ebook img

persyaratan perizinan lingkungan dan arti pentingnya bagi upaya pengelolaan lingkungan di ... PDF

14 Pages·2015·0.14 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview persyaratan perizinan lingkungan dan arti pentingnya bagi upaya pengelolaan lingkungan di ...

Suparto Wijoyo: Persyaratan Perizinan Lingkungan Dan Arti Pentingnya 97 PERSYARATAN PERIZINAN LINGKUNGAN DAN ARTI PENTINGNYA BAGI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI INDONESIA Suparto Wijoyo Fakultas Hukum Universitas Airlangga, [email protected] Abstract The functional meaning of environmental license in order to manage environment can be seen on the precision or exactness of fulfillment of conditions of environmental license which administratively is relevant for environmental protection. The conditions, that must be met to hold environmental license, have important meaning to evaluate environmental management conducted by corporation. Conditions of environmental license as inserted in document of license are direction that must be followed by the holder of license. Government institutions which have competence to give license should formulate all aspects of operation of industrial activity in the form environmental license. Keywords: environmental licence, environmental protection, environmental management. Abstrak Makna fungsional izin lingkungan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup tercermin pada ketepatan atau kepastian pada pemenuhan persyaratan izin lingkungan, yang secara administratif relevan untuk memberikan perlindungan lingkungan. Persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi untuk memperoleh izin lingkungan memiliki arti penting untuk mengevaluasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Persyaratan-persyaratan sebagaimana disertakan dalam dokumen perizinan menjadi arahan yang harus dipatuhi bagi pemegang izin. Lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin harus memformulasikan seluruh aspek operasional kegiatan industri dalam bentuk izin lingkungan. Kata Kunci : izin lingkungan, pengelolaan lingkungan dan perlindungan lingkungan Pendahuluan There are many cases where enforcement of general environmental regulations Makna fungsional izin lingkungan and standards, alone, is insufficient to dalam upaya pengelolaan lingkungan effectively protect the environment. In hidup tercermin pada ketepatan these case, it is useful for additional penuangan persyaratan perizinan yang and site specific environmental control secara administratif sangat relevan bagi conditions to be applied throughout perlindungan lingkungan: 98 Yuridika: Volume 27 No 2, Mei-Agustus 2012 the period of continuing operations. lingkungan harus dilakukan secara cermat This can be done by attaching relevant dan berhati-hati. Izin lingkungan yang conditions specific to the particular diterbitkan tidak mengenai sasaran untuk operation to the environmental kepentingan perlindungan lingkungan protection of pollution control licence (lingkungan) apabila persyaratan perizinan for that operation, and the enforcement yang diperlukan tidak dituangkan secara of those conditions.1 spesifik, tegas, tepat, terarah, terukur serta dapat diimplementasikan.3 Melalui persyaratan perizinan itulah Izin lingkungan dan persyaratannya instrumen perizinan lingkungan memiliki harus dibuat berdasarkan ukuran-ukuran arti penting dalam rangka pencegahan yuridis yang memperhitungkan keadaan pencemaran lingkungan maupun untuk individual kegiatan industri yang memiliki menilai kinerja pengelolaan lingkungan dampak pada langkah-langkah pengelolaan suatu perusahaan: lingkungan hidup. Kemampuan instansi yang berwenang menerbitkan izin lingkungan An environmental protection licence untuk menetapkan persyaratan perizinan is a tool that an environmental agency akan mempengaruhi dan menentukan can use to impose conditions on the tingkat keberhasilan pengelolaan lingkungan operations of a particular premise or hidup serta menjadi faktor penting bagi site to strengthen its environmental pengembangan “legal instruments of management and performance. It is environmental policy”.4 a licence to operate and to control pollution (not a “licence to pollute”), 2. Pembidangan Persyaratan Perizinan subject to a number of site specific Lingkungan conditions. The licence conditions Terdapat pembidangan persyaratan control the actual or potential perizinan lingkungan yang mengakomodasi environmental impacts from the site.2 segala bentuk komponen dasar perlindungan Persyaratan perizinan lingkungan lingkungan, yaitu: yang tertuang dalam dokumen izin adalah a. persyaratan standar (“standard arahan yang wajib ditaati para pemegang izin. Instansi yang berwenang menerbitkan 3 Ibid., h. 17 dan 20. Badan Pengendalian Dampak izin lingkungan merumuskan semua aspek Lingkungan (Bapedal) and East Java Pollution Control Implementation (PCI) Project, Manual for operasional kegiatan industri dalam format Environmental Law Enforcement and Casework, Project Report No. 54, December 1998. Laporan ini merupakan izin lingkungan. hasil penelitian bersama dari “A Project Managed on Behalf of the Government of Indonesia and the Australia Penuangan persyaratan perizinan Agency for International Development (AusAID) by the CSS Joint Venture: CMPS&F – CINCLAIR KNIGHT 1 Warwick Forrest, Manual for Environmental Law MERZ – SAGRIC”. Enforcement and Casework, Project Report No. 54, h. 19. 4 G.H. Addink, Penataran Environmental … op.cit., (Bapedal Jawa Timur) h. 29-68. Th.G. Drupsteen dan L. Woltgens, op.cit., h. 2 Ibid. 30. Suparto Wijoyo: Persyaratan Perizinan Lingkungan Dan Arti Pentingnya 99 conditions”) persyaratan pemantauan (“monitoring b. persyaratan batas (“limit conditions”) conditions”) termuat kewajiban perusahaan untuk melakukan monitoring internal c. persyaratan operasi (“operating terhadap semua emisi. Hasil pemantauan conditions”) diinformasikan secara terbuka dan dapat d. persyaratan pemantauan (“monitoring menjadi indikator kehandalan kinerja conditions”), dan industri yang bersangkutan dalam e. persyaratan pelaporan (“reporting melakukan pengelolaan lingkungan hidup. conditions”).5 Ditekankan bahwa: Persyaratan standar (“standard conditions”) berisikan penegasan bahwa The monitoring conditions of a pemegang izin lingkungan diharuskan untuk: pollution control should stipulate: mentaati peraturan perundang-undangan • the specific discharge/emission dan baku mutu lingkungan yang relevan, streams to be monitored; memelihara sarana teknis pengelolaan • the location points at which lingkungan hidup, serta menginformasikan monitoring is to occur; kepada instansi pemberi izin mengenai • each of the pollutants and parameters emisi yang melebihi baku mutu.6 to be monitored; Persyaratan batas (“limit conditions”) • the levels of precision required; perizinan lingkungan memuat perincian • the nature and frequency of daftar bahan pencemar yang perlu mendapat monitoring.8 perhatian dan beban masing-masing Persyaratan pelaporan (“reporting konsentrasi “pollutants”. Penerapan conditions”) merupakan fase lanjutan dari pembatasan dilakukan berdasarkan tingkat persyaratan pemantauan yang menekankan buangan emisi yang berasal dari sumber pada kegiatan untuk melaporkan hasil pencemaran (industri).7 pemantauan kepada badan pengelola lingkungan dan masyarakat. Dari persyaratan Persyaratan operasi (”operating pelaporan dapat diketahui tingkat penaatan conditions”) berkaitan dengan lokasi industri terhadap keseluruhan persyaratan dan kegiatan industri. Persyaratan ini perizinan lingkungan.9 dimaksudkan untuk memastikan bahwa instalasi industri yang didirikan hanya Persyaratan perizinan lingkungan mempunyai risiko yang kecil atau tersebut pada dasarnya dapat disederhanakan tidak mencemarkan lingkungan. Dalam secara kategoris dalam: persyaratan 8 Ibid., h. 21-22. 5 Warwick Forrest, loc.cit. 9 Ibid., h. 23. Sehubungan dengan pembahasan 6 Ibid., h. 20. ini, sebagai bahan perbandingan dapat dibaca pula 7 Ibid., h. 21 The U.S. Environmental Protection Direktoral Pengendalian Pencemaran Air dan Laut Agency, RCRA Orientation Manual, Office of Solid Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Waste/Communications, Information, and Resources dan Pollution Control Implementation (PCI), Bahan Management Division, Washington, D.C., 1998, h. 123- Pendukung Lokakarya Perizinan Buangan Limbah Cair, 137. Bandung, 30-31 Maret 1999, h. 55-58. 100 Yuridika: Volume 27 No 2, Mei-Agustus 2012 prosedural (“procedural conditions”), merupakan tindak lanjut yang harus persyaratan substansial (“substantial dilakukan pemegang izin (pengawasan conditions”) dan persyaratan evaluatif internal) maupun instansi yang berwenang (“evaluation conditions”). Persyaratan (pengawasan eksternal) dalam menilai prosedural menyangkut identitas perusahaan tingkat ketaatan penanggung jawab yang termanifestasi dalam “application instalasi. Komponen persyaratan evaluatif form” izin lingkungan. Persyaratan direfleksikan dalam persyaratan pemantauan substansial berkaitan dengan kewajiban dan persyaratan pelaporan. yang harus dilaksanakan pemegang izin Esensi ketiga jenis persyaratan perizinan dalam menjalankan instalasi sebagaimana lingkungan termaksud (persyaratan terangkum dalam persyaratan standar dan prosedural, persyaratan substansial dan persyaratan batas. Persyaratan evaluatif persyaratan evaluatif) dapat digambarkan dalam tabel berikut: Esensi Persyaratan Perizinan Lingkungan PERSYARATAN PROSEDURAL PERSYARATAN SUBSTANSIAL PERSYARATAN EVALUATIF * Identitas Pemohon: * Persyaratan Standar: * Persyaratan Pemantauan: Nama Mentaati peraturan per-undang Mempertanggungjawabkan kinerjapengelolaan Alamat undangan ling-kungan (terkait) lingkungan yang dilakukan dalam kegiatan Jabatan industrinya dan seterusnya. Mentaati baku mutu lingkungan (terkait) Melakukan pemantauan semua limbah buangan * Data Perusahaan: industri (emisi) Nama Pengoperasian instalasi dengan Kategori Industri baik (sesuai dengan standar Menginformasikan kinerja pengelolaan Peta Lokasi teknis) lingkungan secara terbuka kepada pemerintah dan seterusnya dan masyarakat * Persyaratan Batas: * Informasi Produksi: Konsentrasi dan beban pencemaran Memberitahukan tingkat penaatan lingkungan Bahan Produksi (emisi) sesuai dengan syarat kepada publik Proses Produksi yang ditetapkan Kepasitas Produksi Mempublikasikan tentang sifat dan frekuensi dan seterusnya * Persyaratan Operasi: pemantauan Mencegah terjadinya pencemaran * Deskripsi Instalasi lingkungan * Persyaratan Pelaporan: Pengolahan Limbah: Jumlah emisi Pengoperasian instalasi yang tidak Memberitahukan kepada publik saat terjadi Teknologi yang digunakan mencemarkan lingkungan keadaan darurat atau bahaya (emisi yang Teknik pengolahan dibuang tidak mentaati baku mutu emisi karena Bahan pencemar yang dihasilkan gangguan teknis instalasi) * Dan lain sebagainya, disesuaikan Melaporkan secara periodik atau berkala semua dengan kebutuhan dan hasil pemantauan yang dilakukan secara internal perkembangan (oleh penanggung jawab perusahaan) Tabel 1. Persyaratan prosedural, substansial dan evaluatif merupakan kesatuan yuridis administratif dalam tatanan perizinan lingkungan. Elemen persyaratan prosedural menginformasikan tentang identitas pemohon izin secara individual maupun institusional Suparto Wijoyo: Persyaratan Perizinan Lingkungan Dan Arti Pentingnya 101 kepada instansi yang berwenang menerbitkan Ketentuan Pasal 4 HO telah dijabarkan izin lingkungan. Lingkup persyaratan dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam substansial menunjukkan beragam Negeri No. 7 Tahun 1993 tentang Izin kewajiban yang harus dilakukan pemegang Mendirikan Bangunan dan Izin Undang- izin lingkungan. Komponen persyaratan undang Gangguan Bagi Perusahaan evaluatif digunakan untuk menilai tingkat Industri (Permendagri No. 7 Tahun 1993). penaatan internal dan eksternal pemegang Persyaratan prosedural Izin Usaha izin lingkungan terhadap persyaratan Industri tidak diatur dalam UU Perindustrian susbtansial yang ditetapkan instansi yang maupun PP No. 13 Tahun 1995. Persyaratan berwenang di bidang perizinan lingkungan. prosedural Izin Usaha Industri terdapat Dari persyaratan evaluatif dapat diketahui dalam Keputusan Menperindag No. 590 kinerja pengelolaan lingkungan pemegang Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Negara izin dalam mengimplementasikan izin Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan lingkungan. Koordinasi Penanaman Modal No. 126/I/ Industri/1995 tentang Pemberian Izin Contoh Persyaratan Prosedural Izin HO, Usaha Industri (Keputusan Menteri Negara Izin Usaha Industri, Izin Pembuangan Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM Limbah ke Media Lingkungan (IPLM) No. 126 Tahun 1995). dan Izin Lokasi Permohonan Izin Usaha Industri Materi persyaratan prosedural Izin HO, dilakukan dengan mengisi Formulir Isian Izin Usaha Industri, IPLM dan Izin Lokasi Izin Usaha Industri yang mencakup uraian ternyata tidak sama. Persyaratan prosedural mengenai: (i) “identitas perusahaan” (nama Izin HO dapat ditelusuri pada Pasal 4 HO: perusahaan, alamat kantor, nomor pokok Bij het verzoek van vergunning wordt wajib pajak [NPWP], nama pimpinan, dan een nauwkeurige omschrijving, zoo lokasi pabrik), serta (ii) “informasi rencana noodig toegelicht door nauwkeurige kegiatan industri” (lahan, produksi, bahan teekeningen, overgelegd van de baku, jenis peralatan, proses produksi, plaats, waar de inrichting zal worden jumlah investasi serta jumlah tenaga kerja opgericht, zoomede van de daarbij te (domestik maupun asing).11 bezigen machinerijen, werktuigen en begitu juga tentang mesin-mesin yang digunakan dan hulpmiddelen en van hun plaatsing in alat-alat bantu (perkakas-perkakas) yang diperlukan dan tentang tempatnya di dalam instalasi, demikian pula suatu de inrichting, benevens een opgave van keterangan tentang segala sesuatu yang akan dikerjakan, dibuat, dikumpulkan atau disimpan dalam instalasi het geen in de inrichting zal worden (bangunan tempat usaha) itu”. Terjemahan ini dapat verricht, vervaardigd, verzameld of bandingkan dengan John Salindeho, Undang-undang Gangguan dan Masalah Lingkungan, Sinar Grafika, bewaard.10 Jakarta, 1993, h. 173. 11 Kutipan ini dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan 10 Terjemahan bebas Pasal 4 HO: Permohonan untuk penulisan Disertasi ini tanpa mengurangi substansi mendapatkan izin harus dilampiri dengan keterangan yang Formulir Isian Izin Usaha Industri. Untuk perbandingan seksama, jika perlu dijelaskan pula dengan gambar yang dapat dibaca dalam Departemen Perindustrian Kantor rinci tentang lokasi di mana instalasi itu akan didirikan, Wilayah Departemen Perindustrian Propinsi Jawa 102 Yuridika: Volume 27 No 2, Mei-Agustus 2012 Persyaratan prosedural Izin Lokasi terdapat dalam Permeneg Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 dan Permeneg Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1993 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Lokasi dan Hak Atas Tanah Dalam Rangka Penanaman Modal (Permeneg Agraria/ Kepala BPN No. 2 Tahun 1993). Bertumpu pada berbagai peraturan perundang-undangan bidang perizinan dapat disarikan persyaratan prosedural Izin HO, Izin Usaha Industri, IPLM dan Izin Lokasi dalam tabel di bawah ini: Persyaratan Prosedural Izin HO, Izin Usaha Industri, Izin Pembuangan Limbah Ke Media Lingkungan dan Izin Lokasi IZIN HO IZIN USAHA INDUSTRIIZIN PEMBUANGAN IZIN LOKASI (IUI) LIMBAH KE MEDIA LINGKUNGAN (IPLM) • Rekaman SuratIzin Lokasi • Identitas Perusahaan: Belum diatur • Akte pendirian perusahaan Nama Perusahaan: • NPWP • Rekaman Alamat • Sketsa tanah yang dimohon KTP dan Kantor: …….. • Pernyata-an kesang-gupan memberi NPWP NPWP ganti kerugian/menyediakan tempat Nama pimpinan:.. penampungan bagi pemilik tanah maupun • Rekaman Akte Pendirian Lokasi pabrik: … yang berhak atas tanah Perusahnan • Informasi Kegiatan • Uraian rencana proyek yang akan dibangun • Rekaman Tanda Industri: • SPPP/ SPPM atau persetujuan prinsip Pelunasan Lahan Produksi PBB tahun terakhir Bahan baku dan Persyaratan ini merupakan lampiran dari penolong permohonan izin lokasi yang diajukan • Rekaman Sertifikat hak atas Jenis peralatan pemohon izin lokasi yang telah memberikan tanah produksi isian identitasnya. Proses produksi • Rencana tata letak instalasi, Upaya pengelolaan mesin dan perlengkapan limbah/cemaran bangunan industri • Persetujuan tetangga • Bagan alir proses produksi dan pengolahan limbahnya Persyaratan tersebut merupakan kelengkapan permohonan Izin HO yang diajukan oleh: Nama: …. Kewarganegaraan: … Pekerjaan: … Alamat: … Telpon : … (identitas lengkap pemohon, penanggung jawab instalasi) Tabel. 2 Timur, Keputusan Menteri Perindustrian Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Surabaya, t.th. dan Keputusan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM No. 126/I/Industri/1995 tentang Pemberian Izin Usaha Industri. Suparto Wijoyo: Persyaratan Perizinan Lingkungan Dan Arti Pentingnya 103 Dari persyaratan prosedural perizinan gezondheid; lingkungan dapat diketahui tentang 9. hinder van ernstigen aard, waartoe behoort: penanggung jawab instalasi. Melalui 1. het ter bewoning ongeschikt persyaratan prosedural terdapat proyeksi of minder geschikt maken van dan antisipasi perencanaan yang dilakukan woonhuizen of gedeelten van instalasi industri dalam mengendalikan woonhuizen, het belemmeren pencemaran lingkungan. Persyaratan van het gebruik van scholen of van lokalen en gebouwen prosedural merupakan langkah awal bagi bestemd tot zieken verpleging instansi yang berwenang menerbitkan of tot uitoefening van den “izin lingkungan” untuk menetapkan openbaren eeredienst, binnen elemen persyaratan substansial yang wajib een kring van tweehondered ditaati pemegang izin dalam menjalankan meter van het gebouw of lokaal ler inrichting gelegen; roda perusahaannya dalam memberikan ieder overeenkomstig de perlindungan hukum terhadap lingkungan. bestemming, welke het gebouw of lokaal, tijdens het verzoek Persyaratan Substansial Izin HO, Izin werd gedaan, had; Usaha Industri, Izin Pembuangan 2. het verspreiden van vuil of Limbah ke Media Lingkungan (IPLM) van walgelijke uitdampingen dan Izin Lokasi of geuren; (3) Vrees voor mededinging Persyaratan substansial Izin HO dapat in eenig bedrijf, door ditemukan pada Pasal 6 dan 7 HO yang belanghebbenden geuit, kan geen reden tot weigering menekankan bahwa Izin HO diberikan zijn.12 dengan dasar pertimbangan instalasi yang Artikel 7 HO: didirikan tidak menimbulkan “gevaar” Indien door het stellen van (bahaya), “schade” (kerusakan) dan voorwaarden aan het bezwaar van “hinder” (gangguan) terhadap lingkungan: gevaar, schade of hinder kan worden Artikel 6 HO: 12 Terjemahan bebas Pasal 6 HO: (1) Penolakan suatu izin dilakukan dengan surat keputusan yang memuat a. Weigering van een vergunning alasan-alasannya. (2) Alasan yang dapat menyebabkan geschiedt bij met redenen penolakan hanyalah: I. ketentuan peraturan sebagaimana omkleed besluit. dimaksud dalam Pasal 2 dan 3, II. Keberatan-keberatan yang dikarenakan khawatir akan terjadinya: a. bahaya, b. Tot de weigering kunnen b. kerugian pada milik, perusahaan atau kesehatan, c. alleen leiden: gangguan yang berat, termasuk: 1. sesuatu hal yang menyebabkan rumah kediaman atau bagiannya menjadi i. de voorschriften van een tidak dapat atau kurang baik untuk didiami (dihuni), hal verordening als bedoeld merintangi pemakaian sekolah-skolah atau bilik-bilik dan in de artikelen 2 en 3. bangunan-bangunan yang dipergunakan untuk perawatan orang sakit atau untuk menjalankan ibadah umum, yang ii. De bezwaren ontleend aan terletak dalam lingkungan dua ratus meter dari bangunan vrees voor: atau ruangan instalasi itu, masing-masing menurut peruntukan bangunan atau bilik tempat kerja tersebut yang 7. gevaar; menyengat. (3) Kekhawatiran persaingan dalam suatu 8. schade aan eigendommen, perusahaan, yang diketengahkan oleh para pihak yang bedrijven of de berkepentingan, tidak dapat menjadi alasan penolakan izin. Bandingkan dengan John Salindeho, op.cit., h. 166-167. 104 Yuridika: Volume 27 No 2, Mei-Agustus 2012 tegemoetkomen, wordt de vergunning yang berlaku dapat dituangkan dalam Tabel voorwaardelijk verleend.13 9. Kesempurnaan penuangan persyaratan Dalam konteks pengelolaan lingkungan substansial dalam “perizinan lingkungan” hidup terdapat kewajiban pemegang Izin menentukan secara signifikan efektivitas HO untuk mencegah terjadinya bahaya, pengelolaan lingkungan hidup sehubungan kerusakan atau gangguan terhadap dengan beroperasinya instalasi industri. lingkungan akibat beroperasinya instalasi Perumusan persyaratan substansial memiliki industri. implikasi-korelatif terhadap komponen dasar persyaratan evaluatif perizinan lingkungan Persyaratan substansial Izin Usaha dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup Industri dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh suatu korporasi (badan hidup tercermin pada Pasal 21 ayat (1) hukum). UU Perindustrian dan Pasal 10 ayat (3) PP No. 13 Tahun 1995: melaksanakan upaya melestarikan fungsi lingkungan (lingkungan) dan larangan untuk melanggar baku mutu lingkungan (baku mutu lingkungan ambien maupun baku mutu emisi). Pasal 20 UUPLH yang mengatur IPLM tidak menuangkan persyaratan substansial. Namun, Pasal 18 ayat (3) UUPLH memberikan arahan bahwa IPLM harus mencantumkan “kewajiban untuk melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan”. Dalam Pasal 8 ayat (3) Permeneg Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 diformulasikan persyaratan substansial Izin Lokasi: menghormati kepentingan pihak lain yang tanahnya belum dibebaskan, tidak mengurangi aksesibilitas publik, dan menjaga kepentingan umum. Persyaratan substansial Izin HO, Izin Usaha Industri, IPLM dan Izin Lokasi berdasarkan peraturan perundang-undangan 13 Terjemahan bebas Pasal 7 HO adalah: Apabila dengan persyaratan-persyaratan dapat diupayakan hilangnya keberatan tentang bahaya, kerusakan atau gangguan, maka izin itu diberikan dengan syarat”. Lihat Ibid., h. 167. Suparto Wijoyo: Persyaratan Perizinan Lingkungan Dan Arti Pentingnya 105 Persyaratan Substansial Izin HO, Izin Usaha Industri, Izin Pembuangan Limbah ke Media Lingkungan dan Izin Lokasi IZIN HO IZIN USAHA INDUSTRI IZIN PEMBUANGAN LIMBAH KE MEDIA IZIN LOKASI (IUI) LINGKUNGAN (IPLM) Mencegah Melaksanakan upaya Melakukan upaya Menghormati terjadinya: keseimbangan dan pengendalian dampak kepentingan pihak lain bahaya, kelestarian (fungsi) sumber lingkungan (lingkungan) yang tanahnya kerusakan, daya alam belum dibebaskan dan gangguan (SDA). terhadap Tidak mengurangi lingkungan Mencegah timbulnya aksesibilitas masyarakat (berupa pencemaran dan perusaka sekitar lokasi penyebaran lingkungan (tanah, air kotoran, maupun lingkungan) Menjaga dan penguapan atau melindungi kepentingan kebauan akibat Mentaati ketentuan baku umum dari beroperasi- mutu lingkungan (BML) nya instalasi industri) Melaksanakan upaya keamanan dan keselamatan alat, bahan baku dan bahan penolong, proses produksi serta berbagai hasil produksinya Tabel. 3 Persyaratan Evaluatif Izin HO, Izin industri” secara periodik “mengenai kegiatan Usaha Industri, Izin Pembuangan dan hasil produksinya”. Namun, peraturan Limbah ke Media Lingkungan (IPLM) perundang-undangan Izin Usaha Industri dan Izin Lokasi tidak memuat keharusan bagi industri untuk mempublikasikan “informasi industri” Dalam HO tidak diketemukan ketentuan kepada publik. Informasi industri terkesan mengenai persyaratan evaluatif Izin HO. (hanya) bersifat internal-birokratik. Pengaturan Izin HO tidak mewajibkan kepada pemegangnya untuk melakukan Pasal 9 Permenag Agraria/Kepala BPN pemantauan (“monitoring”) dan pelaporan No. 2 Tahun 1999 menetapkan persyaratan (“reporting”) terhadap pelaksanaan evaluatif Izin Lokasi: “menyampaikan persyaratan substansial Izin HO. secara periodik tentang perolehan tanah dan pelaksanaan penggunaan tanah kepada Persyaratan evaluatif Izin Usaha Kepala Kantor Pertanahan”. Pelaporan Industri terdapat dalam Pasal 14 ayat (1) UU kegiatan pemegang Izin Lokasi kepada Perindustrian dan Pasal 10 PP No. 13 Tahun Kepala Kantor Pertanahan merupakan 1995 yang mengatur tentang kewajiban pihak tindakan yang “salah alamat”. Wewenang industri untuk menyampaikan “informasi 106 Yuridika: Volume 27 No 2, Mei-Agustus 2012 menerbitkan Izin Lokasi menurut Pasal 6 ayat (2) Permenag Agraria/Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 berada di Bupati/Walikota atau Gubernur untuk wilayah DKI Jakarta, bukan di Kepala Kantor Pertanahan. Jelaslah bahwa tidak semua peraturan perundang-undangan “izin lingkungan” merumuskan persyaratan evaluatif. Bahkan formulasi hukum persyaratan evaluatif “izin lingkungan” sarat problematika seperti tampak pada tabel di bawah ini: Persyaratan Evaluatif Izin HO, Izin Usaha Industri, Izin Pembuangan Limbah ke Media Lingkungan dan Izin Lokasi IZIN HO IZIN USAHA IZIN PEMBUANGAN LIMBAH KE IZIN LOKASI INDUSTRI MEDIA LINGKUNGAN (IUI) (IPLM) Tidak ada Menyampaikan Tidak ada Menyampaikan informasi industri laporan secara secara periodik atau periodik tentang berkala kepada instansi yang berwenang perolehan tanah menerbitkan Izin dan penggunaan Usaha Industri (IUI) tanah mengenai kegiatan dan hasil industrinya Tabel. 4 Pengaturan perizinan lingkungan hidup, dikemukakan pula aturan di Amerika dan totalitas penuangan persyaratannya Serikat, Belanda, Jepang dan Singapura ternyata kurang efektif sebagai instrumen sebagai bahan perbandingan. CAA Amerika hukum pengelolaan lingkungan hidup. Serikat menuangkan persyaratan perizinan Berdasarkan Pasal 22 PP PPU: semua jenis lingkungan bagi aktivitas pengelolaan perizinan lingkungan (Izin HO, Izin Usaha lingkungan hidup pada ketentuan tentang Industri, IPLM dan Izin Lokasi) seyogianya “permit programs” (Pasal 502) dan “permit merumuskan secara tepat persyaratan conditions” (Pasal 504).14 perizinan yang kondusif bagi upaya Belanda mengatur persyaratan pengelolaan lingkungan hidup. (prosedural, substansial dan evaluatif) perizinan lingkungan secara khusus dalam Penutup: Persyaratan Perizinan Environmental Management Establishment Lingkungan yang Kondusif Bagi Upaya and Licences Decree. Dokumen hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup di Environmental Management Establishment Indonesia 14 EPA United States Environmental Protection Berkenaan dengan persyaratan Agency, Regulations, http://www.epa.gov/oar/caa/ perizinan lingkungan yang memiliki arti caa502.txt, 11/12/2000. M. Granger Morgan, “Risk Analysis and Management”, Scientific American, July penting bagi pengelolaan lingkungan 1993, h. 32-41.

Description:
The functional meaning of environmental license in order to manage Makna fungsional izin lingkungan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.