23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Pada bab ini, peneliti akan menguraikan teori yang digunakan dalam meneliti Character Strength pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Rumah Sakit Al- Islam Bandung. Teori yang dijelaskan, yaitu teori Character Strength menurut Peterson & Seligman. Character Strength merupakan Character baik yang mengarahkan individu pada pencapaian kebajikan (Virtue), atau trait positif yang terefleksi dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku (Park, Peterson & Seligman, 2004). Character Strengths akan memberikan keluaran nyata seperti kebahagiaan, penerimaan diri (baik diri sendiri maupun orang lain), petunjuk untuk menjalani hidup, kompetensi, penguasaan, kesehatan fisik dan mental, jaringan sosial yang kaya dan suportif, dihargai dan menghargai orang lain, kepuasan kerja serta komunitas dengan keluarga yang sehat (Peterson & Seligman, 2004). Hal-hal tersebut akan didapat, apabila mereka mampu hidup sesuai tuntutan moral yang tertanam di dalam dirinya sehingga mereka dapat menyesuaikan diri, diterima di dalam lingkungannya, dan dapat terhindar dari perilaku negatif yang akan membuat mereka menjadi pribadi yang “tidak sehat mental”. Oleh karena itu, semuanya akan terwujud dengan sifat positif yang ada di dalam diri individu. Teori Character Strength ini, sesuai dengan fenomena penelitian mengenai pasien yang mampu bertahan dan dapat beraktivitas secara optimal dan sukarela walaupun dengan keterbatasan kesehatannya. repository.unisba.ac.id 24 2.2 Psikologi Positif 2.2.1 Definisi Psikologi Positif Psikologi Positif adalah cabang dari ilmu psikologi yang memperhatikan aspek kekuatan individu dibandingkan kelemahannya, minat individu dalam membangun yang terbaik dalam hidup dibandingkan memperbaiki kesalahannya, dan lebih memperhatikan bagaimana individu dapat memenuhi kehidupan sebagai orang normal dibandingkan dengan bagaimana cara menyembuhkan individu yang menderita suatu gangguan (Seligman, 2002 dalam Peterson & Seligman, 2004). Psikologi Positif menganggap bahwa setiap individu memiliki kekuatan dalam dirinya untuk mencapai hidup yang berarti dan dapat tegar dalam menghadapi stressor (Peterson and Seligman, 2004). Psikologi Positif adalah sebuah gerakan baru dalam ilmu psikologi yang lebih menekankan pada eksplorasi potensi-potensi produktif dalam diri manusia. Menurut Peterson and Seligman (2004), psikologi positif adalah merupakan istilah yang memayungi studi-studi terhadap emosi-emosi positif, sifat-sifat dasar positif dan pemberdayaan institusi atau komunitas. Dalam pembahasan lain, psikologi positif mempelajari kondisi-kondisi dan proses-proses yang berkontribusi terhadap penyuburan atau pemfungsian individu, kelompok, dan lembaga secara optimal. Sheldon, Frederickson, Rathunde, Csikszentmihalyi dan Haidth dalam Compton (2005) memberikan definisi lain tentang psikologi positif sebagai studi ilmiah tentang fungsi manusia yang optimal, bertujuan untuk menemukan dan mempromosikan faktor yang memungkinkan individu, komunitas, dan masyarakat untuk tumbuh dan berkembang. repository.unisba.ac.id 25 2.3 Character Strengths 2.3.1 Definisi Virtue Virtue adalah Character paling utama yang dimiliki oleh setiap individu. Virtue inilah yang digunakan oleh individu untuk menyelesaikan tugas serta masalah-masalah yang mereka hadapi. Namun demi waktu ke waktu, Virtue mungkin untuk berubah, karena Virtue ini mengikuti proses dalam kehidupan. Berkaitan dengan sosio kultural, Virtue bersifat universal dan ada di dalam setiap budaya, namun setiap budaya akan memaknai virtue dengan cara pandang yang berbeda sehingga virtue yang tampak dimiliki oleh individu pada budaya tertentu akan menjadi berbeda. Berdasarkan catatan sejarah, virtue tidak langsung ada di kalangan ilmu pengetahuan, Virtue ini sudah ada dan dipelajari sejak dulu. Virtue adalah Character-Character baik yang ada pada diri manusia dan digunakan dalam menyelesaikan tugas serta masalah yang dihadapinya. Character Strengths atau kekuatan Character adalah unsur, proses, dan mekanisme psikologis yang memperjelas konsep Virtues. Kekuatan Character merupakan Character positif yang membawa perasaan yang positif. (Peterson & Seligman, 2004). Selain itu, Peterson and Seligman (2004) mengemukakan terdapat enam Virtue yakni wisdom and knowledge, courage, humanity, justice, temperance, dan transcendence. Virtue tersebut dibangun dan ditampilkan oleh 24 character strengths melalui pikiran, perasaan dan perilaku individu. Character Strengthss yang ditampilkan individu juga dipengaruhi situational themes yang dihadapi, sehingga pikiran, perasaan dan perilaku yang ditampilkan individu mungkin untuk berbeda di setiap situational themes. repository.unisba.ac.id 26 Secara umum, Virtues and Character strengths ini memberikan support, pertolongan kekuatan pada komunitas, keluarga. Virtues and Character Strengths lebih dari sifat yang sementara tapi reaksi spontan untuk dunia (Compton,2005). 2.3.2 Konsep Character Strengths Konsep Character Strengths pertama kali dikemukakan oleh Peterson and Seligman (2004). Character Strengths merupakan Character baik yang mengarahkan individu pada pencapaian kebajikan (Virtue), atau trait positif yang terefleksi dalam pikiran, perasaan, dan tingkah laku (Park, Peterson & Seligman, 2004). Character yang baik adalah kualitas dari individu yang membuat individu dipandang baik secara moral. Kekuatan-kekuatan tersebut membentuk satu konsep kebajikan (Virtue) yang sama, namun memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Character Strengths akan memberikan keluaran nyata seperti kebahagiaan, penerimaan diri (baik diri sendiri maupun orang lain), petunjuk untuk menjalani hidup, kompetensi, penguasaan, kesehatan fisik dan mental, jaringan sosial yang kaya dan suportif, dihargai dan menghargai orang lain, kepuasan kerja serta komunitas dengan keluarga yang sehat (Peterson & Seligman, 2004). Setiap Individu membutuhkan identifikasi terhadap kekuatan (Strength) dan kebajikan (Virtue) yang dimiliki dan digunakan diberbagai aspek kehidupan untuk dapat menghayati kebahagiaan, karena kebahagiaan adalah tujuan akhir dari segala aktivitas, dan segala daya upaya. Kekuatan (Strength) dan kebajikan (Virtue) merupakan Character positif yang mampu menghasilkan perasaan positif dan gratifikasi. Peterson and Seligman (2004) berpendapat bahwa Character repository.unisba.ac.id 27 mencakup perbedaan individual yang bersifat stabil dan general, namun dapat berubah. Semakin sering Character Strengths ini digunakan, semakin seseorang akan mengenal keunikan Character Strengths nya, semakin ia mengenal Strengths dan Virtue personalnya, semakin ia mengenal siapa dirinya dan pengenalan diri. Di saat itu, authentic happiness, eudaimonic (hidup yang ditandai oleh kesadaran dan direfleksikan sehingga berbuah makna dan kebijaksanaan), dan dijadikannya realitas hidupnya. Kemauan dan usaha yang dilakukan individu dalam melakukan suatu kebajikan akan mendatangkan inspirasi dan perasaan yang melambung. Psikologi dapat memperkenalkan realisasi potensi dan perkembangan kekuatan manusia dengan memusatkan perhatiannya pada kapasitas gambaran diri. Kekuatan psikologi seperti kapasitas untuk bertahan dalam keadaan sulit ini berkembang secara bertahap sebagai individu dalam mengatasi tantangan. 2.3.3 Perbedaan Virtue, Character Strengths, dan Situational Themes Peterson & Seligman mengklasifikasikan 24 kekuatan Character (Character Strengths) yang bersumber pada 6 kebajikan (Virtue) yang bersifat umum. Kemudian secara unik pada setiap individu akan membentuk kekuatan khas (Signature Strength). Kekuatan dan kebajikan yang disadari seseorang menjadi kekuatan dan kebajikan yang dimiliki dan diaplikasikannya dalam hidup guna menghadapi berbagai tantangan dan meraih kebahagiaan (Peterson & Seligman, 2004). Seligman mengklasifikasikan kekuatan Character tersebut repository.unisba.ac.id 28 kedalam Values In Action (VIA), klasifikasi ini membedakan 3 (tiga) level konseptual, yaitu: 1. Kebajikan (Virtue) adalah karakteristik inti yang ditelusuri dan dihargai oleh Filsuf Moral dan Pemikir Agama. Berdasarkan catatan sejarah, keenam kebajikan ini sudah ada dan dipelajari sejak dulu. Kebajikan bersifat universal dan ada di dalam setiap budaya, akan tetapi setiap budaya akan memaknai kebajikan yang ada dengan cara pandang yang berbeda (Peterson & Seligman, 2004). Wisdom (kebijaksanaan), Courage (keteguhan hati), Humanity (kemanusiaan), Justice (keadilan), Temperance (kesederhanaan), dan Transcendence (transendensi). Keenam Kebajikan (Virtue) ini bersifat universal yang terus berkembang secara biologis dalam proses evolusi. 2. Kekuatan Character (Character Strengths) adalah bagian dari psikis yang berisi proses atau mekanisme psikologi yang mendefinisikan kebajikan (Virtue) atau dengan kata lain yang membentuk jalan dalam menampilkan kebajikan (Virtue). Kekuatan Character (Character Strengths) berbentuk trait positif yang terdapat dalam diri individu. 3. Tema Situasional (Situation Themes) adalah kebiasaan spesifik yang mengarahkan seseorang / muncul dalam situasi tertentu atau situasi khusus. Kebiasaan / perilaku spesifik berbeda dengan kekuatan Character (Character Strengths), perilaku ini hanya muncul pada situasi tertentu. repository.unisba.ac.id 29 2.3.4 Signature Strengths Seligman memperkenalkan istilah Signature Strength (kekuatan khas) yang merupakan karakteristik khas seorang individu. Signature Strength dapat dilihat dari lima Character Strengths teratas yang dimiliki individu. Seligman, berpendapat individu dapat mencapai keberhasilan dan kepuasan emosional yang terdalam dengan menggunakan dan mengembangkan Signature Strength didalam kehidupan sehari-harinya. Signature Strength juga dapat dikatakan sebagai kekuatan yang disadari dan sering ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kriteria dari Signature Strength. Menurut Seligman, adalah adanya hasrat atau ketertarikan untuk menggunakan kekuatan tersebut, adanya rasa keharusan untuk menggunakan kekuatan tersebut, adanya tujuan, rasa memiliki, dan perasaan bergairah saat menampilkannya. Signature Strengths ini merupakan alat utama dalam petunjuk ke arah jalan hidup yang unik bagi tiap-tiap pribadi dalam membuat hidup yang unik bagi tiap-tiap pribadi dalam membuat hidup lebih eudaimonic. 2.3.5 Klasifikasi Character Strengths dan Virtue Peterson and Seligman (2004) mengemukakan bahwa terdapat enam Virtue yang dibangun oleh 24 Character Strengths, yaitu : a. Wisdom and Knowledge Dipahami sebagai kemampuan kognitif untuk sebuah keahlian dan ilmu pengetahuan yang menjadi landasan dalam proses mencapai kehidupan yang baik. repository.unisba.ac.id 30 Terdapat lima character strength yang menampilkan wisdom and knowledge, yaitu: 1. Creativity Creativity ditampilkan dalam bentuk kemampuan menghasilkan ide baru serta perilaku yang diakui keasliannya dan bersifat adaptif. Feist mengemukakan ciri khas orang creative diantaranya: independen, nonkonformis, tidak konvensional, menyukai seni, tertarik pada berbagai hal, terbuka akan pengalaman baru, perilakunya menarik perhatian, fleksibilitas kognitif dan berani mengambil risiko. 2. Curiosity Curiosity dipahami sebagai rasa ingin tahu, ketertarikan, keterbukaan dalam mencari hal-hal baru, serta keinginan intrinsik seseorang terhadap pengalaman dan pengetahuan. Curiosity ditampilkan dalam bentuk pencarian hal- hal baru, meningkatkan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas ataupun kemampuan pribadi serta kemampuan interpersonal. Curiosity berhubungan kuat dengan keterbukaan terhadap nilai, gagasan baru serta frekuensi kesenangan dalam menyelesaikan masalah. Jadi, wujud curiosity yang kuat yaitu perilaku dan kognitif yang mengarahkan individu menemukan, mengeksplorasi,keingintahuannya untuk meningkatkan kemampuan pribadi dan interpersonal individu. repository.unisba.ac.id 31 3. Open-mindedness Open-mindedness adalah memikirkan suatu hal secara menyeluruh dan melihat dari berbagai sisi. Berkaitan dalam pengambilan keputusan, individu dengan character strength ini mampu merubah pemikiran yang ada sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Open-mindedness melibatkan kemauan aktif dalam mencari bukti atas keyakinan yang dimiliki serta mempertimbangan bukti lain atas keyakinan tersebut. Ditemukan bahwa open-mindedness akan meningkat sejalan dengan usia dan tingkat pendidikan, namun sedikit bukti yang berkaitan mengenai gender. Berkaitan aspek sosiokultural, diketahui bahwa anggota kelompok budaya kolektif berpikir lebih holistik daripada budaya individualis. 4. Love of learning Merupakan Character Strengths yang dimiliki individu dengan menyukai kegiatan yang berkaitan dengan pencarian pengetahuan baru, keterampilan umum dan senang mengembangkan ketertarikannya pada banyak hal. Krapp dan Fink (dalam Peterson & Seligman, 2004) mengemukakan bahwa Character ini berupa perasaan positif dalam proses memperoleh keterampilan, memuaskan rasa ingin tahu, membangun pengetahuan serta senang mempelajari hal baru. Individu yang memiliki Character Strengthss ini akan cenderung merasa positif ketika belajar hal baru, mau berusaha mengatur diri sendiri untuk bertahan meskipun menghadapi tantangan dan frustrasi, merasa mandiri dan didukung oleh orang lain dalam usaha pembelajarannya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sejalan repository.unisba.ac.id 32 dengan usia terjadi penurunan ketertarikan akan pencarian pengetahuan baru, terutama bidang akademik. 5. Perspective Tidak ada definisi tunggal mengenai perspective atau kebijaksanaan. Perspective diartikan dalam tiga cara yaitu dalam hal proses kebijaksanaan, hasil kebijaksanaan, dan orang bijak. Jadi, perspektif adalah sifat positif yang dimiliki oleh orang yang bijaksana (Assmann dalam Peterson & Seligman, 2004). Kebijaksanaan ditampilkan dalam bentuk proses kognitif, seperti kemampuan untuk menilai kehidupan dengan benar, melakukannya dengan benar, memahami apa yang benar, berarti dan abadi. b. Courage Virtue courage merupakan Virtue kedua yang dipahami sebagai kemampuan emosi untuk mencapai tujuan, walaupun menghadapi tuntutan eksternal dan internal. Terdapat empat Character Strengths yang menampilkan Virtue Courage, yaitu : 1. Bravery Shelp, mendefenisikan bravery sebagai usaha memperoleh ataupun mempertahankan hal yang dianggap baik bagi diri sendiri dan orang lain. Bravery tampak ketika individu berada pada situasi yang mengancam, berbahaya dan beresiko. Beberapa elemen yang ditekankan dalam defenisi ini, yakni: (a) Tindakan yang berani dan bersifat sukarela. repository.unisba.ac.id
Description: