10 BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1Kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti yang lebih sempit, kualitas dapat didefinisikan sebagai ”bebas dari kerusakan”. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas suatu produk erat dengan baik buruknya suatu produk. Kualitas suatu produk, menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih produk yang akan dibeli. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk bisa memproduksi barang atau jasa yang berkualitas, sehingga dapat bersaing dengan kompetitor. Jika kualitas produk sesuai harapan, maka konsumen akan membeli produk tersebut. Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:188) kualitas produk didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa. Isu utama dalam penilaian kinerja produk adalah dimensi apa yang digunakan konsumen untuk melakukan evaluasinya. Menurut Assauri (2008: 361), dari segi pandangan si produsen, mutu atau kualitas sering diartikan sebagai komposisi tekniks yang didasarkan pada spesifikasi teknis dari suatu produk. Sedangkan dari segi pandangan si konsumen, kualitas dimaksudkan sebagai tingkat kemampuan produk untuk memenuhi apa Universitas Sumatera Utara 11 yang diharapkan si konsumen terhadap suatu produk yang dimiliknya dapat berupa daya tahan atau umur dari suatu produk dalam menghadapi perkembangan situasi. Menurut Tjiptono (2008:25) faktor yang sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan terhadap suatu produk terdiri dari : 1. Kinerja (Performance), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. 2. Daya tahan (Durability), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. 3. Fitur (Features), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. 4. Reabilitas (Reliabilty), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 5. Estetika (Aesthetics), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. 6. Kesan Kualitas (Perceived quality), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 12 2.2 Harga Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 345), harga (price) adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Selanjutnya menurut Suparyanto dan Rosad (2015: 141), harga adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk. Menurut Laksana ( 2008: 105), harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga dihubungan dengan bermacam-macam barang dan/atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa . Menurut Alma (2011:175) dalam menentukan kebijaksanaan harga ada 3 kemungkinan: 1. Penetapan harga diatas harga saingan Cara ini dapat dilakukan kalau perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa barang yang dijual mempunyai kualitas lebih baik, bentuk yang lebih menarik dan mempunyai kelebihan lain dari barang yang sejenis yang telah ada dipasaran. 2. Penetapan harga dibawah harga saingan Baru diperkenalkan dan belun stabil kedudukannya dipasar. 3. Mengikuti harga saingan Cara ini dipilih untuk mempertahankan agar langganan tidak beralih ketempat lain. Universitas Sumatera Utara 13 Menurut Lupioyadi dan Hamdani (211: 100), faktor-faktor yang memengaruhi atau perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Elastisitas permintaan 2. Struktur biaya 3. Persaingan 4. Positioning dari jasa yang ditawarkan 5. Sasaran yang logis dicapai perusahaan 6. Siklus hidup produk 7. Sumber daya yang digunakan 8. Kondisi ekonomi Menurut Suparyanto dan Rosad (2015: 63), terdapat beberapa tujuan ditetapkannya harga suatu produk antara lain: 1. Mencapai keuntungan Keuntungan merupakan hasil perkalian antara omzet dan harga jual lalu dikurangi harga pokok produksi, biaya pemasaran, dan biaya distribusi. Dengan demikian harga menjadi salah satu indicator untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu. 2. Mencapai tingkat penjualan Perusahaan dapat menetapkan harga tertentu, misalnya dengan harga jual rendah diharapkan mencapai tingkat penjualan yang tinggi. Universitas Sumatera Utara 14 3. Mencapai pangsa pasar Pangsa pasar merupakah jumlah pelanggan potensial yang dimiliki oleh perusahaan. Harga dapat dijadikan sebagai strategi untuk mencapai pangsa pasar yang tinggi. Jika perusahaan menetapkan harga jual yang paling rendah dibandingkan dengan semua harga produk pesaing, maka diharapkan dapat mencapai omzet yang besar bahkan menjadi market leader. 4. Menciptakan good image. Konsumen tidak menutup kemungkinan memberikan penilaian baik terhadap produk perusahaan. Pada saat perusahaan menetapkan harga produk yang tinggi secara tidak langsung memberikan informasi bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang tinggi pula. 5. Mengurangi persediaan produk Pada saat persediaan produk tertentu masih menumuk di gudang padahal sudah mendekati kadaluarsa, maka perusahaan dapat menjualnya dengan harga lebih rendah supaya jumlah persediaan tersebut dapat dikurangi dan perusahaan masih memperoleh pendapatan. 6. Menjadi strategi bersaing Pada umumnya konsumen lebih menyukai produk dengan harga murah. Dengan demikian untuk memenangkan persaingan produk sejenis, perusahaan dapat menetapkan harga lebih rendah dari pada pesaingnya. Menurut Stanton dalam Lembang (2010:24) indikator yang mencirikan harga yaitu: Universitas Sumatera Utara 15 1. Keterjangkauan harga 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3. Daya saing harga 4. Kesesuaian harga dengan manfaat 2.3 Kepuasan Pelanggan Pentingnya kepuasan konsumen berkaitan dengan persaingan yang makin ketat, serta tingkat kerugian dan keuntungan perusahaan. Khusus alasan yang terakhir, keuntungan, memang tidak selalu ditentukan oleh faktor kepuasan konsumen, tetapi juga oleh kepercayaan dan kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk dan perusahaan. Bebarapa faktor itu jelas saling mempengaruhi karena di tengah ketatnya persaingan, kesetiaan konsumen menjadi hal yang sangat sulit dipertahankan. Menurut Engel, et al dalam Tjiptono (2008:24) mengemukakan bahwa : ”Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan”. Menurut Sumarwan (2008 : 322) mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidak puasan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibeli tersebut. Lebih lanjut menurut Rangkuti (2008:56),kepuasan konsumen adalah perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Sedangkan kepuasan menurut Kotler (2008:52) merupakan suatu perasaan senang Universitas Sumatera Utara 16 atau kecewa seseorang yang timbul setelah membandingkan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapannya. Tingkat kepuasan konsumen adalah merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh pengelola jasa sehingga dengan diketahui tingkat kepuasan pelanggan ini, pihak pengelola jasa dapat membuat perencanaan bagi kemajuan usahanya dimasa yang akan datang.Pengukuran tingkat kepuasan konsumen erat hubungan dengan mutu produk (barang atau jasa). Menurut Supranto (2011:3) Pengukuran aspek mutu bermanfaat bagi pimpinan bisnis yaitu : 1. Mengetahui dengan baik bagaimana jalannya atau bekerjanya proses bisnis. 2. Mengetahui dimana harus melakukan perubahan dalam upaya melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk memuaskan pelanggan terutama untuk hal-hal yang dianggap penting oleh pelanggan . 3. Menentukan apakah perubahan yang dilakukan mengarah keperbaikan (improvement) Pada dasarnya pengertian kepuasan atau ketidak puasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Jadi pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan, meskipun timbul banyak kesulitan dalam pengukuran kepuasan pelanggan, namun pada prinsipnya kepuasan pelanggan dapat diukur. Menurut Supranto (2011:224) pengukuran kepuasan pelanggan menyangkut penentuan 3 faktor yaitu : 1. Sistem keluhan dan saran pelanggan Universitas Sumatera Utara 17 2. Proses pengukuran kinerja yang tepat 3. Instrumen dan teknik pengukuran yang dipergunakan untuk menciptakan suatu indikator. Adanya banyak cara mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang telah dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Menurut Tjiptono dan Gregorius (2008:130) mengemukakan ada 4 metode untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu : 1. Sistem keluhan dan saran pelanggan 2. Survei kepuasan pelanggan 3. Ghos shopping (Pelanggan Bayangan) 4. Lost customer analisis (Analisa Pelanggan Beralih) Keempat metode untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sistem keluhan dan saran pelanggan Setiap perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan perlu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan pelanggan. Adapun metode yang digunakan bisa berupa kotak saran yang bisa dikirim via pos ataupun menyediakan saluran khusus (Customer Hotline). 2. Survei kepuasan pelanggan Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan metode survei, baik melalui, telepon maupun dan wawancara pribadi. Universitas Sumatera Utara 18 Pengukuran kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : 1). Directly Report Satisfaction Pengukuran dengan cara ini dilakukan dengan cara langsung melalui beberapa pertanyaan tentang tingkat kepuasan terhadap suatu produk. 2). Dirived Dissatisfaction Yaitu merupakan pertanyaan yang menyangkut dua hal utama yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. 3). Problem Analysis Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok pertama masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan, kedua saran-saran untuk melakukan perbaikan. 4). Importance Performance Analysis Yaitu responden diminte merangkai beberapa atribut dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap atribut. Selain itu responden diminta untuk merangkai seberapa baik kinerja dalam masing-masing atribut tersebut. 3. Ghost Shopping Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (Ghost Shoper) untuk berperan sebagai pembeli/memanfaatkan potensial produk/jasa perusahaan dan persaingan. Lalu mereka menyampaikan temuan-temuannya Universitas Sumatera Utara 19 mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing. Dengan adanya penemuan tersebut diharapkan mampu memperbaiki kualitas pelanggan yang ada. 4. Lost customer Analysis Dalam metode ini perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah beralih kepuasan lain perusahaan. Yang diharapkan dari hal ini adalah akan diperoleh informasi penyebab hal tersebut. Dan pada akhirnya perusahaan akan mengevaluasi kekurangan perusahaan dan memperbaikinya. Upaya untuk memberikan kepuasan pelanggan total tidak mungkin tercapai sekalipun hanya untuk sementara waktu namun upaya perbaikan atau penyempurnaan kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan berbagai strategi. Menurut Tjiptono (2008: 148) Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan konsumen, diantaranya : 1. Relationship Marketing 2. Strategi Superior Customer 3. Strategi Unconditional Guarntees 4. Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan 5. Strategi Penanganan keluhan yang efektif Berikut ini beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan pelanggan /peserta di atas adalah sebagai berikut : 1. Relationship Marketing Dalam strategi ini hubungan transaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan /peserta tidak hanya berakhir setelah penjualan/kerja sama selesai. Dengan Universitas Sumatera Utara
Description: