ebook img

Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama PDF

103 Pages·2009·0.5 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama

Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo) SKRIPSI D I S U S U N OLEH: MINARTI SURBAKTI (040905020) DEPARTEMEN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PERSETUJUAN Nama : Minarti Surbakti Nim : 040905020 Departemen : Antropologi Judul : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus dalam proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo). Medan, Februari 2009 Pembimbing Skripsi Ketua Departemen (Dra. Mariana Makmur, MA) (Drs. Zulkifli Lubis, MA) Nip. 131 476 038 Nip. 131 882 278 Dekan FISIP USU (Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA) Nip. 131 757 010 Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah Swt, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Antropologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Adapun judul skripsi ini adalah Pemilihan Agama pada Anak dari Perkawinan beda Agama. Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Zulkifli, MA selaku ketua Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Sri Emiyanti, Msi selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak memberi masukan dan nasehat kepada penulis. 4. Ibu Dra. Mariana Makmur, MA selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak meluangkan waktu serta memberikan banyak pengetahuan baru yang sangat berguna bagi penulis. 5. Bapak Drs. Irfan Simatupang, Msi selaku dosen ketua penguji penulis yang telah banyak memberi masukan guna penyempurnaan skripsi ini. 6. Ibu Dra. Sri Alem Sembiring, Msi selaku dosen penguji yang juga telah memberi banyak masukan dan saran kepada penulis guna penyempurnaan skripsi ini. 7. Kepada seluruh dosen Antropologi dan dosen yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan di Departemen Antropologi. 8. Kepada seluruh pegawai Antropologi dan pegawai yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 dalam menyelesaikan urusan administrasi selama proses perkuliahan di Departemen Antropologi. 9. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orangtua tercinta Ayahanda N. Surbakti dan Ibunda Zumiaty yang telah mengasuh, mendidik dan mendo’akan ananda dengan penuh kasih sayang. Inilah persembahan yang dapat ananda berikan sebagai tanda bakti ananda. 10. Adinda tersayang Darmawan Surbakti dan Deviany Surbakti. Terima kasih do’a kalian selama ini. Mbak ayu sayang kalian. 11. Keluarga besar ayah dan ibu, terima kasih atas dukungan dan do’anya. 12. Sahabat-sahabat yang penulis sayangi, Icha, Uni Rika, Piepiet, Ru, Imon Tonang, Uda Badi, Mas Iwan, Diah dan Yogie Batam. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kalian berikan selama ini. Tetap semangat ya!!!!!!! 13. Terima kasih kepada seluruh sahabat-sahabat penulis di Antropologi khususnya stambuk 2004. Medan, Februari 2009 Minarti Surbakti Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 ABSTRAKSI Minarti Surbakti, 2009. Pemilihan Agama pada Anak dari Perkawinan beda Agama. Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kelurahan Lau Cimba dan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo. Skripsi ini terdiri dari 5 bab+94 halaman+daftar pustaka+lampiran. Penelitian ini khususnya untuk pasangan yang melakukan perkawinan beda agama antara agama Kristen Protestan dengan agama Islam. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sebuah model studi kasus. Informasi dari para informan pokok diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam dan dengan menggunakan life history method. Dalam perkawinan beda agama akan muncul berbagi persoalan-persoalan salah satunya adalah agama untuk anak-anak mereka. Sebagian besar pasangan beda agama yang ada di Kelurahan Lau Cimba dan Padang Mas telah menetapkan agama untuk anak mereka ketika lahir. Akan tetapi setelah anak mereka dewasa akan diberi kebebasan untuk memilih agama mana yang benar-benar mereka yakini. Hasil wawancara dengan para informan baik itu pasangan yang melakukan perkawinan beda agama maupun kepada anak-anak mereka diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi anak-anak tersebut dalam memilih agamanya. Faktor tersebut adalah peran ayah, peran ibu, peran kerabat orangtua, peran orangtua angkat, peran sahabat, hubungan kekasih dan peran pemuka agama. Walaupun memiliki agama yang berbeda dalam satu keluarga, mereka selalu berusaha mengutamakan perdamaian tanpa menyinggung-nyinggung masalah perbedaan agama di antara mereka. Mereka tidak pernah mengganggu saudara yang berbeda agama dengannya ketika sedang melaksanakan ibadah. Dengan demikian, sehari-hari terlihat bahwa kehidupan beragama bukanlah suatu masalah yang harus mereka besar-besarkan. Karena sebagian besar dari mereka bukanlah penganut agama yang fanatik. Di daerah tersebut masyarakatnya lebih mengutamakan hubungan baik dalam sistem adat-istiadat mereka. Jika ada anggota keluarga yang dikucilkan karena keluar dari agama yang telah mereka anut dan berpindah ke agama yang lain, hubungan tali silaturahmi mereka masih tetap bisa terjalin melalui acara adat- istiadat yang mengharuskan kehadiran mereka. Jadi dalam hal ini kebudayaan atau adat- istiadat yang menjadi pengikat dan menyatukan mereka. Oleh karena itu sudah seharusnya masalah perkawinan beda agama mendapat perhatian dari pemerintah. Dilarang atau disahkannya perkawinan beda agama harus benar-benar dijelaskan dalam undang-undang perkawinan agar bagi yang ingin melakukan perkawinan tersebut tidak akan berani memalsukan identitasnya dan memiliki kekuatan hukum negara. Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 DAFTAR ISI Lembar Persetujuan Kata Pengantar……………..……….…………………,....….……….i Abstraksi……………………………………………..….…..….……...iii Daftar Isi…………………………………….………….….…...………iv BAB I : Pendahuluan 1. 1. Latar Belakang Masalah…………………………………..……...….1 1. 2. Perumusan Masalah……………………………………….................8 1. 3. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian…………..……………...……9 1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………..…...10 1. 5. Tinjauan Pustaka 1. 5. 1. Kerangka teori…………………………….………………..…10 1. 5. 2. Kerangka konsep…………………………...…........................14 1. 6. Metode Penelitian………………………………………………..…15 BAB II: Gambaran Umum Masyarakat di Kelurahan Lau Cimba dan Padang Mas 2. 1. Kelurahan Lau Cimba 2. 1. 1. Sejarah Singkat Kelurahan Lau Cimba…………………….…..23 2. 1. 2. Letak dan Luas wilayah Kelurahan Lau Cimba………...……..24 2. 1. 3. Komposisi Penduduk………………………………………......25 2. 1. 4. Sarana dan Prasarana...……………………………….……..…27 2. 2. Kelurahan Padang Mas 2. 2. 1. Sejarah Singkat Kelurahan Padang Mas…...…………...…..….29 2. 2. 2. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Padang Mas……….…......29 Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 2. 2. 3. Komposisi Penduduk………………………………….…….....31 2. 2. 4. Sarana dan Prasarana………………………….……….……....34 2. 2. 5. Iklim……...………………………...…………………..………35 2. 3. Gambaran Umum Masyarakat yang Melakukan Perkawinan beda Agama di Kelurahan Lau Cimba dan Padang Mas……..…..35 BAB III: Mengenal Perkawinan Beda Agama 3. 1. Menurut Agama Islam………………………………………………39 3. 2. Menurut Agama Kristen Protestan………………………………….41 3. 3. Menurut Agama Katholik…………………………………...………43 3. 4. Menurut Agama Hindu dan Budha……………………...………….45 BAB IV: Pemilihan Agama Pada Anak 4. 1. Timbulnya Agama pada Anak……………………….….………..…53 4. 2. Perkembangan Agama pada Anak…………………….…..………..55 4. 3. Sifat Agama pada Anak……………………………….…..…..…….56 4. 4. Pemilihan Agama pada Anak dari Perkawinan beda Agama……….58 4. 5. Kasus-kasus 7 Keluarga yang Melakukan Perkawinan beda Agama.63 4. 6. Pendapat Masyarakat di Kecamatan Kabanjahe Tentang Perkawinan beda Agama………………………………….….....…..83 BAB V: Penutup 5. 1. Kesimpulan…………….………………………………..……….…..91 5. 2. Saran…………………….……………………………..………….…93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah. Ditinjau dari sudut Antropologi, perkawinan itu sangat penting karena perkawinan merupakan usaha untuk mengatur masyarakat. Perkawinan berawal dari ikatan antara seorang laki-laki dengan perempuan yang nantinya akan lebih berkembang lagi setelah lahirnya anak-anak. Tujuan perkawinan yang ideal adalah mewujudkan hidup bersama dalam ikatan cinta kasih serta untuk mendapatkan keturunan demi kelangsungan hidup manusia (Sukarti; 2003: 52). Di abad teknologi komunikasi ini telah menjadikan masyarakat pedesaan yang tertutup menjadi masyarakat yang terbuka, dari masyarakat yang homogen di pedesaan telah banyak berinteraksi dengan masyarakat perkotaan yang heterogen. Kemajuan di bidang teknologi modern dan pembangunan nasional telah banyak menimbulkan perubahan-perubahan di kalangan masyarakat, yang juga telah banyak mendatangkan kemajuan pada berbagai bidang kehidupan. Majunya komunikasi berarti pula telah membuka kesempatan yang lebih besar kepada anggota-anggota dari satu golongan masyarakat, baik yang namanya suku, ras, maupun agama, untuk berinteraksi dengan anggota-anggota masyarakat dari luar golongannya. Dari interaksi tersebut bukanlah suatu hal yang mustahil bila terlahir perkawinan antar suku, antar ras bahkan antar agama (Asmin; 1986: 34). Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 Dalam kehidupan bermasyarakat, perkawinan beda agama terjadi sebagai suatu realitas yang tidak dipungkiri. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, telah jelas dan tegas menyatakan bahwa sebenarnya perkawinan beda agama dilarang, karena bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Khususnya dalam pasal 2 UU Perkawinan no. 1 tahun 1974 yang menyatakan “perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut agamanya masing-masing dan kepercayaannya itu”. Namun dalam kenyataannya, perkawinan beda agama masih saja terjadi dan akan terus terjadi sebagai akibat interaksi sosial di antara seluruh warga negara Indonesia yang pluralis agamanya. Banyak kasus yang terjadi di dalam masyarakat, seperti perkawinan antara artis Jamal Mirdad dengan Lidia Kandau, Katon Bagaskara dengan Ira Wibowo, Yuni Shara dengan Henry Siahaan, Adi Subono dengan Chrisye, Ari Sihasale dengan Nia Zulkarnaen, Dedi Khobuser dengan Kalina, Frans dengan Amara, Sony Lauwany dengan Cornelia Agatha, dan lain-lain. Untuk mengesahkan perkawinan tersebut, mereka pergi keluar negeri seperti Singapura dan mencatatkan perkawinan mereka di Kantor Catatan Sipil negara tersebut (http://Anggara.org/2007/07/05/perkawinan-beda-agama-di Indonesia/). Sebagian besar alasan mereka tetap melakukan perkawinan walaupun memiliki agama yang berbeda adalah alasan yang cukup klise yaitu karena cinta. Pada dasarnya, pasangan-pasangan tersebut mencoba untuk mencari jalan terbaik untuk menganut satu agama ketika akan membentuk rumah tangga mereka. Namun, meninggalkan agama yang sejak lahir telah diyakini dan memeluk agama baru bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan. Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009 Kasus-kasus perkawinan beda agama juga telah banyak diteliti. Contohnya status perkawinan antar agama di Jakarta yang diteliti oleh Asmin (1986:81). Ia menyatakan dari sudut agama, orang-orang yang melakukan perkawinan beda agama relatif memang dapat dikatakan sebagai orang yang tidak taat kepada hukum agama. Akan tetapi hal tersebut tidak benar keseluruhannya. Banyak pasangan yang telah melakukan perkawinan beda agama tetap menjalankan perintah agamanya masing-masing secara tertib dan tekun tanpa terpengaruh oleh agama pasangannya. Kehidupan rumah tangga mereka terlihat bahagia dan rukun-rukun saja. Mereka bukanlah orang-orang yang yang tidak mengerti ajaran agama. Haruskah negara menghalangi perkawinan beda agama? Haruskah dua insan yang ingin mencari kebahagiaan hidup dalam perkawinannya kehilangan ketenteraman hanya karena perkawinan itu tidak diakui sah oleh hukum agama dan tidak terlindungi oleh hukum negara? Bagaimana pula dengan status anak-anak mereka?. Dari berbagai pertanyaan tersebut ia melihat bahwa telah sering terjadi semacam kompromi di antara calon pasangan mempelai beda agama yang hendak melangsungkan perkawinan. Di antara mereka ada kata sepakat bahwa salah seorang akan bersedia masuk (pura-pura) ke agama pasangannya agar perkawinan dapat dilangsungkan dan memperoleh status yang sah menurut undang-undang dan hukum agama. Setelah perkawinan mereka dilangsungkan dan memperoleh status yang sah, pihak yang pura- pura tadi dalam waktu beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu saja setelah perkawinannya diresmikan, akan kembali lagi ke agamanya yang semula. Jadi demi status yang sah seseorang akan rela melakukan apa saja termasuk memalsukan identitasnya. Minarti Surbakti : Pemilihan Agama Pada Anak Dari Perkawinan Beda Agama (Studi kasus proses pengambilan keputusan memilih agama di Kel. Lau Cimba dan Padang Mas Kec. Kabanjahe Kab. Karo), 2009. USU Repository © 2009

Description:
antara artis Jamal Mirdad dengan Lidia Kandau, Katon Bagaskara dengan Ira Wibowo,. Yuni Shara dengan Henry Siahaan, Adi Subono dengan
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.