BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Permasalahan studi kasus pada tugas akhir ini adalah karena banyaknya kegagalan pada akseptor keluarga berencana alamiah (KBA), khususnya pada akseptor KBA kalender. Terdapat beberapa faktor penyebab kegagalan pada KBA kalender. Faktor-faktor tersebut, diantaranya: (1) Faktor Pendidikan, (2) Sosial Ekonomi, (3) Pekerjaan, (4) Kurangnya Pemahaman Masa Subur, (5) Keuntungan dan Kerugian Metode Kalender, serta (6) Cara Pelaksanaan dari Metode Kalender yang Salah (Wiknjosastro, 2005). Karena seringnya terjadi kegagalan pada metode kalender, maka akan digunakan bersama dengan metode lendir serviks dan suhu basal tubuh. Menurut Gempur SR, metode kalender akan lebih efektif apabila digunakan bersama dengan metode lendir serviks dan suhu basal tubuh. Penggabungan ketiga metode tersebut disebut dengan metode sym to thermal (Gempur SR, 2014). Selain permasalahan dari faktor teknis pelaksanaan KBA, terdapat permasalahan lagi dari segi agama. Umat Katolik, dilarang menggunakan alat kontrasepsi walaupun tidak mengakibatkan pengguguran, tindakan itu tetap tidak dapat dibenarkan secara moral. Gereja Katolik mengajarkan larangan penggunaan kontrasepsi itu, bukan karena memberikan aturan baru dari manusia tetapi melestarikan ajaran yang memang sudah diajarkan oleh Gereja sejak awal mula. Dari beberapa permasalahan tersebut, dibutuhkan piranti yang dapat membantu wanita usia subur (WUS) dalam menentukan masa suburnya secara 52 53 alamiah. Menghitung masa subur menggunakan alat relatif lebih mudah, karena alat dapat membantu mendeteksi masa subur dengan cepat. User cukup menginputkan hari pertama haid terakhir (HPHT), maka aplikasi sudah dapat menentukan masa subur untuk bulan sekarang dan bulan-bulan berikutnya dengan menggunakan history siklus haid yang tersimpan pada log. History tersebut merupakan dasar dari perhitungan untuk menentukan masa subur saat ini dan yang akan datang. Pada aplikasi penentu masa subur (APMS) ini dibutukan kecermatan mencatat minimal 6 kali siklus haid. Sehingga kondisi wanita yang mempunyai haid tidak teratur sangat cocok apabila menghitung masa subur dengan menggunakan bantuan alat. Dengan menggunakan alat diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada user, karena pencatatan dapat dilakukan sewaktu- waktu disela-sela kesibukan para wanita. Maka tugas akhir ini memberikan solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut, yaitu dengan adanya aplikasi penentu masa subur wanita (APMS). APMS merupakan aplikasi untuk menentukan masa subur wanita yang dirancang menggunakan operation system (OS) android dengan metode keluarga berencana alamiah (KBA). Operation System android saat ini lebih diminati oleh masyarakat karena harganya yang dapat dijangkau oleh semua kalangan. Aplikasi Penentu Masa Subur wanita (APMS) yang berbasis android ini terdapat beberapa fitur yang mendukung untuk melakukan penentuan masa subur wanita. Fitur-fitur tersebut diantaranya adalah (1) Siklus Haid, (2) Kalender, (3) Karakteristik Lendir Serviks, (4) Suhu Basal Tubuh, (5) Sym to thermal, (7) Pengaturan dan (8) Tambah Catatan. 54 3.2 Metode Penelitian Pada bagian ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang digunakan untuk membahas penyelesaian permasalahan-permasalahan dalam tugas akhir. Proses–proses yang dilakukan terdiri dari (Jogiyanto, 1999): 1. Studi Literatur Proses studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari dasar- dasar teori dan konsep yang mendukung terkait dengan pengerjaan tugas akhir. Berikut urutan dari proses studi literatur: a. Pemahaman awal hasil teori dan konsep Pemahaman awal hasil teori dan konsep yang terkait dengan penelitian Tugas Akhir akan menjadi dasar penelitian untuk mendefinikan masalah dan tujuan penelitian Tugas Akhir. b. Mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian Tugas Akhir Peneliti melakukan observasi langsung kepada masyarakat terutama kepada wanita usia subur (WUS) tentang permasalahan WUS ketika ingin mengetahui masa suburnya. c. Mendefinisikan model konseptual. Model konseptual didapatkan dari aspek-aspek yang terkait dengan dengan penelitian, model ini menggambarkan alur sistem (pemodelan aplikasi) yang kan dibangun dan penggambaran aliran data yang dibuat berdasarkan pada proses sebelumnya. 2. Akuisisi Kebutuhan Proses akuisisi kebutuhan dilakukan dengan cara peneliti melakukan kontak secara langsung dengan subyek dan mengumpulkan data secara real time, 55 seperti wawancara, survei atau investigasi hard data. Berikut urutan dari proses akuisisi kebutuhan: a. Wawancara (Semi Terstruktur) Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur, pertanyaan direncanakan, tetapi tidak selalu ditanyakan dalam urutan yang sama seperti yang tercantum. Pertanyaan dapat berbeda dari yang direncanakan sesuai dengan perkembangan percakapan dalam wawancara, dan peneliti dapat menggunakan daftar pertanyaan untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah ditangani. Wawancara semi terstruktur memungkinkan improvisasi dan eksplorasi obyek yang diteliti. Terdapat 3 informan kunci yang akan diwawancarai pada proposal Tugas Akhir ini dan dianggap oleh peneliti layak untuk dapat mewakili kebutuhan pengujian, terutama yangpaham tentang masa subur dan keluarga berencana (kontrasepsi) alamiah yaitu Penyuluh KB dari Kabupaten Sidoarjo, Bidan dari RS Delta Surya Sidoarjo dan Dokter Kandungan dari RS Dr. Soetomo Surabaya. b. Investigasi hard data Proses ini dilakukan dengan cara melakukan penyesuaian kebutuhan data setelah melakukan wawancara. Penyesuaian ini dilakukan dengan cara melakukan permintaan dokumen, foto atau pun file yang terkait dengan hasil wawancara sebelumnya sebagai penambahan referensi wawancara terkait kebutuhan dokumen penelitian (Kendall & Kendal, 2010). 3. Analisis Kebutuhan 56 Pada proses analisis kebutuhan dilakukan pengecekan ulang dari hasil wawancara, apakah tidak ada data yang terlewatkan. Memastikan data yang dikumpulkan sudah mencakup kebutuhan secara keseluruhan atau terjadi pengurangan kebutuhan sesuai dengan hasil akuisisi kebutuhan yang telah dilakukan. Berikut langkah dalam melakukan analisis kebutuhan: Verifikasi proses penelitian dilakukan untuk memastikan apakah langkah- langkah akuisisi kebutuhan sudahterpenuhi sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga kebutuhan data yang diperlukan dapat saja berubah sesuai dengan hasil dan kondisi saat melakukan proses akuisisi kebutuhan. 4. Desain Pada proses desain dilakukan representasi dari hasil analisis kebutuhan ke dalam bentuk desain. Terdapat beberapa desain yang terkait dengan penelitian Tugas Akhir, yaitu : a. Desain sistem (alur sistem) b. Desain antar muka (user interface) c. Desain database (ERD, use case) 5. Coding Setelah proses penggambaran ke dalam bentuk desain selesai, proses selanjutnya melakukan implementasi desain ke dalam bentuk koding hingga menghasilkan sebuah aplikasi. 6. Testing Pengujian testing dilakukan untuk menguji dan memastikan validitas kesesuaian antara kebutuhan dengan aplikasi yang telah dibuat (Romeo, 2003). Terdapat 2 pengujian yang dilakukan yaitu: 57 a. Functional Analysis Merupakan pengujian terhadap fungsi-fungsi yang terdapat pada suatu sistem, apakah fungsi-fungsi tersebut mempunyai kinerja sebagaimana yang diharapkan atau dispesifikasikan. b. Usability Testing Merupakan pengujian untuk mengukur seberapa baik pengguna dapat menggunakan fungsi-fungsi dari aplikasi tersebut. 7. Analisis hasil testing Tahap analisis dan hasil uji coba sistem ini merupakan pembahasan mengenai hasil coba perangkat lunak. Evaluasi akan dilakukan dengan cara membandingkan sistem yang telah dibuat dengan tujuan yang ingin tercapai. Sistem ini akan dinyatakan dapat berjalan dengan baik jika sistem yang dibangun ini bebas dari error dan sesuai dengan tujuan proses bisnis selama dijalankan oleh pengguna. 8. Pelaporan Sebuah penelitian tidak dapat dipisahkan dari pelaporannya. Laporan mengkomunikasikan temuan dari penelitian, dan sebagai sumber Informasi utama untuk menilai kualitas penilitian. Berikut ini alur atau bagan pengerjaan tugas akhir: ANALISIS STUDI LITERATUR PERSIAPAN PENGUMPULAN DEVELOPMENT TESTING PELAPORAN KEBUTUHAN Tuntunan Persiapan Profil pengguna Pelaporan wawancara Tujuan Penelitian Desain Use case Tuntunan usability Functional testing testing Profil informan Wawancara kunci Aspek-aspek yang Semua UID Angket berkaitan dengan masalah telah Coding penelitian: Rencana dicakup? Sudah permasalahan dan Investigasi hard investigasi hard ERD batasan masalah data data Model Alur sistem konseptual belum sistem Testing Validasi Analisis hasil testing Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 5 8 59 3.2.1 Studi Literatur Proses studi literatur dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari dasar-dasar teori dan konsep yang mendukung terkait dengan pengerjaan tugas akhir. Berikut urutan dari proses studi literatur: 1. Pemahaman awal hasil teori dan konsep Pemahaman awal hasil teori dan konsep yang terkait dengan penelitian Tugas Akhir akan menjadi dasar penelitian untuk mendefinikan masalah dan tujuan penelitian Tugas Akhir. 2. Mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian Tugas Akhir Peneliti melakukan observasi langsung kepada masyarakat terutama kepada wanita usia subur (WUS) tentang permasalahan WUS ketika ingin mengetahui masa suburnya. 3. Mendefinisikan model konseptual. Model konseptual didapatkan dari aspek-aspek yang terkait dengan dengan penelitian, model ini menggambarkan alur sistem (pemodelan aplikasi) yang akan dibangun dan penggambaran aliran data yang dibuat berdasarkan pada proses sebelumnya. 3.2.2 Akuisisi Kebutuhan Proses akuisisi kebutuhan dilakukan dengan cara peneliti melakukan kontak secara langsung dengan subyek dan mengumpulkan data secara real time, seperti wawancara, survei atau investigasi hard data. Berikut urutan dari proses akuisisi kebutuhan: 60 1. Wawancara (Semi Terstruktur) Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur, pertanyaan direncanakan, tetapi tidak selalu ditanyakan dalam urutan yang sama seperti yang tercantum. Pertanyaan dapat berbeda dari yang direncanakan sesuai dengan perkembangan percakapan dalam wawancara, dan peneliti dapat menggunakan daftar pertanyaan untuk memastikan bahwa semua pertanyaan telah ditangani. Wawancara semi terstruktur memungkinkan improvisasi dan eksplorasi obyek yang diteliti. Terdapat 3 informan kunci yang akan diwawancarai pada proposal Tugas Akhir ini dan dianggap oleh peneliti layak untuk dapat mewakili kebutuhan pengujian, terutama yangpaham tentang masa subur dan keluarga berencana (kontrasepsi) alamiah yaitu Penyuluh KB dari Kabupaten Sidoarjo dan Bidan dari RS Delta Surya. 2. Investigasi hard data Proses ini dilakukan dengan cara melakukan penyesuaian kebutuhan data 6 0 setelah melakukan wawancara. Penyesuaian ini dilakukan dengan cara melakukan permintaan dokumen, foto atau pun file yang terkait dengan hasil wawancara sebelumnya sebagai penambahan referensi wawancara terkait kebutuhan dokumen penelitian (Kendall & Kendal, 2010). 61 3.2.3 Analisis Kebutuhan Pada proses analisis kebutuhan dilakukan pengecekan ulang dari hasil wawancara, apakah tidak ada data yang terlewatkan. Memastikan data yang dikumpulkan sudah mencakup kebutuhan secara keseluruhan atau terjadi pengurangan kebutuhan sesuai dengan hasil akuisisi kebutuhan yang telah dilakukan. Berikut langkah dalam melakukan analisis kebutuhan: Verifikasi proses penelitian dilakukan untuk memastikan apakah langkah-langkah akuisisi kebutuhan sudahterpenuhi sesuai dengan kebutuhan penelitian sehingga kebutuhan data yang diperlukan dapat saja berubah sesuai dengan hasil dan kondisi saat melakukan proses akuisisi kebutuhan. 6 1
Description: