Description:Pada senja yang terlalu meredup Seorang bocah pulang dari pengembaraannya Berlari menuju rumah Ia tinggalkan gelagak tawa siangnya Akan ia temui bapaknya, pada malam yang menawan “Bapak, aku sudah datang.” Si bocah mencium tangan tua ituIa ceritakan perjalanannya pada dunianya Ia dongengkan kisah siang tadi Dibuatnya alur menjadi sebuah kegembiraan hakiki Tapi, pada suatu kata bibirnya berhenti “Bapak, kenapa matahari tak abadi? Kenapa siangku harus berganti dengan malam? Aku tidak suka, aku takut.” Sang Bapak tertawa dalam pahitnya “Anakku, apakah kau ingin menggantikan Tuhan? Yang mengatur seluruh semesta sesuai inginmu? Padahal kisahmu sudah tertulis pada kitabnya Dan kau tak mampu mengubahnya.” Bocah pun diam Makin tenggelam ia pada malam yang menawan —Malam, Etik Elfi E.—