ebook img

6 BAB II TINJAUAN & LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum Tinjauan umum ini akan membahas ... PDF

26 Pages·2004·0.35 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 6 BAB II TINJAUAN & LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum Tinjauan umum ini akan membahas ...

BAB II TINJAUAN & LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Umum Tinjauan umum ini akan membahas tentang, mal, apartemen, dan hemat energi. II.1.1. Mal Karena mal merupakan salah satu jenis dari pusat perbelanjaan, maka secara singkat akan dibahas pusat perbelanjaan terlebih dahulu. II.1.1.1. Deskripsi Pusat Perbelanjaan Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan komersil lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan, memiliki dan mengelola sebuah properti tunggal. Pada lokasi properti ini berdiri disediakan juga tempat parkir. Tujuan dan ukuran besar dari pusat perbelanjaan ini umumnya ditentukan dari karakteristik pasar yang dilayani. Konfigurasi umum pusat perbelanjaan contohnya adalah gedung tertutup dan pasar terbuka, (International Council of Shopping Center, 1999). Selain sebagai tempat berbelanja pusat perbelanjaan juga adalah tempat berkumpul dan berekreasi. Ketiga unsur itu umumnya ada pada suatu pusat perbelanjaan dimana pada perkembangannya saling mempengaruhi. International Council of Shopping Center (1999) mengklasifikasikan pusat perbelanjaan menjadi beberapa tipe berdasarkan skala pelayanannya, yaitu: 6 Tabel 2.1: Tipe Pusat Perbelanjaan Tipe Pusat Karakteristik Contoh Perbelanjaan 1. Neighborhood Center (cid:198) Terletak disekitar daerah Indomaret, Alfamart, pemukiman dengan skala pelayanan dan Hero Supermarket. lingkungan dan ditujukan untuk melayani kebutuhan sehari-hari (makanan, minuman, obat-obatan, perkakas rumah tangga, dll.). 2. Community Center (cid:198) Hampir serupa dengan tipe Ramayana Department neighborhood center, namun dengan Store. skala pelayanan yang lebih luas dan dari segi kuantitas lebih banyak jenis barang yang ditawarkan (apparel, home furnishings, elektronik, dll.). (cid:198) Biasanya terdapat department store yang banyak menawarkan potongan harga. 3. Regional Center (cid:198) Pusat perbelanjaan skala wilayah Pondok Indah Mall dan dengan anchor-tenant sebagai ITC Kuningan. pusatnya dan toko-toko lain dan dilengkapi dengan fasilitas parkir yang cukup besar. 4. Super-Regional (cid:198) Pusat perbelanjaan skala kota Mega Mall Pluit dan Center yang serupa namun lebih besar dari Kelapa Gading Mall. regional center dengan lebih banyak anchor-tenant. Biasanya terletak di pusat kota. 5. Fashion/Speciality (cid:198) Pusat perbelanjaan dengan ITC Roxy Mas dan Ratu Center sebuah spesialisasi seperti retail- Plaza. retail fesyen, elektronik ataupun unit-unit retail yang sejenis 6. Power Center (cid:198) Didominasi oleh suatu anchor- Carrefour. tenant, menawarkan banyak program diskon dalam skala layanan wilayah. 7. Theme/Festival (cid:198) Pusat perbelanjaan dengan tipikal Cilandak Town Square Center ataupun tema tertentu, biasanya dan FX Mall. didominasi berupa unit-unit restoran maupun fasilitas hiburan. 8. Outlet Center (cid:198) Biasanya terletak dikawasan Pasar Seni Ancol. rekreasi atau turisme, terdiri dari unit-unit retail yang menjual barang 7 dengan brand sendiri, tersusun berjajar maupun berupa cluster. Di sebagian besar belahan dunia seperti Eropa, Inggris Raya dan Australia pusat perbelanjaan modern yang terdiri dari unit-unit retail, umum disebut shopping center. Di Amerika Utara penggunaan istilah shopping center/plaza merujuk kepada kompleks tempat belanja terbuka/outdoor. Sedangkan untuk tempat belanja didalam bangunan, yang merupakan salah satu jenis pusat perbelanjaan yang lebih tertutup/indoor disebut shopping mall, atau mall saja. II.1.1.2. Definisi Mal A shopping mall or shopping centre is a building or set of buildings which contain retail units, with interconnecting walkways enabling visitors to easily walk from unit to unit (Pacione, 2005). A shopping mall is a an enclosed shopping center that have large structure managed by a single company housing a variety of retail shops and services, surrounded by a parking area, and situated in a suburban setting; or any large shopping center; or a mixed-use shopping complex, which combines stores, services, offices, restaurants, recreation, and other functions (Shopping Mall and Shopping Center Studies: Eastern Connecticut State University, 2009). Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan-jalan yang teratur sehingga berada diantara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal 8 memiliki tinggi tiga lantai. Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor tenant) lebih dari satu (banyak) (Dewan Pusat Perbelanjaan Internasional, 1999). Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mall adalah sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup yang terdiri dari berbagai macam jenis unit-unit retail, restoran, serta fasilitas rekreasi dan hiburan yang terdapat didalam satu bangunan, dengan unit-unit yang disewakan/dijual dan dikelola oleh sebuah manajemen terpadu. Di Inggris istilah mall digunakan dan tumbuh secara bertahap di kalangan generasi muda. Di Indonesia istilah mall di pakai dan berkembang untuk menyatakan sebuah jenis pusat perbelanjaan tertutup dengan skala besar yang menawarkan tidak hanya fasilitas berbelanja namun juga fasilitas hiburan/rekreasi serta tempat bersosialisasi, dengan unit-unit retail yang terhubung oleh koridor dan void yang besar. II.1.1.3. Deskripsi Mal International Council of Shopping Center (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi dua bagian besar berdasarkan ciri fisiknya, yaitu: 1. Strip Mall/Open Mall Strip mall atau juga disebut shopping plaza adalah suatu tipe pusat perbelanjaan terbuka dengan deretan unit-unit retail yang umumnya terdiri dari 1-2 lantai yang tersusun berjajar (umumnya berderet lurus maupun membentuk konfigurasi U atau L) dengan area pejalan kaki terbuka ditengahnya yang menghubungkan antar unit- unit retail yang saling berhadapan. 9 Pada perkembangannya dengan makin minimnya lahan (terutama di perkotaan) tipe pusat perbelanjaan strip mall ini berubah menjadi unit-unit retail dengan parkir kendaraan yang biasanya terletak didepannya untuk menyesuaikan/optimalisasi dari lahan yang ada. Di Amerika Utara strip mall hampir selalu ditemukan di tiap bagian kota, umumnya terletak di dekat persimpangan jalan utama ataupun disekitar area residensial dengan luasan berkisar antara 500 m² hingga 9000 m² (Edmonds, 2007, p10). 2. Shopping Mall/Closed Mall Shopping mall atau biasa disebut mall saja merupakan tipikal pusat perbelanjaan yang bersifat tertutup/indoor berisi unit-unit retail yang umumnya disewakan, dengan selasar besar tertutup yang berada diantara unit-unit retail yang berhadapan. Dengan dukungan teknologi seperti pengatur suhu ruangan (Air Conditioner/AC) untuk menambah kenyamanan dalam berbelanja. Biasanya mall merupakan multi-storey building (terdiri lebih dari 2 lantai) dikarenakan letaknya yang umumnya dibangun di dekat pusat kota dimana lahan sangat terbatas namun dengan tuntutan fungsi yang banyak, sehingga pembangunan mall lebih bersifat vertikal dengan luasan yang biasanya lebih besar dibanding strip mall. Dalam perkembangannya pertumbuhan mall sangat pesat (terutama di perkotaan) dan merupakan salah satu pusat bisnis, interaksi sosial, hiburan, pameran serta promosi yang populer bagi masyarakat kota. 10 Sedangkan berdasarkan luasan dan skala layanannya International Council of Shopping Center (1999) mengklasifikasikan shopping mall menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Regional Mall Regional Mall adalah tipe mall yang didesain dengan luasan gross saleable area (area yang disewakan) antara 37.000 m² - 74.000 m², dengan minimal dua anchor- tenant dengan deskripsi umum unit-unit retail yang high-end (kelas atas), seperti Plaza Senayan. 2. Super-regional Mall Super-regional mall adalah mall dengan dengan luasan gross saleable area (area yang disewakan) lebih dari 74.000 m² dan menjadi shopping mall yang dominan di wilayahnya, seperti Mall Taman Anggrek ataupun Mall Kelapa Gading. 3. Outlet Mall Adalah tipikal mall ataupun pusat perbelanjaan yang mempunyai satu anchor- tenant yang dominan dan menguasai area perbelanjaan tersebut dan beberapa unit retail kecil. diantaranya dan umumnya banyak terdapat program diskon yang ditawarkan dalam harga yang murah. II.1.2. Apartemen II.1.2.1. Definisi Apartemen An apartment is a self-contained housing unit that occupies only part of a building. Apartments may be owned (by an owner/occupier) or rented by tenants (Hunt, 2000). 11 An apartment building, block of flats or tenement, is a multi-unit dwelling made up of several (generally four or more) apartments (US), or flats (UK). A difference may be an apartment is one of many units on a floor and a flat is the only unit on a given floor. The term apartment building is used regardless of height in North America and the terms residential tower or apartment tower are used in other countries such as Australia (Levy et al, 2009). Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartemen. Istilah apartemen digunakan secara luas di Amerika Utara, sementara istilah flat digunakan di Britania Raya dan negara- negara persemakmuran (Digilib Universitas Petra, 2005). Berdasarkan beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa apartemen adalah sebuah model tempat tinggal/unit hunian yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan, dengan sistem kepemilikan beli/sewa. II.1.2.2. Deskripsi Apartemen Menurut Chiara, dkk, dalam bukunya ”Manual Housing Planning & Design Criteria” (1975) bangunan apartemen dapat diklasifikasikan dari beberapa kategori, antara lain: Tabel 2.2: Kategori jenis apartemen Kategori Berdasarkan Jenis Karakteristik 1. Ketinggian (cid:198) Low-rise apartment (cid:198) Adalah tipe bangunan apartemen sampai dengan ketinggian 6 lantai. (cid:198) Middle-rise (cid:198) Tipe bangunan apartemen antara apartment 6-9 lantai. 12 (cid:198) High-rise apartment (cid:198) Adalah tipe bangunan apartemen bertingkat tinggi sampai dengan ketinggian 40 lantai atau bahkan lebih. 2. Penyusunan Lantai (cid:198) Simplex apartment (cid:198) Satu unit penghuni dilayani dalam satu lantai yang terdiri dari beberapa unit, jika disediakan lift maka bukaan lift disediakan ditiap lantai. (cid:198) Duplex apartment (cid:198) Kebutuhan satu unit hunian keluarga di layani dalam dua lantai, dengan ruangan service di lantai bawah, seiap unit dapat dicapai melalui koridor pada lantai bawah, dan apabila ada bukaan lift maka disediakan pada lantai ini. (cid:198) Triplex apartment (cid:198) Kebutuhan satu unit hunian keluarga di layani dalam tiga lantai, dan pada satu lantai terdapat beberapa unit hunian yang lainnya, dan pencapaiannya hanya pada satu tingkat saja, juga bukaan lift terletak pada lantai ini. 3. Fasilitas (cid:198) Apartment/flat (cid:198) Kumpulan unit-unit hunian apartemen dengan fasilitas standar. (cid:198) Condominium (cid:198) Kumpulan unit-unit hunian apartemen dengan fasilitas lebih lengkap & mewah dari apartemen standar. 4. Kepemilikan (cid:198) Sistem Sewa (cid:198) Apartemen yang disewakan dengan harga tetap setiap bulannya. Pemeliharaan unit biasanya menjadi tanggungan owner/pengelola apartemen. (cid:198) Sistem Beli (cid:198) Apartemen dengan sistem pembelian ataupun angsuran yang telah ditetapkan. Setelah angsuran lunas maka unit apartemen menjadi milik tenant. 5. Pelayanan & (cid:198) Serviced & (cid:198) Apartemen yang ditawarkan Kelengkapan Furnished dengan fasilitas room service serta unit yang telah dilengkapi furnitur/perabot. 13 (cid:198) Non-serviced & (cid:198) Apartemen yang ditawarkan Furnished tanpa fasilitas room service namun dengan unit yang telah dilengkapi furnitur/perabot. (cid:198) Non-serviced & Un- (cid:198) Apartemen yang ditawarkan furnished tanpa fasilitas room service dan tidak dilengkapi furnitur/perabot II.1.3. Mixed-Use Building II.1.3.1. Definisi dan Deskripsi Mixed-Use Building “Mixed-use development is the practice of allowing more than one type of use in a building or set of buildings. In planning zone terms, this can mean some combination of residential, commercial, industrial, office, institutional, or other land uses.” (Leinberger, 2008) “Space within a building or project providing for more than one use (i.e., a loft or apartment project with retail, an apartment building with office space, an office building with retail space) (Arizona Real Estate Development, 2009) Mixed-use Development atau proyek multi fungsi, adalah kawasan yang terdiri dari satu atau beberapa massa bangunan yang terpadu dan saling berhubungan secara langsung dengan bangunan lain dengan peruntukan yang berbeda, semua massa bangunan berdiri di atas lahan yang sama dan dimiliki oleh satu pengembang. Produk Bangunan hasil proyek multifungsi ini lebih dikenal 14 Mixed-use building yang merupakan Bangunan dengan fungsi ganda Mixed-use building adalah perpaduan antara fasilitas hunian, fasilitas rekreasi dll. (Savitri et al, 2007). Dari beberapa sumber serta pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mixed-use building adalah beberapa fungsi bangunan yang berbeda yang disatukan atau dikombinasikan pada satu massa bangunan dan umumnya dikembangkan dengan fungsi-fungsi residensial/hunian (apartemen dan hotel), maupun fungsi komersial dan bisnis (kantor dan pusat perbelanjaan). II.2. Tinjauan Khusus II.2.1. Pusat Perbelanjaan dan Apartemen di Jakarta Barat Slipi merupakan salah satu kawasan premium dan padat sekaligus juga ”jantung kota” di Jakarta Barat. Secara khusus kawasan Slipi Jaya adalah bagian dari pusat bisnis dan ekonomi serta sosial budaya di Jakarta Barat. Terdapatnya area perkantoran, apartemen, hotel, pasar tradisional, pemukiman padat penduduk, serta Jl. Letjend. S. Parman (yang merupakan salah satu jalan protokol Ibukota Jakarta) yang membentang didepannya mengindikasikan bahwa area ini mempunyai nilai jual yang tinggi dari segi ekonomi. II.2.2. Data Tapak 1. Kasus Proyek : Fiktif. 2. Pemilik Proyek : Swasta. 15

Description:
perbelanjaan juga adalah tempat berkumpul dan berekreasi wilayahnya, seperti Mall Taman Anggrek ataupun Mall Kelapa Gading. 3. Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil . Desain bangunan yang hemat energi sangat terkait dengan iklim setempat.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.