ebook img

11 BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN PESERTA ... PDF

40 Pages·2017·0.61 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 11 BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN PESERTA ...

BAB II PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN PESERTA DIDIK A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, yang mana setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Menurut kamus besar bahasa indonesia prestasi adalah “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”.1 “Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan”.2 Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya, yaitu dengan jalan keuletan belajar. Hal ini sesuai dengan konsep Islam yang memandang tentang perbedaan antara orang yang berpengetahuan dengan orang yang tidak berpengetahuan. Sebagaimana Firman Allah dalam surah az-Zumar ayat 9: 1 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 1213. 2 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm. 118. 11 وُلوُ ُ ََُُّّذََتَ ي َََِِّّ نَومَُلعَْ ي لََ نَيذَِّلاوَ نَومَُلعَْ ي نَيذَِّلا يوَِتسْ َي لْ هَ لْ ُق )٩( بِ َبْلَلْْا Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Q.S. Az- Zumar: 9).3 Belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan atau masalah akademik baru, tetapi juga perkembangan emosi, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian. “Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat”.4 Dengan kata lain belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.5 Belajar merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia, karena memang adanya manfaat yang nyata dan besar dalam mengembangkan potensi yang terkandung dalam setiap diri manusia. Sehingga 3 Depag. RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, 1987), hlm. 747. 4 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 13. 5 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 15. 12 tidak heran jika islam sangat menaruh perhatian akan urgensi balajar bagi setiap manusia, bahkan islam telah mewajibkan untuk belajar.6 Secara psikologis belajar memiliki pengertian, yaitu suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar juga bisa diartikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7 “Belajar (learning) seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman”.8 Sebagian orang, beranggapan belajar itu adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Adapula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti tampak 6 Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011) hlm. 165. 7 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) hlm. 2. 8 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana , 2009) hlm. 205-206. 13 pada latihan membaca dan menulis. Padahal sesungguhnya belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Berdasarkan Uraian diatas, dapat diartikan bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.9 Sedangkan menurut Tohirin, “prestasi belajar adalah apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar”,10 maka dapat dipahami mengenai makna prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hasil dari perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai. Prestasi belajar berbeda dengan hasil belajar, menurut A.J. Romiszowski dalam Mulyono 9 Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012) hlm. 119. 10 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), hlm. 151. 14 Abdurrahman “hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan, masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja”.11 Berdasarkan pengertian diatas, bisa diketahui bahwa hasil belajar mempunyai cakupan makna yang lebih luas dari prestasi belajar. Prestasi belajar seringkali dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diketahui setelah dilakukaan memalui pengukuran dengan tes. Sedangkan hasil belajar tidak hanya dilihat dari nilai atau skor saja, melainkan mencakup penilaian secara sikap, tingkah laku dan karakter. Tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang tidak sama. Ada siswa yang memiliki prestasi belajar yang tinggi, ada pula yang prestasi belajarnya rendah, tergantung bagaimana kesungguhan siswa dalam belajar. Siswa yang sungguh-sungguh dalam belajar akan mendapat prestasi yang baik dan memuaskan, dan siswa tersebut akan lebih baik dan giat dalam belajarnya. Berbeda dengan siswa yang kurang bersungguh-sungguh dalam belajarnya, dia akan mendapatkan prestasi yang buruk sehingga tidak memuaskan hatinya. 11 Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) hlm. 26 15 Prestasi belajar dapat diukur dan dievaluasi langsung dengan tes dan hasil inilah yang disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas materi pelajaran yang diberikan sampai dimana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Selain itu, prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar yang bisa menetukan perubahan perilaku. b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Prestasi Belajar Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang memengaruhi pencapaian prestasi belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinnya. Prestasi Belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang memengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dalam luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestai balajar yang sebaik-baiknya.12 Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar, yakni: 12 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), hlm. 138. 16 1) Faktor internal terdiri dari dua faktor, yaitu: a) Faktor Fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini Dibagi Menjadi 2 macam, yaitu: I. Keadaan Tonus Jasmani Keadaan tonus jasmani (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar individu. 13 II. Keadaan fungsi jasmani/fisiologis Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh siswa sangat memengaruhinya kemampuannya dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang di sajikan di dalam kelas, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.14 13 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 23. 14 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 24. 17 b) Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar, faktor-faktornya yaitu: I. Intelegensi (Kecerdasan) Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa.15 Menurut Jean Piaget dalam Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, “intelegensi diartikan sama dengan kecerdasan, yaitu seluruh kemampuan berpikir dan bertindak secara adaptif, termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berpikir, mempertimbangkan, menganalisis, men- sintesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan persoalan-persoalan”.16 Kecakapan tersebut 15 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 24. 16 Mohammad ali dan Mohammad Ansori, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2011) hlm. 27. 18 menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari- hari. II. Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi diartikan sebagai pengaruh kebutuhan- kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang.17 Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Maka siswa yang mempunyai motivasi kuat dalam belajar akan melakukan segala upaya untuk mewujudkan tujuan yang dia inginkan supaya bisa tercapai.18 III. Minat “Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan 17 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 27. 18 Lilik Sriyanti, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013) hlm. 133. 19 yang besar terhadap sesuatu.”19 Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Sedangkan menurut Slameto bahwa “minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.20 pada dasarnya minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, jika minat siswa dalam belajar baik, maka prestasinya juga akan baik. IV. Sikap “Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif terhadap objek, orang peristiwa dan sebagainya, secara posistif maupun negatif.”21 Dalam konteks pembelajaran, kesiapan untuk belajar sangat menentukan aktifitas belajar siswa. Siswa yang belum siap 19 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 29. 20 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm. 180. 21 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz media, 2015) hlm. 30. 20

Description:
Pengertian aqidah akhlak dapat dikaji dari dua kata . mengukur prestasi belajar aqidah akhlak peserta didik dari . Or they may speak about.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.