ebook img

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang penting arti pendidikan PDF

73 Pages·2008·0.33 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang penting arti pendidikan

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam memandang penting arti pendidikan dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, serta orang-orang yang berilmu. Islam juga mengajarkan tingginya derajat ibu sebagai sang pendidik sebab keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan kedua orang tua (bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati, secara kodrati ibu dan bapak diberi anugerah oleh Tuhan dengan naluri, dengannya timbul rasa kasih sayang para orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral mereka merasa terbeban tanggung jawab untuk memelihara, mangawasi dan melindungi serta membimbing keturunan mereka. Oleh karena kebersamaan ibu dalam keluarga yang lebih banyak porsinya bila dibandingkan dengan ayah maka sering muncul suatu ungkapan bahwa kemajuan suatu umat atau bangsa ditentukan oleh wanita-wanitanya. Pernyataan tersebut bukannya tanpa alasan, hal itu disebabkan pentingnya peran ibu sebagai pendidik dalam rumah tangga terutama pada anak-anaknya, sebagaimana kita ketahui bersama, pembentukan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang tidak sedikit, dimulai dari keluarga, lingkungan, kemudian pendidikan yang mempengaruhinya. Dalam kenyataannya banyak sekali faktor yang ikut membentuk pribadi individu yang menjadi anggota dalam masyarakat, baik faktor psikologis, sosial, ekonomi, politik, dan seterusnya, di luar atau selain nilai-nilai keagamaan.1 Semua itu berawal dari keluarga yang 1 Nurcholis Madjid, Masyarakat Religius, (Jakarta; Paramadina, 1997) h. 3 2 menjadi tonggak dan pondasi dari pembentukan pribadi seseorang. Keluarga adalah satu-satunya situasi yang pertama dikenal anak baik pra-natal maupun post natal.2 Keluarga adalah elemen pembentuk yang paling dekat dengan kehidupan seseorang, aktifitas keseharian seorang anak ketika sebelum dia berinteraksi dengan lingkungannya bahkan sebelum berinteraksi dengan pendidikan di sekolahnya, terlebih dahulu seseorang akan berinteraksi dengan keluarganya. Sejalan dengan kompleksitas kegiatan yang digeluti oleh ibu rumah tangga, dengan sederetan fungsi strategis yang dijalani sehingga menimbulkan pengaruh pada intensitas keberagamaan mereka. Dapat dikatakan; ibu rumah tangga di Indonesia pada umumnya adalah seorang yang mengabdikan hidupnya pada keluarga, dengan pengabdian yang demikian kompleks, tentunya separuh dari aktifitas mereka tersita oleh urusan rumah tangga hal itulah yang kemudian mempengaruhi penurunan intensitas pada keberagamaan mereka. Pemaparan di atas juga menjadi alasan dan motivasi yang membentuk religiusitas intrinsik kaum ibu, dan religius intrinsik merupakan cara beragama yang memikirkan komitmen terhadap agama secara saksama dan memperlakukan komitmen tersebut dengan sungguh-sungguh sebagai tujuan akhir, macam religiusitas ini beroperasi dalam pusat kepribadian dan “membanjir” seluruh kehidupan dengan motivasi dan arti Beberapa ibu rumah tangga sering tidak menyadari hal itu, banyak di antara mereka tidak mengkondisionalkan diri mereka sebagai individu yang punya kehidupan beragama, bahkan terkadang kesibukan aktifitas rumah tanggga mereka 2 Koestoer Partowisastro, Dinamika Psikologi Sosial,(Jakarata: ErLangga, 1983), cet. 1, h. 50. 3 membuat kondisi emosional dan psikologis mereka mengalami penurunan yang berdampak pula pada penurunan keberagamaan. Berkaitan dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu lembaga atau bahkan individu yang mampu berperan bagi peningkatan keberagamaan mereka. Untuk mengatasi problematika tersebut, sebagai manusia yang telah matang seorang ibu secara naluriah mulai mencari solusi dari nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam Islam. Kondisi seorang ibu dalam menerima suatu nilai sangat dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat dari dalam, baik emosional maupun psikologis, para ibu biasanya lebih cendrung tertarik pada pengetahuan yang dikemas dalam bentuk yang sesuai dengan karakter dan kepribadian ibu rumah tangga, artinya sistim pengajaran dalam transformasi ilmu pengetahuan diharapkan melalui sebuah warna yang “seragam” dengan kepribadian kaum ibu, harapan tersebut ada pada keberagaman yang teraktualisasi pada kegiatan ritual maupun non ritual yang ada pada Majlis Taklim.. Keberagamaan dalam penelitian sosial keagamaan lebih dikenal dengan religiusitas. Sedangkan religiusitas itu sendiri lebih bersifat personal, yaitu melihat aspek-aspek yang berada di dalam hati nurani, lebih mengarah pada nilai- nilai keagamaan yang diyakini oleh individu, kemudian diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.3 Agama mempunyai elemen-elemen yang dibutuhkan sebagai solusi dari problematika setiap manusia, sebab bagaimanapun juga agama berfungsi mengidentifikasikan individu dengan masyarakat, menolong individu dalam 3. Masri Singarimbun dan Sofyan effendi, Metodologi Pnelitian Survei (Jakarta: LP3Es, 1989) Cet. Ke-1, h. 127. 4 ketidakpastian, menghibur, mengaitkannya dengan tujuan-tujuan masyarakat, memperkokoh nilai-nilai moral, memperkuat kesatuan dan stabilitas masyarakat dengan mendukung pengendalian sosial, menopang nilai-nilai yang sudah mapan dan menyediakan sarana untuk mengatasi kesalahan dan keterasingan.4 Selain hal-hal yang telah tersebut di atas, keberadaan kaum ibu yang dibatasi dengan kesibukan rumah tangga, umur, atau bahkan keterbatasan ekonomi, membutuhkan sebuah lembaga yang mampu meningkatkan intensitas keberagamaan mereka dengan metode dan materi yang sesuai dengan waktu dan kegiatan yang lebih fleksibel, sehingga mampu menjadi pertimbangan dan dianggap dapat memenuhi tuntutan mereka dalam kebutuham keberagamaan tanpa meninggalkan aktifitas rumah tangga mereka yang padat. Majlis taklim adalah sebuah lembaga non formal yang selama ini hadir di tengah-tengah masyarakat dengan peran aktifnya. Untuk itu penulis bermaksud melihat potensi dari sebuah Majlis Taklim dengan membuat sebuah skripsi yang berjudul “Peran Majlis Taklim dalam meningkatkan Keberagamaan Ibu Rumah Tangga ” Studi Kasus; Forum Komunikasi Majlis Taklim (FKMT) Masjid AT-Taqwa Rw. 09 Bintaro Jakarta Selatan B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar skripsi yang penulis susun tertata dengan baik dan berhubungan dengan judul maupun temanya, maka perlu dijelaskan pembatasan masalahnya sebagai berikut: 4 Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan Problema Remaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), h.116. 5 a. Kehidupan keberagamaan Jamaah atau anggota FKMT yang penulis maksud adalah segala hal yang berkaitan dengan manifestasi dari dimensi- dimensi keberagamaan, menyangkut ritual, keyakinan, pengamalan- pengamalan ajaran dan sebagainya sebagai suatu hal empiris yang menjadi objek dari sosiologi . b. Peran FKMT terhadap peningkatan keberagamaan jamaah yang penulis maksud adalah; upaya-upaya FKMT melalui berbagai kegiatan dan ritual- ritual keagamaan serta penanaman nilai-nilai Islam yang mampu meningkatkan intensitas keberagamaan jamaah yang terlanjur pluktuatif bahkan mengalami penurunan disebabkan aktifitas sehari-hari dan kesibukan yang menyita waktu jamaah. 2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah yang telah penulis tentukan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana Peran Majlis Taklim dalam meningkatkan keberagamaan ibu- ibu Rumah Tangga di lingkungan Kelurahan Bintaro? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan antara lain: a. Mengetahui efektifitas Majlis Taklim terhadap keberagamaan ibu-ibu Rumah Tangga serta dampaknya terhadap keluarga. 6 b. Mencari jalan keluar atas kesulitan-kesulitan yang ada pada ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim tersebut, sehingga dapat mengembalikan efektifitas keberagamaan mereka. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan antara lain: a. Bagi penulis; dapat menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan tentang materi atau kajian yang dibahas b. Bagi pembaca; dapat memberi informasi tentang masalah sosial yang berhubungan dengan objek yang diteliti c. Bagi pihak ibu-ibu Rumah Tangga dan Majlis Taklim; dapat memberi sumbangan pemikiran, yang selanjutnya diharapkan dapat menjadi masukan untuk lebih maju dan berkembang. D. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu melakukan penelitian langsung ke- lapangan untuk memperoleh informasi mengenai berbagai gejala yang ada kaitannya dengan masalah atau tema skripsi yang diambil. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian lapangan adalah sebagai berikut: a. Teknik Observasi Peninjauan secara langsung ke Forum Komunikasi Majlis Taklim Masjid AT-Taqwa Rw. 09 Keluran Bintaro Jakarta Selatan sebagai 7 objek penelitian. Pengamatan tersebut dilakukan sepanjang penulisan skripsi ini. Penulis melakukan pengamatan pada jamaah Majlis Taklim yang masing-masing memiliki pekerjaan berbeda. Pengamatan dilakukan mulai dari aktifitas keseharian para ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim di lingkungan tempat tinggal, sampai pengamatan yang dilakukan pada kegiatan berkala yang diadakan di Majlis Taklim. Penulis berusaha berinteraksi sedekat mungkin dan mengikuti aktifitas sehari-hari ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim, sehingga senantiasa tercipta keakraban. Beberapa data baik data primer maupun data sekunder berhasil Penulis dapatkan, data itu berupa kegiatan keseharian yang dilakuakan jamaah dalam rumah tangga yang menyangkut aktifitas sehari-hari, bagaimana perilaku keberagamaan yang terjadi pada responden, kemudian data-data tentang majlis taklim dan segala kegiatan serta materi yang dikaji, sampai kepada sejauh mana peran kegiatan tersebut dalam meningkatkan keberagamaan. b. Teknik wawancara Pengumpulan data dengan cara mewawancarai beberapa anggota atau jamaah (FKMT) Masjid AT-Taqwa Rw. 09 Keluran Bintaro Jakarta Selatan dengan sebelas orang sebagai responden, sepuluh orang dari jamaah anggota dan satu orang yang merupakan Pembina majlis taklim, dari total anggota jamaah yang mencapai 8 100 orang. Materi wawancara meliputi seputar kehidupan sehari hari baik sosial maupun ekonomi sampai kepada perilaku keberagamaan baik ritual maupun moral serta pandangan mereka tentang keberagamaan yang terjadi pada mereka dan keluarga. Pengumpulan data yang penulis lakukan menggunakan teknik tak berstruktur, yaitu penulis tidak menempatkan pertanyaan yang baku, akan tetapi Tanya jawab berlangsung secara bebas dan terbuka. Dengan menggunakan beberapa alat Bantu seperti recorder, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sekecil mungkin bias yang dapat terjadi dalam pengumpuolan data, sehingga diusahakan diperoleh data yang sesuai dengan fakta di lapangan. c. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah paling penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian, dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah dengan metode analisis deskriptif. Analisis penelitian ini didasarkan pada penggambaran secara objektif terhadap tema-tema penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh objek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motifasi, tindakan. datanya diperoleh melalui wawancara dan pengamatan, serta data-data dokumen milik Majlis Taklim, sperti AD/ART dan lain-lain untuk kemudian dianalisa dan digabungkan dengan data yang lain. Kemudian data yang 9 diperoleh dideskripsikan dengan kalimat-kalimat yang diharapkan dapat dimengerti oleh pembaca. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu menelaah buku-buku yang relevan dengan pembahasan agar diperoleh informasi dan data-data yang tepat. Pedoman yang digunakan dalam penulisan ini adalah buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. E. Sistematika Penulisan Adapun pembahasan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan masing- masing bab dibagi menjadi beberapa sub pokok bahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian teoritis. Bab ini membahas tentang Majlis Taklim dan unsur-unsurnya, fungsi Majlis Taklim, teori-teori dan studi yang berkaitan dengan keberagamaan, arti peran, , serta kondisi sosial ekonomi kaum Jamaah Majlis Taklim. Bab III Gambaran umum Forum Komunikasi Majlis Taklim Masjid At Taqwa, membahas latar belakang berdirinya Majlis Taklim, tujuan dan struktur organisasinya, visi dan misi,Keadaan Geografis dan Demografis lingkungan sekitar dan Kelurahan Bintaro , serta 10 keberagamaan dan keadaan sosial ekonomi dan ibu-ibu Rumah Tangga anggota atau jamaah Majlis Taklim. Bab IV perilaku keberagamaan dan Peran Majlis Taklim terhadap keberagamaan ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim, serta peran majlis Taklim dalam pendidikan ibu-ibu Rumah Tangga anggota Majlis Taklim . Bab V Penutup. Dalam bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran.

Description:
FKMT Masjid AT-Taqwa Rw. 09 terletak di Jalan Bintaro Permai III/IA Haji biasanya disampaikan pada bulan-bulan Dzulhijjah, atau semangatnya.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.