ebook img

20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai desain media pembelajaran PDF

40 Pages·2017·0.55 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai desain media pembelajaran

20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian mengenai desain media pembelajaran musik dengan menggunakan perangkat komputer bersbasis audio digital dalam proses pembelajaran alat musik ritmis sederhana. Terdapat beberapa kajian yang telah membahas tentang media pembelajaran dengan cara pandang yang berbeda. Kajian terdahulu tersebut diantaranya: Skripsi Khairunisa mahasiswi Universitas Negri Yogyakarta yang meneliti tentang Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mengetik Manual Siswa XI Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri Yogyakarta yang didalamnya membahas pengaruh media pembelajaran terhadap proses pembelajaran, dalam penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dalam penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar dengan target yang diinginkan. Kedua, Aditya Tri Setyo mahasiswa UIN Kalijaga Yogyakarta 2011 meneliti tentang Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Dalam Pembelajaran Matematika Di SMA/MA Materi Pokok Pertidaksamaan Satu Variable yang didalamnya membahas menganai design media pembelajaran yang dirancang atau dibuat dengan bantuan software/program komputer, dalam penelitian tersebut dapat Universitas Pasundan 21 diketahui sejauh mana media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat dikembangkan sedemikian rupa dan dimaksimalkan dengan bantuan software/program komputer yang di aplikasikan dalam media pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penelitian ini mengacu pada penelitian di atas, baik materi, metode penelitian, dan waktu pelaksanaannya. Penelitian ini berupa penelitian tindakan yang berjudul Asesmen Dalam Desain Media Pembelajaran Berbasis Audio Digital (DAW) Untuk Mengatasi Hambatan Belajar Anak Down Syndrome Pada Kelas Musik Di Puspa Terang Nusantara. 2.2 Kerangka Teoritik Kerangka teoritik yang akan digunakan pada penelitian berkenaan mengenai desain media pembelajaran pada kelas musik dalam mengatasi hambatan belajar terhadap anak berkebutuhan khusus di PKBM Puspa Terang Nusantara. 2.2.1 Pengertian Belajar Pengertian belajar telah mengalami perkembangan secara evolusi, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan pengalaman para ilmuawan. Pengertian belajar dapat didefinisikan sesuai dengan filosofis yang dianut dan pengalaman para ilmuwan atau pakar itu sendiridalam membelajarkan para peserta didiknya (Hanafiah & Suhana, 2012:5). Muhamad Ali (1987:10-11) menyatakan, pengertian belajar maupun yang dirumuskan para ahli antara yang satu dengan yang lainnya terdapat Universitas Pasundan 22 perbedaan. Perbedaan ini disebabkan oleh latar belakang pandangan maupun teori yang dipegang tentang belajar. Menurut Sunaryo (1989:1) belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorna gmembuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan. Gagne (1997) mendefinisikan belajar sebagai suatu prose perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubhan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai macam perfomence (kinerja). Jika dilihat dari pendapat-pendapat diatas, perubahan akan terjadi dari belajar, baik dalam segi pengetahuan tetapi juga keterampilan untuk hidup (life skills). 2.2.2 Tujuan Belajar Belajar pada hakekatnya merupakan proses kegiatan secara berkelanjutan dalam rangka perubahan prilaku peserta didik secara kronstruktif. Perubahan prilaku dalam belajar mencakup seluruh aspek pribadi peserta didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagaimana dikemukakan Bloom. Berdasarkan paparan diatas mengenai tujuan belajar, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebagai upaya membekali diri siswa dengan kemampuan-kemampuan yang bersifat pengalaman dalam keterampilan sehingga mengalami perkembangan positif. Universitas Pasundan 23 2.2.3 Aktivitas Belajar Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan prilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor (Hanafiah & Suhana, 2012:23). Aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut. 1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajr sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati. 2. Pesertadidik menari peengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan yang intergral. 3. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya. 4. Menumbuhkembangkan sikap disilplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik. 5. Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. 6. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif di kalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyrakat di sekitarnya. Universitas Pasundan 24 Dalam aktivitas belajar diketahui bahwa setia peserta didik dapat mengmbangkan kemampuannya dalam aspek-aspek seperti kognitif, afktif dan psikomotor melalui proses yang menjadi bagian dari aktivitas belajar. 2.2.4 Prestasi dalam Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut juga akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Slameto (2010: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Faktor-faktor intern (faktor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar). a. Faktor jasmaniah Faktor jasmaniah yang mempengaruhi mencakup: faktor kesehatan dan cacat tubuh. b. Faktor psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi mencakup: intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. c. Faktor kelelahan Ada kelelahan pada seseorang yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). 2. Faktor ekstern (faktor yang diluar individu) a. Faktor keluarga Universitas Pasundan 25 Siswa akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antra anggota keluarga, suasan rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b. Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c. Faktor masyarakat Faktor masyarakat yang mempengaruhi mencakup: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyrakat. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi dalam tercapainya prestasi belajar, maka perlu diketahui terlebih dahulu untuk menjadikan peserta didik dalam hal ini mencapai target prestasi belajar yang di harapkan. 2.2.5 Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan satu pendekatan dalam rangka mensiasati peruahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik (learning style) dan gaya mengajar guru (teaching style) (Hanfiah & Suhana, 2012: 41). Universitas Pasundan 26 2.2.6 Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Menurut Mukmin (2004: 47) “Materi pembelajaran atau sering disebut materi pokok adalah pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari murid sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi”. Menurut W.S. Winkel (1991: 37-84) Setiap kegiatan menuntut aktifitas (upaya) yang bertahap karena pada dasarnya untuk melihat proses belajar murid, terlebih dahulu melihat kondisi awalnya, proses belajarnya sendiri dan kondisi setelah pembelajaran. Menurut Nana & Ibrahim (2003: 100) mengatakan materi pembelajaran merupakan suatu yang disajikan guru untuk diolah dan kemudian dipahami oleh murid, dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Berdasarkan ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran merupakan isi yang akan diberikan kepada murid pada proses pembelajaran, materi pembelajaran yang akan mengarahkan murid kepada tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Universitas Pasundan 27 Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam menetapkan materi pelajaran diantaranya : 1. Materi pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan instruksional. Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya. 2. Menetapkan materi pembelajaran harus serasi dengan urutan tujuan. Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan (kontinuitas). 3. Materi pelajaran di susun dari hal yang sederhana menuju yang komplek, dari yang mudak menuju yang sulit, dari yang konkret menuju yang abstark. Dengan cara ini siswa akan mudah memahaminya. 4. Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun konseptual. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran merupakan isi yang akan diberikan kepada siswa pada proses pembelajaran, materi pembelajaran yang akan mengarahkan siswa kepada tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. a. Teori Musik Menurut S.M. Hanna (2004:ii), teori musik merupakan suatu pelajaran yang berisi tentang dasar-dasar musik, misalnya: tangga nada, akor (harmoni), irama, melodi dan latihan membaca nada-nada serta latihan menulis tangga nada. Teori musik Universitas Pasundan 28 merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik (Nugroho, 2012). Pembahasan teori musik pada pembelajaran alat musik djembe yaitu mengenai birama, tempo dan ritme dalam mengetahui nilai-nilai not. Tujuan diberikannya pengetahuan teori musik adalah untuk memperkenalkan siswa dalam membaca notasi standar atau notasi balok. 1. Ritme Ritme atau irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Detak bunyi disebut ketukan irama memberikan ketukan dalam musik. Ketukan atau rangkaian bunyi yang teratur disebut irama. Irama disebut juga gerak teratur karena munculnya aksen secara tepat. 2. Tempo Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu yang dinyanyikan. Ada tiga jenis tanda tempo yaitu :  Tempo lambat: largo (lambat), adagio (lambat penuh perasaan), grave (khidmat).  Tempo sedang: andante (sedang secepat orang berjalan), moderato (sedang). Universitas Pasundan 29  Tempo cepat: allegro (cepat), mars (secepat orang berbaris). 3. Notasi Balok Not balok merupakan sistem penulisan karya musik. Not balok disebut juga sebagai lambang nada. Dalam notasi musik, nada dilambangkan oleh not (berupa gambar). Not balok dalam bahasa Indonesia berasal dari pengaruh bahasa Belanda : noten balk, yaitu notasi musik yang menggunakan lima garis horizontal untuk menempatkan titi nada. Titi-titi nada digambarkan dilambangkan dengan lambang yang disebut not. Menurut Banoe (2003:299), notasi balok adalah tulisan menggunakan lima garis datar guna menunjukkan tinggi rendah suatu nada. Tabel 2.1 Nilai-Nilai Not Universitas Pasundan

Description:
mendidik, relasi antra anggota keluarga, suasan rumah tangga, dan keadaan .. Dysphasia/Bicara dan bahasa, Dyspraxia/Motorik. o. Lambat belajar
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.