ebook img

rancang bangun mode pada investasi agr ang bangun model manajemen risiko ada investasi ... PDF

249 Pages·2013·19.33 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview rancang bangun mode pada investasi agr ang bangun model manajemen risiko ada investasi ...

RRRAAANNNCCCAAANNNGGG BBBAAANNNGGGUUUNNN MMMOOODDDEEELLL MMMAAANNNAAAJJJEEEMMMEEENNN RRRIIISSSIIIKKKOOO PPPAAADDDAAA IIINNNVVVEEESSSTTTAAASSSIII AAAGGGRRROOOIIINNNDDDUUUSSSTTTRRRIII LLLAAADDDAAA SSSUUUCCCIII WWWUUULLLAAANNNDDDAAARRRIII SSSEEEKKKOOOLLLAAAHHH PPPAAASSSCCCAAASSSAAARRRJJJAAANNNAAA IIINNNSSSTTTIIITTTUUUTTT PPPEEERRRTTTAAANNNIIIAAANNN BBBOOOGGGOOORRR BBBOOOGGGOOORRR 222000111333 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Rancang Bangun Model Manajemen Risiko pada Investasi Agroindustri Lada adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Bogor, Januari 2013 Suci Wulandari F361080031 ABSTRACT SUCI WULANDARI. Design of Risk Management Model on Pepper Agroindustrial Investment. Supervised by ERIYATNO, MEIKA SYAHBANA RUSLI, and B.S. KUSMULJONO. The spectrum of investment instruments will provide different degree of uncertainty. This is influenced by the level of risk faced. Analysis of investment performance then need an analysis that integrates the aspects of return and risk within a framework of analysis. The competitiveness of pepper industry, which can be expressed in the achievement of quality, market share, profitability and sustainability, is still low. Pepper agroindustrial is integrated with farming systems and conducted on a small scale and traditional approach. The decisions on mechanical pepper agroindustrial and its investment on value chain are very limited. It has typically been driven by practical factors such as risk. The objective of this paper is to propose a comprehensive method in risk analysis, risk management design, and risk based financial analysis as a model of decision support systems. The methods of this research are Fuzzy Logic, FMEA, Vulnerability Analysis which expressed in Radar Chart, Analytical Hierarchy Process, and Cash Flow Analysis. On the other hand, fuzzy weighting approach on expert and risk compenent is one method that can improve risk assessment. This study provides an analysis tool that integrates financial and risk analysis in a framework, risk management models, and support facility analysis, which is integrated in Decision Support System called SMART INVEST. It consists of data based management system, model based management system, integrated analysis, and user interface. The model provides integrated risk analysis for pepper commodity system agent, description of financial analysis for investor, and a guideline for government and other stakeholders in the process of providing instrument for risk management. Further analysis of the risk in the form of vulnerability analysis, will provide the basis for determining the support type for the risk management. Application of the model in Bangka showed that the total value of risk was in the high class. Based on risk group, the biggest risk faced by investment on the pepper agroindustrial was the marketing and followed by agriculture, agroindustry, institutional, and financial. The analysis showed that the biggest risks were the price, competition, steam rot disease, cooperation, and dependence between actors. The project generates a surplus of benefits over cost in 202,8 billion IDR. It would be found in this case that the IRR was 45,28%. The benefi cost ratio was 1,95, and the payback period was 3,75 years. If there is no risk management, the risk is expected to effect on the pepper processing services (28,89%), the amount of processed pepper (31,03%), and yield (10,70%). Changes in its variables will consequence in large changes in NPV, IRR, BC ratio, and Pay Back Period. It is therefore necessary to develop risk management system which completed by support facilities. Key words: risk management, investment, agroindustry, pepper, support facilities, fuzzy approach RINGKASAN SUCI WULANDARI. Rancang Bangun Model Manajemen Risiko pada Investasi Agroindustri Lada. Dibimbing oleh ERIYATNO, MEIKA SYAHBANA RUSLI dan B.S. KUSMULJONO. Investasi pada sektor pertanian masih merupakan bagian kecil dari total penanaman modal. Kondisi ini didominasi oleh tingginya tingkat risiko, yang kemudian menyebabkan kinerja yang rendah. Fenomena rendahnya tingkat investasi juga terjadi pada pengembangan komoditas lada. Lada Indonesia pada pasar dunia terdiri dari Lampung Black Pepper (lada hitam) dan Muntok White Pepper (lada putih). Dukungan pendanaan yang terbatas merupakan karakteristik pada pengembangan komoditas lada, selain risiko pengusahaan yang tinggi serta adopsi teknologi yang rendah. Pada saat ini kegiatan pengolahan lada dilakukan di tingkat petani secara tradisional. Hal ini menyebabkan rendahnya pencapaian mutu lada. Pada sisi lain, agroindustri lada di negara lain terus berkembang, yang ditandai dengan introduksi teknologi dan perluasan skala pengusahaan. Kegiatan investasi dengan mempertimbangkan risiko sangat penting, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian manajemen risiko pada investasi agroindustri, yang didalamnya mengintegrasikan analisis finansial dan analisis risiko dalam sebuah kerangka kerja. Pada sisi yang lain implementasi pengelolaan risiko membutuhkan dukungan fasilitas. Hal ini terjadi sebagai akibat dari rendahnya sumberdaya teknologi, sumberdaya manusia, sumberdaya informasi, dan sumberdaya finansial yang dimiliki pelaku dalam sistem komoditas. Oleh karena itu dilakukan analisis lanjutan, yaitu analisis kerentanan (vulnerability), yang akan dijadikan sebagai dasar dalam pemberian dukungan fasilitas. Melalui dukungan fasilitas yang diberikan inilah maka diharapkan strategi pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun model manajemen risiko pada investasi agroindustri lada. Dalam upaya mencapai hal tersebut secara khusus tujuan penelitian ini adalah: (1) mengidentifikasi risiko, melakukan penilaian risiko, serta menyusun pengelolaan risiko pada investasi agroindustri lada, (2) menyusun dukungan fasilitas dalam pengelolaan risiko pada investasi agroindustri lada, serta (3) menilai kelayakan investasi dan melakukan simulasi dampak risiko terhadap kelayakan investasi agroindustri lada. Agroindustri yang menjadi obyek penelitian adalah agroindustri lada putih dengan fokus analisis kegiatan pengolahan dan keterkaitannya dengan aspek budidaya, pemasaran, kelembagaan, dan finansial. Penelitian dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang merupakan sentra produksi utama lada putih. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah logika fuzzy yang berbasis pengetahuan. Metode pembobotan pakar dan pembobotan komponen risiko adalah Fuzzy Weighted Average Index. Penilaian risiko menggunakan metode Fuzzy Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) dengan teknik Fuzzy Weighted Average. Agregasi nilai risiko menggunakan Fuzzy Risk Value. Analisis kemampuan pengelolaan risiko menggunakan metode Vulnerability Analysis yang digambarkan dalam Radar Chart, sedangkan analisis instrumen pengelolaan risiko menggunakan Analytical Hierarchy Process. Keseluruhan aspek tersebut diintegrasikan dalam sebuah kerangka analisis dalam bentuk Sistem Penunjang Keputusan Sistem Manajemen Risiko Terpadu pada Investasi Agroindustri dengan nama SMART INVEST. Data yang digunakan terdiri dari data input maupun data hasil proses yaitu: bobot pakar, bobot komponen risiko, tingkat keparahan, tingkat kejadian, tingkat pendeteksian, nilai kerentanan (vulnerability), kemampuan pengelolaan risiko, bobot instrumen pengelolaan risiko, nilai bobot kelompok risiko, input analisis finansial, serta nilai indikator peubah. Selain itu dikembangkan delapan jenis model yaitu: pembobotan pakar, pembobotan komponen risiko, penilaian risiko, agregasi nilai risiko, analisis kapasitas pengelolaan risiko, analisis instrumen pengeloaan risiko, analisis finansial, dan simulasi kelayakan investasi. Pengelolaan risiko sebagai upaya untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingkat keparahan, atau keduanya merupakan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yang dinyatakan sebagai uraian yang melekat pada setiap risiko. Instrumen pengelolaan risiko yang dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dapat dikelompokkan menjadi: adopsi dan pengembangan teknologi, perbaikan manajemen unit usaha, dukungan pembiayaan, pembangunan dan pengembangan infrastruktur, sinergi dan fokus kebijakan, serta peningkatan hubungan kemitraan antar pelaku. Penelitian ini menghasilkan output yang dapat memperbaiki proses identifikasi risiko, penilaian risiko, dan analisis lanjutan sebagai pelengkap dalam pengelolaan risiko. Penggabungan logika fuzzy dan pembobotan dalam sebuah kerangka analisis, menjadikan pendekatan ini sebagai metode yang dapat memperbaiki penilaian risiko. Pendekatan fuzzy yang menggunakan skala linguistik memberi kemudahan dalam proses akuisisi nilai yang berbasis pengetahuan. Pembobotan pakar dan pembobotan komponen risiko memberikan ruang bagi penilai untuk memasukkan perbedaan tingkat kepercayaan pakar dan nilai kepentingan komponen risiko. Agregasi nilai risiko dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai status dan nilai risiko secara keseluruhan. Penggabungan analisis finansial dan analisis risiko dalam sebuah kerangka analisis akan memberikan gambaran kinerja investasi yang lebih baik. Oleh karena itu setelah dilakukan analisis kelayakan investasi, maka dilakukan simulasi kelayakan investasi berbasis kepada risiko potensial. Pengembangan agroindustri lada merupakan prioritas bagi upaya penyelesaian sejumlah kelemahan sistem dan upaya mengatasi ancaman yang ada, selain strategi peningkatan produksi lada yang terus dilakukan melalui perbaikan sistem budidaya. Strategi yang dipilih adalah strategi peningkatan nilai tambah melalui penjaringan nilai (capturing value). Peningkatan nilai tambah ini dapat dilakukan melalui peningkatan mutu (quality), fungsi (functionality), bentuk (form), tempat (place), waktu (time) dan kemudahan mendapatkan (ease of possession). Risiko investasi agroindustri lada terdiri dari 32 jenis risiko yang terbagi ke dalam aspek agroindustri, budidaya, pemasaran, kelembagaan, dan finansial. Pengelolaan risiko sebagai upaya untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingkat keparahan, atau keduanya. Analisis lanjutan dilakukan terhadap nilai risiko dalam bentuk analisis kerentanan (vulnerability), yaitu pemetaan kesenjangan antara nilai risiko dan kemampuan pengelolaan risiko. Hal ini akan memberikan dasar bagi penetapan jenis dukungan bagi pengelolaan risiko. Instrumen pengelolaan risiko yang dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko dapat dikelompokkan menjadi: peningkatan adopsi dan pengembangan teknologi, perbaikan manajemen unit usaha, penyediaan pembiayaan usaha, pembangunan dan pengembangan infrastruktur, perumusan dan sinergi kebijakan, serta pengembangan hubungan kemitraan. Penerapan model manajemen risiko pada investasi agroindustri lada di Kepulauan Bangka menunjukkan bahwa nilai total risiko termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan kelompok risiko, risiko terbesar yang dihadapi dalam investasi agroindustri lada secara berurutan adalah aspek pemasaran, budidaya, agroindustri, kelembagaan, dan finansial. Secara individual, analisis menunjukkan bahwa nilai risiko terbesar adalah harga, persaingan, penyakit busuk pangkal batang, kerjasama, dan ketergantungan antar pelaku. Pengelolaan risiko selama ini lebih banyak dilakukan secara individu dengan konsentrasi kepada penanganan risiko pada aspek budidaya. Kemampuan pengelolaan risiko pada aspek agroindustri diduga relatif baik, sedangkan pada aspek pemasaran, aspek kelembagaan, dan aspek finansial relatif rendah. Berdasarkan nilai kerentanan (vulnerability), terdapat beberapa risiko yang memiliki nilai risiko tinggi dan nilai kemampuan pengelolaan risiko yang rendah yang akan menjadi fokus pemberian dukungan fasilitas. Risiko tersebut adalah risiko harga, persaingan, kerjasama, penyakit busuk pangkal batang, serta ketergantungan antar pelaku. Pengelolaan risiko harga dapat dilakukan dengan menerapkan Sistem Resi Gudang, yang membutuhkan relatif lebih besar dukungan dalam bentuk infrastruktur, kebijakan, dan pembiayaan, dibandingkan dengan instrumen teknologi, manajemen usaha, dan kemitraan. Analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa NPV pendirian agroindustri lada yaitu sebesar Rp. 202,8 juta. Nilai IRR yang dihasilkan yaitu sebesar 45,28%, dimana lebih besar dibandingkan faktor diskonto yang digunakan. Nilai B/C adalah sebesar 1,95. Adapun periode pengembalian adalah selama 3,75 tahun. Hasil analisis pengaruh risiko menunjukkan bahwa apabila tidak dilakukan pengelolaan dalam bentuk pencegahan dan atau penanganan risiko, maka akan mempengaruhi kinerja investasi. Sebagai akibat terjadinya risiko pada sistem komoditas lada, maka kemampuan petani dalam pembayaran jasa pengolahan dapat menurun sebesar 28,89%, jumlah lada yang diolah dan jumlah produk samping akan mengalami penurunan sebesar 31,03%. Risiko pada investasi agroindustri lada diduga dapat menyebabkan penurunan rendemen sebesar 10,70%. Peningkatan peluang keberhasilan adopsi teknologi agroindustri lada putih di kepulauan Bangka memerlukan dukungan dalam bentuk penyediaan instrumen pengelolaan risiko. Pengembangan sistem komoditas lada juga mensyaratkan pelibatan stakeholder secara substansial. Pembiayaan kredit usaha, investasi pemerintah melalui model joint venture, trust fund, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN merupakan sumber pembiayaan yang dapat digunakan dalam kegiatan investasi agroindustri lada. Kata Kunci: manajemen risiko, investasi, agroindustri, lada, dukungan fasilitas, pendekatan fuzzy.

Description:
Manajemen Risiko pada Investasi Agroindustri Lada adalah karya saya dengan arahan dari komisi 169. 42.Agregasi Nilai Keparahan (severity) .
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.