ebook img

193 KANDAI KONFLIK SOSIAL-EKONOMI DALAM NOVEL BATAS ANTARA KEINGINAN DAN ... PDF

12 Pages·2017·0.19 MB·English
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 193 KANDAI KONFLIK SOSIAL-EKONOMI DALAM NOVEL BATAS ANTARA KEINGINAN DAN ...

K A N D A I Volume 13 No. .., … No. 2, Novem ber 2017 Halaman 193-204n KONFLIK SOSIAL-EKONOMI DALAM NOVEL BATAS ANTARA KEINGINAN DAN KENYATAAN KARYA AKMAL NASERY BASRAL (Social-economic Conflict in Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan by Akmal Nasery Basral) Musfeptial Balai Bahasa Kalimantan Barat Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Indonesia Pos-el: [email protected] (Diterima 22 Mei 2017; Direvisi 15 November 2017; Disetujui 16 November 2017) Abstract This research entitled ”Socio-Economic Conflict in Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan by Akmal Nasery Basral”. The border regions of the country, such as Entikong in West Kalimantan, are important areas because there are cross-border boundary post which is the entrance of people from Indonesia and Malaysia. In addition, there are also dozens of paths that become the entrance to the country of Malaysia. Banayak conflicts that occur in national borders, such as social and economic conflicts. This is also the reason why research on this novel is interesting and important to do. This study aims to obtain a complete description of the social and economic conflicts of the novel. The theory used in this kajain is the theory of sociology of literature This research is a qualitative research with descriptive research method of analysis. Data analysis shows the social and economic conflicts of this novel. The social conflict in this novel is seen from the conflict between Otiq and the people in Ponti Tembawang. This social conflict is rooted in the business of smuggling labor abroad. Meanwhile, the economic conflict. Rooted in the control of trade on the border. Keywords: conflict, social, economic, border. Abstrak Penelitian ini berjudul ”Konflik Sosial Ekonomi dalam Novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral”. Wilayah batas negara, seperti Entikong di Kalimantan Barat menjadi daerah yang penting karena di sana ada pos batas lintas negara yang menjadi pintu keluar masuk orang dari Indonesia dan Malaysia. Selain itu, di sana juga ada puluhan jalan setapak yang menjadi pintu masuk ke negara Malaysia. Banyak konflik yang terjadi di batas negara, seperti konflik sosial dan ekonomi. Hal itu juga yang menjadi latar belakang penelitian terhadap novel ini. Penelitian ini bertujuan memperoleh deskripsi mengenai konflik sosial dan ekonomi pada novel tersebut. Teori yang digunakan pada kajian ini adalah teori sosiologi sastra Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif analisis. Analisis data menunjukkan adanya konflik sosial dan ekonomi pada novel ini. Konflik sosial pada novel ini terlihat dari pertentangan antara tokoh Otiq dan warga masyarakat di Ponti Tembawang. Konflik sosial ini berakar dari bisnis penyelundupan tenaga kerja ke luar negeri. Selain itu, konflik ekonomi berakar dari penguasaan perdagangan di perbatasan. Kata-kata kunci: konflik, sosial, ekonomi, perbatasan. DOI: 10.26499/jk.v13i2.242 How to cite: Musfeptial. (2017). Konflik sosial ekonomi dalam novel Batas Antara Keinginan dan Kenyataan karya Akmal Nasery Basral. Kandai, 13(2), 193-204 (DOI: 10.26499/jk.v13i2.242) ©2017 Kandai, ISSN 2527-5968 (online), 1907-204X (print) 193 h ttp://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/kandai This is an open access article distributed under the CC BY-NC-SA 4.0 license Kandai: Vol. 13, No. 2, November 2017; 193-204 PENDAHULUAN Malaysia adalah Kecamatan Entikong. Di Kabupaten Sintang yang Daerah perbatasan merupakan berbatas dengan Malaysia adalah wilayah yang selama ini kurang Kecamatan Senaning. Sementara itu, mendapat perhatian. Akibatnya, di Kabupaten Kapuas Hulu, wilayah daerah perbatasan menjadi tertinggal. yang berbatasan dengan Malaysia Padahal, wilayah perbatasan adalah daerah Badau (Musfeptial, et merupakan beranda atau bagian al., 2012). Karena terletak di daerah terluar dari suatu negara. Analoginya, yang berbatas langsung dengan sebagai beranda, wilayah terdepan Malaysia, sebagai wilayah yang seharusnya menjadi prioritas dalam berada di wilayah perbatasan, pembangunan. Konsep politik Kalimantan Barat rentan menjadi pembangunan yang memosisikan daerah penyelundupan barang dan wilayah perbatasan negara sebagai orang ke negara tetangga atau wilayah pedalaman membuat wilayah sebaliknya. Penyelundupan barang batas menjadi terabaikan. akan berdampak kurangnya Indonesia sebagai negara pendapatan negara dari cukai pajak agraris dan sekaligus negara barang. Selain itu, penyelundupan kepulauan memiliki sepuluh batas obat terlarang akan mengancam wilayah dengan negara tetangga. keberlangsungan generasi muda Pada batas laut, Indonesia berbatasan bangsa Indonesia. Setidaknya, sejauh langsung dengan sepuluh negara 857 kilometer wilayah Kalimantan tetangga, antara lain dengan Barat berbatasan langsung dengan Kepulauan Palau, Papua Nugini, Sarawak, Malaysia sehingga rawan Australia, Filipina, India, Singapura, menjadi perlintasan barang-barang Thailand, Vietnam, Timor Leste, dan terlarang. Malaysia. Pada batas wilayah darat, Terbukanya akses perbatasan Indonesia berbatasan langsung antara Indonesia dan Malaysia, dengan negara Papua Nugini, Timor membuat transaksi dagang juga Leste, dan Malaysia (Musfeptial, et terbuka luas. Selain dampak negatif al., 2012). tentu juga berdampak secara positif. Kalimantan Barat merupakan Artinya, dengan tertatanya tatanan satu di antara provinsi di Indonesia dagang secara baik maka akan yang berbatasan langsung dengan berdampak pula pada pemasukan negara tetangga. Di Kalimantan pajak bagi negara. Selain itu, Barat, batas dengan negara Malaysia kebutuhan pokok masyarakat berupa batas darat. Setidaknya, ada perbatasan juga terpenuhi dari adanya lima kabupaten yang berbatasan barang masuk dari negara Malaysia. langsung dengan negara Malaysia, Sesungguhnya, jauh sebelum yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Indonesia merdeka sudah terjadi Bengkayang, Kabupaten Sanggau, interaksi di wilayah perbatasan. Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Bahkan, tidak jarang mereka yang Kapuas Hulu. Di Kabupaten Sambas, pada awalnya adalah satu keluarga wilayah yang berbatasan langsung atau satu suku yang terpisah karena dengan Malaysia adalah daerah dibatasi oleh batas negara secara Sajingan. Di Kabupaten Bengkayang, geografis. Bentuk interaksi yang terus daerah yang berbatas dengan berkelanjutan sampai saat ini di Malaysia adalah Kecamatan antaranya adalah pada ritual upacara Jagaibabang. Di Kabupaten Sanggau adat dan dagang. Pada ritual upacara yang berbatasan dengan wilayah adat seperti Naik Dango, masyarakat 194 Musfeptial: Konflik Sosial Ekonomi... Dayak di Indonesia akan alam pelayanan kesehatan di mengundang masyarakat Dayak yang perbatasan. Di Entikong, Kabupaten berada di Sarawak, Malaysia, begitu Sanggau, Kalimantan Barat misalnya, juga sebaliknya. Naik Dango (Laksmiarti et al., 2014) banyak merupakan upacara adat sebagai rasa tenaga medis yang enggan bahkan syukur atas hasil panen yang menolak untuk ditugasi di wilayah melimpah. Naik Dango biasanya Entikong membuat pelayanan dilaksanakan setelah musim panen kesehatan di wilayah tersebut tidak sebagai rasa syukur kepada Jubata memadai. Di bidang pendidikan, (penguasa alam semesta). Hal ini kondisinya tidak kalah menyedihkan. karena mereka berasal dari suku Kecamatan Entikong dengan luas Dayak yang sama (A. Kadoh, 506.89 km2, hanya memiliki 1 taman wawancara, Juni 24, 2015). kanak-kanak, 18 unit sekolah dasar, 2 Begitu juga halnya dengan unit sekolah menengah pertama, dan kegiatan ekonomi. Interaksi dalam 2 unit sekolah menengah kejuruan. bidang ekonomi dilakukan secara Selain itu, di Kecamatan Entikong tradisional. Biasanya warga Indonesia tidak ada sekolah menengah atas. di perbatasan yang pekerjaan Untuk melanjutkan ke sekolah utamanya berladang dengan sistem menengah atas, anak-anak yang huma atau tadah hujan, menjual hasil menamatkan sekolah menengah bumi mereka ke Sarawak, Malaysia. pertama harus sekolah ke wilayah Selain itu, dari Sarawak mereka akan kecamatan terdekat, yaitu Kecamatan membeli berbagai kebutuhan pokok Sekayam (pusat kecamatan di Balai sehari-hari. Menariknya, masyarakat Karangan) yang jaraknya cukup jauh. peladang yang tinggal di wilayah Itu baru fenomena yang terjadi di terdepan Indonesia tersebut pada Kecamatan Entikong (Afandi, 2013). umumnya melintasi batas antarnegara Belum lagi empat wilayah batas yang tidak melalui jalur resmi, tetapi lain, seperti Sajingan Besar di melalui jalur tikus atau jalan setapak. Kabupaten Sambas, Jagoibabang di Selain itu, dalam melakukan transaksi Kabupaten Bengkayang, Senaning di dagang, mata uang yang digunakan Kabupaten Sintang, dan Badau di adalah ringgit, mata uang Malaysia. Kabupaten Kapuas Hulu. Padahal, Sebenarnya, banyak masalah Kecamatan Entikong merupakan yang terjadi di wilayah perbatasan. perbatasan yang terbilang maju Ketertinggalan dalam semua bidang dibanding empat perbatasan lainnya pembangunan membuat wilayah itu di Kalimantan Barat. jauh terbelakang dari daerah batas Interaksi masyarakat yang berada di negara lain. Fenomena perbatasan tentu menimbulkan perbatasan di Kalimantan Barat permasalahan sosial dan ekonomi. menjadi sebuah realitas. Jika Kejelian memperhatikan hal tersebut dibanding dengan daerah perbatasan menjadi inspirasi yang menarik bagi yang dimiliki Malaysia, daerah batas seorang pengarang untuk yang ada di Kalimantan Barat, jauh menghasilkan karya sastra. Selain itu, tertinggal dengan negara lain. pengalaman-pengalaman dalam Masalah lain yang juga dialami membaca suatu karya sastra secara daerah perbatasan adalah masalah arif akan menjadi bekal tambahan kesehatan dan pendidikan. Dalam ilmu dalam pencapaian proses kreatif bidang kesehatan, selain kurangnya pengarang (Manik, 2016). Hal itu sarana kesehatan, kurangnya tenaga telah mengilhami Akmal Nasery medis juga menjadi kendala tersendiri Basral, seorang penulis sastra, untuk 195 Kandai: Vol. 13, No. 2, November 2017; 193-204 mengangkat fenomena ini ke dalam sastra. Sosiologi sastra pada novel Batas Antara Keinginan dan hakikatnya adalah teori yang Kenyataan (selanjutnya disingkat mengkaji hubungan antara karya BAKK) yang diterbitkan oleh Penerbit sastra dengan masyarakat. Artinya, Qanita pada tahun 2012. Novel ruang lingkup sosiologi sastra adalah BAKK banyak mengungkap konflik cerminan sosial budaya masyarakat ekonomi dan sosial, sehingga kajian yang terdapat dalam karya sastra. masalah konflik sosial dan ekonomi Dengan demikian, pemahaman pada novel ini penting dan menarik bahwa sastra yang berhasil menurut dilakukan. Masalah dalam penelitian pemahaman penggiat sosiologi sastra ini adalah bagaimanakah bentuk adalah karya sastra yang dengan lugas konflik ekonomi dan sosial pada mampu mengangkat dan novel BAKK? mengetengahkan kepada pembaca Kajian terhadap novel BAKK fenomena sosial yang terjadi dalam perrnah dilakukan oleh Inda, et al. masyarakat secara baik. Artinya, (2015) dengan judul kajian Fenomena aspek keterwakilan sosial budaya Sosial pada Novel Batas Karya masyarakat menjadi tolok ukur Akmal Nasery Basral. Kajian ini keberhasilan karya sastra. Djamari menitikberatkan pupuan pada tiga (2013) menjelaskan bahwa melalui aspek kajian. Pertama, keberagaman karya sastra, seorang pengarang masyarakat Dayak di perbatasan; mengekspresikan situasi sosial kedua, interaksi masyarakat Dayak tertentu yang ditemui dalam dengan pendatang; dan ketiga, pola masyarakat. Situasi sosial budaya pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut merupakan suatu kenyaaan Dayak perbatasan. Dengan demikian, yang dilihat oleh pengarang dalam kajian pada penelitian ini berbeda masyarakat. Muslimin (2011) dengan kajian yang telah dilakukan mengungkapkan bahwa pemahaman oleh peneliti sebelumnya. tentang kenyataan tersebut dalam arti Penelitian ini bertujuan yang luas, yakni segala sesuatu yang mendeskripsikan bentuk konflik berada di luar karya sastra dan yang sosial dan ekonomi pada novel BAKK diacu oleh karya sastra. Artinya, karya Akmal Nasery Basral. Selain pengaranglah yang kemudian itu, penelitian ini juga memiliki melukiskan realitas tersebut ke dalam manfaat teoretis dan praktis. Manfaat imajinasi yang tertuang dalam karya teoretis yang bisa didapatkan dari sastra. Seakan, pengarang dalam hasil penelitian adalah pengayaan dan melukiskan realitas tersebut, tidak pengembangan menyeluruh tentang ada jarak antara karya sastra dengan ilmu sastra, khususnya kajian realitas sosial yang ada pada sosiologi sastra dalam novel. Manfaat masyarakat. Bahkan, Uniawati (2016) praktis yang bisa diambil pembaca menjelaskan bahwa pengarang yang dari penelitian ini ialah dapat jeli akan menuangkan peristiwa apa dijadikan rujukan penelitian sejenis. pun yang menarik hati dan pikirannya Hasil penelitian ini juga bermanfaat menjadi sebuah karya sastra yang untuk memperkaya referensi tentang baik. Kisah-kisah biasa bisa menjadi perkembangan kajian sastra. sangat menarik ketika dikemas dengan rangkaian kata yang baik dan LANDASAN TEORI estetis. Sosiologi sastra pada Teori yang digunakan pada prinsipnya adalah kajian humaniora penelitian ini adalah teori sosiologi yang bertalian dengan manusia dan 196 Musfeptial: Konflik Sosial Ekonomi... lingkungan sosial budaya. Sejalan yang ditafsirkan oleh subjek. Selain dengan hal itu, Lourenson dan itu, Sugiono (2009) menjelaskan Swingewood (dalam Endraswara, bahwa penelitian kualitatif pada 2003) mengatakan bahwa terdapat dasarnya berdasarkan pada filsafat tiga perspektif berkaitan dengan positivisme, yang digunakan untuk sosilogi sastra, yaitu: meneliti pada objek yang alamiah, penelitian sebagai instrumen kunci, (1) Penelitian yang memandang karya teknik pengumpulan data secara sastra sebagai dokumen sosial gabungan, analisis data bersifat yang di dalamnya merupakan induktif atau kualitatif, dan hasil refleksi situasi pada masa sastra penelitian kualitatif lebih tersebut diciptakan; menekankan pada makna daripada (2) Penelitian yang mengungkap generalisasi. sastra sebagai cermin situasi sosial Penelitian ini juga didukung penulisnya; dan oleh pendekatan sosiologis. (3) Penelitian yang menangkap sastra Pendekatan sosiologis dalam dunia sebagai manifestasi peristiwa sastra pada dasarnya melihat sejarah dan keadaan sosial budaya. hubungan antara karya sastra dengan masyarakat (Ratna, 2006). Artinya, Mengacu pada pendapat korelasi antara karya sastra yang Lourenson dan Swingewood (dalam diciptakan oleh pengarang dan Endraswara, 2003) maka kajian ini masyarakat menjadi titik tumpuan berangkat dari perspektif pertama pendekatan sosiologi sastra. seperti yang sudah dikemukakan di atas bahwa penelitian yang PEMBAHASAN memandang karya sastra sebagai dokumen sosial yang di dalamnya Deskripsi Novel Batas Antara merupakan refleksi situasi pada masa Keinginan dan Kenyataan sastra tersebut diciptakan. Novel BAKK berkisah tentang METODE PENELITIAN perjalanan seorang tokoh yang bernama Jaleswari ke desa terdepan Kajian ini menggunakan di perbatasan Indonesia dan metode deskriptif analisis. Metode Malaysia, yaitu Ponti Tembawang, deskriptif analisis dilakukan dengan Kecamatan Entikong. Tujuan cara mendeskripsikan fakta-fakta kedatangan Jaleswari di Dusun Ponti yang kemudian disusul dengan Tembawang, Entikong untuk sebuah analisis (Ratna, 2006). Dengan misi peningkatan mutu pendidikan di demikian, penelitian kualitatif pada perbatasan. Akan tetapi, di sana, ia dasarnya memberikan ruang kepada menyaksikan fenomena sosial budaya peneliti untuk mendeskripsikan dan yang sangat berbeda dengan menginterpretasikan makna atas data lingkungannya di Jakarta. Selain itu, dan fakta yang ada secara ia juga menyaksikan betapa kontekstual. Artinya, interpretasi atas tertinggalnya Dusun Ponti data tersebut harus mampu dijelaskan Tembawang. Tranportasi untuk ke secara kontekstual. Bahkan, Ratna dusun tersebut hanya menggunakan (2006) menjelaskan bahwa penelitian sampan yang dikelola oleh kualitatif harus mampu menjelaskan masyarakat. Itu pun mengandalkan interpretasi dan penafsiran fakta-fakta air pasang. Jika air surut, maka sosial, yaitu fakta-fakta sebagaimana transportasi menjadi tidak lancar. 197 Kandai: Vol. 13, No. 2, November 2017; 193-204 Selain itu, di Dusun Ponti Fakta sosial pada Novel Tembawang sendiri hanya ada jalan tanah untuk pejalan kaki. Sarana Wilayah batas merupakan pendidikan di Dusun Ponti daerah yang dianggap menjanjikan Tembawang hanya ada satu sekolah bagi sebagian orang. Padahal, fakta dasar yang sangat tua dan tidak kehidupan di daerah batas cukup terurus. Bahkan, di sekolah tersebut memprihatinkan. Konsep hanya ada seorang guru sukarela. pembangunan dengan pola Sarana lainnya tidak ada. sentralisasi menjadi akar dari semua Menariknya, di daerah itu sarana itu. Pembangun selalu diarahkan di komunikasi informatika sangat lancar pusat wilayah. Baik pusat karena pengaruh sinyal pemerintahan negara, pusat telekomunikasi dari negara Malaysia. pemerintahan provinsi, atau pusat Masyarakat Ponti Tembawang pemerintahan kabupaten. Oleh sebab merupakan masyarakat yang masih itu, daerah batas diabaikan. memegang kuat adat budaya Dayak. Fenomena ini sesuai dengan fakta Di Dusun Ponti Tembawang, yang ada pada novel BAKK. Jaleswari menyaksikan banyak Kehidupan di Dusun Ponti keanehan. Anak-anak tidak peduli Tembawang sungguh dengan pendidikan. Bagi mereka memprihatinkan. Sarana pendidikan yang terpenting adalah bisa tidak memadai. Hal ini seperti kutipan membantu orang tua mereka berikut. berladang atau menjadi tenaga kerja di negara tetangga, Malaysia. ”Di sini anak-anak cuma Uniknya, mereka yang ingin bekerja sekolah sampai kelas tiga SD,” ke Malaysia cukup melalui jalan tikus ujar Adeus. ”Untuk seterusnya, tanpa ada surat-menyurat secara mereka harus melanjutkan ke resmi. Artinya, kehadiran mereka dusun lain dengan berjalan kaki bekerja di negara tetangga adalah sampai dua setengah jam dari sini ilegal. Cukonglah yang mengatur ”Bagaimana dengan jumlah keberangkatan mereka ke Malaysia. guru? Apakah jumlahnya ideal?” Fenomena inilah yang kemudian Adeus menggelengkan menjadi perhatian Jaleswari. Banyak kepala, ”Dulu pernah ada selain tenaga kerja ilegal yang bekerja di saya. Tapi karena berasal dari Malaysia kemudian pulang dalam dusun lain, dia harus berjalan keadaan sakit atau tidak digaji. jauh. Akhirnya tidak tahan. Karena tidak digaji atau tidak Pernah ada penggantinya, tapi mendapat gaji yang memadai, mereka juga terjadi begitu lagi (Basral, terpaksa kabur dari Malaysia melalui 2011, hlm. 139) hutan belantara. Untuk sampai ke wilayah Indonesia, tidak mudah bagi ”Pak Adeus kan guru juga?’ mereka karena harus berhadapan ”Benar dengan centeng-centeng orang ”Mengapa tidak mengajarkan Malaysia, tempat mereka bekerja. mereka saja sampai pelajaran Fenomena seperti di atas telah berikutnya dan berikutnya, ” ujar membuka cakrawala Jaleswari Jales. ”Di tempat lain banyak tentang sisi lain kehidupan di batas guru yang melakukan seperti itu negara. sampai kondisi memungkinkan untuk mendapatkan satu guru satu pelajaran.” 198 Musfeptial: Konflik Sosial Ekonomi... ”Awalnya saya sudah mencoba itu, Bu Jales.” ”Sekarang kita kemana, Bu?” ”Lalu?” Tanya Viktor setelah mereka ”Kebutuhan hidup saya tidak kembali berada di mobil yang terpenuhi kalau saya bersiap meninggalkan parkir menghabiskan waktu hanya PPLB. untuk mengajar seluruh waktu. ”Ponti Tembawang,”jawab Saya punya banyak tanggungan, Jales. sehingga harus bekerja lainnya ”Baiklah kita ke dermaga untuk dapat uang,” (Basral, 2011, dulu. Baru dari sana kita hlm. 140) sambung ke perahu.” (Basral, 2011, hlm. 81) Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan Perahu yang dinaiki Jales dan pendidikan di daerah batas, Dusun Viktor panjangnya sekitar 6 Ponti Tembawang sangat meter. Dengan warna biru pudar memprihatinkan. Di sana hanya ada yang mulai mengelupas di sana- satu sekolah. Bahkan, sekolah dasar sini. Tempat duduknya hanyalah di Dusun Ponti Tembawang hanya enam bilah bambu yang dipasang mampu mendidik siswa sampai kelas dengan menyisakan ruang tiga. Hal ini disebabkan di sekolah ini antarbelah sekitar sepuluh hanya ada seorang guru yang sampai lima belas cm.Tak ada mengajar. Itu pun guru yang dengan jok tebal, apalagi yang nyaman sukarela mengajar. Untuk untuk memangku berat badan. melanjutkan ke kelas empat, anak- Sementara bagian dalam kedua anak Dusun Ponti Tembawang harus sisi perahu yang tidak mulus melanjutkan ke dusun tetangga karena memiliki balok kayu di dengan cara berjalan kaki selama 2,5 tengahnya yang memanjang dari jam. Kondisi itu tentu haluan sampai buritan. Artinya, memprihatinkan. Jangankan untuk tidak mungkin juga bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan bersandar dengan nyaman yang lebih tinggi, untuk menamatkan dengan lengkungan kayu yang sekolah dasar saja di Dusun Ponti tidak rata itu. Tembawang tidak bisa. Di Dusun Gila! Perjalanan lima sampai Ponti Tembawang, sarana pendidikan enam jam dengan duduk tegak di hanya ada satu sekolah, yaitu jenjang atas barisan belah bambu bisa- pendidikan dasar. Selain itu, sarana bisa membuatku patah pinggang sekolah menengah pertama dan (Basral, 2011, hlm. 93). sekolah menengah atas tidak ada. Untuk itu, masyarakat Ponti Artinya, sarana transportasi Tembawang harus sekolah ke yang ada di Ponti Tembawang hanya Entikong atau ke Sekayam yang jarak transportasi sungai dengan tempuhnya lebih kurang 2,5 jam mengandalkan perahu yang dibuat perjalanan. oleh masyarakat dengan teknologi Sarana transportasi juga tidak seadanya. Perjalanan lewat arus kalah menyedihkan. Untuk sungai harus dilalui selama 5—6 jam. menempuh Dusun Ponti Tembawang Lebih memadai akses jalan setapak ke dari pusat kota, Entikong harus dilalui Malaysia daripada ke ibu kota dengan perahu. Hal itu seperti kutipan kecamatan. Itu tentu hal yang berikut. memilukan pada zaman yang sudah 199 Kandai: Vol. 13, No. 2, November 2017; 193-204 lama merdeka, namunmereka yang Jalung menjawab seperti berada di Dusun Ponti Tembawang melagukan sebuah pantun: belum merasakan nikmat kemerdekaan tersebut. Selamat datang Jalung si Selain itu, untuk mengurus tukang pos apung. kartu tanda penduduk (KTP), warga Membawa berita bagi orang yang tinggal di Ponti Tembawang yang beruntung. harus pergi ke pusat kecamatan yang Pos apung mengarungi sungai berada di Entikong. Perjalanan ke lintasi gunung. Entikong ditempuh selama 6 jam Membawa kiriman buat orang perjalanan dengan transportasi sekampung, sungai, yaitu perahu. Sampai di pusat (Basral, 2011, hlm. 94). kecamatan mereka belum tentu selesai dalam satu hari melakukan Sarana transportasi darat tidak pengurusan KTP jika pejabat ada dari Entikong ke Ponti berwenang di kecamatan tidak ada. Tembawang dan hanya perahu Tentunya mereka harus bermalam di bambulah yang menjadi sarana Entikong dengan menyewa kamar transportasi satu-satunya yang penginapan. Akan terjadi dimanfaatkan oleh masyarakat Ponti penambahan biaya. Hal itu seperti Tembawang. Hal ini juga yang dalam kutipan berikut. membuat masyarakat cenderung lebih memilih akses menerobos jalan ”Iya, Bu. Untuk membuat setapak untuk berbelanja dan menjual KTP saja kami harus ke hasil hutan ke negara tetangga. Itu Entikong. Sesudah sampai di pun harus hati-hati karena sana belum tentu jadi karena pengawasan tentara Malaysia sangat ternyata orang yang harus tanda ketat. tangan tidak ada di tempat. Ongkos yang keluar sudah Godaan Kehidupan Sosial- banyak, ratusan ribu rupiah. Ekonomi di Negara Malaysia bagi Semuanya serba mahal di sini, Tenaga Kerja Asal Indonesia dan terbuang sia-sia kalau target yang diinginkan tidak tercapai Negara Malaysia menjadi (Basral, 2011, hlm. 140). magnet tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya bagi Selain itu, perahu tersebut juga masyarakat perbatasan, tetapi juga digunakan sebagai sarana untuk bagi masyarakat yang berasal dari pengiriman surat warga oleh petugas daerah lain di Indonesia. Akan tetapi, Pos dan Giro. Hal itu seperti kutipan banyak di antara tenaga kerja berikut. Indonesia yang bekerja di Malaysia tidak memiliki izin resmi. Mereka ”Saya Jalung, Bu, tukang pos. lebih memanfaatkan bantuan calo Maaf saya menumpang sampai tenaga kerja. Hal itu seperti yang ke desa terdekat, kira-kira satu dilakukan oleh tokoh rekaan Ubud, jam dari sini.” seorang perempuan suku Dayak yang ”Tukang pos? Jales keheranan bekerja di Malaysia. Selain bekerja dan masih agak kesal akibat pada seorang tauke, Ubud juga goyangan perahu yang dipaksa harus melayani nafsu bejat membuatnya kaget. ”Sepedanya para samseng (centeng) yang bekerja mana?” 200 Musfeptial: Konflik Sosial Ekonomi... pada tauke tempat Ubud bekerja. Hal urusan menyeberangi border itu seperti kutipan berikut. tanpa izin bisa menjadi perkara serius yang berakhir di penjara Ubud melihat seorang dari (Basral, 2011, hlm. 27) samseng yang pernah berbuat kurang senonoh kepadanya. ”Stop!” suara Arifin kini Kenangan pahit itu menghantam menjadi tegas. Maju satu langkah ingatannya seperti sebatang lagi hidup kalian berakhir di pohon tumbang yang jatuh penjara. menimpa kepala. Aura ketegangan yang sudah ”Tidak, aku tidak boleh kental berubah menjadi hawa kalah,” desisnya sambil kembali kematian yang mulai mencoba mengangkat badannya mengambang, seolah ratusan dengan mengandalkan kekuatan antu dan jubata sendiri yang tangan saja, sedangkan kakinya sedang berebutan ingin masih tersimpuh di atas batu menonton pertarungan hidup dan yang berkelindan dengan akar mati. Para samseng tidak punya pepohonan (Basral, 2011, hlm. nyali untuk bersikap frontal 23). sehingga akhirnya malah balik badan dan mengambil langka Karena Ubud masuk ke seribu (Basral, 2011, hlm. 28). Malaysia dengan cara ilegal, maka tidak ada aturan kerja dan gaji yang Bekerja sebagai seorang tenaga jelas ia terima. Ini yang membuat kerja ilegal berkonsekuensi tidak Ubud melarikan diri dari Malaysia memiliki perlindungan hak lewat jalan setapak. Di sisi lain, para ketenagakerjaan. Tokoh rekaan Ubud samseng Malaysia juga mengejar menjadi contoh hal tersebut. Selain Ubud. Kemudian ia berhasil masuk ke itu, jaminan nominal gaji juga tidak wilayah Indonesia. Ini dibuktikan jelas sehingga membuat tauke dengan keberhasilan Ubud berhasil Malaysia mencari tenaga kerja memegang patok batas yang sudah dengan upah murah. Pelarian Ubud lusuh. Akan tetapi, para samseng kembali ke Indonesia harus dilalui berusaha mengejar Ubud ke wilayah dengan susah-payah dan hampir Indonesia. Seketika Ubud tertangkap samseng Malaysia. diselamatkan oleh seorang intelijen Untung ia berhasil mencapai batas TNI, bernama Arifin yang bertugas dan diselamatkan oleh tentara menjaga perbatasan Indonesia dan Indonesia. Malaysia bersama pasukannya, seperti kutipan berikut. Bentuk Konflik Ekonomi di Perbatasan ”Kalian sudah memasuki wilayah Indonesia. Selamat Karena sarana transportasi darat datang,” kata Arifin dingin tanpa tidak ada dari Entikong ke Ponti maksud melucu. Tubuh Tembawang, perahu bambu menjadi jangkungnya menjulang. ”Di sini pilihan satu-satunya bagi masyarakat berlaku adalah hukum Ponti Tembawang. Dengan demikian, Indonesia,” katanya pelan namun masyarakat Ponti Tembawang sangat terdengar seperti puting beliung terbelakang dalam segala hal. Hal ini di telinga para samseng. Sebab juga yang membuat masyarakat segila-gila samseng, mereka tahu cenderung lebih memilih akses 201 Kandai: Vol. 13, No. 2, November 2017; 193-204 menerobos jalan setapak untuk samseng di seberang sana berbelanja dan menjual hasil hutan ke (Basral, 2011, hlm. 40). negara tetangga. Itu pun harus hati- hati karena pengawasan oleh tentara Selain itu, Otiq juga Malaysia sangat ketat. Jauh dan memberikan utang kepada warga lamanya jarak tempuh ke pusat Ponti Tembawang, berupa kebutuhan kecamatan, yaitu Entikong, serta hidup sehari-hari. Tujuan Otiq ketatnya pengawasan di perbatasan memberikan utang ini agar warga membuat sebagian orang tidak bisa lagi menjual hasil memanfaatkan kondisi tersebut untuk ladangnya kepada yang lain. Mereka mencari keuntungan. Hal itulah yang sudah terikat dengan Otiq. Kemudian, dilakukan oleh seorang pengusaha Otiq dengan leluasa bisa menentukan yang bernama Otiq. Otiq harga hasil panen. Pola ini tentu memanfaatkan keadaan itu dengan sangat merugikan warga. Akan tetepi, berperan menjadi makelar dagang. Ia mereka tidak berdaya dengan pola berusaha dengan segala daya dan dagang yang dilakukan oleh Otiq upaya agar semua warga Ponti karena telah terjerat utang. Hal itu Tembawang menjual hasil panennya tergambar seperti kutipan berikut. kepada Otiq. Hal itu seperti kutipan berikut. Kalau pembayaran ini kau potong dengan utang-utangku di ”Sebentar Otiq,” ujar Gale warung ini, habislah hasil panen dengan suara yang semakin berat ini. Apalagi yang bisa tersisa dan lamban, ”harga yang kau untuk modal anakku sekolah tawarkan untuk hasil ladangku (Batas, 2011, hlm. 40). itu terlalu kecil,” katanya sambil mengarahkan pandangan ke arah ”Tapi ini masih terlau hasilladangnya yang bertumpuk rendah,” Gale mencoba bertahan di salah satu pojok. ”Hanya meskipun suaranya semakin ragu setengah kalau kujual langsung ”Kalau setiap orang berpikir ke Malaysia.” sepertimu dan minta harga yang ”Dan bagaimana caramu bisa tinggi, bagaimana warung ini menjual di Malaysia, masih tetap ada, Gale? Sebentar Gale?”tanya Otiq sambil lagi pasti akan tutup,” jawab menenggak tuak bagiannya. Pagau (Basral, 2011, hlm. 148) ”Kau mau para samseng (preman-preman bayaran) di Dalam menjalankan bisnis sana meringkus dan gelapnya, tokoh rekaan Otiq tidak menyerahkanmu ke taukemu bekerja sendiri. Ia mempunyai dulu?” tanyanya dengan nada seorang kepercayaan bernama Pagau dingin. yang bekerja memengaruhi warga Gale terkesiap. Dia tahu Otiq Ponti Tembawang agar menjual hasil bisa mengatur hal semacam itu panennya ke Otiq. Hal ini tergambar bisa terjadi entah bagaimana dalam kutipan berikut. caranya. Sudah beberapa kali terdengar orang yang tak Pagau tahu sudah saatnya dia sepaham dengan Otiq bisa membebaskan Otiq, yang bisa mendapatkan masalah serius di dianggap bosnya, dari kerewelan perbatasan, apalagi dengan para Gale dalam melepaskan hasil ladangnya. Maka Pagau 202

Description:
Abstract. This research entitled ”Socio-Economic Conflict in Novel Batas Antara Keinginan dan. Kenyataan by Akmal Nasery Basral”. The border
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.