FANATISME SUPORTER SEPAKBOLA DITINJAU DARI ASPEK SOSIO-ANTROPOLOGIS (STUDI KASUS AREMANIA MALANG) Moch. Ian Brilian Assyaumin Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universias Negeri Malang Jalan Semarang No.5 Malang Email: [email protected] Mahmud Yunus Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universits Negeri Malang Jalan Semarang No.5 Malang Email: [email protected] Slamet Raharjo Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang Jalan Semarang No.5 Malang Email: [email protected] Abstract: The purpose of this research is to find out (1) fanaticisms of Aremania soccer fans from the socio-anthropological aspect, and (2) the factors that influence the fanatic behavior of Aremania's supporters in supporting Arema team. This research uses qualitative descriptive approach, data collection technique through observation, interview, and documentation. The results of research: 1) Aremania is one of the fanatic and loyal fans, 2) Aremania always establish good relations with the surrounding environment. The conclusion of the research results indicate that Aremania is a very fanatic supporter in supporting Arema. Keywords: fanaticism, supporters, football Sepakbola merupakan menikmati tontonan sepakbola secara olahraga yang populer dan telah langsung di dalam stadion. Bahkan berkembang di Indonesia. Olahraga seorang pecinta sepakbola tidak akan ini dikemas secara sederhana bergeming dengan harga tiket masuk sehingga dapat dinikmati berbagai yang mahal ketika ingin kalangan. Kini perkembangan menyaksikan tim kesayangannya olahraga ini sudah semakin pesat bertanding. Pada umumnya mereka sehingga akan mudah kita jumpai tidak hanya sekedar menonton, anak-anak kecil hingga dewasa namun lontaran komentar, teriakan bermain sepakbola di tanah lapang dukungan untuk tim kesayangan dan maupun penjuru gang, dari yang teriakan intimidasi untuk tim lawan mengenakan peralatan lengkap juga secara otomatis akan menjadi hingga yang tanpa mengenakan alas tindakan lanjutan. Di Indonesia kaki. bahkan di dunia, sepakbola dan Seseorang tak akan beranjak pendukung tim sepakbola merupakan dari layar kaca saat pertandingan tim satu kessatuan yang tidak bisa favoritnya sedang ditayangkan, dipisahkan dan saling berkaitan. begitu pula bagi mereka yang dapat Sepakbola secara baku hanya klub-klub di Indonesia yang dimainkan oleh pemain yang berada berjumlah ratusan lebih namun tetap di lapangan saja, namun tanpa kita memiliki suporter fanatik. sadari sering kali dalam permainan Sikap mempertahankan sepakbola terdapat individu-individu tersebut dapat diartikan sebagai dari luar lapangan mendukung tim perasaan memegang teguh aktivitas yang sedang bertanding. Individu- atau prinsip dalam komunitasnya. individu tersebut memberikan Situasi tersebut jika berlebihan akan semangat dan motivasi melalui memunculkan perilaku fanatisme. berbagai cara agar tim yang mereka Menurut Hapsari & Wibowo dukung dapat mengalahkan (2015:53) “Secara psikologis lawannya dalam permainan yang seseorang yang fanatik biasanya dimainkan sebelas melawan sebelas tidak mampu memahami apa yang orang tersebut. Tak heran jika ada di luar dirinya dan tidak paham individu-individu yang memberikan terhadap masalah orang atau dukungan tersebut sering kali kelompok lain”. Fanatisme adalah mendapat julukan sebagai pemain suatu keyakinan atau suatu ke-12. pandangan tentang sesuatu, yang Dalam sentralitas kultur, positif atau negatif. sepakbola mampu menarik dan Fanatisme merupakan sebuah memobilisasi banyak orang sehingga keadaan di mana seseorang atau berpengaruh dalam kehidupan kelompok yang menganut sebuah masyarakat banyak. Salah satu paham, baik politik, agama, fenomena yang muncul dalam kebudayaan atau apapun saja dengan realitas sepakbola adalah suporter cara berlebihan (Lucky & Setyowati, (Lucky & Setyowati,2015:182). 2015:184). Menurut definisinya, Banyak individu pecinta sepakbola fanatisme biasanya tidak rasional yang mengidentifikasikan dirinya atau keyakinan seseorang yang menjadi pendukung sebuah tim terlalu kuat dan kurang sepakbola atau dapat disebut menggunakan akal budi sehingga suporter. Suporter yang secara tidak menerima faham yang lain dan bahasa berarti dukungan, dapat bertujuan untuk mengejar sesuatu. diartikan lebih luas bahwa suporter Seseorang yang fanatik biasanya ialah mereka (satu individu atau tidak mau memahami apa-apa yang lebih) yang memberikan dukungan ada di luar dirinya, tidak faham kepada salah satu pihak dalam terhadap masalah orang atau sebuah pertandingan. Dalam skala kelompok lain, tidak mengerti faham nasional kita mengenal berbagai atau filsafat selain yang mereka kelompok yang terdiri dari yakini. sekumpulan individu yang telah Di Indonesia kita tak akan teridentifikasi dalam sebuah barisan asing mendengar nama Aremania pendukung tim sepakbola. Menurut yaitu suporter tim Arema Malang, Su’udi (2006:94) “bahwa setiap klub Bonek Mania yaitu suporter tim dari level terendah pasti memiliki Persebaya Surabaya, Viking dan penggemar fanatik karena adanya Bobotoh yang keduanya mendukung ikatan kedaerahan, keluarga, satu tim yang sama yaitu Persib golongan atau simpatik dengan Bandung. Kelompok-kelompok pemainnya”. Sama halnya dengan suporter tersebut merupakan beberapa contoh kelompok suporter Gajayana akan dipenuhi suporter di Indonesia yang telah terorganisir yang memakai atribut mencolok secara rapi dan fanatik dalam seperti bendera besar. Mereka secara mendukung tim kesayangannya. beriringan dan berkerumun Sebenarnya masih banyak kelompok mengendarai sepeda motor atau suporter yang terdapat di Indonesia, kendaraan bak terbuka dengan setiap tim yang ada hampir membunyikan terompet atau dipastikan terdapat individu-individu memukul bassdrum yang menjadi yang melebur menjadi satu dalam alat dalam mendukung tim mendukung tim kesayangannya. kesayangannya. Di sisi lain terdapat Aspek kedaerahan juga dapat muncul juga suporter yang rela berpanas- karena kelompok suporter tersebut panasan menjual tiket dan berhutang mendukung tim sepakbola dari agar bisa ikut dalam serangkaian tur daerah yang sama. Menurut Doewes tim Arema Malang ke luar kota. & Riyadi (2016:719) “Aremania Perilaku-perilaku tersebut terasa tidak hanya berada di Malang saja, berlebihan dan tidak rasional bagi tetapi juga menyebar di seluruh out-group pecinta sepakbola namun Indonesia bahkan dunia”. terasa wajar bagi seorang suporter. Intensitas individu dalam Sosio-antropologis sebuah komunitas atau kelompok merupakan penggabungan kedua akan mempengaruhi tingkah lakunya. cabang ilmu sosial, yaitu ilmu yang Apa yang digemari oleh komunitas mempelajari tentang suatu akan berdampak pada individu kebudayaan, kehidupan serta bersangkutan yang berada dalam interaksi sosial masyarakat suatu komunitas tersebut. Individu- etnis atau kelompok tertentu. Ilmu individu dalam komunitas akan antropologi dibagi dalam dua bidang mempertahankan apa yang mereka ilmu, yaitu antropologi fisik dan gemari bersama. Dalam konteks antropologi budaya.Jika dalam suporter, perilaku tersebut cenderung antropologi fisik banyak menimbulkan rasa solidaritas berhubungan dengan ilmu-ilmu terhadap mereka yang mempunyai biologi lainnya, maka dalam persamaan paham dalam mendukung antropologi budaya banyak tim kesayangannya. Rasa solidaritas berhubungan erat dengan ilmu-ilmu tersebut akan tertuang dalam pola sosial lainnya seperti sosiologi tindakan yang terjaga untuk tim yang (Kuper, 2000:30). Hal ini bisa mereka dukung. dipahami karena keduanya berusaha Tindakan-tindakan tidak menggambarkan tentang perilaku rasional seperti seorang pendukung manusia dalam konteks sosialnya. tim sepakbola memanjat pohon dan Terdapat salah satu kelompok tembok pembatas stadion untuk suporter di Indonesia yaitu Aremania sekedar menonton tim (kelompok suporter Arema Malang). kesayangannya bertanding akan Aremania merupakan kelompok menjadi pemandangan yang dapat suporter pendukung tim Arema kita temui dalam sebuah Malang. Kelompok suporter ini telah pertandingan sepakbola di Indonesia, berdiri sejak tahun 1990. Hingga kini bahkan ketika tim Arema Malang telah banyak koordinator wilayah bertanding hampir dipastikan jalan yang didirikan dan bertujuan untuk menuju stadion Kanjuruhan maupun mengkoordinir anggota Aremania pada wilayah yang lebih sempit di Aremania Malang. Penelitian yang daerah Malang. Terdapat bermacam dihasilkan adalah data deskriptif pola perilaku yang mereka tunjukan yang berupa kata-kata lisan dari untuk membela tim kesayangannya informan dan perilaku yang diamati. seperti bernyanyi sepanjang Penelitian ini bertujuan untuk pertandingan ketika Arema Malang mencari atau menggali sumber- bermain, mengikuti setiap sumber data dari informasi serta pertandingan Arema Malang hingga dapat menjelaskan, mendeskripsikan, ke luar kota. Menurut Purnomo menyelidiki dan memahami secara (2011:6) “Pada lanjutan Indonesian keseluruhan tentang bentuk-bentuk Super League 2010, Aremania fanatisme yang terjadi pada menjadi suporter yang melakukan kelompok suporter Aremania Malang tour ke luar kota dengan jumlah dalam mendukung Arema Malang paling besar di Asia. Sebanyak 40 dan mengetahui faktor-faktor yang ribu Aremania yang berasal dari memengaruhi perilaku fanatisme seluruh Indonesia berbondong- kelompok suporter Aremania Malang bondong untuk menyaksikan Persija dalam mendukung Arema Malang. vs Arema”. Populasi dan Sampel Metode Populasi dan sampel dalam Rancangan Penelitian penelitian ini adalah pengaggas nama Rancangan penelitian dapat Aremania, dirijen suporter Aremania, diartikan sebagai rencana tentang ketua Korwil (koordinator wilayah) cara mengumpul-kan dan Aremania di Malang Raya, menganalisa data agar rencana ter- komunitas atau Korwil Aremania di sebut dapat dilaksanakan secara Malang Raya, serta Masyarakat efektif dan efisien sesuai dengan sekitar yang mengetahui Arema dan tujuan peneliti. Aremania. Cara pengambilan sampel Jenis penelitian artikel ini adalah yaitu menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. “snowball sampling”, menurut Penelitian deskriptif kualitatif Rustanto (2015:53) “snowball bertujuan untuk menggambarkan, sampling adalah teknik pengambilan meringkaskan berbagai kondisi, sampel sumber data yang pada berbagai situasi, atau berbagai awalnya jumlahnya sedikit”. Diawali fenomena realitas sosial yang ada di dari responden pertama yang masyarakat yang menjadi objek mengetahui sejarah Aremania, penelitian, dan berupaya menarik kemudian bersangkutan diminta realitas itu ke permukaan sebagai kesediannya untuk menunjuk tokoh suatu cirri, karakter, sifat, model, Aremania yang lain, dipandang tanda, atau gambaran tentang kondisi mampu memberikan informasi yang situasi, ataupun fenomena tertentu dibutuhkan dan dapat dijadikan (Bungin, 2010:68). responden kedua. Selanjutnya, Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan rancangan penelitian yang digunakan responden kedua dan setelah selesai metode penelitian deskriptif diminta untuk menunjukkan orang kualitatif sehingga akan lain yang dapat dijadikan sebagai menghasilkan data deskriptif responden selanjutnya. Demikian fanatisme suporter sepakbola pada seterusnya, kegiatan ini berkembang 5 | ILMU KEOLAHRAGAAN Volume….., Nomor ….., Tahun ….., Halaman 1-15 dari responden satu ke responden perkembangan sekolah sepak bola lainnya, sehingga data yang Arema Malang, mengikuti kegiatan diperoleh semakin banyak dan Aremania Malang selain mendukung rinci.Setelah data yang dibutuhkan Arema Malang di stadion, dan dianggap sudah cukup, dalam arti mengikuti tour kelompok suporter telah terdapat kesamaan atau Aremania Malang di luar kota. kemiripan informasi antara sumber Wawancara adalah suatu cara data yang satu dengan sumber data yang digunakan peneliti untuk yang lainnya, maka kegiatan tersebut memperoleh informasi secara lisan dapat diakhiri. dari informan, melalui interaksi verbal secara langsung dengan tatap Instrumen Penelitian muka atau dengan menggunakan Instrumen dalam penelitian media (seperti telepon), dengan ini menggunakan teknik observasi, tujuan untuk memperoleh data yang wawancara, dan dokumentasi. dapatmenjawab permasalahan Metode observasi yang penelitian (Rustanto, 2015:58). Alat digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpul datanya disebut pedoman observasi non-partisipan. Sedangkan wawancara dan sumber datanya observasi non-partisipan adalah berupa responden. Metode observasi yang dilakukan dimana wawancara yang digunakan adalah peneliti tidak menyatu dengan yang wawancara tidak terstruktur. diteliti, peneliti hanya sekedar Pedoman wawancara tidak sebagai pengamat (Rustanto, terstruktur, yaitu pedoman 2015:62). Metode observasi yang wawancara yang hanya memuat garis digunakan dalam penelitian ini yaitu besar yang akan ditanyakan. Menurut observasi secara langsung, penulis Rustanto (2015:58), “dalam hal ini mengadakan pengamatan langsung perlu adanya kreativitas terhadap kelompok suporter pewawancara sangat diperlukan, Aremania Malang yang meliputi pola bahkan pedoman wawancara model perilaku suporter dalam mendukung ini sangat bergantung pada tim Arema Malang, hubungan pewawancara”. suporter terhadap kelompok suporter Dalam penelitian ini yang lain, serta pola interaksi pada bertindak sebagai responden adalah masing-masing suporter dan tidak tokoh Aremania, ketua dan anggota terlepas berdasarkan fokus Korwil (koordinator wilayah) penelitian. Dalam penelitian ini suporter Aremania di Malang, serta penulis melakukan penelitian lebih masyarakat sekitar yang mengerti lanjut dan mendalam mengenai tentang Arema dan Aremania. kelompok suporter Aremania Studi dokumentasi adalah Malang. Observasi dilakukan pada teknik pengumpulan data dengan saat kegiatan Aremania Malang menggunakan dokumen atau bahan- menyaksikan beberapa pertandingan bahan tertulis/cetak/rekaman Arema Malang di stadion Gajayana peristiwa yang berhubungan dengan atau stadion Kanjuruhan, masuk hal yang ingin diteliti (Rustanto, dalam rombongan pemberangkatan 2015:60). Dalam penelitian ini, salah satu Korwil (koordinator penulis akan mengambil dokumen wilayah) Aremania Malang, yang berhubungan dengan rumusan menyaksikan proses latihan serta permasalahan. Peneliti akan menggunakan alat bantu yang berupa data yang akan digunakan dalam kamera. Kamera yang akan penelitian ini adalah teknik analisis digunakan sebagai pengambilan data menurut Sugiyono. Tahap gambar yang ada di lapangan sebagai analisis data menurut Sugiyono dokumentasi dalam penelitian. (dalam Rustanto, 2015:73) adalah Gambar yang diambil dalam sebagai berikut: (1) Pengumpulan penelitian adalah gambar yang data, Penulis mencatat semua data relevan dengan permasalahan yang secara objektif dan apa adanya sesuai ada dalam penelitian.Pengambilan dengan hasil wawancara dan gambar dilakukan ketika peneliti observasi dilapangan mulai tanggal melakukan observasi, pengamatan di 02 Juli sampai 10 Juli 2017. lapangan. Gambar yang diambil Pengumpulan data diperoleh dari seperti gambar logo Arema Malang, informan utama maupun informan gambar saat Aremania Malang pendukung. Sebagai kelengkapan melakukan konvoi, suasana saat data penulis juga memperoleh Aremania Malang mendukung dokumen-dokumen mengenai Arema Malang dalam pertandingan kelompok suporter Aremania di stadion Kanjuruhan maupun Malang, (2) Reduksi data, Menurut stadion Gajayana, kegiatan Aremania Sugiyono (dalam Moleong, Malang selain kegiatan di stadion 2015:73), “reduksi data merupakan ketika mendukung Arema Malang, proses merangkum, memilih hal-hal dan suasana saat Aremania Malang yang pokok, memfokuskan pada hal- melakukan tour ke luar kota dalam hal penting, mencari pola dan mendukung Arema Malang. temanya dengan demikian data yang direduksi memberi gambaran yang Analisis Data jelas dan mempermudah peneliti Menurut Rustanto (2015:71- untuk melakukan pengumpulan data 72), “analisis data adalah proses selanjutnya dan mencari data yang mencari dan menyusun secara diperlukan lagi”. Penulis sistematis data yang diperoleh dari menggunakan reduksi untuk hasil wawancara, catatan lapangan, menggolongkan, mengarahkan, dan dokumentasi dengan cara membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasikan data ke dalam mengorganisasikan data tentang kategori, menjabarkan ke dalam unit- bentuk fanatisme yang terjadi dan unit, melakukan sintesa, menyusun faktor yang memengaruhi terjadinya ke dalam pola, memilih mana yang perilaku fanatisme Aremania Malang penting dan yang akan dipelajari, dalam mendukung Arema Malang serta membuat kesimpulan sehingga dengan cara sedemikian rupa hingga mudah dipahami oleh diri sendiri kesimpulan-kesimpulan finalnya maupun orang lain”. Analisis data dapat ditarik dan diverifikasi. disebut juga pengolahan data dan Reduksi penulis lakukan setelah penafsiran data. Analisis data adalah mendapatkan data hasil wawancara rangkaian kegiatan penelaahan, berupa dokumentasi yang terkait pengelompokan, sistematisasi, dengan data tentang bentuk penafsiran dan verifikasi data agar fanatisme yang terjadi dan faktor sebuah fenomena memiliki nilai yang memengaruhi terjadinya sosial, akademis dan ilmiah (Imam & perilaku fanatisme Aremania Malang Tobroni 2003:191). Teknik analisis dalam mendukung Arema Malang. Reduksi sangat perlu dilakukan remang-remang atau gelap sehingga untuk menggolongkan data yang setelah penelitian menjadi jelas dan diperoleh dari informan berdasarkan dapat berupa hubungan kausal atau konsep awal penulisan skripsi. interpretative, hipotesis atau teori”. Setelah penulis melakukan Terkait dengan penelitian ini penulis penggolongan data maka baru mencoba mengambil kesimpulan dianalisis data lapangan mana yang tentang fanatisme suporter Aremania penting dan dapat mendukung Malang berdasarkan data yang penelitian tentang bentuk fanatisme diperoleh. Hasil dari pengambilan yang terjadi dan faktor yang data tersebut dapat digunakan memengaruhi terjadinya perilaku sebagai penyajian akhir. Maka akan fanatisme Aremania Malang dalam diperoleh data penyajian akhir atau mendukung Arema Malang. kesimpulan yang terkait dengan Sedangkan untuk data yang kurang rumusan masalah yang terkait mendukung penulis akanmenyimpan dengan fanatisme suporter Aremania dahulu dengan tujuan agar tidak Malang mengganggu proses pembuatan penulisan akhir dan kemudian akan Pengecekan Keabsahan Data dipakai pada permasalahan terkait. Keabsahan data merupakan Kemudian hasil data yang penulis hal yang penting dalam suatu pilah-pilah akan dikelompokkan penelitian karena akan menjamin berdasarkan rumusan masalah, (3) kepercayaan data tersebut dalam Penyajian data, menurut Sugiyono pemecahan masalah yang diteliti. Di (dalam Rustanto, 2015:73), “setelah dalam penelitian dengan pendekatan data direduksi maka langkah kualitatif, peneliti merupakan selanjutnya adalah men-display-kan instrumen kunci untuk menetapkan data. Penyajian data ini dapat keabsahan data diperlukan teknik dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pemeriksaan didasarkan pada teks, transkrip dan lainnya yang sejumlah criteria tertentu. Menurut paling sering dipergunakan. Dengan Moleong (2014:324) “ada empat men-display-kan data akan kriteria yang digunakan yaitu derajat mempermudah untuk memahami apa kepercayaan (credibility), keteralihan yang terjadi dan merencanakan kerja (transferability), kebergantungan selanjutnya berdasarkan apa yang (dependability), dan kepastian dipahami tersebut”. Penyajian data (confirmability)”. Dalam penelitian dilakukan setelah reduksi penulis ini kriteria yang digunakan adalah lakukan hasil reduksi data dengan derajat kepercayaan sebelumnya yang telah penulis (credibility), peneliti membuktikan sajikan dan diolah serta dianalisis dengan kenyataan yang sedang dengan teori, dan (4) Penarikan diteliti dengan mempertunjukkan simpulan atau verifikasi, Menurut derajat kepercayaan hasil-hasil Sugiyono (dalam Rustanto, 2015:73), penemuan.Teknik-teknik tersebut, “penarikan kesimpulan dalam antara lain: (1) Perpanjangan penelitian kualitatif merupakan keikutsertaan peneliti, Perpanjangan temuan yang baru yang sebelumnya keikusertaan peneliti akan belum pernah ada, temuan dapat memungkinkan peningkatan derajat berupa deskripsi atau gambaran suatu kepercayaan data yang dikumpulkan. subjek yang sebelumnya masih Keikusertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan penggunaan sumber, metode, data. Menurut Moleong (2014:327) penyidik, dan teori”. Triangulasi “Keikutsertaan tersebut tidak hanya dengan sumber berarti dilakukan dalm waktu singkat, tetapi membandingkan dan mengecek balik memerlukan perpanjangan derajat kepercayaan suatu informasi keikusertaan pada latar penelitian”. yang diperoleh melalui waktu dan Perpanjangan keikutsertaan alat yang berbeda dalam penelitian dilakukan guna melengkapi kualitatif. Menurut Patton (dalam informasi yang dirasa kurang, Moleong 2014:330), “triangulasi mempelajari objek secara mendalam, dengan memanfaatkan penggunaan serta lebih cermat dalam mengamati, sumber dapat dicapai dengan jalan: sehingga dapat mengurangi (1) membandingkan data hasil ketidakbenaran informasi, dengan pengamatan dengan data hasil demikian perpanjangan kehadiran wawancara; (2) membandingkan peneliti akan meningkatkan derajat hasil wawancara dengan isi suatu data yang dikumpulkan. Dalam hal dokumen yang berkaitan; (3) ini, peneliti turun sendiri secara membandingkan apa yang dikatakan langsung ke lapangan dengan orang di depan umum dengan apa mendatangi beberapa Korwil yang dikatakannya secara pribadi”. (Koordinator Wilayah) dan tokoh Pengecekan keabsahan data dalam dari Aremania, (2) ketekunan atau penelitian ini dilakukan dengan keajegan pengamatan, Ketekunan menggunakan triangulasi sumber. atau keajegan pengamatan berarti Untuk mengecek balik derajat mencari secara konsisten interpretasi kepercayaan data dalam penelitian dengan berbagai cara dalam kaitan ini, didapat dari jawaban Ovan dengan proses analisis yang konstan Tobing yang kemudian jawaban atau tentatif (Moleong, 2014:329). beliau dibandingkan dengan jawaban Ketekunan pengamatan bermaksud dari ketua Korwil (Koordinator menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur Wilayah) dan anggota Korwil dalam situasi yang sangat relevan (Koordinator Wilayah) Aremania dengan persoalan atau isu yang yang juga menjadi sumber data sedang dicari dan kemudian dalam penelitian ini. memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata Hasil lain, jika perpanjangan keikusertaan Gambaran Suporter Aremania menyediakan lingkup, maka Aremania merupakan ketekunan pengamatan menyediakan sekumpulan pendukung atau suporter kedalaman, dan (3) Triangulasi sepakbola dari klub Arema Malang, adalah teknik pemeriksaan suporter Aremania terkenal dengan keabsahan data yang memanfaatkan sikap sportif dan aksi-aksi yang sesuatu yang lain di luar data itu begitu fanatik dalam mendukung tim untuk keperluan pengecekan atau kesebelasannya bertanding. Suporter sebagai pembanding terhadap data Aremania merupakan sekumpulan itu (Moleong, 2014:330). Menurut suporter Menurut Handoko Denzin (dalam Moleong, 2014:330) (2008:72) “kehadiran kelompok “membedakan empat macam suporter yang lebih terorganisir triangulasi sebagai teknik (kreatif) baru muncul pada Liga pemeriksaan yang memanfaatkan Indonesia III tahun 1997/1998. Suporter kesebelasan Arema yang oleh peneliti bersama teman-teman menjadi embrio munculnya dari Aremania Malang yang kelompok suporter kreatif di membantu proses penelitian yang Indonesia”. Pada waktu itu, sebagian berlangsung. suporter Arema mulai mengorganisir Pengamatan terhadap perilaku diri mereka sendiri tanpa campur suporter Aremania dalam tangan klub. Mereka kemudian mendukung Arema Malang di menamakan diri mereka sebagai stadion Kanjuruhan dilakukan pada Aremania. Aremania memberikan pertandingan liga 1 antara Arema FC wajah dan wacana baru dalam dunia vs Madura United pada Hari Minggu, suporter Indonesia. Aremania 14 Mei 2017, Pukul 18.00 bersama mampu tampil menghibur dengan teman-teman Aremania Se-Malang nyanyian, gerakan, sorakan, dan Raya khusunya Aremania Negeri tepukan secara massal saat Singa (UM). Lalu pengamatan juga mendukung kesebelasan diakukan di stadion Gajayana saat kesayangannya, sesuatu yang belum pertandingan liga 3 antara Arema ada di Indonesia pada saat itu. Dan Indonesia vs Mojosari Putra FC pada sampai saat ini pun Aremania Hari Minggu, 14 Mei 2017, Pukul merupakan salah satu kelompok 15.30 bersama teman-teman suporter yang terkenal fanatik dan Aremania wilayah Malang Raya. loyal dalam mendukung klub Arema Mengikuti konvoi Aremania saat Malang bertanding. Arema berhasil menjadi juara pada Turnamen Piala Presiden 2017 dan Hasil Observasi konvoi-konvoi lainnya seperti juga Berdasarkan hasil penelitian yang saat ulang tahun Arema di Malang. dilakukan selama ini. Kegiatan Kegiatan Aremania Negeri Singa observasi dilakukan untuk (UM) bersama Forum Arema mengamati secara langsung perilaku Kampus berbagi dan buka bersama suporter kelompok Aremania Malang anak yatim piatu di Lapangan Tenis yang meliputi perilaku suporter Indoor, Universitas Negeri Malang. dalam mendukung Arema Malang Mengikuti nonton bareng entah itu di stadion Kanjuruhan atau pertandingan Arema bersama di stadion Gajayana, masuk dalam Aremania Kampus di UNISMA serta salah satu Korwil (Koordinator nonton bareng bersama masyarakat Wilayah) Aremania untuk Malang di depan kantor Arema FC mengamati perilaku suporter Arema Jl. Kertanegara. Ikut dalam sebelum menyaksikan pertandingan melakukan penggalangan dana untuk Arema selama pertandingan Arema korban bencana Alam BIMA di berlangsung, dan setelah UNSIMA serta korban bencana alam pertandingan Arema selesai, lain di Indonesia serta penggalangan selanjutnya peneliti juga mengikuti dana untuk Aremania yang terkena kegiatan salah satu Korwil musibah misalnya meninggal dunia. (Koordinator Wilayah) Aremania Malang selain mendukung Arema Hasil Wawancara Malang di stadion, mengikuti tour Pada wawancara pertama kelompok suporter Aremania Malang dilakukan dengan Ovan Tobing, saat mendukung Arema di luar selaku salah satu penggagas nama Malang Raya. Kegiatan ini dilakukan Aremania, dilakukan pada tanggal 16 Juni 2017 di ruang tamu kantor Holopes, dilakukan pada tanggal 14 Radio Senaputra, Jalan Danau Bratan Juni 2017 di warung kopi daerah Timur Raya B-44, Sawojajar splendid. Lalu wawancara dilakukan Malang. Lalu dilanjutkan wawancara dengan Yusuf, selaku masyarakat dengan Yuli Sugianto atau akrab sekitar, dilakukan pada tanggal 31 disapa Yuli Sumpil, selaku salah satu Mei 2017 di rumahnya Jalan dirigen kelompok suporter Aremania, Klampok Kasri, Klojen, Malang. dilakukan pada tanggal 07 Juni 2017 Lalu wawancara dilakukan dengan di rumahnya Jalan Sumpil Gang I, Aldo, selaku masyarakat sekitar, Kelurahan Purwantoro, Blimbing dilakukan pada tanggal 01 Juni 2017 Malang. Lalu wawancara dengan di rumahnya Jalan Klampok Kasri, Ridho, selaku ketua koordinator Klojen, Malang. Lalu wawancara wilayah (Korwil) Aremania Samaan, dilakukan dengan Habib, selaku dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017 masyarakat sekitar, dilakukan pada di rumahnya daerah Samaan. Lalu tanggal 03 Juni 2017 di rumahnya wawancara dilanjutkan dengan Anas, Jalan Klampok Kasri, Klojen, selaku ketua koordinator wilayah Malang. Wawancara dilakukan (Korwil) Kebonagung, dilakukan dengan Achamd Tarmudzi, selaku pada tanggal 16 Juni 2017 di masyarakat sekitar, dilakukan pada rumahnya daerah Kebonagung. tanggal 17 Juni 2017 di sekitar luar Wawancara dilanjutkan dengan stadion Gajayana, kota Malang. Lalu Dicky, selaku Aremania Kebonagung yang terakhir wawancara dilakukan dan ikut juga dalam komunitas dengan Eko, selaku masyarakat Aremania Negeri Singa UM serta sekitar, dilakukan pada tanggal 17 Forum Arema Kampus (FAK), Juni 2017 di sekitar luar stadion dilakukan pada tanggal 02 Juni 2017 Gajayana, kota Malang. di lapangan futsal daerah Dieng. Wawancara dilanjutkan dengan Hasil Dokumentasi Yudis, selaku Aremania Sulfat dan Berdasarkan selama ikut dalam komunitas Aremania penelitian berlangsung gambar yang Negeri Singa UM, dilakukan pada diambil adalah gambar yang relevan tanggal 02 Juni 2017 di lapangan dengan pokok penelitiannya, futsal daerah Dieng. Lalu wawancara misalnya saja tentang fanatisme dilanjutkan dengan Novianto, selaku suporter Aremania Malang. Gambar Aremania Sanan, dilakukan pada yang diambil seperti gambar logo tanggal 05 Juni 2017 di ruang tamu Arema Malang, gambar saat rumahnya daerah industri keripik Aremania Malang melakukan tempe Sanan. Lalu wawancara konvoi, suasana saat Aremania dilanjutkan dengan Mas Yes, selaku Malang mendukung Arema Malang Aremania Samaan, dilakukan pada dalam pertandingan di stadion tanggal 14 Juni 2017 di ruang tamu Kanjuruhan maupun stadion rumahnya daerah Samaan. Lalu Gajayana, kegiatan Aremania wawancara dilanjutkan dengan Malang selain kegiatan di stadion Helmi, selaku Aremania Samaan, ketika mendukung Arema Malang, dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017 dan suasana saat Aremania Malang di ruang tamu rumahnya daerah melakukan tour ke luar kota dalam Samaan. Lalu wawancara dilakukan mendukung Arema Malang. dengan Fanda, selaku Aremania
Description: