50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian Pada bab ini akan dibahas tahap-tahap dan pengolahan data yang kemudian akan dianalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Laba. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Gambaran singkat objek penelitian mengkaji tentang profil perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang berjumlah 136 perusahaan. Sampel perusahaan tersebut kemudian dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Perusahaan yang dijadikan objek dalam perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013. Setelah dilakukan seleksi pemilihan sampel sesuai kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh 26 perusahaan. Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan ditampilkan dalam tabel berikut ini: TABEL 4.1 DATA KRITERIA SAMPEL NO KRITERIA SAMPEL JUMLAH 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 136 Indonesia tahun 2011-2013 secara berturut-turut 2. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan (23) keuangan auditan dari tahun 2011-2013 3. Data laporan keuangan perusahaan dan data untuk (87) perhitungan variabel ukuran komite audit, dewan komisaris 51 independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, free cash flow, leverage dan manajemen laba yang tidak lengkap untuk tahun pelaporan 2011-2013 4. Jumlah kriteria sampel perusahaan 26 5. Periode pengamatan 3 6. Jumlah data penelitian 78 4.2 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah sampel (N), nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Karena belum terdapat nilai pasti dalam menentukan apakah suatu data baik atau tidak maka analisis deskriptif ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu data dikatakan baik apabila nilai Mean > Std. Deviation sehingga data bersifat homogen, namun apabila nilai menyimpang lebih besar daripada rata-rata dapat dikatakan kurang baik karena bersifat heterogen. Berikut ini statistik deskriptif data penelitian yang terdiri dari variabel: 52 TABEL 4.2 STATISTIK DESKRIPTIF Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kom_audit 78 2.00 4.00 3.0641 .37242 kom_independen 78 20.00 50.00 37.3568 6.31740 kep_institusi 78 18.0667 95.6537 7.029632E1 17.5634935 kep_manajerial 78 .0005 44.7143 6.016218E0 9.3051362 Fcf 78 -15.3462 29.2023 4.589146E0 7.4505648 Lev 78 .0977 1.3953 .506474 .2263714 uk_perusahaan 78 25.4942 33.0022 2.812876E1 1.6225149 man_laba 78 -.1165 .2512 .030182 .0729269 Valid N (listwise) 78 Sumber : data sekunder yang diolah Penjelasan dari tabel 4.2 adalah sebagai beikut: 1. Nilai rata-rata manajemen laba yang diukur dengan menggunakan discretionary accrual menggunakan Modified Jones Model adalah sebesar 0.030182. Nilai terendah dari discretionary accrual adalah sebesar -0.1165. Nilai tertinggi sebesar0.2512. Nilai standar deviasi adalah sebesar0.0729269. 2. Nilai rata-rata ukuran komite audit yang diukur menggunakan jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan adalah sebesar 3.0641. Nilai terendah dari ukuran komite audit adalah sebesar 2.00. Nilai tertinggi dari ukuran komite audit adalah sebesar4.00. Nilai standar deviasi adalah sebesar 0.37242. 3. Nilai rata-rata dewan komisaris independen diukur dengan menggunakan persentase dari komisaris independen dibandingkan dengan total jumlah komisaris adalah sebesar 37.3568. Nilai terendah dari dewan komisaris 53 independen adalah sebesar 20.00. Nilai tertinggi dewan komisaris adalah sebesar 50.00. Nilai standar deviasi sebesar 6.31740. 4. Nilai rata-rata kepemilikan institusional diukur dengan menggunakan presentase perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusi dengan total modal saham adalah sebesar 7.029632E1. Nilai terendah kepemilikan institusional adalah sebesar 18.0667. Nilai tertinggi kepemilikan institusional adalah sebesar 95.6537. Nilai standar deviasi kepemilikan institusional adalah sebesar 17.5634935. 5. Nilai rata-rata kepemilikan manajerial diukur dengan menggunakan presentase perbandingan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak majemen dengan total modal saham perusahaan adalah sebesar 6.016218E0. Nilai terendah kepemilikan manajerial adalah sebesar 0.0005. Nilai tertinggi kepemilikan manajerial adalah sebesar 44.7143. Nilai standar deviasi kepemilikan manajerial adalah sebesar 9.3051362. 6. Nilai rata-rata free cash flow diukur dengan menggunakan skala rasio, dimana nilai free cash flow dibagi dengan total aset pada periode yang sama adalah sebesar 4.589146E0. Nilai terendah free cash flow adalah sebesar -15.3462. Nilai tertinggi free cash flow adalah sebesar 29.2023. Nilai standar deviasi free cash flow adalah sebesar 7.4505648. 7. Nilai rata-rata leverage diukur dengan menggunakan rasio debt to asset yaitu perbandingan total kewajiban dengan total aset adalah sebesar 0.506474. Nilai terendah leverage adalah sebesar 0.0977. Nilai tertinggi leverage adalah sebesar 1.3953. Nilai standar deviasileverage adalah sebesar 0.2263714. 54 8. Nilai rata-rata ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan LN(total aset) adalah sebesar 2.812876E1. Nilai terendah ukuran perusahaan adalah sebesar 25.4942. Nilai tertinggiukuran perusahaan adalah sebesar 33.0022. Nilai standar deviasiukuran perusahaan adalah sebesar 1.6225149. 4.3 Uji Asumsi Klasik Pada penelitian ini uji asumsi klasik terhadap model regresi diolah menggunakan program SPSS Version 16.0 for windows. Pengujian dengan analisis regresi diperlukan adanya kemungkinan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap asumsi klasik, pengujian tersebut meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Dari hasil pengujian diperoleh: 55 TABEL 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 78 Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation .06416107 Most Extreme Differences Absolute .082 Positive .082 Negative -.043 Kolmogorov-Smirnov Z .723 Asymp. Sig. (2-tailed) .673 a. Test distribution is Normal. Sumber : data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikasi Kolmogorov Smirnov adalah sebesar 0.673 > 0.05. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini memiliki data yang terdistribusi normal. 4.3.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian data tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0.1 56 menandakan tidak terjadi adanya gejala multikolinearitas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari tabel 4.4: TABEL 4.4 UJI MULTIKOLINEARITAS Coefficientsa Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 (Constant) kom_audit .874 1.144 kom_independen .929 1.077 kep_institusi .662 1.511 kep_manajerial .592 1.690 Fcf .728 1.373 Lev .899 1.113 uk_perusahaan .814 1.228 a. Dependent Variable: man_laba Sumber : data sekunder yang diolah Hasil perhitungan pada tabel 4.4 diperoleh nilai VIF yang kurang dari 10 dan tolerance yang lebih dari 0.1 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel bebas (ukuran komite audit, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, free cash flow, leverage, ukuran perusahaan). 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual dari satu pengamat ke pengamat yang lain tetap maka disebut 57 homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji secara statisik, yaitu uji Glejser. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS adalah: TABEL 4.5 HASIL PERHITUNGAN UJI GLEJSER Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) .110 .094 1.166 .248 kom_audit .011 .012 .106 .897 .373 kom_independen -.001 .001 -.184 -1.599 .114 kep_institusi .000 .000 .157 1.151 .254 kep_manajerial .000 .001 -.109 -.756 .452 Fcf .001 .001 .171 1.314 .193 Lev -.001 .020 -.007 -.061 .952 uk_perusahaan -.003 .003 -.113 -.920 .361 a. Dependent Variable: abs_res Sumber : data sekunder yang diolah Dari hasil perhitungan pada tabel 4.5, didapatkan hasil bahwa variabel bebas (ukuran komite audit, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, free cash flow, leverage, ukuran perusahaan) > 0.05. Dengan demikian dapat diindikasikan model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitasdan model regresi dapat digunakan pengujian selanjutnya. 58 4.3.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. TABEL 4.6 UJI AUTOKORELASI Model Summaryb Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1 .475a .226 .149 .0672927 1.879 a. Predictors: (Constant), uk_perusahaan, lev, kom_audit, kep_institusi, kom_independen, fcf, kep_manajerial b. Dependent Variable: man_laba Sumber : data sekunder yang diolah Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1.879. Sedangkan dL = 1.4433, dU = 1.8318. 4-dU = 2.1682, dan 4-dL = 2.5567, maka 1.8318 < 1.879 <2.1682 dari perhitungan disimpulkan bahwa Durbin Watsontest terletak pada daerah uji. Dengan demikian model ini layak untuk digunakan penelitian selanjutnya. 4.4 Uji Model (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah dewan komisaris independen, ukuran komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, free cash flow, leverage, ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: 59 TABEL 4.7 HASIL UJI F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .093 7 .013 2.919 .010a Residual .317 70 .005 Total .410 77 a. Predictors: (Constant), uk_perusahaan, lev, kom_audit, kep_institusi, kom_independen, fcf, kep_manajerial b. Dependent Variable: man_laba Sumber : data sekunder yang diolah Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji Anova atau F test terlihat bahwa nilai F sebesar 2.919 dengan nilai signifikansi sebesar 0.010. Karena nilai signifikan sebesar 0.010 < 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ukuran komite audit, dewan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, free cash flow, leverage, dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Dengan demikian model regresi dalam penelitian ini adalahlayak untuk di analisis. 4.5 Analisis Hipotesis 4.5.1 Regresi Linier Berganda Berdasarkan data-data yang diuraikan sebelumnya, selanjutnya akan dikaji mengenai pengaruh variabel bebas yaitu Good Corporate Governance (Ukuran Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikam Manajerial, Kepemilikan Institusional), Free Cash Flow, dan Leverage terhadap Manajemen Laba. Hasil
Description: