 destilasi sampai diperoleh larutan berwarna 2.4.2.3.Kadar Abu hijau kebiruan. Destilat yang dihasilkan Cawan pengabuan dibersihkan dan dititrasi dengan HCl 0,01 N sampai warna dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C larutan berubah warna menjadi merah muda. selama 60 menit lalu didinginkan selama 15 Volume titran dibaca dan dicatat. Penetapan menit dalam desikator dan ditimbang hingga blanko dilakukan seperti tahapan sampel. menunjukkan berat yang konstan. Selanjut- Kadar protein dihitung dengan rumus: nya sampel sebanyak 5 gram dimasukkan dalam cawan pengabuan dan dipijarkan di Nitrogen (%) = atas nyala api hingga tidak berasap. Sampel (V1- V2)× N ×14,007× FP dimasukkan dalam tanur pengabuan dengan ×100% ......................... (4) W 600°C selama waktu tertentu (bobot konstan). Cawan berisi sampel didinginkan Protein (% ) = Nitrogen (%)×6,25 dalam desikator selama 30 menit kemudian 608 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt Sari et al. Keterangan: V = Volume HCl 0,01 N untuk 2.4.3.2.Analisis Asam Amino 1 titrasi sampel (mL); V2 = Volume HCl 0,01 Analisis asam amino dilakukan untuk N untuk titrasi blanko (mL); N = Normalitas mengetahui karakteristik asam amino yang HCl standar yang digunakan (N); FP = terdapat pada produk. Sampel yang diguna- Faktor pengenceran; W = Bobot sampel kan untuk melakukan analisis asam amino kering (mg). adalah tepung kuda laut dan hidrolisat kuda laut. Prinsip analisis asam amino mengguna- 2.4.2.5.Kadar Karbohidrat (By Difference) kan High Performance Liquid Chroma- Kadar karbohidrat dihitung dengan tography (HPLC) adalah memanfaatkan menghitung sisa (by difference) dari selisih reaksi pra kolom gugus amino primer dalam berat utuh (100%) yaitu dengan rumus suasana basa, mengandung merkaptoetanol sebagai berikut: membentuk senyawa yang berfluorensensi sehingga dapat dideteksi dengan detector Kadar Karbohidrat (%) = 100% (%air + fluoresensi. Larutan buffer kalium borat pH %abu + %lemak + %protein) ................... (5) 10,4 ditambahkan kedalam sampel dengan perbandingan 1:1 sehingga diperoleh larutan 2.4.3. Metode Analisis Asam Amino sampel yang siap dianalisis. Larutan sampel 2.4.3.1.Pembuatan Hidrolisat Protein sebanyak 10 µL dicampur dengan 25 µl Kuda Laut pereaksi ortoftalaldehida (OPA). Hal yang Metode pembuatan hidrolisat protein sama dilakukan pada larutan standar asam kuda laut ini mengacu pada metode Karnila amino. Larutan yang telah tercampur (baik et al. (2011) dengan modifikasi. Pembuatan sampel maupun standar) didiamkan selama 1 hidrolisat protein kuda laut melalui reaksi menit agar derivatiasi berlangsung sempurna. hidrolisis enzimatis menggunakan enzim Larutan standar diinjeksikan ke dalam kolom alkalase. Sampel kuda laut sebelumnya di- HPLC sebanyak 5 µL, lalu ditunggu sampai potong kecil-kecil dan diblender hingga pemisahan semua asam amino selesai. halus, kemdian sampel kuda laut tersebut dikering bekukan sampai menjadi tepung 2.4.4. Analisis Kualitatif Fitokimia atau tepung kuda laut. Proses selanjutnya 2.4.4.1.Pembuatan Ekstrak Etanol Kuda adalah tepung kuda laut dicampur dengan Laut akuades dan dihomogenisasikan dengan Kuda laut dibuang isi perutnya lalu di blender selama 1 menit. Enzim alkalase 2% cuci dengan akuades dan ditimbang sebanyak ditambahkan dan dihidrolisis menggunakan 50 gram. Sampel dipotong dan dihancurkan water bath shaker suhu 55°C selama 3 jam sampai berukuran kecil lalu direndam dengan pH 8. Inaktivasi enzim dilakukan menggunakan etanol 96% sebanyak 200 mL, pada suhu 85°C selama 20 menit untuk direndam selama 3 hari dengan 1 kali menghentikan proses hidroloisis, selanjutnya pengocokan tiap harinya. Perbandingan sam- dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan pel dengan pelarut adalah 50:200 (w/v). 10.000 rpm selama 15 menit pada suhu 4°C, Setelah 3 hari dilakukan penyaringan meng- untuk memisahkan fraksi terlarut (super- gunakan saringan teh dan kertas whatman 42. natan) dan fraksi yang tidak larut (pellet). Maserasi dilakukan hingga pelarut bewarna Supernatan sebanyak 250 ml selanjutnya bening atau keruh. Setelah proses maserasi dipekatkan dengan evaporator selama 60 selesai dilakukan proses evaporasi meng- menit. Penyimpanan dilakukan dalam freezer gunakan evaporator dengan suhu 45°C. Hasil suhu ± -15°C untuk digunakan pada tahap Ekstrak di uji secara kualitatif dengan uji selanjutnya. fitokimia. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 609 Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . . 2.4.4.2.Analisis Kualitatif Fitokimia stabil selama 30 menit dan tidak hilang pada Uji fitokimia Alkaloid dengan me- penambahan 1 tetes HCl 2 N menunjukkan larutkan 1 g sampel dengan beberapa tetes adanya saponin. asam sulfat (H SO ) 2 N. Pengujian di- Uji fitokimia Steroid dengan melarut- 2 4 lakukan menggunakan tiga pereaksi alkaloid kan 1 g sampel dilarutkan dalam 2 mL yaitu pereaksi Dragendoff, pereaksi Meyer, kloroform dalam tabung reaksi yang kering. dan Pereaksi Wagner. Pereaksi Dragendorff Sampel ditambahkan 10 tetes anhidra asetat dibuat dengan cara 0,8 g bismutsubnitrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Reaksi positif ditambahkan dengan 10 mL asam asetat dan ditunjukkan dengan terbentuknya larutan 40 mL air. Larutan ini dicampur dengan berwarna merah untuk pertama kali ke- larutan yang dibuat dari 8 g KI dalam 20 mL mudian berubah menjadi biru dan hijau. air. Satu volume campuran ini sebelum Uji fitokimia Tanin dengan Sampel digunakan diencerkan dengan 2,3 volume sebanyak 1 g ditambah pereaksi FeCl3 3%. asam asetat glasial dan 100 mL air. Pereaksi Adanya warna hijau kehitaman menandakan ini berwarna jingga. Pereaksi Meyer dibuat suatu bahan mengandung komponen tanin. dengan cara menambahkan 1,36 g HgCl2 dengan 0,5 g KI lalu dilarutkan dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN diencerkan dengan akuades menjadi 100 mL dengan labu takar. Pereaksi ini tidak ber- 3.1. Identifikasi Morfometrik Kuda warna. Pereaksi Wagner dibuat dengan cara Laut 10 mL akuades ditambahkan 2,5 g iodine dan Berdasarkan hasil identifikasi morfo- 2 g KI lalu dilarutkan dan diencerkan dengan metrik, sampel yang digunakan dalam akuades menjadi 200 mL dalam labu takar. penelitian ini adalah spesies Hippocampus Pereaksi ini berwarna coklat. Hasil uji comes. Hasil tersebut diketahu dengan me- dinyatakan positif bila dengan pereaksi lihat ciri-ciri morfologi dari H. comes yaitu Dragendorff terbentuk endapan merah hingga duri pipi ganda, duri depan mata kadang jingga, endapan putih kekuningan dengan menonjol, tulang belakang hidung tajam, pereaksi Meyer dan endapan coklat dengan panjang, moncong ramping, duri punggung pereaksi Wagner. tumpul, mahkota rendah, tidak ada duri Uji fitokimia flavonoid dengan me- ekor/halus. Warna atau pola: ada bintik atau larutkan1 g sampel ditambahkan 0,1 mg bercak pola pada tubuh; kadang memiliki serbuk magnesium dan 0,4 mL amil alkohol garis putih halus pada mata; ada warna (campuran asam klorida 37% dan etanol 95% kuning kemerahan pada ekor dan membentuk dengan volume yang sama) dan 4 Ml alkohol garis. Karakterisik secara morfologi dari kemudian campuran dikocok. Adanya kuda laut H. comes tersaji pada Tabel 1. flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada Tabel 1. Karakteristik kuda laut H. comes. lapisan amil alkohol. Uji fitokimia fenol hidrokuinon No Deskripsi Jumlah dengan melarutkan 1 g diekstrak dengan 20 1 Panjang tubuh (cm) 13,6 mL etanol 70%. Larutan yang dihasilkan 2 Jumlah cincin ekor (unit) 35 diambil sebanyak 1 mL kemudian ditambah- 3 Tonjolan mata (unit) 1 kan 2 tetes larutan FeCl3 5%. Adanya 4 Tonjolan dagu (unit) 2 senyawa fenol dalam bahan ditunjukkan Jumlah sirip insang 5 16 dengan terbentuknya warna hijau atau hijau (unit) biru. Jumlah sirip punggung 6 17 Uji fitokimia Saponin dapat dideteksi (unit) dengan uji busa dalam air panas. Busa yang 7 Berat Total (gram) 14 610 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt Sari et al. Habitat dari kuda laut ini biasanya simat dari kuda laut yang dianalisis antara ditemukan pada kedalaman maksimum < 10 lain kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar m, dan beberapa hasil penelitian menyebut- protein, dan karbohidrat. Hasil analisis kan bahwa keberadaannya sampai dengan proksimat kuda laut berdasarkan berat kering kedalaman 20 m. Habitat hidupnya pada (dry basis) dapat dilihat pada Tabel 2. ekosistem terumbu karang, lamun, spons, Kadar abu merupakan komponen sargassum. Beberapa hasil penelitian me- yang tidak mudah menguap dan tetap tinggal nyebutkan bahwa kuda laut H. comes lebih dalam pembakaran dan pemijaran senyawa menyukai sargassum sebagai tempat hidup- organik. Kadar abu yang terkandung di nya (Lourie et al., 2004). Dokumentasi kuda dalam kuda laut segar adalah 28,21±0,17% laut H.comes dapat dilihat pada Gambar 1. dan setelah mengalami proses pembuatan menjadi tepung sebesar 10,76±0,19%. Nilai kadar abu tepung kuda laut lebih rendah dibandingkan dengan kuda laut segar. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kan- dungan kadar abu selama proses pembuatan tepung kuda laut. Sudarmadji et al. (2007) menyebutkan bahwa penurunan kadar abu salah satunya disebabkan oleh hilangnya atau menguapnya mineral-mineral pada saat proses penguapan yang tinggi. Kadar protein pada kuda laut segar adalah 67,17±0.14% dan setelah proses pembuatan tepung kuda laut menjadi 77,88± 0,85%. Terjadi peningkatan kadar protein pada saat proses pembuatan tepung kuda laut. Meningkatnya kadar protein tersebut diduga dikarenakan pencampuran dari beberapa Gambar 1. Kuda laut H. comes. jenis kelamin kuda laut yang digunakan dan status reproduksi dari kuda laut yang 3.2. Kandungan Proksimat Kuda Laut dijadikan sampel. Lourie et al. (1999) H. comes menjelaskan bahwa perbedaan kandungan Analisis proksimat dilakukan dengan kimia dari kuda laut tersebut dikarenakan tujuan mengetahui kandungan gizi secara pada kondisi lingkungan perairan sekitar, kasar (crude). Analisis proksimat kuda laut habitat tempat hidup, kompisi makanan dari segar dan tepung kuda laut ini bertujuan kuda laut, jenis kelamin dan status untuk melihat perbedaan jumlah komponen reproduksinya. yang ada didalam kuda laut, dalam kondisi Kadar lemak yang terdapat pada kuda segar dan bentuk olahannya. Brown dan laut segar adalah 3,470±0,66%, sedangkan Murphy (1991) menyatakan bahwa kan- pada tepung kuda laut 5,50±0,31%. Kadar dungan proksimat pada tubuh kuda laut lemak pada tepung kuda laut mengalami mencirikan kondisi fisiologis dan kesehatan peningkatan pada saat proses pembuatan kuda laut. Umumnya komposisi tubuh kuda tepung. Hal ini diduga terjadi penambahan laut diperoleh dengan analisis proksimat, kalori dan terjadi proses polimerisasi. Proses namun pengukuran kondisi fisiologis juga tersebut akan merubah jumlah kadar lemak dapat ditentukan menggunakan perbandingan dan dapat mempengaruhi rasa dari produk. hubungan berat dan panjang standar pasa Kandungan lemak setiap bahan pangan sampel yang digunakan. Komposisi prok- berbeda, tergantung pada asal dari bahan Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 611 Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . . Tabel 2 Komposisi proksimat kuda laut segar dan tepung kuda laut. No Komposisi Proksimat Kuda Laut Segar (%) Tepung Kuda Laut (%) 1 Kadar Abu 28,21±0,17 10,76±0,19 2 Kadar Lemak 3,470±0,66 5,450±0,31 3 Kadar Protein 67,17±0,14 77,88±0,85 4 Karbohidrat 1,160±0,68 6,170±0,37 pangan dan proses pembuatan bahan pangan Berdasarkan jenisnya, terdapat 2 tersebut (Winarno, 2008). (dua) jenis asam amino yaitu asam amino Karbohidrat merupakan salah satu non esensial dan asam amino esensial. Asam komponen gizi yang sangat penting karena amino non esensial adalah asam amino yang berperan sebagai sumber energi. Penentuan dapat dibuat dalam tubuh disebut juga asam kadar karbohidrat pada penelitian ini dengan amino endogen, sedangkan asam amino cara by difference yang berarti kandungan esensial merupakan asam amino yang tidak karbohidrat yang diperoleh dari hasil dapat dibuat dalam tubuh dan hanya bisa pengurangan angka 100 dengan presentase diperoleh dengan mengkonsumsi makanan komponen lain (air, abu, protein dan lemak). yang mengandung protein (Winarno, 2008). Kadar karbohidrat kuda laut segar adalah Hasil pengujian asam amino pada kuda laut 1,160±0,68% dan setelah mengalami proses pada bentuk hidrolisat maupun pada bentuk pembuatan tepung menjadi 6,170±0,37%. tepung menunjukkan 15 jenis asam amino Terjadi peningkatan pada kadar karbohidrat yang terdiri atas 8 jenis asam amino esensial setelah proses pembuatan tepung sebesar 5%. dan 7 jenis asam amino non esensial. Asam Tingginya kadar karbohidrat pada tepung amino esensial yang terdapat pada kuda laut kuda laut tersebut menunjukkan bahwa pada bentuk hidrolisat dan tepung yaitu tepung kuda laut sangat baik dijadikan histidina, treonina, valina, metionina, sebagai salah satu sumber pangan. isoleusina, leusina, fenilalanina, dan lisina, sedangkan asam amino non esensial, yaitu 3.3. Asam Amino Kuda Laut H. comes asam aspartat, asam glutamat, serina, glisina, Kualitas protein dari suatu bahan alanina, arginina dan tirosina. dapat ditentukan dari kandungan asam amino Perbedaan nilai kandungan protein yang menyusunnya (Wu et al., 2010). hidrolisat kuda laut lebih tinggi 20,15% Analisis asam amino ini digunakan untuk dibandingkan dengan protein tepung. Hasil mengetahui jumlah kandungan asam amino pengujian total asam amino dari hidrolisat dan jenis asam amino yang ada di dalam kuda laut lebih tinggi 9,86% dari asam amino kuda laut dalam bentuk hidrolisat dan tepung tepung kuda laut. Hasil analisis asam amino kuda laut. Menurut Lansida (2011), metode menunjukkan bahwa kandungan asam amino HPLC berasal dari pemutusan ikatan pada hidrolisat kuda laut kualitasnya lebih hidrogen pada protein melalui hidrolisis baik daripada tepung kuda laut, akan tetapi asam. Menurut Kamiya et al. (2002) asam terdapat 2 jenis asam amino yang lebih tinggi amino sangat dibutuhkan oleh tubuh pada sampel tepung yaitu arginina (4,82%) manusia. Beberapa fungsi asam amino yaitu dan treonina (2,02%). Semua protein yang memperbaiki jaringan yang rusak setelah dihidrolisis akan menghasilkan asam-asam luka, melindungi hati dari berbagai zat amino, tetapi ada beberapa protein yang toksik, menurunkan tekanan darah, mengatur disamping menghasilkan asam amino juga metabolisme kolesterol, mendorong sekresi menghasilkan molekul-molekul protein yang hormon pertumbuhan, dan mengurangi kadar masih berikatan (West dan Todd, 1964). amonia di dalam darah. 612 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt Sari et al. Tabel 3. Hasil analisis asam amino kuda laut H. comes dalam tepung hidrolisat dan tepung (%). Hidrolisat Tepung Parameter H. kuda* H. comes* H.comes H.comes Kandungan Protein 73,63 53,48 70,70 76,59 Asam Amino Esensial Histidina 1,36 0,92 1,28 1,25 Treonina 1,89 2,02 2,52 2,80 Metionina 1,77 1,50 1,64 1,99 Valina 3,38 2,68 2,68 3,02 Fenilalalina 2,33 1,88 2,53 2,68 Isoleusina 2,64 1,98 1,87 2,01 Leusina 4,22 3,30 2,96 3,28 Lisina 6,80 3,47 3,12 3,42 Asam Amino Non Esensial Asam Aspartat 5,10 4,57 6,10 6,38 Asam Glutamat 9,13 7,33 7,62 8,39 Serina 1,99 1,79 2,31 2,72 Glisina 6,77 5,91 9,65 10,73 Alanina 5,46 4,70 5,68 6,55 Arginina 3,55 4,82 5,06 5,85 Tirosina 1,50 1,16 1,43 1,42 Total Asam Amino 57,89 48,03 56,45 62,49 Keterangan: * = Hasil penelitian Lin et al. (2008). Kandungan asam amino pada kuda yang ada pada lidah manusia. Asam glutamat laut dapat dilihat pada Tabel 3. Kandungan dan asam aspartat memberikan cita rasa pada asam amino tertinggi dari sampel hidrolisat seafood, namun dalam bentuk garam sodium dan tepung kuda laut tersebut adalah asam seperti pada MSG akan memberikan rasa glutamat dengan nilai masing-masing 9,13% umami. Manfaat lain dari asam glutamat (hidrolisat) dan 7,33% (tepung). Kandungan menurut Linder (1992) adalah untuk asam amino terendah pada sampel hidrolisat menahan konsumsi alkohol berlebih, mem- dan tepung adalah histidina dengan nilai percepat penyembuhan luka pada usus, masing-masing 1,36% (hidrolisat) dan 0,92% meningkatkan kesehatan mental serta (tepung). Schweigert et al. (2010) menyata- meredam depresi. kan bahwa tingginya kandungan asam Hasil analisis asam amino menunjuk- glutamat yang terkandung dalam daging kan bahwa terdapat 8 (delapan) jenis asam dikarenakan adanya deaminasi antara asam amino esensial yang terkandung pada kuda amino glutamin dan asparagina yang laut yaitu lisina, leusina, isoleusina, membentuk asam glutamat sehingga me- fenilalanina, valina, metionina, histidina, dan ningkatkan kadar asam glutamat pada treonina. Kandungan asam amino esensial daging. Helpern (2000) menyatakan bahwa tertinggi yang terdapat pada kuda laut, baik asam glutamat mengandung ion glutamat dalam bentuk hidrolisat dan tepung adalah yang dapat merangsang beberapa tipe syaraf lisina dengan nilai masing-masing 6,80% dan 3,47%. Suryaningrum et al. (2010) menyata- Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 9, No. 2, Desember 2017 613 Profil Asam Amino dan Senyawa Bioaktif Kuda Laut . . . kan bahwa, lisina merupakan asam amino laut H.comes dilakukan dengan metode uji esensial yang sangat dibutuhkan sebagai fitokimia secara kualitatif. Pengujian fito- bahan dasar antibodi darah, memperkuat kimia ini digunakan untuk mengetahui sistem sirkulasi, dan mempertahankan per- kandungan senyawa bioaktif apa saja yang tumbuhan sel-sel normal. Kekurangan lisin terdapat pada kuda laut H.comes yang menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, diperoleh secara kualitatif, sehingga diper- rambut rontok, anemia, pertumbuhan oleh hasil positif dan negatif dari senyawa uji terhambat, dan kelainan reproduksi. tersebut. Identifikasi senyawa bioaktif yang Kandungan asam amino non essensial akan dilakukan dalam penelitian ini antara tertinggi yang terdapat pada kuda laut dalam lain: senyawa flavonoid, triterpenoid, steroid, bentuk hidrolisat dan tepung adalah asam saponin, fenol hidrokuinon, alkaloid, dan glutamat (9,13%). Sama dengan hasil tanin. Berikut ini adalah hasil dari iden- penelitian dari Purbasari (2008) yang me- tifikasi senyawa bioaktif ekstrak etanol kuda nyebutkan bahwa asam glutamat merupakan laut H.comes dapat dilihat pada Tabel 4. asam amino tertinggi yang terdapat pada Pengujian komponen senyawa bio- hidrolisat protein kerang mas ngur aktif pada ekstrak etanol kuda laut secara (Atactodea striata), yaitu sebesar 13,085%. kualitatif ini memiliki peran penting dalam Asam glutamat merupakan asam amino non mengetahui manfaat apa saja yang dapat esensial yang berperan dalam menunjang dimiliki dan dihasilkan dari sampel kuda laut fungsi otak, mempermudah belajar dan ini. Secara umum, hasil identifikasi senyawa memperkuat ingatan. Selain itu, asam bioaktif metabolit sekunder yang ada di glutamat juga bermanfaat untuk membantu ekstrak etanol kuda laut secara kualitatif dalam meningkatkan massa otot (mem- meliputi flavonoid, triterpenoid, steroid, perbesar otot). Asupan asam glutamat yang saponin, dan fenol hidrokuinon. Hasil dari berlebihan (lebih dari 120 mg per kg berat penelitian Rumagit et al. (2015) dari ekstrak badan) per hari dapat menyebabkan etanol dari spons Lamellodysidea herbacea kerusakan sistem syaraf sehingga dapat menyebutkan bahwa kandungan metabolit menimbulkan penyakit alzheimer dan sekunder dari hasil skrining fitokimia me- amyotrophic lateral sclerosis (Winarno, liputi flavonoid, steroid, saponin, alkaloid, 2008). dan tanin. Jenis asam amino non esensial yang Hasil pengujian senyawa flavonoid dimiliki oleh tepung kuda laut adalah pada kuda laut Hippocampus comes Secara arginina (4,82%). Jenis ini merupakan salah umum senyawa polar larut dalam pelarut satu asam amino yang mampu menambah polar seperti etanol. Etanol berfungsi sebagai stamina. Villanueva et al. (2004) menyatakan pembebas flavonoid dari bentuk garamnya. bahwa arginina merupakan asam amino Penambahan asam klorida pekat berfungsi esensial yang diperlukan tubuh untuk untuk protonasi flavonoid hingga terbentuk pembuatan cairan seminal (air mani) dan garam flavonoid. Setelah penambahan tepung memperkuat sistem imun. Arginina merupa- magnesium, hasil positif ditunjukkan dengan kan asam amino esensial yang bermanfaat perubahan warna larutan menjadi hitam dalam meningkatkan daya tahan tubuh atau kemerahan. Warna hitam kemerahan yang produksi lomfosit. dihasilkan menandakan adanya flavonoid akibat dari reduksi oleh asam klorida pekat 3.4. Kandungan Metabolit Sekunder dan magnesium (Harborne, 1987). Senyawa Ekstrak Hoippocampus comes bioaktif lainnya yang mendapatkan hasil 3.4.1. Senyawa Biaoktif Ekstrak Etanol positif adalah steroid dan triterpenoid. Hal ini Identifikasi senyawa metabolit dibuktikan dengan perubahan warna larutan sekunder yang ada pada ekstark etanol kuda menjadi biru atau hijau saat ditambahkan 614 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt

Description:
proksimat kuda laut segar dan kering, menentukan profil asam amino dan menentukan kandungan senyawa bioaktif dari ekstrak etanol kuda laut
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.