ebook img

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Fisiologi Abdomen adalah rongga terbesar dalam ... PDF

27 PagesΒ·2016Β·0.84 MBΒ·Indonesian
by Β 
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Fisiologi Abdomen adalah rongga terbesar dalam ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Fisiologi Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh.Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari diafragma sampai pelvis di bawah.Rongga abdomen dilukiskan menjadi dua bagian yaitu upper abdomen dan lower abdomen. Keterangan Gambar : 1.Upper Abdomen 2.Lower Abdomen Gambar 2.1 Abdomen (Pearce,1999) Batas-batas rongga abdomen adalah dibagian atas diafragma, di bagian bawah pintu masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot abdominal, tulang-tulang iliaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga abdomen beserta daerah-daerah (Pearce,1999) Keterangan Gambar : 1. Inferior ena Cava 2. Liver 3. Hepatic Duct 4. Cystle duct 5. Common Duct 6. Gall Blader 7. Duodenum 8. Pancreas 9. Portal Vein 10. Aorta 11. Stomach 12. Kidney 5 Universitas Sumatera Utara 13. Spleen Gambar 2.2 Organ Upper Abdomen (Pearce,1999) Pada bagian upper abdomen terdapat beberapa organ dintaranya: hati, empedu, lambung, ginjal, limpa, pancreas dan lainnya (Pearce,1999). 1. Liver atau hati Hati adalah kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.Hati secara luar dilindungi oleh iga-iga.Hati terbagi dalam dua belahan utama, kanan dan kiri. Selanjutnya hati dibagi lagi dalam empat belahan(kanan,kirikaudata dan kwadrata ) dan setiap belahan atau lobus terdiri atas lobulus. Hati mengeluarkanempedu melalui saluran hepatika (duktus hepatikus) yang keluar dari lobus kanan dan kiri yang kemudian menyatu membentuk hepatic common duct dan menuju duktus cystikus kemudia masuk ke kandung empedu.(Pearce,1999) 11 1 8 3 2 4 5 7 6 10 9 Gambar 2.3 Anatomi Cross Sectional Upper Abdomen (Netter,2005) Keterangan gambar: 1. Empedu 2. Hati 6 Universitas Sumatera Utara 3. Lambung 4. Limpa 5. Ginjal kanan 6. Ginjal kiri 7. Vena cava inferior 8. Aorta abdominal 9. Vertebrae thoracic 10. Spinal cord 11. Arteri Hati di suplai oleh dua pembuluh darah yaitu : a. Vena porta hepatica yang berasal dari lambung dan usus, yang kaya akan nutrisi seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air dan mineral. b. Arteri hepatica cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen. Cabang- cabang pembuluh darah vena porta hepatica dan arteri hepatica mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hepatosit menyerap nutrien, oksigen dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hepatosit zat racun akan di netralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau di bentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peradaran darah tubuh (Wibowo,2009). Fungsi hati : a. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu b. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen c. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terahir asam karbonat dan air d. Hati merupakan pabrik terbesar dalam tubuh sebagai pengantar metabolisme (Syaifuddin,1997). 2. Kandung Empedu Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membrane berotot.Letaknya didalam sebuah lekukan disebelah permukaan bawah hati, sampai dipinggiran depannya.Panjangnya delapan sampai dua belas centi meter.Kandung empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan, dan leher. 7 Universitas Sumatera Utara Fungsi Kandung Empedu : a. Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu b. Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat 3. Lambung Lambung terletak disebelah atas kiri abdomen,sebagian terlindungi dibelakang iga-iga sebelah bawah beserta tulang rawannya.orificium cardia terletak dibelakang tulang rawan iga ketujuh kiri. Fundus lambung,mencapai ketinggian ruang interkostal (antar iga) kelima kiri. Corpus,bagian terbesar letaknya ditengah.Pylorus,suatu canalis yang menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus disebut antrum pyloricum. Fungsi lambung a. Tempat penyimpanan makanan sementara b. Mencampur makanan dengan getah lambung c. Menghancurkan makanan d. Protein diubah jadi pepton e. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk keduodenum f. Mengasamkan makanan 4. Usus halus Usus halus adalah tabung yang panjangnya kira-kira dua setengah meter dalam keadaan hidup.usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo - caecal tempat bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi usus besar.Area permukaan dalam yang luas disepanjang usus halus membantu absorsi produk-produk pencernaan. Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian: a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm dan berliku-liku disekitar caput pancreas. b. Yayunum adalah menempati dua per lima proksimal dari usus halus. c. Ileum adalah menempati tiga per lima bagian distal dari usus halus. 8 Universitas Sumatera Utara 5. Ginjal Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kana dan sebelah kiri tuang belakang peritoneum.Dapat diperkirakan dari belakang, mulai dari ketinggian vertebrae thoracalis sampai vertebrae lumbalis ketiga.Ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah kanan. Panjang ginjal 6 -7,5 cm. pada orang dewasa berat ginjal kira-kira 140 gram.ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu:lobus hepatis dextra, lobus quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra. Fungsi ginjal: a. Mengatur keseimbangan air b. Mengatur konsentrasi garam darah dan keseimbangan asam basa darah c. Eksresi bahan buangan dan kelebihan garam 6. Limpa Limpa terletak di region hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli dan diafragma. Fungsi limpa: a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk hemoglobin dan zat besi 7. Pancreas Pancreas adalah kelenjar majemuk bertandan. panjangnya kira-kira 15 cm,mulai dari duodenum sampai limpa.pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pancreas, yang terletak disebelah rongga kanan abdomen dan didalam lekukan, badan pancreas, yang terletak dibelakang lambung dan didepan vertebrae lumbalis pertama ekor pakreas, adalah bagian yang runcing disebelah kiri dan menyentuh limpa. Fungsi pancreas: a. Fungsi eksokrin, dimana kelenjar eksokrin mengeluarkan cairan pankreas men uju duktus pakreatikus,dan akhirnya ke duodenum. Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorsi protein,lemak dan karbohidrat. b. Fungsi endokrin,dimana pancreas bertanggung jawab untuk produksi serta 9 Universitas Sumatera Utara sekresi glucogan dan insulin,yang terjadi dalam sel-sel khusus di pulau langerhans. 2.2 Patologi Patologi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan perubahan yang berkaitan dengan penyakit atau cedera (Sloane,2007). Lesi atau tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan seltubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtomabengkak. Tumor berasal dari kata tumere dalam bahasa latinyang berarti "bengkak". Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (malignan) atau jinak (benign). Secara makroskopis karsinoma liver dapat muncul sebagai masa soliter besar, sebagai nodul multipel atau sebagai lesi infiltratif difus. Secara mikroskopis, neoplasma d isusun oleh sel -sel hati abnormal dengan berbagai diferensisasi. Tumor dengan diferensiasi yang lebih baik disusun oleh sel -sel mirip sel hati yang teratur di dalam pita -pita yang terpisah oleh sinusoid - sinusoid. Sel-sel ini berinti besar yang memperlihat kan anak inti yang menonjol dan hiperkromasi dan dapat mengandung empedu di dalam sitoplasmanya. Tumor -tumor yang kurang berdiferensiasi baik mempunyai lembaran -lembaran sel-sel anaplastik.Invasi pada radikulus vena hepatika merupakan gambaran khas yang m embedakan dengan adenoma. Sulit membedakan karsinoma hepatoselular berdiferensiasi buruk dengan karsinoma metastatik (Chandrasoma, 2005) . Pewarnaan imunohistokimia dapat memperlihatkan alfa -fetoprotein (AFP) di dalam sel neoplasma. Karsinoma hepatoseluler juga mensekresi AFP ke dalam darah, peningkatan kadar dijumpai pada 90% pasien, membuat pemeriksaan AFP serum sebagai tes diagnostik yang penting. (Catatan : Kadar AFP juga dapat sedikit meningkat pada beberapa kasus hepatitis dan sirosis, demikian juga pada beberapa neoplasma sel germinal pada gonad). Karsinoma hepatoseluler cenderung bermetastasis dini melalui pembuluh limfe ke kelenjar getah bening regional dan melalui darah menimbulkan metastasis pada paru. Metastasis ke tempat lain terjadi pada tahap akhir (Chandrasoma, 2005). 10 Universitas Sumatera Utara 2.3 Kontras Media Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan kedalam tubuh pasien untuk membantu pemeriksaan radiografi, sehingga media yang dimasukkan tampak lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa. Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak dapat terlihat dalam radiografi.Selain itu kontras media juga untuk memperlihatkan bentuk anatomi dari organ atau bagian tubuh yang diperiksa serta untuk memperlihatkan fungsi organ yang diperiksa. Syarat-syarat bahan kontras : 1. Tidak merupakan racun dalam tubuh 2. Dalam konsentrasi yang rendah telah dapat membuat perbedaan densitas yang cukup. 3. Mudah cara pemakaiannya. 4. Secara ekonomi tidak mahal dan mudah diperoleh dipasaran. 5. Mudah dikeluarkan dari dalam tubuh/larut sehingga tidak menggangu organ tubuh yang lain. Jenis bahan kontras dibagi menjadi 2(dua), yaitu : a. Bahan kontras negatif terdiri dari (oksigen) dan CO2 (karbon dioksida). b. Bahan kontras positif yang terdiri dari turunan barium sulfat (BaSO4) dan turunan iodium (I). 2.4 Pembentukan Sinar-X Sinar-X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm C. Rontgen pada tahun 1895 dari universitas Worzburg jerman. Penemuan ini berawal dari pemberian beda potensial antara katoda dan anoda hingga beberapa kilovolt pada tabung sinar-X. Perbedaan potensial yang besar ini mampu menimbulkan arus elektron sehingga elektron-elektron yang dipancarkan akibat pemanasan filamen akan dipercepat menuju target dalam sebuah tabung hampa udara. Gambar 2.1 berikut ini adalah gambar skema tabung Sinar-X (Hoxter,1982). 11 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Skema tabung sinar-X (Hoxster,1982). Keterangangambar: 1. Katoda 4. Keping wolfarm 7. Anoda 2. Filamen 5. Ruang hampa 8. Diapragma 3. Bidang fokus 6. Selubung 9.Berkassinarguna Prinsip kerja dari pembangkit sinar-X dapat dijelaskan sebagai berikut, beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda menggunakan sumber yang bertegangan tinggi. Produksi sinar-X dihasilkan dalam suatu tabung berisi suatu perlengkapan yang diperlukan untuk menghasilkan sinar-X yaitu bahan penghenti atau sasaran dan ruang hampa. Elektron bebas terjadi karena emisi dari filamen yang dipanaskan. dengan sistem fokus, elektron bebas yang dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan elektron ini akan dipercepat dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang cukup besar. Gerakan elektron yang berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu bahan yang ditempatkan pada anoda. Tumbukan antara elektron dengan anoda ini menghasilkan sinar-X, pada tumbukan antara elektron dengan sasaran akan ada energi yang hilang. Energi ini akan diserap oleh sasaran dan berubah menjadi panas sehingga bahan sasaran akan mudah memuai. Untuk menghindarinya bahan sasaran dipilih yang berbentuk padat. Bahan yang biasa digunakan sebagai anoda adalah platina, wolfram, atau tungsten. Untuk menghasilkan energi sinar-X yang lebih besar, tegangan yang diberikan ditingkatkan sehingga menghasilkan elektron dengan kecepatan yang 12 Universitas Sumatera Utara lebih tinggi. Dengan demikian energi kinetik yang dapat diubah menjadi sinar-X juga lebih besar. Radiografi sinar-X adalah ilmu yang mempelajari citra suatu objek yang diradiasi dengan sinar-X. Bila sinar-X dilewatkan pada suatu objek, maka sebagian radiasi yang ada akan diteruskan sehingga citra objek dapat direkam pada film. Satuan yang biasa digunakan untuk penyinaran radiografi adalah Rontgen, disingkat R. Satu Rontgen dapat diartikan sebagai sejumlah sinar-X agar menghasilkan ion-ion yang membawa muatan satu coulomb tiap centimeter kubikdiudara dengan suhu nol derajat celsius pada tekanan 760 mhg. 1 stc 1𝑅𝑅= Satu Rontgen dari radiasi foton me𝑐𝑐m𝑐𝑐p 2unyai energi rata-rata antara 0.1 Mev sampai 3.0 Mev yang mampu menghasilkan dosis serap sebesar 0.96 rad. Dengan demikian dapat dikatakan imenghasilkan dosis sebesar 1 rad. Jadi, 1 R = 1 rad Potensial (kV), Arus (mA) dan waktu (t) mempengaruhi densitas bayangan. Pemilihan potensial (kV) yang terlalu rendah akan menyebabkan penyinaran yang diberikan tidak mampu menghasilkan densitas pada film. Sedangkan pemilihan potensial (kV) yang terlalu tinggi akan menimbulkan gambar film yang buruk sehingga informasi yang diperlukan hilang (kabur). Waktu penyinaran digunakan untuk menentukan lamanya penyinaran.Hal ini terutama dimaksudkan untuk mengurangi ketidaktajaman gambar yang dihasilkan di film karena gerakan objek yang diambil.Dengan waktu penyinaran yang minimal dapat digunakan untuk mengontrol densitas rata-rata bayangan. Bila waktu penyinaran yang dipilih ditingkatkan atau diperbesar akan mengakibatkan gambar yang dihasilkan di film menjadi kurang tajam. Hal ini terjadi bila ada faktor gerakan dari objek yang diradiasi. Radiasi sinar-X dipancarkan dari fokus tabung sinar-X dalam arah garis lurus.Pancaran itu kemudian didistribusikan dalam Jarak yang semakin besar.Hal ini menyebabkan intensitas sinar-X itu menjadi berkurang dengan perbandingan kuadrat jarak.Bila jarak yang diberikan diperbesar menjadi dua kalinya, maka intensitasnya berkurang menjadi seperempatnya, dan bila jaraknya diperbesar tiga kali lipat maka intensitasnya berkurang menjadi sepersembilan dari intensitas semula. 13 Universitas Sumatera Utara 2.5 Interaksi Sinar-X Dengan Materi Interaksi sinar-X dengan materi akan terjadi bila sinar-X yang dipancarkan dari tabung dikenakan pada suatu objek. Sinar-X yang terpancar merupakan panjang gelombang elektromagnetik dengan energi yang cukup besar. Gelombang elektromagnnetik ini dinamakan foton. Foton ini tidak bermuatan listrik dan merambat menurut garis lurus. Bila sinar-X mengenai suatu objek, akan terjadi interaksi antara foton dengan atom-atom dengan objek tersebut. Interaksi ini menyebabkan foton akan kehilangan energi yang dimiliki oleh foton. Besarnya energi yang diserap tiap satuan massa dinyatakan sebagai satuan dosis serap, disingkat Gray. Dalam jaringan tubuh manusia, dosis serap dapat diartikan sebagai adanya 1 joule energi radiasi yang diserap 1 kg jaringan tubuh (BATAN). 1 gray =1 joule / kg Interaksi radiasi dengan materi tergantung pada energi radiasi, Jika berkas sinar- X melalui bahan akan terjadi proses utama yakni: 2.5.1 Efek foto listrik Dalam proses foto listrik energi foton diserap oleh atom yaitu elektron, sehingga elektron tersebut dilepaskan dari ikatannya dengan atom. Elektron yang keluar dari atom disebut foto elektron. Peristiwa efek foto listrik ini terjadi pada energi radiasirendah (E < 1 MeV ) dan nomor atom besar Gambar 2.5 : Efek Foto listrik (Krane K, 1992) 14 Universitas Sumatera Utara

Description:
2.1 Anatomi Fisiologi. Abdomen adalah rongga terbesar dalam tubuh.Bentuknya lonjong dan meluas dari atas dari diafragma sampai pelvis di bawah.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.