BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini akan dipaparkan data hasil penelitian beserta dengan analisa data. Data dan analisa data dipaparkan secara deskriptif mengenai pengalaman partisipan penelitian yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Lebih lanjut Herdiansyah (2010) mengungkapkan bahwa secara umum analisa data kualitatif terdiri dari : pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan. Setelah semua data diperoleh melalui wawancara dan observasi, peneliti melakukan analisa data sesuai dengan tahapan yang dirancangakan sebelumnya. Proses analisa dimulai dengan pengetikan transkrip wawancara yang peneliti lakukan secara manual dengan mendengarkan hasil rekaman sembari mengetik kata per kata. Selanjutnya peneliti menambahkan nomor dengan kelipatan 5 (5,10,15,dst...) pada bagian kanan transkrip agar memudahkan dalam proses analisa data. Peneliti memberikan kode sesuai dengan nama inisial masing-masing partisipan, agar memudahkan peneliti dalam menyusun data tersebut. Untuk Partisipan pertama (P1), Partisipan kedua (P2), Partisipan ketiga (P3), Partisipan keempat (P4), Partisipan kelima (P5). Selanjutkan untuk Keluarga Pasien peneliti memberikan kode pada masing-masing Keluarga Pasien. Untuk Penyembuh sendiri (PY). 32 Dalam laporan ini hasil observasi tidak peneliti paparkan secara khusus pada bagian observasi namun penulisnya menuliskannya pada bagian catatan lapangan dan gambar yang diambil pada saat proses penyembuhan. Hal ini dilakukan karena ketika menulis catatan lapangan penulis juga telah menulis hasil observasi dan melakukan pengambilan gambar. 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Desa Waai Gambar 4.1. Peta Pulau Ambon WAAI Desa Waai adalah salah satu desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang berada dipesisir pantai, yang berbatasan dengan sebelah selatan Desa Liang dan timur dengan Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah. Desa Waai berjarak ± 50km dari pusat Kota Ambon, dengan jumlah penduduk berdasarkan data terakhir (5 maret 2015) 33 sebanyak 7705 jiwa ; diantaranya laki laki 3809 jiwa dan perempuan 3896 jiwa. 4.1.2 Proses Pelaksanaan Penelitian 4.1.2.1 Persiapan Penelitian Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih peneliti mulai mempersiapkan berbagai surat untuk ijin penelitian pada tanggal 8 April 2016 dan mendapatkan ijin penelitian dari Rumah Sakit pada tanggal 19 April 2016, kemudian peneliti menentukan partisipan yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Peneliti mendapatkan informasi mengenai partisipan yang akan diwawancarai dari si Penyembuh. Partisipan berasal di desa Waai dan desa-desa lain yang ada di kota Ambon. Sebelum melakukan wawancara, terlebih dahulu peneliti menyiapkan pertanyaan awal yang menjadi pedoman bagi peneliti untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti. Peneliti juga menyediakan Informed consent dan surat penjelasan penelitian. Dalam proses wawancara peneliti juga menggunakan alat perekam berupa telepon genggam atau telepon seluler (handphone) untuk merekam apa yang akan diwawancarai serta alat tulis untuk mencatat 34 hasil wawancara atau data-data tambahan dalam bentuk tulisan yang berasal dari partisipan. Alat perekam akan digunakan apabila mendapat ijin dari partisipan dan tidak keberatan untuk direkam saat wawancara. 4.1.2.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada tanggal 20 April – 10 Mei 2016. Penelitian dilakukan di tempat pengobatan sambung tulang dan mengunjungi partisipan pada rumah dan alamat mereka yang diberikan oleh si Penyembuh. Peneliti melakukan pendekatan dengan partisipan, setelah itu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, mengucapkan terima kasih pada partisipan karena sudah bersedia menjadi partisipan peneliti dan ditandai dengan penandatanganan surat persetujuan berupa informed consent, setelah itu meminta ijin merekam setiap percakapan dengan partisipan dan kemudian memulai melakukan wawancara. 35 Tabel 4.1. Uraian pelaksanaan penelitian S Tanggal Waktu Durasi Keterangan Wawancara Minggu, 24 19.00 41:23 PY April 2016 WIT Menit Peneliti berkunjung Jumat, 22 19.00 16:34 ke ruang rumah P1 April 2016 WIT Menit partisipan Melakukan Senin, 25 19.10 11:57 P2 pendekatan dengan April 2016 WIT Menit partisipan Selasa, 26 17.30 11:06 P3 Menjelaskan April 2016 WIT Menit maksud dan tujuan Selasa, 26 19.02 10:05 penelitian P4 April 2016 WIT Menit Mengucapkan P5 Minggu,1 13.00 09:39 terima kasih Mei 2016 WIT Menit kepada partisipan P6 Senin, 9 19.45 12:04 Penandatanganan Mei 2016 WIT Menit pada informed P7 Senin, 9 20.45 12:16 consent Mei 2016 WIT Menit Meminta izin merekam setiap percakapan dengan partisipan 36 Mewawancarai partisipan 4.1.3 Gambaran Umum Partisipan Tabel 4.2. Identitas Partisipan (P) P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nama Tn. A Tn. N Tn. M Tn. G Tn. E Nn. M Tn. I Umur 41 thn 39 thn 22 thn 30 thn 23 thn 17 thn 42 thn Jenis L L L L L P L Kelamin Pendidik Sarjan Sarjana SMA SMA SMA SMA SMA an a Pekerjaa Mahas PNS Petani - Supir Angkot Pelajar Swasta n iswa Kriste Kristen Kristen Kristen Kristen Kristen n Kristen Agama Protesta Protesta Protesta Protestan Protestan Protes Protestan n n n tan Tabel 4.3. Identitas Penyembuh (PY) PY Nama Tn. C Umur 50 thn Jenis Kelamin L 37 Pendidikan SMA Pekerjaan Petani, Penyembuh Agama Kristen Protestan 4.1.3.1 Identitas Partisipan 1 P1 adalah pasien yang melakukan pengobatan sambung tulang pada tanggal 13 April 2016. P1 berumur 41 tahun datang dengan keluhan patah tulang pada tulang selangka dan darah mati pada bagian belakang kepala karena mengalami kecelakaan ditabrak motor saat sedang berjalan ditepi jalan. Pasien melakukan pengobatan sambung tulang topu bara selama 2 minggu 3 hari di desa Waai. P1 sebelum ke desa Waai, sempat melakukan pengobatan ke Rumah Sakit Kairatu. 4.1.3.2 Identitas Partisipan P2 adalah salah satu pasien yang berasal dari desa Waai. P2 berumur 39 tahun datang dengan keluhan patah tangan kanan karena mengalami kecelakaan jatuh dari atas pohon saat sedang bekerja di kebun. P2 melakukan pengobatan sambung tulang 38 topu bara selama 2 bulan di desa Waai. P1 saat jatuh langsung ditangani oleh sambung tulang topu bara. 4.1.3.3 Identitas Partisipan 3 dan Keluarga Pasien P3 adalah salah satu pasien yang berasal dari desa Waai. P3 berumur 22 tahun datang dengan keluhan patah pada pergelangan tangan karena mengalami kecelakaan jatuh saat bermain bola di sekolah. P3 melakukan pengobatan sambung tulang topu bara selama 2 bulan lebih di desa Waai. P2 saat jatuh langsung di tangani oleh sambung tulang topu bara. 4.1.3.4 Identitas Partisipan 4 P4 adalah salah satu pasien yang berasal dari desa Waai. P4 berumur 30 tahun datang dengan keluhan patah bahu karena megalami kecelakaan jatuh saat sedang mabuk. P4 saat jatuh di bawa ke rumah sakit sebelum akhirnya dibawa ke sambung tulang topu bara. 39 4.1.3.5 Identitas Partisipan 5 P5 adalah salah satu pasien yang berasal dari Kota Ambon di daerah Bere-Bere. P5 berumur 23 tahun datang dengan keluhan patah pada bagian paha sebelah kanan karena megalami kecelakaan jatuh saat ditabrak saat berkendaraan dengan motor. P5 melakukan pengobatan sambung tulang topu bara selama 2 bulan 12 hari di desa Waai. P5 saat jatuh di bawa ke rumah sakit sebelum akhirnya di bawa ke sambung tulang topu bara. 4.1.3.6 Identitas Partisipan 6 P6 adalah salah satu pasien yang berasal dari desa Waai. P6 berumur 17 tahun datang dengan keluhan patah betis dan tulang kering pada bagian kaki karena megalami kecelakaan jatuh saat berkendara dengan motor. P6 melakukan pengobatan sambung tulang topu bara selama 3 bulan lebih di desa Waai. P6 saat jatuh di bawa ke rumah sakit sebelum akhirnya di bawa ke sambung tulang topu bara. 40 4.1.3.7 Identitas Partisipan 7 P7 adalah salah satu pasien yang berasal dari desa Waai. P7 berumur 42 tahun datang dengan keluhan patah lutut dan pergelangan kaki pada bagian kaki kanan karena megalami kecelakaan lalulintas ditabrak motor. P7 melakukan pengobatan sambung tulang topu bara selama 1 tahun lebih di desa Waai. P2 saat jatuh di bawa ke rumah sakit sebelum akhirnya di bawa ke sambung tulang topu bara. 4.1.3.8 Identitas Penyembuh PY adalah salah penyembuh sambung tulang topu bara yang berasal dari desa Waai. PY berumur 50 tahun berkulit sawo matang dengan tinggi 160 cm berat badan 80 kg dengan pekerjaan sebagai petani dan juga penyembuh. PY sudah memulai karirnya pada tahun 2006 dan bisa diperkirakan pasien yang sudah ditangani ± 100 baik dari daerah Pulau Ambon dan daerah pulau disekitarnya, bahkan ada juga dari luar daerah Maluku seperti Papua, Sulawesi dan Jawa. PY menetap di desa Waai dan memiliki satu istri dan satu anak. 41
Description: