ebook img

Pasukan Meriam Nukum Sanany PDF

402 Pages·44.171 MB·Indonesian
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Pasukan Meriam Nukum Sanany

PASUKAN NUKUMSANANY sebuah pasak dari rumah gadan Indonesia Merdeka sebagaimana diceritakan kepada penulis, B. WIWOHO BIBLIOTHEEK KITLV 0052 4783 I I «s—rzM PASUKAN MERIAM NUKUMSANANY L- -?*<"> _tj PASUKAN MERIAM NUKUMSANANY sebuah pasak dari rumah gadang Indonesia Merdeka sebagaimana diceritakan kepada penulis, B. WIWOHO :$hÛœf;U iO, Penerbit dan Penyebar Buku-buku Jakarta, Indonesia 1985 PASUKAN MERIAM Nukum Sanany sebuah pasak dari rumah gadang Indonesia Merdeka sebagaimana diceritakan kepada penulis, B. WIWOHO Cetakan pertama, P.T. Bulan Bintang, Jakarta, 1985 P.T. Bulan Bintang, Penerbit dan Penyebar Buku-buku Jalan Kramat Kwitang 1/8, Jakarta 10420, Indonesia Anggota Ikatan Penerbit Indonesia Hak Cipta dilindungi Undang-undang 85 01055 H2.000 Dicetak oleh Percetakan P.T. Magenta Bhakti Guna, Jakarta ~'T-rzM.-T->, KATA PENGANTAR Berita menyerahnya Balatentara Kerajaan Jepang kepa- da Sekutu pada bulan Agustus 1945, menimbulkan ber- bagai macam spekulasi di kalangan masyarakat Aceh. Ada yang memperkirakan bahwa tentara Chiang Kai Sek akan masuk ke Aceh menggantikan Jepang, ada yang mengharapkan kembali tentara Belanda, dan ada pula yang langsung mengharapkan kemerdekaan Indo- nesia. Di tengah suasana ketidak-pastian dan penuh speku- lasi itulah pemuda Nukum Sanany tampil dengan tegas dan tegar sebagai prajurit, pejuang kemerdekaan Indo- nesia, yang bersemboyankan "Merdeka atau Mati". Dengan bekal pendidikan sekolah teknik, gemblengan semangat nasionalisme yang diperolehnya tatkala aktif sebagai kader bangsa di Pandu Surya Wirawan serta pendidikan Angkatan Laut Jepang di Singapura, Nukum Sanany tampil mengacu darah perjuangan para pemuda di sekitarnya, tampil amat mempesona pada zamannya. Sebagai salah seorang saksi mata yang sempat ber- gaul akrab dengannya di front pertempuran Medan Area, saya melihat sosok Nukum secara utuh, penuh ke- taqwaan, penuh kejujuran, rela berkorban demi per- juangan Kemerdekaan. Dan yang amat menarik kala itu, keuletan dan keberaniannya susah mencari tolok-ban- dingannya. Sosok utuhnya yang seperti itulah yang v mengakibatkan semua orang di sekelilingnya memanggil- nya "Kapten Nukum", walaupun pangkat yang sesung- guhnya baru Letnan. Kapten pada waktu itu merupakan pangkat Koman- dan Pasukan tertinggi di front pertempuran di daerah Aceh dan Sumatera Utara. Pada masa Perang Kemerdekaan II, saya bersama re- kan-rekan anggota Tentara Pelajar kembali bergaul akrab dengannya. Bagi kami para Tentara Pelajar yang terga- bung dalam Detasemen Artileri, khususnya anggota Baterai Istimewa Kumbang Hitam, pribadi Nukum sung- guh penuh kharisma, tegas, disiplin, kebapakan, dan tidak "plin-plan". Di dalam Baterai Kumbang Hitam, para anggota Tentara Pelajar sempat bentrok dengan prajurit-prajurit reguler TNI. Tapi bentrokan dan per- musuhan itu segera lenyap begitu Nukum Sanany mun- cul menunjukkan kepemimpinannya. Sungguh hampir tak masuk di akal pada zaman pem- bangunan sekarang ini, tapi demikianlah kenyataan wak- tu itu: maju perang bersama Nukum Sanany membuat rasa percaya diri meningkat, dan rasanya kita tak bakal mati. Betapa akrab hubungan para anggota Tentara Pelajar dengan Pasukan Meriam Nukum Sanany, dibuktikan dengan kunjungan tim kesenian dan kesebelasan sepak- bola Tentara Pelajar, untuk menghibur Pasukan Meriam tersebut yang sedang bertugas mengambil-alih pulau Weh — Sabang dari Belanda pada awal tahun 1950. Sebagai insan kamil, kami menyadari manusia tidak- lah pernah bisa sempurna. Semuanya memiliki kelebih- an dan kekurangan. Semuanya mempunyai nilai plus dan minus. Nilai plus Nukum Sanany sebagai Angkatan vi '45, Angkatan Pejoang Tanpa Pamrih, memang harus di- akui telah mampu berperan bagaikan sebuah pasak dari rumah gadang Indonesia Merdeka. Demikianlah, nilai sejarah dari buku "Pasukan Meriam Nukum Sanany" ini mungkin subyektif, dan itu pun terjadi di salah satu ujung pulau Sumatera. Tapi sejarah telah mencatat semangat perjuangan Nukum Sanany, yang takkan mungkin bisa diulang kembali. 'Karena itulah kehadiran buku ini insya Allah akan me- nambah khazanah bahan bacaan dan dokumen sejarah perjuangan Bangsa. Dokumen sejarah itu sendiri tak akan banyak arti positifnya bila tidak dituangkan ke dalam sebuah karya tulis yang diterbitkan untuk umum. Dalam kaitan inilah saya terkesan dengan penulisan saudara B. WIWOHO, yang mampu menggugah rasa "kangen" kami pada masa- masa 40 tahun yang silam. Dan inilah pula yang mem- buat kami bangga. Saudara B. Wiwoho adalah pemuda produk Rumah Gadang Indonesia Merdeka, kelahiran Pati, Jawa Tengah, yang secara geografis pada 40 tahun yang lalu, terasa jauh dari Aceh. Ia bukanlah pemuda kelahiran Aceh, dan tidak pula mengalami sendiri perio- de Perang Kemerdekaan. Namun hasil karyanya ini me- ngesankan kepada generasi '45, bahwa buah perjuangan membangun Rumah Gadang Indonesia Merdeka, tidak- lah sia-sia. Buah perjuangan itu ternyata dapat dihayati oleh generasi-generasi sesudahnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jakarta, 1 Desember 1985 Ketua Umum Persatuan Ex Tentara Pelajar Resimen II Aceh — Divisi Sumatera Amran Zamzami vii DAFTAR ISI PR A KEMERDEKAAN 1 Lambaian dari Sindoro—Sumbing 3 2 Lobang Rahasia 9 PROKLAMASI KEMERDEKAAN 3 Berita Proklamasi Kemerdekaan 27 4 Perang saudara 38 5 Melucuti senjata Jepang 44 6 Diikat di pohon 55 7 10 November di Surabaya, 25 Desember di Langsa 63 8 Bergaul dan berada di tengah musuh 74 9 Membentuk Pasukan Meriam 86 REVOLUSI FEODAL 10 Menjual cengkeh untuk membiayai Angkatan Laut 99 11 Jadi korban Revolusi Feodal 106 12 Inilah Semangat '45 117 MEDAN AREA 13 Bersiap-siap menggempur Belanda 125 14 Menuju medan laga 131 15 Dentuman meriam Republik 145 16 Serbuan total 158 viii

See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.