ebook img

48 BAB IV ANALISIS IV.1 Aspek Manusia IV.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan Adapun pelaku kegiatan ... PDF

65 Pages·2008·1.71 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 48 BAB IV ANALISIS IV.1 Aspek Manusia IV.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan Adapun pelaku kegiatan ...

BAB IV ANALISIS IV.1 Aspek Manusia IV.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan Adapun pelaku kegiatan di dalam Mesjid di Kebon Jeruk adalah: A. Jemaah Yaitu orang yang melakukan ibadah seperti shalat, mengaji, atau kegiatan beribadah lainnya pada mesjid di Kebon Jeruk tersebut. B. Pengelola Yaitu pihak yang mengelola kegiatan yang berlangsung di dalam mesjid. C. Pengunjung Yaitu tamu baik tamu di luar kegiatan beribadah maupun tamu pengelola. Yang dimaksud tamu di luar kegiatan ibadah di sini adalah tamu pengunjung yang datang hanya untuk menggunakan fasilitas pada mesjid tanpa melakukan ibadah pada mesjid tersebut seperti perpustakaan, toko buku, internet dan lain sebagainya. IV.1.2 Analisis Pemakai Mesjid Sasaran pemakai mesjid ini yaitu penduduk muslim di sekitar tapak pada khususnya dan penduduk muslim Kotamadya Jakarta Barat pada umumnya ditambah penduduk pendatang muslim yang bekerja di sekitar tapak. Dengan 48 diadakan mesjid pada tapak tersebut diharapkan bisa sedikit mengatasi masalah kekurangan mesjid pada wilayah Kotamadya Jakarta Barat, sehingga pada waktu- waktu tertentu (misalnya pada waktu ibadah shalat Jum’at) tidak terjadi luberan jemaah yang biasanya sampai memakai badan jalan untuk melakukan shalat Jum’at. Adapun pemakai Mesjid ini terbagi atas jemaah pria dan jemaah wanita, dimana di dalam hukum Islam di dalam melaksanakan ibadah harus dipisahkan shaf/ barisan antara jemaah pria dan wanita. Dengan demikian perlu dibuat pemisahan alur antara sirkulasi jemaah pria dan jemaah wanita. Analisis Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang Tabel IV-1 Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang Jenis Kegiatan Kegiatan Pelaku Datang Jemaah, pengelola, tamu Hall penerima Wudhu Jemaah Ruang wudhu Buang air Jemaah Toilet Utama Adzan Muadzin Minaret Ibadah Shalat Jemaah Ruang shalat Ceramah Penceramah Mihrab Mengaji Jemaah Ruang mengaji Belajar Jemaah, tamu Perpustakaan Ruang pendidikan Edukatif Mengaji Jemaah Al-Quran Membeli buku Jemaah, tamu Toko buku Resepsi pernikahan Pengelola, tamu Ruang serbaguna Khitanan Pengelola, tamu Ruang serbaguna Sosial Acara Santunan Pengelola, tamu Ruang serbaguna Pengelola Ruang kepala Mengelola mesjid Kepala pengelola mesjid pengelola mesjid Membantu Ruang Wk. Ka. Wk. Ka. Pengelola mesjid pengelolaan Pengelola mesjid Membantu Sekretaris Ruang sekretaris pengelolaan Sebagai tempat Ruang penitipan Pengelola, jemaah, tamu penitipan barang barang Buang air Karyawan pengelola Toilet 49 Sebagai ruang tempat menyiapkan Pengelola Pantry makanan dan minuman Kegiatan Tata usaha Ruang tata usaha administrasi Komersil Pengelola, jemaah, tamu Toko Kebersihan Pengelola Janitor Reservoir Penyediaan Air Pengelola Ruang Pompa Air Service Septic Tank, Pengolahan Air Pengelola Penampungan Air Ruang Genset Listrik Pengelola Ruang Panel Analisa Pengelompokan Jenis Kegiatan Pengelompokan kegiatan berdasarkan sifat kegiatannya, adalah sebagai berikut : Tabel IV-2 Pengelompokkan Kegiatan Berdasarkan Sifat Kegiatannya Jenis Kegiatan Keterangan Sifat Kegiatan Kegiatan jemaah beribadah pada Kegiatan Utama Semi Publik bangunan mesjid, seperti shalat Kegiatan jemaah/ tamu untuk Edukatif Semi Publik menambah ilmu pengetahuan Mengadakan acara yang bersifat Sosial sosial biasanya memakai ruang Semi Publik serba guna Kegiatan yang menunjang administrasi, seperti pengelolaan Privat Pengelola mesjid Kegiatan komersil seperti toko Publik buku. Kegiatan yang memelihara Service kelangsungan bangunan dan Service kegiatan mesjid Analisis Perhitungan Jumlah Pengunjung Mesjid Karena target mesjid ini diperuntukkan buat penduduk muslim pada wilayah Kotamadya Jakarta Barat dan juga khususnya diperuntukkan buat penduduk muslim 50 pada wilayah tapak tersebut. Berikut data jumlah penduduk wilayah Kotamadya Jakarta Barat Tabel IV-3 Jumlah Penduduk Kotamadya Jakarta Barat Statistik Kepadatan Penduduk Jumlah Penduduk Jakarta Sampai Bulan 8/2006 adalah : 1,561,542 orang WNI WNI WNA WNA Wilayah Total LUAS KEPADATAN Pria Wanita Pria Wanita CENGKARENG 117,693 113,008 25 19 230,745 26 53,872 GROGOL 107,822 109,717 73 48 217,660 11 143,069 PETAMBURAN KALIDERES 86,579 79,532 9 3 166,123 30 29,934 KEBON JERUK 101,859 98,412 32 31 200,334 18 82,200 KEMBANGAN 71,297 67,716 23 29 139,065 23 35,931 PALMERAH 95,562 94,965 52 41 190,620 8 173,660 TAMANSARI 75,704 77,618 226 198 153,746 4 326,723 TAMBORA 133,156 129,924 90 79 263,249 5 521,476 Total 789,672 770,892 530 448 1,561,542 125 1,366,865 Sumber : Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Barat Di Kotamadya Jakarta Barat terdapat 536 mesjid dengan kapasitas seluruhnya ± 200.000 orang. Jika dilihat pada tabel, jumlah penduduk Kotamadya Jakarta Barat 1.561.542 orang dengan prosentase penduduk muslim 80 % (menurut dinas kependudukan walikota Jakarta Barat), maka jumlah penduduk muslim di Kotamadya Jakarta Barat terdapat 1.249.235 orang dan bila dikaitkan dengan kapasitas seluruh mesjid Kotamadya Jakarta Barat, maka sangatlah jauh untuk dapat memenuhi kekurangan tersebut. Maka dari itu saya perkecil kekurangannya dengan mengambil kebutuhan mesjid diwaktu shalat Jum’at (dikarenakan biasanya hanya kaum pria yang melaksanakan shalat Jum’at). Jumlah pria di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yaitu 789.672 penduduk, maka dengan prosentase penduduk muslim 80 %, maka jumlah penduduk muslim pria di wilayah Kotamadya Jakarta Barat yaitu 631.737 penduduk 51 muslim dan bila dikaitkan dengan jumlah kapasitas seluruh mesjid di Kotamadya Jakarta Barat, maka masih sangat kekurangan akan bangunan ibadah mesjid. Maka dari itu untuk dapat sedikit menjawab permasalahan kekurangan mesjid tersebut, maka pada tapak tersebut harus dibuat mesjid raya yaitu mesjid yang mempunyai skala kota. Mengingat luas tapak yang terbatas, maka mesjid ini akan memiliki daya tampung ± 4000 orang. IV.1.3 Analisis Zoning Berdasarkan kegiatan yang ada dan perbedaan tujuan antara pengguna bangunan, maka bangunan diklasifikasikan ke dalam area privat, semi publik, publik, dan servis. Gambar IV-1 Zoning Vertikal dan Horizontal Keterangan : : Merupakan area publik dimana semua orang dapat mengaksesnya, seperti ruang penerima hall. : Merupakan area semi publik, dimana tidak semua orang dapat masuk ke area ini, seperti ruang shalat, ruang perpustakaan, ruang serbaguna, toko buku. : Merupakan area privat, dimana dimana hanya pengelola yang dapat mengaksesnya, seperti ruang pengelola, ruang mihrab. 52 IV.2 Aspek Bangunan IV.2.1 Analisis Bentuk Dasar dan Gubahan Massa Bangunan Bentuk Dasar Bangunan Bentuk merupakan dimensi yang memiliki volume. Terbentuk melalui bidang yang ditarik secara paralel. Dan garis tersebut merupakan perwujudan dari dua titik yang dihubungkan antara satu dan yang lainnya. Sebuah bentuk memiliki rupa, skala, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan visual. Keseluruhan properti dari bentuk ini akan memberikan nilai yang kuantitatif dan kualitatif. Apabila nilai kuantitatif merupakan kriteria yang bisa diukur seperti luasan ruang, luasan bidang, panjang, dan skala. Nilai kualitatif berasal dari kesan/ekspresi yang ditimbulkan oleh bentuk seperti warna, tekstur, posisi, orientasi, dan kekokohan visual. Penentuan bentuk bangunan didasarkan pada : (cid:122) Kegiatan yang ditampung (cid:122) Keadaan tapak dan lingkungan sekitar (cid:122) Efisiensi ruang Proses penciptaan bentuk dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : (cid:122) Sensasi Primer Bentuk-bentuk dasar yang dikenal dalam dunia geometri secara mendasar dan sifatnya obyektif. 53 (cid:122) Sensasi Sekunder Bentuk-bentuk dasar yang mengalami pengurangan dan penambahan atau artikulasi lain yang disesuaikan dengan fungsi dan indera perasa secara subyektif. Tabel IV-4 Bentuk Dasar Bangunan Bentuk Keuntungan Kerugian 1. Segitiga (cid:131) Bentuk stabil dan (cid:131) Kurang efisien berkarakter kuat (cid:131) Fleksibilitas ruang kurang (cid:131) Mudah digabungkan (cid:131) Layout ruang sulit menjadi bentuk-bentuk (cid:131) Tidak sesuai dengan tapak geometris lain (misalnya yang ada. segienam, segidelapan, dsb.) (cid:131) Orientasi ruang pada tiap- tiap sudutnya (cid:131) Pengembangan ruang pada ketiga sisinya. 2. Segi empat (cid:131) Bentuk statis (cid:131) Orientasi ruang cenderung (cid:131) Mudah dikembangkan statis (cid:131) Orientasi ruang pada keempat sisi pembatasnya (cid:131) Layout ruang baik (cid:131) Ruang memiliki efisiensi yang tinggi, mudah digabungkan dengan bentuk lain (cid:131) Sesuai dengan tapak yang ada 3. Lingkaran (cid:131) Bentuk halus (cid:131) Sulit dikembangkan (cid:131) Orientasi ruang memusat (cid:131) Fleksibilitas ruang rendah dan statis (cid:131) Sulit digabungkan dengan (cid:131) Indah dilihat dari luar bentuk lain (cid:131) Layout ruang sulit (cid:131) Tidak sesuai dengan tapak yang ada Sumber : Ching, F. (1999). Arsitektur : Bentuk Ruang dan Susunannya Dalam pemilihan terhadap bentuk massa bangunan dapat ditinjau dan dipertimbangkan dari : (cid:122) Penyesuaian terhadap bentuk tapak dan lingkungan sekitar. 54 (cid:122) Efisiensi, fleksibilitas dan kesan ruang yang tinggi. (cid:122) Karakter bangunan yang mencerminkan sifat kegiatan bangunan. (cid:122) Dominasi bentuk di lingkungan sekitar. (cid:122) Kegiatan utama di dalam bangunan. Dalam penyusunan komposisi massa bangunan, banyak hal yang harus diperhatikan, yaitu : (cid:122) Syarat-syarat program ruang pada bangunan, seperti letak-letak fungsi, persyaratan ukuran, klasifikasi ruang dan syarat-syarat untuk pencapaian, cahaya atau pandangan. (cid:122) Kondisi-kondisi luar dari tapak yang mungkin akan membatasi bentuk. (cid:122) Pertimbangan estetika dari ekspresi bentuk yang akan diciptakan sesuai dengan Judul, Topik, dan Tema yang diambil. Kesimpulan : Bentuk dasar yang akan digunakan dalam mesjid di Kebon Jeruk ini adalah bentuk segiempat, yang akan dikembangkan lebih lanjut. Bentuk segiempat dipilih berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut: a. Ruang utama dalam mesjid yaitu ruang shalat, memerlukan efisiensi ruang yang sangat tinggi dikarenakan di dalam mesjid sering dilaksanakan shalat secara berjamaah (secara bersama-sama dengan banyak orang yang dipimpin oleh satu orang yang disebut imam) dan memerlukan ruang yang luas. Pemanfaatan ruang secara maksimal sangat diperlukan untuk bangunan tersebut. 55 b. Disesuaikan dengan bentuk tapak yaitu berbentuk segi empat tidak beraturan dan juga disesuaikan dengan bentuk massa bangunan disekitarnya yang kebanyakan berbentuk segi empat. Gambar IV-2 Tapak dan Lingkungan di Sekitarnya c. Bentuk segi empat mudah digabungkan dengan bentuk yang lain. d. Bentuk segiempat merupakan bentuk yang mudah untuk dikembangkan. Gambar IV-3 Gubahan Massa Bangunan 56 Keterangan : : Area Publik : Ruang Hijau : Area Semi Publik : Bangunan : Area Privat : Pedestrian : Area Servis : Jalan Kendaraan Pribadi : Jalan Kendaraan Servis Kesimpulan : Berdasarkan atas analisa terhadap zoning dan tata ruang luar, maka gubahan massa yang didapat adalah seperti gambar berikut. Gambar IV-4 Kesimpulan Analisis Gubahan Massa Bangunan 1 4 2 3 1 1 Keterangan : 1. Merupakan area publik, yaitu sebagai daerah penerima pengunjung mesjid dan berupa plaza atau hall penerima. Pada daerah tersebut terdapat ruang wudhu, toilet dan juga tempat penitipan barang 2. Merupakan area semi publik. Lantai dasar berupa ruang serbaguna sedangkan untuk lantai atasnya digunakan sebagai ruang shalat. 57

Description:
pemisahan alur antara sirkulasi jemaah pria dan jemaah wanita. Analisis Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang. Tabel IV-1 Aktifitas
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.