BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Green Computing Menurut Aggarwal, Garg, dan Kumar (2012: 297) dalam jurnalnya yang berjudul International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering (ISSN 2250-2549, Volume 2, Issue 2), Green Computing adalah studi dan praktek penggunaan sumber daya komputasi secara efisien. Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal yang berbeda : 1. Mengurangi konsumsi energi ICT. 2. Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi. Menurut Sobotta (2009: 25), Green IT adalah tentang menggunakan teknologi untuk masyarakat hijau. Greening IT tentu saja didasarkan pada penerapan Green IT, tapi Greening IT tidak berhenti dengan penerapan teknologi - itu adalah proses yang lebih luas yang menyebar dan mengubah seluruh masyarakat. Leonhard dan Murray (2009: 8), green computing adalah cara pemakaian sistem komputer secara efektif dan efisien, pemanfaatan konsumsi energi dan bertanggung jawab atas pembuangan komponen yang sudah tidak dibutuhkan. (Leonhard, Woody. 2009. Green Home Computing For Dummies. United States: Wiley) Menurut Tripathi, Praveen (2012: 174) dalam jurnal berjudul Green Computing as a Mandatory Revolution For Proper End - of – Life, Green Computing merupakan studi dan realisasi dalam penggunaan sumber daya komputasi secara efisien serta ramah lingkungan. Komputer tentu telah membuat sebagian besar hidup banyak orang dan secara tradisional sangat merusak lingkungan. produsen komputer dan bagian-bagiannya telah mencari solusi green untuk membantu melindungi lingkungan dari komputer dan limbah 5 6 elektronik dengan cara apapun. Energy Star telah memulai ”Green Computing" yaitu gerakan dengan mempertahankan kontrol pada penggunaan bahan beracun, konservasi energi yang terbuang oleh komputer seperti mesin pada saat idle (durasi waktu disaat sebuah peranti dalam kondisi statis. Dengan kata lain piranti itu hidup atau aktif, tetapi tidak dapat dipakai untuk bekerja). Hal ini jelas merupakan upaya untuk menyebar kebutuhan dasar green computing untuk melindungi lingkungan. Philipson (2010:4), green computing lebih dari sekedar mengurangi emisi karbon dan konsumsi energi ICT perusahaan. Green Computing adalah pusat teknologi keberlanjutan. Yang menyediakan: 1. Alat pengukuran 2. Tempat penyimpanan data 3. Mekanisme pelaporan 4. Teknik mitigasi yang memungkinkan keberlanjutan Menurut jurnal berjudul Green Computing Tech. View (2008: 1), Green Computing merupakan salah satu mode terbaru dalam domain digital. Seringkali, hal ini menjadi tanggung jawab perusahaan dan digunakan sebagai alat pemasaran. Pengguna komputer juga berbicara tentang hal yang dapat mengurangi emisi karbon untuk dapat memperlambat pemanasan global dan yang benar-benar berarti adalah bagaimana menemukan cara untuk mengurangi kenaikan listrik. Menurut Webber (2009: 1), green computing adalah pengurangan dampak lingkungan dari Departemen TI. Kuncinya adalah menemukan peralatan tepat yang mudah dioperasikan dan diolah sewaktu tidak dapat digunakan lagi. Terdapat tiga karakteristik utama dari green computing: 1. Peralatan TI harus efisien. 2. Kapasitas peralatan TI harus sesuai dengan tugasnya. 7 3. Biaya kepemilikan peralatan TI harus sudah termasuk biaya pengolahan ulang yang tepat. Menurut Kaseya (2008: 1) dalam bukunya berjudul Green Computing: Using IT Automation to Achieve Energy Efficieny, green computing atau green IT adalah 8 praktek pelaksanaan kebijakan dan prosedur dengan meningkatkan efisiensi sumber daya komputasi sedemikian rupa untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemanfaatannya. Green computing didirikan pada "triple bottom line", prinsip ini mendefinisikan kesuksesan suatu perusahaan berdasarkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial. Filosofi berikut ini diberikan karena ada jumlah terbatas dari sumber daya alam yang tersedia, karena itu demi kepentingan komunitas bisnis secara keseluruhan diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas untuk menjamin kelangsungan hidup jangka panjang ekonomi. Sama seperti industri penebangan kayu lama mereka belajar bahwa dengan menanam pohon untuk konsumsi listrik saat ini di perusahaan maka harus memaksimalkan konservasi energi terbaru sampai menjadi lebih mudah. Hal ini sering disebut sebagai "keberlanjutan" yaitu, kemampuan planet untuk mempertahankan tingkat konsisten sumber daya untuk memastikan kelanjutan dari tingkat masyarakat yang ada dan perusahaan komersial. Menurut Saranya dan Ponussamy (2013: 1), Green Computing adalah penggunaan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan terhadap komputer dan sumber daya nya. Menurut Vithoba (2010: 52), green computing memiliki beberapa solusi di dalam pemakaiannya, antara lain: - Energy Efficiency Memaksimalkan pemakaian daya listrik sistem komputer serta mengurangi penggunaan sistem selama puncak periode waktu. - Reducing Electronic Waste 8 Merupakan teknologi fisik pada komponen yang sangat beracun. Beberapa bisnis dan pemerintah kini telah memberlakukan untuk mendaur ulang komponen elektronik dan 9 produsen perangkat keras yang sudah tidak bisa digunakan lagi atau sudah tidak dipakai lagi. - Employing thin clients Sistem ini memanfaatkan hanya fungsi komputer dasar dan kadang-kadang diskless (workstation atau komputer pribadi tanpa disk drive, yang mempekerjakan boot jaringan untuk memuat sistem operasi dari server), serta memanfaatkan sistem remote untuk melakukan kegiatan pengolahan utamanya. Sejak jaman kuno sistem ini sudah dapat digunakan untuk melakukan fungsi tertentu, sehingga elektronik limbah dapat berkurang. Kini perangkat baru untuk klien sudah tersedia dan dirancang dengan daya rendah konsumsi. - Telecommuting Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memungkinkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya dari rumah untuk mengurangi emisi. - Remote Administration Memungkinkan administrator dalam kemampuan membuat akses jarak jauh, monitor dan sistem perbaikan signifikan untuk mengurangi kebutuhan dalam perjalanan fisik ke kantor yang lokasinya jauh dari lokasi pelanggan. Dengan telecommuting, maka dapat mengurangi perjalanan serta tidak perlu adanya emisi karbon. - Green Power Generation Banyak perusahaan memilih untuk menerapkan kebersihan, sumber energi terbarukan, seperti matahari dan angin, untuk sebagian atau seluruhnya dari kekuatan bisnis mereka. 9 - Green Computing Practices Dengan adanya pelatihan pada green computing maka masyarakat dapat belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan atau "green" komputer dengan cara menghemat energi di dalam komputer. Ini berkaitan dengan penggunaan kertas, toner cartridge, pembuangan peralatan komputer yang sudah tua dan melakukan keputusan tepat ketika mempertimbangkan untuk membeli seperangkat komputer baru. - Reducing Paper Waste Untuk membuat kantor tanpa kertas, maka penggunaannya harus dikurangi semaksimal mungkin. Komputer memiliki jauh dari penyebab yang meningkatkan produksi kertas dan sampah kertas lainnya, di bawah ini adalah beberapa saran untuk mengurangi limbah kertas: 1. Mencetak (print) sedikit mungkin atau bila sangat dibutuhkan. 2. Meninjau dan memodifikasi dokumen di layar untuk penggunaan printer. 3. Preview dokumen. 4. Minimalkan jumlah hard copy dan kertas draft yang dibuat. 5. Menyimpan informasi ke dalam disk, daripada mencetaknya (print). - Recycle Waste Paper Gunakan kertas daur ulang di printer dan mesin fotokopi. Simpan e-mail bila memungkinkan sehingga dapat menghindari pencetakan. Gunakan e-mail bukan faks atau mengirim faks secara langsung dari komputer untuk menghilangkan kebutuhan hard copy. Ketika harus menggunakan faks hard copy, maka dapat menghemat kertas dengan menggunakan "sticky" faks catatan 10 alamat dan bukan sampul. Pada dokumen yang lebih besar, gunakan ukuran font yang lebih kecil (konsisten dengan pembacaan) untuk menghemat kertas. Jika printer dapat mencetak halaman uji setiap kali dihidupkan, maka fitur yang tidak perlu harus dinonaktifkan. Sebelum kertas print dibuang, sisihkan bagian yang kosong untuk digunakan sebagai kertas memo atau mencetak draft. Ketika dokumen dicetak atau disalin, gunakan dua kali lipat sisi pencetakan dan penyalinan. Jika memungkinkan, gunakan beberapa halaman per lembar pilihan pada printer. Ketika informasi umum jenis dokumen harus dibagi ke pegawai kantor, cobalah membuat salinan individu untuk setiap orang. Ini juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu melalui e-mail. - Reusing and recycling Daripada membuang, sebaiknya dapat didaur ulang agar menghemat sumber daya dan mengurangi polusi dan limbah padat. Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 6), RMIT Green ICT Framework mengambil pandangan holistik terhadap Green ICT dan keberlanjutan, di seluruh perusahaan, dan kemudian latihan menjadi teknologi individu dan bisnis praktik terbaik. Berisi empat komponen vertikal, atau "pillar", masing-masing yang dipecah lebih lanjut ke area spesifik di Green ICT; dan lima komponen horisontal, atau "actions" yang menggambarkan pendekatan tersendiri untuk vertikal. 2.1.1 Manfaat Green Computing Menurut Kumar dan Ravali (2012: 252), manfaat Green Computing adalah: 1. Mengurangi penggunaan energi dari teknik Green Computing diterjemahkan ke dalam emisi karbon dioksida yang lebih rendah, 11 yang berasal dari pengurangan bahan bakar fosil yang digunakan dalam pembangkit listrik dan transportasi. 2. Pelestarian sumber daya berarti lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk memproduksi, menggunakan, dan membuang produk. 3. Penghematan tenaga dan sumber daya menghemat uang. 4. Green Computing juga mencakup perubahan kebijakan pemerintah untuk mendorong daur ulang dan menurunkan energi yang digunakan oleh individu dan bisnis. 5. Mengurangi resiko pada laptop seperti kandungan bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker, kerusakan saraf dan reaksi kekebalan tubuh pada manusia. Menurut Lilius (2012: 3), Green Computing mengacu pada 2 hal yang berbeda : 1. Mengurangi konsumsi energi ICT. 2. Menggunakan ICT untuk mengurangi konsumsi energi. Sementara menurut Hanle (2009: 6), Green Computing mempunyai beberapa manfaat untuk stakeholder perusahaan. Manfaat untuk lingkungan: 1. Mengurangi emisi karbondioksida, 2. Mengurangi konsumsi sumber daya, dan 3. Menaati peraturan (di masa depan). Manfaat untuk perusahaan: 1. Hemat beban listrik, 2. Mengurangi beban operasi data center, dan 3. Membutuhkan lebih sedikit hardware. Menurut Stollenmayer (2011:8), manfaat green computing adalah: 1. Pengurangan konsumsi energi, 2. Pengurangan penggunaan bahan baku, 3. Pengurangan penggunaan air, 4. Pengurangan jumlah sampah, dan peningkatan jumlah daur ulang. 12 5. Pengurangan polusi. Menurut A Green Paper by Connection Research (2010: 12), potensi manfaat nyata Green ICT adalah dalam penggunaan ICT sebagai teknologi yang memungkinkan untuk membantu organisasi, dan masyarakat luas, mengurangi emisi karbon. 2.2 Pengertian Software Menurut O’Brien (2010: 124), software merupakan istilah umum untuk berbagai jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan dan memanipulasi komputer beserta alat disekitarnya. Software bukanlah suatu program yang permanen, oleh karena itu seringkali disebut sebagai variabel yang dapat berubah-ubah atau berganti dari sebuah hardware komputer. O’Brien (2010: 124) juga memaparkan bahwa software dapat dibagi menjadi dua tipe utama yaitu: system software dan application software. Menurut Melwin (2007: 22), software berfungsi mengatur aktivitas kerja komputer dan semua perintah yang mengarah pada sistem komputer. Software menjembatani interaksi user dengan komputer yang hanya memahami bahasa mesin. Menurut Freescale whitepaper (2010: 5) berjudul “Freescale Technologies For Energy Efficiency”, software berperan penting dalam pengoperasian sistem yang efisien. Pengaturan energi berbasis software mendukung fleksibilitas dan peningkatan kerangka kerja yang melakukan komunikasi dengan hardware melalui device drivers, pengaturan kebijaksanaan use-case, pemodelan performa dengan syarat real-time dan respon terhadap tampilan eksternal dan pemberitahuan kejadian. Kerangka kerja membuat software menerapkan teknik hemat energi secara dinamis melalui beberapa komponen hardware. Menurut Sommerville (2011: 6), software adalah program komputer dan dokumentasi terkait. Produk software dapat dikembangkan untuk pelanggan tertentu dan pasar umum. 13 Menurut Pressman (2010: 4), umumnya buku teks (software engineering) menjelaskan definisi software sebagai berikut: (1) Perintah (program komputer) jika dijalankan akan menampilkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan sebuah program untuk mengubah suatu informasi. (3) Informasi deskriptif berbentuk hardcopy atau softcopy yang menjelaskan cara kerja dan manfaat sebuah program. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa software adalah program komputer yang isi intruksinya dapat diubah dengan mudah. Software umumnya digunakan untuk mengontrol hardware (yang sering disebut device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan software yang lain dan lebih mendasar (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain. 2.2.1 Klasifikasi Software Software memiliki beberapa klasifikasi lagi di bawahnya. O’Brien (2010: 124) mengklasifikasikan software menjadi dua jenis, yaitu: (1) application software dan (2) system software. Dimana application software kemudian dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu: (1) general- purpose application programs dan (2) application-specific program. Sedangkan system software juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu: (1) system management programs dan (2) system development programs. 2.2.1.1 Tipe Application Software Menurut Sommerville (2011: 10) aplikasi software dapat dipisahkan menjadi beberapa tipe sebagai berikut: a. Stand-alone applications Ini merupakan sistem aplikasi yang dijalankan pada komputer lokal seperti PC (Personal Computer). Semua fungsi yang diperlukan sudah terintegrasi pada aplikasi ini sehingga tidak perlu terkoneksi pada sebuah jaringan. Contoh dari aplikasi ini 14 seperti aplikasi office, Computer-Aided Design (CAD) program, aplikasi manipulasi foto, dan lain-lain. b. Interactive transaction-based applications Aplikasi ini akan melakukan eksekusi komputer dari jarak jauh dan diakses oleh pengguna dari PC atau terminal mereka sendiri. Tentu saja aplikasi web seperti aplikasi e-commerce juga termasuk, dimana pengguna dapat berinteraksi menggunakan remote system untuk membeli barang maupun jasa. c. Embedded control systems Ini merupakan software berupa sistem pengendalian yang melakukan pengaturan pada hardware. Contoh pada sistem terintegrasi seperti software pada telepon genggam, software yang mengendalikan anti-lock braking pada mobil, dan software pada oven microwave untuk pengendalian proses memasak. d. Batch processing systems Sistem ini merupakan sistem bisnis yang dirancang untuk mengolah data dalam skala besar. Input dari individu yang banyak dioleh untuk membuat korsepondensi output. Contoh dari batch systems adalah sistem pembayaran berkala, seperti sistem pembayaran telepon, dan sistem pembayaran gaji. e. Entertainment system Sistem ini diutamakan untuk kepentingan personal dan bertujuan menghibur pengguna. Kebanyakan dari sistem ini adalah permainan. Kualitas dari interaksi pada pengguna merupakan hal terpenting yang menjadi karakteristik dari entertainment system. f. Systems for modeling and simulation Sistem ini dikembangkan oleh para ilmuan dan insinyur untuk pemodelan proses fisik atau sebuah situasi yang mencakup banyak objek. Sistem ini seringkali membutuhkan performa tinggi untuk melakukan pekerjaan komputasi. g. Data collection systems
Description: