TIDAK DIPER!) i\GA. GKA!" t',' r l) U IIJM PENGEMBARAAN ANGLING DARMA Departemen Pendidikan dan Kehuda. aan ]998 r Of -3/b ~----- ,- ~ - ~-IlDA1\.IlI1~RDA(,ANbKA~ t ~lN.l-Ul<. UM.UM PEN(; EMBARAAN ANGLING DARMA Diceritakan kembali oleh Ani Mariani III~IIIIII' I1111 PERPU<; T4KAA/.l .. PUS AT PE M BIN A 4 oJ nl\ ~ 00001685 PE'ljGFMBA I'JG'\~ B~II <\;A DEPIlRTlMEN PENOIOIj(A~ DAN K£8UOA "fAAN fiif- '~ vnv l,\N j Pusat Pembinaan dan Pengernbangan Bahasa ~ liTJf~' Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 19Y8 Bf\GIAN PROYKK PEMIHNAAN BUKlJ SASTRA .NOONESIA DAN DAERAH-JAKARTA TAHtiN 1t.l97i1998 f'USAT PEMBINAAN UAN PENGEMBANC.AN BAHASA DEPARTEMEN PEN.DHHKAN DAN KEJHIDAYAAN Pemimpin Bagian Proyek Dra. Atika Sja 'rani Bendahara Bagian Proyek Ciptodigiyano Sekretaris Bagian Proyek Drs. Muhammad Jaruki Staf Bagian Proyek Sujatmo Sunarto Rudy Budiyono Samata Ahmad Lesteluhu ISBN 979-459-865-8 l~rpustakaan Pusat Pembinaandan Pengembangall Ba~asa I rf-> No. Kasifikasl 3q8 I-J}> q8 S' M Af' 1"1 I Ttd. HAl< CIPTA DlLINDUNGI UNDANGoUNDANG lsi huku ini, baik scbdgian maupun .~e1uruhnya, Jilaran~ dipe:cbanyak dalam nenluk aVl pun umpa izin Lertulis dari pe flcrbiL kecuaJi dalmn hal pengutipafl untuk kept'riuan penulisaTi arukel aLau karangan iIm iah. Ii KATA PENGANT1\R Upaya pelestarian sastra daerah perlu dilakukan karena di dalam sastra daerah terkandung warisan budaya nenek rnoyang bangsa rndonesia yang sangat tinggi nilainya. Upaya tersebllt bukan hanya akan memperluas wawasan k.jta terhadap sastra dan budaya masyarakat. daerah yang bersangkman, rnelainkan juga akan memperkaya khasanah sastra dan budaya Indonesia. Dengan dernikian, upaya yang dilakukan itu dapat dipandang sebagai dialog anlarbudaya dan antaTd~erat.l yang memungkinkan sastra daerah berfungsi sebagai salah sam alat bantu dalam usaha mewujudkan manusia yang berwawasan keindonesiaan. Sehubungan dengan itu, sangat tepat kiranya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta, Para cal1frik 1Ilt'1If!,uwal kedua Titan Muda lIlenglwdap Bagwvail SalilaIIa MUl1i ml~flerbiLkan bllkl! saSTf8 anak-anak yang bersumher pada di pertapaan sang Baf.iawQI1. '.;u,tra daerah. Cerita ydng dapat menlbangk.i1kan kreativiws alau yang rnenganduflg niiai-rJilai Juhur tenlfHlg semallgat PERPU,TAK6. I\"I PUSAT PEMAI'Ij " J\, '~ nA.N 80 PE ~GFMBA.NGA.N B\~\~J\, III OEP 'RTEMEN PEND\nl~AN DA N "'EBuDAtAA~ kepahlawanan perlu dihaca d;:.n dikr'lahlli seL'ara m..... lllas oleh sang Baginda berada. Baginda menginginkan agar mereka berdlla anak-aoak agar merel~ dapal menjadikannya st'bagai ..,eii1l3lu itll munclli di hadapannya. Saat itu angin topan menghembus sangat kencang menerpa hlltcm gunung. Kedua pemuda itu tiba yang periu diteladani. tiba diterbangkan angin dan sampailah di hadapan Baginda Buku Pengembaruan Angling Danna ini bersumber pada Pendeta. Keduanya terkejut lalu berkata. terbitan Bagian Proyek Pernbinaan Buku Sastra Indonesia dan "Siapakah yang membawa aku kemari ? Aku seperti Daerah~Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun bermimpi." Mereka tertegun dan menatap Baginda Pendeta yang 199511996 dengan judu.! Kidung Angling Danna yang disusun duduk menakutkan seperti dewa dan pendeta itu berkata. kembali dalam bahasa Indonesia o1eh I Made Subandia. Kepada "Tuan, akhirnya Tuan menyelamatkan kami . Aku akan Dra. Atika Sja'rani (Pemimpin BagiaIl Proyek), Drs Muhammad membalas kebaikan budimu dengan menghadiahkan kedua Jaruki (Sekretaris Bagian Proyek), Ciptodigiyarto (Bendahara putriku kepadamu." Akhirnya, pertapaan Arcamanik diserahkan kepada kedua Bagian Proyek), serta Sujatmo, Sunarto Rudy, Budiyono, Samata, raja muda itu. Mereka hidup bahagia didampingi oleh Kusuma dan Ahmad Lesteluhu (Staf Bagian Proyek), saya ucapkan terima Srenggana Ratna dan Anom Srengganasari. kasih atas usaha dan jerih payah mereka dalam menyiapkan naskah buku ini. Ucapan terima kasih say a tujukan juga kepada Ora. Hj. Nikmah Sunardjo sebagai penyunting dan Sdr. H. Waslan Sanjaya sebagai ilustrator buku ini. Mudah-mudahan buku ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pembaca. Jakarta, Februari 1998 Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Dr. Hasan Alwi IV 79 dua anak muda itu. Beliau akhirnya melepaskan jaba-lannya dan mengabdi kepada dua pemuda tersebut. Banyak orang mengira kedua rutra muda Ltu perwujudan Dewa Wisnu. Mereka tampan dan sakti. Pasukan Arcamanik akhirnya menang setelah dua orang sakti itu berhasil menanggulangi peperangan itu. Keduanya sang at pantas dengan kesaktiannya. Keduanya bagaikan perwujudan Dewa Wisnu. UCAPAN TERIMA KASIH Pendeta Santana Murti ingin bertemu dengan kedua putra muda itu. "Aku ingin mengucapkan terima kasihku kepada kedua anak Cerita Pengembaraan Angling Darma ini berasal dari daerah muda itu dan aku akan mempersembahkan kedua putriku kepada Bali. Judu] asli cerita ini adalah Kidung Angling Darma yang keduanya. Aku akan segera mengundurkan diri." ditulis dalam bahasa Bali-Kawi oleh I Wayan Samba dalam Perkataan Bagawan Santana Murti itu disambut para wiku bentuk kidung (semacam tembang di Jawa). dan para pendeta. Seluruh pasukan bergemuruh dan mereka Cerita ini dialihaksarakan dan diterjemahkan oleh I Made bergem-bira. Subandia. Kedua raja putra itu berjalan terhuyung-huyung. Tubuhnya CeritaPengembaraariAngling Darmaini mengandung ajaran sangat letih. Mereka sangat lelah karena baru saja berperang. kepahlawanan dan cara memerangi keangkaramurkaan. Mereka berkata kepada Ki Putut. Penulisan cerita ini tak dapat diselesaikan tanpa bantuan "Aku batalkan naik ke puncak gunung itu. Aku malu dikira berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan mencari pujian dan meminta balasan. Meminta puji-pujian terima kasih kepada Dr. Hasan Alwi, Kepala Pusat Pembinaan Baginda Pendeta itu bukan cara seorang satria." dan Pengembangan Bahasa; Dr. Yayah B. Lumintaintang, Kepala Mereka tidak berlujuan mencari pujian. Mereka ingin Bidang Bahasa Indonesia dan Daerah; dan Dra. Atika S.M., melanjutkan perjalanan. Mereka akan mengejarcita-citanya yang Pemimpin Bagian Proyek Pembinaan Buku Sastra Indonesia dan jauh. Kedua putra itu banyak dinasihati oleh para putut. Akan Daerah-Jakarta beserta staf atas peluang dan kebijaksanaannya tetapi, mereka tidak mendengarkannya. Mereka tiba-tiba sudah sehingga cerita ini terwujud. sampai ke arah timur gunung batu, di tengah hutan lebat. Kedua Mudah-mudahan cerita ini bermanfaat bagi para siswa di pUlul itu mengejar sambi! menangis. seluruh Nusantara. 8aginda Pendeta tidak berada di pertapaan. Beliau sedang bersclmadi di puncak gunung. Para indang mengetahui tempat Jakarta, 3] JuIi ]997 Penulis 7R v itu diajak mendaki gUilUng menghadap pendeta. Kedua pulul dan kedua putri pendeta itu telah sampai di puncak Arcamanik. Mereka diterima oleh Pendeta. Bagawan berkata kepada kedua putut itu. "Masih banyak musuh yang kita hadapi. Kita harus letap waspada." Pasukan Arcamanik segera memukul kentongan, bende, dan DAFTARISI beri. Mereka akan menghadapi musuh yang lainnya. Pasukan Parang Gumbarja mundur. Entah berapa orang yang tewas. Gajah Halaman dan kuda seperti sampah. Baginda Surawisesa kesal melihal prajuritnya yang tewas. KATA PENGANTAR .......................................................... III Beliau menuju peperangan dengan pasukan terpilih. Behau UCAPAN TERIMA KASIH ................................................ v bersumbar, "Hai, orang-orang yang bcrani, hadapilah aku . Aku OAFfAR lSI ................... ................ ..................................... vi adalah raja dari Parang Gumbarja yang bemama Raja Surawisesa, 1. Satria Pengembara ........ .. .. .......... .............. ........ ... ... ...... 1 digjaya dan berkuasa. Oi mana engkau bocah hutan.Sebentar 2. Bertemu Jodoh ............... ..... .... : .... :. ... .. .. ........................ 10 saja engkau pasti hangus dan terbunuh." 3. Merak Sakti .............. .... ....... .. :. .... ... ... ... .... .................... . 20 Angling Kusuma dan Danurweda segera menyambut dengan 4. Pengkhianatan Batik Madrin ... .... . ....................... .. ...... 28 bersumbar. 5. Raksasa Pancalnyana .................................................... 37 "Kini aku menjadi musuh Paduka. Aku ingin mengabdi 6. Surat Tantangan dari Simbar Manyura ...... ... ................ 44 kepada kesatriaan. Aku menanggulangi perang. Aku tidak 7. Kedatangan Angling Oarma .............. ... ................ .. ..... . 51 mencari keuntungan . Lebih baik Paduka mundur atau ambillah 8. Kembali ke MaJawapati ..... ......................... .................. 59 dulu panahmu." 9. Pengembaraan Angling Kusuma dan Oanurweda .. ...... 65 Baginda berang, lalu memutar gada. Raden Angling Kusuma 10. Pertapaan Arcamanik .......... .. .. ...... ............... ... ... .. ... .. .. .. 72 dan Danurw~da seger a dipukul. Raden Angling Kusuma melesat seperti peluru sampai jatuh di atas batu. Tiba-tiba Danurweda menyusul di belakangnya. Saat itu juga Raja Parang Kumbarja mengangkat gada, Lelapi tidak bisa mcmbalas. Oarahnya lenyap dan tiba-tiba Raja itu jatuh, tetapi tidak mati . Raja Surawisesa senang hatinya karena tidak dibunuh oleh VI 77 menyerang kedua luan mud a jtu. Ada yang menghunus pedang dan mengeroyok kedua tuan muda itu. Dalam peperangan itu hanyak menteri tewas dan mahkota berserakan. Suara kereta roboh berbaur dengan rintihan orang yang terluka. Semua tergeletak sepeni pohon pacing yang ditebas . Patih Lenggotbawa maju sambil berteriak, 1. SATRIA PENGEMBARA "Hai bocah hutan, jiwamu terancam. Engkau pasti mati." Angling Kusuma melompat, melesat secepat kilat. Beliau menyodok dengan penuh keberanian. Sebentar kemudian patih Oi sebuah kerajaan di Pulau Jawa bertahtalah seorang raja terbunuh. yang masih muda, tampan, berwibawa, dan bijaksana. Raja itu "Aku adalah putra Malawa yang menantang perang. Hai, or sangat terkenal di seluruh negeri . Bahkan, di luar Pulau Jawa ang Kumbarja, hadapilah aku. Rebutlah aku dengan seribu or pun, seperti di negeri seberang, nama raja itu sangat termasyhur. ang dan arah samping dan sepuluh ribu orang dari muka. Adakah Sebenarnya, raja itu bernama Angling Danna, tetapi beliau punggawa Kumbarja yang pemberani ?" Kedua pangeran itu sering menyembunyikan asal-muasalnya. Oleh karena itu, beliau bersumbar. sering tidak dikenali rakyatn)ia. Setelah lama saling bergaul, or Demang Jaganala maju ke medan laga bersenjata kapak dan ang-orang barulah mengetahui bahwa beliau adalah seorang raja seligi. Raden Oanurweda menepis dengan tangan kirinya. yang mahabijaksana. Tangan kanannya telah ditindihnya. Oemang laganala tewas. Banyak orang terkecoh terhadap Angling Darma sehingga Punggawa yang masih hidup berlarian bubar. Orang-orang orang-orang menganggap Raja Angling Darma hanya rakyat Kumbarja tidak ada yang berani maju. Prajurit dan perwira biasa. Apalagi , ketika Angling Darma melakukan pengem mundur bagaikanjembatan diterjang banjir. Tiangnya roboh dan baraannya ke seluruh negeri, orang lain sarna sekali tidak pilar-pilarnya berserakan. mengenalinya. Akhimya, semua tentara takluk dan mereka menyembah kaki Mengembara adalah salah satLl kegemaran Angling Darma. kedua tuan muda itu . Dewa penolong berbisik kepada kedua Beliau senang menjelajah desa-desa, hutan-hutan, atau gunung anak muda itu. gunung. Beliau ingin melihat langsung kehidupan rakyat, baik "Teruskan baktimu setulus-tulusnya. Budimu amat bijaksana rakyat yang dipimpinnya maupun rakyat yang dipimpin oleh raja dan wajahmu tampan ." yang lain. Hampir semua gunung di seluruh Pulau Jawa yang Begawan Kartiraga dan Kartisoma telah sampai di tempat tidak terlalu tinggi hingga gunung yang tinggi sekali pun sudah persembunyian kedua putri Bagawan Arcamanik. Kedua putri didakinya. 76 menolong orang-orang yang kalah perang. Pada suatu ketika, Angling Darma bertapa di sebuah gunung "Kita ke sana memperLaruhkan jiwa." yang sangat tinggi. Setelah cukup waktunya, Angling Darma Banyak or;tng pertapaan yarg melihat dua owng itu, tetapi dianggap telah herhasil. Beliau sudah mendapatkan izin untuk orang-orang itu diam saja. Yang lain mengira dewa yang sedang turun dari gunung tempat pertapaan itu. Selama berlapa, beliau turun ke bumi. Wajahnya tampak muram berlagak seperti dua banyak sekali mendapaL godaan. Godaan itu bermacam-macam orang tahanan. Keduanya memberanikan diri mendekati patih bentuk dan jenisnya. Binatang-binatang buas adalah salah satu Parang Kumbarja. Ki Patih tercengang lalu bertanya. godaan yang sering mengganggu Angling Darma. Selain "Hai, kamu tahanan dari mana dan siapa namamu? Wajahmu binaLang hutan yang buas itu, banyak sekali makhluk halus, sangat tampan dan sangat pemberani." seperti setan, peri cantik, atau gandaruwo datang menggodanya. Angling Kusuma mengaku berasal dari desa Kemul Mega. Namun, Angling Darma tetap tabah melaksanakan perintah Yang Kedua tuan muda itu menanyakan sebab-musabab sehingga Mahakuasa. terjadi perang. . Di kerajaannya, yakni di Malawapati, seluruh rakyat merasa Patih itu bercerita bahwa penyebabnya adalah putri bingung ketika mendengar bahwa raja mereka menghilang. Para Arcamanik yang tidak mau dilamar rajanya. Danurweda berkata menteri kerajaan sibuk mencari rajanya yang amat bijaksana dan lagi. amat adil itu. Mereka khawatir jika ada. orang asing yang tiba "Rajamu itu yang salah. Dia berniat jahat kepada wanita. tiba menculik Angling Darma. Jika engkau belum mengenalku, aku putra Malawa bemama An Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti gling KusLlma dan Danurweda. Aku berkelana dan berperang tahun Angling Darma tidak ditemukan. Para punggawa keraton menolong orang-orang yan tertimpa kesusahan." membagi diri berpencaran ke segala arah untuk mencari Para patih Parang Kumbarja geram, lalu mereka memanggil Angling Darma. SeLiap sepuluh hari pasukan pencari jejak inl pasukannya yang diikuti oleh kedua raja muda itu. Kedua putra kembali ke kerajaan untuk digantikan oleh petugas lain. raja itu dikepung oleh pasukan penghalang. "Bagaimana, ya keadaan ternan-ternan kita, sampai hari ini Keduanya berkata lantang. tidak kembali? Jangan-jangan di hutan mengalami gangguan "Minggirlah para putut tahanan! Aku sendiri akan binatang buas. Padahal, hari ini giliran kita menggantikan menghadapinya." tugasnya. " Kartiraga dan Kartisoma telah terlepas jauh. Tali-tali Itulah yang selalu terdengar dari hari ke hari di Kerajaan kurungannya telah putus. Mereka melesat menaiki kuda. Para Malawapati. patih menangis . Mereka takut dimarahi oleh Raja Parang Seluruh rakyat mengetahui bahwa kegemaran Raja Angling Gumbarja karena keduanya Lelah teledor menjaga putut tahanan. Danna adalah mengembara. Akan tetapi, setelah mengembara, Mereka amaL marah dan geram. Mereka berbondong-bondong 2 75 biasanya beliau secc.patnya kemhali ke kerajaan. kiri dan kanan. Para menteri da:n prajurit menyerang di muka. "Entah ada halangan apa yang menimpa Tuanku, ya," bisik Orang-orang Arcamanik diserang pasukan Parang Gumbarja abdi kerajaan kepada sesamanya. yang berjumlah sepuluh juta. Saat itu Angling Danna bersiap-siap akan turun gunung. Kartiraga dan Kartisoma mengamuk. Mereka bergumul Sebelum turun gunung, Angling Oarma terkejut mendengar dalam peperangan. Para patih mengurung Kartiraga sebagai bisikan dari Yang Mahakuasa. siasat perang pasukan musuh. Kartisoma tetap tidak bergeser "Hai, Angling Oarma, engkau adalah keturunan raja yang Setelah keduanya payah, para patih menyiksanya. Kedua putut sangat termasyhur. Engkau telah mengorbankan hidupmu hanya i tu merasa kesakitan. Mereka mengeluh, lebih baik mati daripada untuk melaksanakan perintah-Ku. Janganlah kausia-siakan ilmu disiksa. Orang-orang Arcamanik ban yak yang sengsara. Mereka kesaktian yang Kuberikan kepadamu. Engkau tetap menjadi raja banyak bersembunyi di gua dan di jurang kali. yang sangat digjaya serta dihormati. Semua orang akan tunduk Suara pergumulan di medan peperangan didengar oleh kedua kepadamu. Pesan-Ku kepadamu tolonglah orang yang tuan muda yang sedang bertapa. Raden Angling Kusuma berkata membutuhkanmu. Janganlah kausalahgunakan kesaktianmu itu kepada adiknya. dengan kesombonganmu!" "ltu suara apa adikku, sepertinya ada suara peperangan. Raja Angling Oarma sempat.meneteskan air mat a saat itu. Marilah kita cari." "Ternyata, permohonartku dikabulkan oleh Yang Mereka bergegas berjalan. Mereka melihat orang terluka. Mahakuasa", kata hati Angling Darma. Raden Angling Kusuma bertanya kepada orang itu, "Bencana Begitu suma itu lenyap, saat itu juga Angling Oarma turun apa yang menimpamu?" dari gunung. la menjawab. "Hamba adalah sisa yang mati. Hamba kalah Dari kejauhan Angling Oarma melihat bayangan yang berperang melawan orang Parang Kumbarja di sana, di Gunung bergerak-gerak. Ternyata, bayangan itu adalah iring-iringan or Arcamanik. Oi Gunung Arcamanik itu Bagawan Santana Mufti ang. Mereka sedang menuju ke gunung tempatnya berlapa. mempunyai dua putri yang cantik-cantik. Banyak orang yang Mereka adalah rombongan dari Boja Negara yang sedang melamarnya, tetapi selalu ditolak. Salah satu raja yang ditolak mengawal putri Raja Basunonda. iLU dari Parang Gumbarja." Berhari-hari putri itu ditandu oleh para punggawa keraton Orang-orang itu berkata tampak seperti ketakutan. yang setia kepadanya. Para prajurit gembira meskipun mereka Kemudian berkalalah sang tuan muda. harus berjalan berhari-hari hingga berminggu-minggu. Mereka "Aku bukan musuh kalian. Janganlah salah paham." Sebelum rela meninggalkan keluarganya hanya unluk mengabdikan diri mengetahui wajahnya, Raden Angling Kusuma Lelah merasakan kepada kerajaan. wajah Diah dari Arcamanik. Angling Kusumd mengajak adiknya 3 74
Description: