BAB I SEJARAH HUKUM LAUT INTERNASIONAL 1. Apa alasan Fakultas Hukum mempelajari Hukum Laut Internasional? Alasan Fakultas Hukum mempelajari Hukum Laut Internasional adalah karena Indonesia merupakan negara kepulauan dan Indonesia yang telah memperjuangkan konsepsi negara kepulauan sampai diterima oleh dunia internasional. 2. Berikan definisi Hukum Laut Internasional! Hukum Laut Internasional adalah keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari negara atas laut, baik laut dibawah yurisdiksi nasional negara pantai maupun laut lepas (high seas) yang sifatnya bebas (open seas) yang menjadi milik masyarakat internasional atau masyarakat bangsa-bangsa. 3. Jelaskan sejarah Hukum Laut Internasional pada zaman Romawi! Pada masa Imperium Roma seluruh Lautan Tengah berada di bawah kekuasaannya. Sebagai suatu imperium yang menguasai seluruh tepi Lautan Tengah, persoalan penguasaan laut tidak menimbulkan persoalan hukum, karena tidak ada pihak lain yang menentang atau menggugat kekuasaan mutlak Roma atau Lautan Tengah. Keadaan akan lain bila pada saat itu ada kerajaan-kerajaan lain yang dapat mengimbangi kekuatan Romawi. Tujuan dari penguasaan Romawi atas laut itu adalah untuk membebaskannya dari bahaya ancaman bajak-bajak laut yang mengganggu keamanan pelayaran di laut. Ini yang sangat penting bagi berkembangnya perdagangan dan kesejahteraan hidup orang-orang yang hidup di daerah yang berada di bawah kekuasaan Roma. 1 4. Apakah yang dimaksud dengan “res communis omnium”? Asas ini lahir pada zaman Romawi Tengah. Asas res communis omnium (common heritage mankind) artinya adalah hak bersama (seluruh) manusia untuk menggunakan laut yang mula-mula berarti hak semua orang untuk melayari laut bebas dari gangguan perampok (bajak laut). Laut itu adalah milik umat manusia, karenanya tidak bisa dikuasai oleh satu negara saja. Karenanya Bangsa Romawi menjaganya agar laut-laut itu menjadi aman. Dengan bertambahnya penggunaan- penggunaan laut ( uses of the sea) lain disamping pelayaran, seperti perikanan, menjadi dasar pula dari kebebasan menangkap ikan. 5. Jelaskan suatu pemikiran yang menganggap laut sebagai suatu “res nullius”! Istilah ini lahir pada masa Romawi Timur dalam bidang Hukum Perdata. Asas ini menyatakan bahwa laut itu bisa dimiliki apabila yang berhasrat memilikinya bisa menguasai dengan mendudukinya, suatu paham yang didasarkan atas konsepsi occupatio dalam hukum perdata Romawi. Walaupun asas ini dapat memberikan kepastian, namun karena didasarkan atas penggunaan kekuatan fisik, asas ini tidak memberikan penyelesaian yang berlangsung lama, bahkan menjadi sumber persengketaan. 6. Jelaskan sejarah Hukum Laut Internasional pada masa Abad Pertengahan! Negara-negara yang muncul setelah runtuhnya Imperium Roma disekitar tepi Laut Tengah masing-masing menuntut sebagian dari laut yang berbatasan dengan pantainya berdasarkan alasan masing-masing. Adanya klaim-klaim dari negara- negara pantai untuk keperluan-keperluan masing-masing menimbulkan suatu keadaan dimana laut tidak lagi menjadi suatu daerah milik bersama. Tindakan- tindakan sepihak negara-negara pantai Laut Tengah untuk menyatakan bagian dari laut yang berbatasan dengan pantainya ini secara eksklusif menjadi haknya, 2 setidaknya untuk mengaturnya, menimbulkan kebutuhan utnuk mencari kejelasan kedudukan hak-hak demikian serta batasnya dalam hukum. 7. Jelaskan 3 negara kecil setelah runtuhnya Imperium Romawi yang mengklaim kekuasaan laut yang berbatasan dengan pantainya! Venetia mengklaim sebagian besar dari Laut Adriatik, tuntutan mereka diakui oleh Paus Alexander III dalam tahun 1177. Berdasarkan kekuasaannya atas laut Adriatik ini, Venetia memungut bea terhadap setiap kapal yang berlayar di sana. Genoa mengklaim kekuasaan atas Laut Liguria dan sekitarnya dan melakukan tindakan- tindakan untuk melaksanakannya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pisa yang mengklaim dan melakukan tindakan-tindakan penguasaan atas laut Thyrrhenia. 8. Sebutkan tujuan masing-masing negara mengklaim kekuasaannya atas laut yang berbatasan dengan pantainya! Tujuannya adalah untuk karantina (perlindungan kesehatan), terutama terhadap penyakit pes; bea cukai (pencegahan penyelundupan); pertahanan dan netralitas. 9. Apakah yang dimaksudkan dengan negara pantai serta contohnya? Negara pantai adalah negara-negara yang terletak di pesisir pantai atau disebut juga dengan Coastal State atau Coastal Country. Contohnya Spanyol, Portugis, Amerika Serikat. 10. Apakah yang dimaksud dengan negara terkurung serta contohnya? Negara terkurung adalah negara yang tidak mempunyai pantai atau disebut juga dengan istilah Land Locked State. Contohnya Afghanistan, Austria, dll. 3 11. Sebutkan jenis-jenis negara pantai dan contohnya! Negara pantai terbagi dua, yaitu negara pantai bagian Continen, contohnya Spanyol, Amerika, India, dll. Sedangkan yang kedua adalah negara pantai bagian kepulauan, seperti Indonesia dan Philippine. 12. Sebutkan contoh negara yang mempunyai pulau tetapi tidak disebut sebagai negara kepulauan! Negara yang mempunyai pulau tetapi tidak disebut negara kepulauan adalah Fiji, Jepang, Inggris, dll. 13. Apakah yang dimaksud dengan “Geographically Disadvantaged State”? Geographically disadvantaged state adalah negara-negara yang kurang beruntung secara geografis, karena luas laut yang sudah diberikan, seperti Zona Ekonomi Eksklusif dan Continental Shelf tidak ada. Negara tersebut hanya memiliki pantai yang kecil. Misalnya Indonesia, Singapore, Malaysia, dll. Walaupun negara pantai tersebut mempunyai hak terhadap laut yang terletak di negaranya, namun negara tersebut juga harus memberikan hak-hak untuk negara lain, sebatas melewati saja. Tidak boleh lebih dari itu. 14. Apa saja fungsi dari laut? Fungsi laut diantaranya adalah untuk menangkap ikan yang selanjutnya berkembang terhadap kekayaan-kekayaan laut lainnya dan mempunyai manfaat yang besar; kedua adalah sebagai jalur netralitas atau sarana proteksi, pertahanan dan keamanan untuk melindungi undang-undang negara pantai; dan yang ketiga adalah sebagai tempat berlayar. 4 15. Fungsi apakah yang paling bermanfaat saat ini? Sesuai dengan fungsinya yang paling bermanfaat saat ini adalah kekayaan alam yang terdiri dari kekayaan ikan, binatang-binatang laut, dan tumbuhan laut; bahan- bahan tambang; dan pembangkit tenaga di lautan (gelombang dan arus laut) 16. Apakah yang dimaksud “In Land Waters”? In land waters adalah perairan daratan yang tradisional, yang telah ada sejak dulu. Misalnya saja sungai, rawa-rawa, danau, waduk, dll. 17. Apakah yang dimaksud dengan Perairan Pedalaman? Perairan pedalaman adalah semua laut yang terdapat di dalam batas garis lurus pantai. 18. Apa saja yang menjadi bagian Perairan Pedalaman? Perairan pedalaman terdiri dari laut pedalaman dan laut-laut yang terdapat di sisi dalam dari garis pangkal lurus yang digunakan untuk mengukur luas laut teritorial. 19. Apa saja yang termasuk dalam wilayah laut suatu negara? Wilayah laut suatu negara adalah laut teritorial dan laut lepas. Pada laut teritorial negara berdaulat penuh di atasnya atas segala kepentingannya, sedangkan laut lepas terdiri dari jalur tambahan dan Zona Ekonomi Eksklusif. 20. Jelaskan tentang teori Kelompok Glossator (Komentator), yang dicetuskan Bartholus! Teori ini timbul sesudah zaman Romawi (abad pertengahan) yang dicetuskan oleh Bartolus. Dia membagi laut menjadi dua bagian yaitu laut yang dekat dengan pantai dan laut lepas. Laut yang dekat pantai jatuh pada kedaulatan negara, sedangkan laut lepas merupakan laut yang bebas dari kekuasaan dan kedaulatan 5 siapapun. Teori ini menjadi dasar bagi pembagian laut secara klasik yaitu laut teritorial dan laut lepas. 21. Jelaskan tentang teori yang dikemukan oleh Baldus yang kemudian menjadi embrio lahirnya Hukum Laut Internasional! Baldus membedakan tiga konsep bertalian dengan penguasaan atas laut yakni pemilikan dari laut; pemakaian dari laut; dan yurisdiksi atas laut dan wewenang untuk melakukan perlindungan terhadap kepentingan-kepentingan di laut. 22. Apakah isi dari Piagam kedua Paus Alexander VI tahun 1493? Menurut Piagam ini segala laut dan samudera di sebelah barat meridian (garis bujur) yang letaknya kurang lebih 400 mil laut dari kepulauan Azores dinyatakan sebagai milik Spanyol, sedangkan yang sebelah Timur meridian dinyatakan milik Portugis. 23. Siapakah yang mengemukakan teori Mare Liberum dan bagaimana isinya? Teori ini dikemukakan oleh Hugo Grotius (Belanda) yang ditujukan kepada bangsa Portugis dan Spanyol yang saat itu menguasai laut secara sepihak dan menganggap laut sebagai miliknya sendiri (ownership). Teori ini dituangkan dalam bukunya yang berjudul Mare Liberium tahun 1609. Buku ini mempunyai sub title yang berjudul “on the right of the Dutch to sail to the East Indies” tentang hak orang Belanda untuk berlayar ke Hindia Timur. Selanjutnya pemikiran ini dikembangkan dalam buku “De Iure Praedae” dan “De Iure Belli ac Paccis” yang terdiri dari tiga jilid. Teori ini tercantum dalam Bab XII yang isinya menyatakan bahwa laut itu bebas dan terbuka untuk semua bangsa-bangsa. 6 24. Apakah yang dikemukakan oleh John Seldon dari Inggris untuk membantah teori Mare Liberum? John Seldon membantah teori Hugo dengan teorinya Mare Clausum yang menyatakan bahwa tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa laut tidak dapat dimiliki dan bahwa Inggris secara nyata telah memiliki atau menguasai daerah laut yang cukup luas. Menurutnya argumentasi Hugo bahwa laut merupakan sumber kekayaan yang tak terhabiskan sama sekali tidak beralasan. 25. Bagaimana Pontanus menanggapi kedua teori tentang laut terbuka dan laut tertutup? Pontanus kemudian menggabungkan teori mare liberium dan mare clausum. Dia membagi laut menjadi dua bagian yaitu laut teritorial dan laut lepas. Teori inilah yang kemudian menjadi asas fundamental karena dipraktekkan oleh negara lain dan merupakan awal mula lahirnya Hukum Laut Internasional pada Abad ke-17. 26. Jelaskan teori tentang lebar laut teritorial yang dicetuskan oleh Cornelis Van Bynkersheck (the cannon shot rule theory)! Van Bynkershoek menulis sebuah buku berjudul “De Dominio Maris Dissertatio” yang menolak dalil John Seldon (Mare clausum) dengan menyarankan suatu jalur yang berbeda di bawah kedaulatan negara pantai dengan suatu ukuran lebar yang tidak terlalu besar. Dia mengemukakan suatu rumusan untuk mengukur lebar laut yang berada di bawah kekuasaan negara dengan menggunakan kaidah tembakan meriam, yaitu “Terrae protestas finitur ubi finitur armorum vis”. Artinya kedaulatan teritorial berakhir dimana kekuatan tembakan meriam berakhir. Menurutnya jalur laut teritorial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah daratan. 7 27. Sebutkan ukuran yang digunakan orang untuk menetapkan lebar laut teritorial pada masa awal sejarah hukum laut! Pada awal masa sejarah hukum laut ada beberapa ukuran yang dipergunakan orang untuk menetapkan lebar laut teritorial sebagai jalur yang berada dibawah kedaulatan negara pantai. Diantaranya adalah ukuran tembakan meriam; ukuran pandangan mata; dan ukuran marine league. Dan yang terakhir baru muncul ukuran 3 mil laut. 28. Jelaskan teori tentang lebar laut teritorial 3 mil yang dikemukakan oleh Galiani dan Anzuni! Galiani menghubungkan secara khusus dengan suatu jalur netralitas yang lebarnya 3 mil dan Anzuni mengemukakan pendapatnya dalam buku berjudul “Sistema universale dei principii del dirrito marittimo dell Europa” 29. Mengapa terjadi kekeliruan terhadap teori tiga mil oleh George Friedrich van Martens? Menurut Reisenfeld terjadinya kekeliruan karena tiga mil kadang diganti dengan tiga league (yang sesungguhnya menjadi 9 mil). Von Marten menganut dalil tembakan meriam tapi tidak menyamakannya dengan tiga mil melainkan dengan tiga league, dimana satu league itu sama dengan tiga mil. 30. Benarkah anggapan umum bahwa kaidah lebar 3 mil itu berasal dari dalil tembakan meriam, walaupun kemudian kedua kaidah itu masing-masing mempunyai penganutnya sendiri-sendiri? Pendapat-pendapat atau tulisan yang mendasarkan kaidah 3 mil atas dalil tembakan meriam pada umumnya didasarkan atas anggapan bahwa penguasaan negara atas laut yang berbatasan selebar 3 mil itu disebabkan karena sejauh itulah jarak 8 tembakan meriam pada waktu itu. Secara histories memang dapat ditunjukkan hubungan yang erat antara ukuran lebar 3 mil dan dalil tembakan meriam. 31. Bagaimana konsepsi jalur laut yang tertua menurut Kent dalam tulisannya yang berjudul “The historical origin of the three mile limit”? Menurut Kent, konsepsi jalur laut yang terbentang sepanjang pantai yang tertua adalah konsepsi laut teritorial negara Skandinavia, khususnya Denmark yang dalam perundang-undangannya menggunakan kata “league” sebagai ukuran lebar. Berlainan dengan dalil tembakan meriam yang didasarkan atas keperluan memelihara netralitas negara pantai terhadap pihak ketiga yang sedang bermusuhan, konsepsi laut teritorial Skandinavia ini lebih didasarkan atas keperluan perlindungan perang. Berbeda pula dengan pengertian marine league di tempat lain. League Skandinavia berukuran 4 mil. 32. Jelaskan sejarah hukum laut mulai timbulnya konsepsi laut teritorial hingga menjelma kaidah tiga mil! Pertama, secara histories konsepsi laut teritorial lahir bersamaan dengan konsepsi laut lepas (high seas), yakni pada waktu pembagian dua laut yang mengakhiri pertentangan antara penganut laut tertutup (mare clausum) dan laut bebas (mare liberium). Saat in merupakan saat lahirnya hukum laut internasional publik. Kedua, sejarah menunjukkan bahwa walaupun kepentingan keamanan dan pemeliharaan netralitas merupakan dorongan yang terpenting bagi usaha oleh negara untuk meluaskan kekuasaan atas laut yang berbatasan dengan pantainya, adakala penetapan laut teritorial didorong oleh keinginan untuk mengamankan kepentingan-kepentingan lain. 9 BAB II KONFERENSI DEN HAAG 1930 33. Masalah apa saja yang dibahas dalam konferensi kodifikasi hukum internasional tahun 1930 oleh Liga Bangsa-Bangsa? Di dalam tahun 1930 Liga Bangsa-Bangsa mengadakan Konferensi Kodifikasi Hukum Internasional yang meliputi 3 masalah yakni, kewarganegaraan (nationality); perairan teritorial (teritorial waters); dan tanggung jawab negara untuk kerugian yang ditimbulkan dalam wilayahnya terhadap pribadi atau kekayaan orang asing (responsibility of state). 34. Bagaimana sejarah/latar belakang konferensi kodifikasi hukum internasional 1930 bisa terjadi? Konferensi kodifikasi yang diadakan oleh Liga Bangsa-Bangsa di dalam sejarah hukum internasional dapat dianggap sebagai usaha lanjutan daripada usaha kodifikasi hukum internasional dari masyarakat bangsa-bangsa yang untuk pertama kalinya diadakan tahun 1899 pada waktu diadakannya konferensi perdamaian. Pada tahun 1899 sampai 1901 diselenggarakan konferensi Perdamaian di Den Haag yang merupakan usaha pertama masyarakat bangsa-bangsa untuk melakukan perumusan kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan antara negara dalam bentuk tertulis. Konferensi-Konferensi Perdamaian Den Haag ini kemudian disusun dengan Konferensi Kodifikasi tahun 1907 menghasilkan Konvensi- Konvensi tentang Perang dan Netralitas. 10
Description: