"Apabila suatu masa mengalami kekosongan dari penguasa tunggal, maka penduduk setiap daerah dan setiap desa, harus mengangkat di antara orang-orang yang memiliki kecerdasan dan pemikiran, seseorang yang dapat mereka ikuti petunjuk dan perintahnya, dan mereka jauhi larangannya. Karena apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan ragu-ragu ketika menghadapi persoalan penting dan tidak mampu mengatasi persoalan yang sedang terjadi..." --Imam Haramain al-Juwaini--
"...Pandangan al-Nabhani yang membagi perbuatan manusia menjadi dua kaetegori di atas, adalah pandangan yang keliru dan bertentangan dengan akidah Ahlussunnah Wal-Jama'ah. Menurut Ahlussunnah Wal-Jama'ah, perbuatan manusia baik yang ikhtiyari maupun yang non-ikhtiyari, termasuk bagian dari perbuatan dan ciptaan Allah..."
"...Penulis meluangkan waktu untuk menulis buku ini, agar kaum Muslimin mengetahui lebih jelas tentang hakikat Hizbut Tahrir, dan barangkali ada di antara teman-teman aktivis Hizbut Tahrir yang membaca tulisan-tulisan kami lebih teliti, sehingga menyadari bahwa konsep pemikiran dan ideologi yang diusung oleh guru mereka, Syaikh Taqiyuddin al-Nabhani, menyimpang dari manhaj al-Firqah al-Najiyah (golongan yang selamat), Ahlussunnah Wal-Jama'ah..."