ebook img

Dari As Syaikh Abu Yasir Khalid Ar Raddadi, Terhadap Bahayanya Pemikiran PDF

17 Pages·2007·0.1 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Dari As Syaikh Abu Yasir Khalid Ar Raddadi, Terhadap Bahayanya Pemikiran

http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy FATWA At Tahdziir-Peringatan Keras- Dari As Syaikh Abu Yasir Khalid Ar Raddadi, Syaikh min Masyaayikh Al Madinah An Nabawiyyah, Dosen di Islamic University Madinah (Pentahqiiq Kitab Syarhus Sunnah oleh Al Imam Al Barbahaary Rahimahullah Ta`aalaa) Terhadap Bahayanya Pemikiran (Manhaj) Abu Sulaiman (Abdullah Maududi) Cs. Serta Mu’assasah Al `Ubudiyyah Terhadap Ummat Di Pekanbaru, Riau, Sumatera, Indonesia. DIALOG VIA TELEPON Pukul: 20. 20 – 21. 15 Waktu Indonesia Barat KAMIS, 16 JANUARI 2003 M/14 DZULQAIDAH 1423 H Diterjemahkan oleh: Al Akh Abu Hisyam Dzakwan Syaikh Khalid : Ya,….. Ustadz Dzul Akmal : Assalaamu `alaikum! Syaikh Khalid : Wa `alaikum salam warahmatullah wa barakaatuh!. Ustadz Dzul Akmal : Hayaakallah, ya Syaikh! Syaikh Khalid : Hayaakallah juga, ya Abal Mundzir!, bagaimana khabarmu,…? Ustadz Dzul Akmal : Alhamdulillah baik, semoga engkau juga dalam keadaan baik. Syaikh Khalid : Baik, hayaakallah. Alhamdulillah ! Ustadz Dzul Akmal : Bagaimana kabarmu?, Apakah baik-baik Saja?. Syaikh Khalid : Semoga Allah `azza wa jalla menyelamatkanmu. Ustadz Dzul Akmal : Kabar gembira buatmu. Syaikh Khalid : Bagaimana keadaan saudara-saudara seluruhnya ?… Ustadz Dzul Akmal : Alhamdulillah mereka dalam keadaan baik-baik, sekarang syabab berkumpul di sisi saya. Syaikh Khalid : Maa syaa Allah!!.. Ustadz Dzul Akmal : Untuk mendengarkan Muhadharoh ini dan nasehat darimu...! Syaikh Khalid : Wallahi,…bukankah Muhadharoh yang lalu, telah kusampaikan padamu semua???. Ustadz Dzul Akmal : Sekarang dapatkah saya berbicara kepadamu tentang beberapa permasalahan- permasalahan da`wah yang terjadi di kotaku ini?… Syaikh Khalid : Bagaimana berlangsungnya Muhadharoh yang lalu, ….apa yang terjadi?… Ustadz Dzul Akmal : Muhadharoh,… yaitu kaset-kasetnya menyebar dan para syabab, mereka gembira sekali!. Syaikh Khalid : Alhamdulillah!. Ustadz Dzul Akmal : Dan orang-orang yang hadir, mereka menyanjung dan memuji Dauroh ini!. Syaikh Khalid : Alhamdulillah, semoga Allah memberikan manfaatnya pada kalian. Ustadz Dzul Akmal : Insyaa Allah!. Syaikh Khalid : Hayaakumullah! Ustadz Dzul Akmal : Tetapi, bolehkah kami sekarang berbicara padamu, ya Syaikh!?… Syaikh Khalid : Silahkan ! Ustadz Dzul Akmal : Ya,…Syaikh ! Syaikh Khalid : Ya,……!!! Ustadz Dzul Akmal : Yaitu,..sekarang ini kami memiliki, yaitu di kota saya ini Pekanbaru, yaitu pulau Sumatra,…… Syaikh Khalid : Ya,…...!!! Ustadz Dzul Akmal : Yaitu,…terdapat padanya dua Yayasan. Syaikh Khalid : Ya,…...!!! 1 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy Ustadz Dzul Akmal : Yayasan yang pertama adalah Yayasan Ta`zhimus Sunnah,… Syaikh Khalid : Ya,… !!! Ustadz Dzul Akmal : Yang diketuai oleh saya sendiri. Syaikh Khalid : Siapa yang di sana ???… Ustadz Dzul Akmal : Saya yang memimpinnya. Syaikh Khalid : Ya,… Yayasan Ta`zhimus Sunnah??? Ustadz Dzul Akmal : Ta`zhimus Sunnah, yaitu saya mengambil nama ini dari kitab Syaikh Abdul Qayyum. Syaikh Khalid : Bagus,..bagus,… semoga Allah `azza wa jalla membalasmu,..Ya ! Ustadz Dzul Akmal : Kemudian yang kedua adalah Yayasan Al `Ubudiyah. Syaikh Khalid : Yayasan apa ?! Ustadz Dzul Akmal : Al `Ubudiyah !!! Syaikh Khalid : Al `Ubudiyah ?!,…Ya,…Ya… Ustadz Dzul Akmal : Yayasan ini,… Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Yayasan ini mengumpulkan siapa saja (Tong sampah) Syaikh Khalid : Allahu Musta`aan,..Ya ! Ustadz Dzul Akmal : Dan dia bekerja sama dengan para da`i hizbiyyin yang berada di Jawa. Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan para da`i ini adalah dari Ihyaa`ut Turoots dan As Shofwah. Dan Yayasan As Shofwah ini, adalah lajnah Shofwah yang berada di ibukota Jakarta. Yayasan ini didirikan oleh seorang murid Salman Al Audah dari Qasim. Pahamkah engkau, ya Syaikh!???.... Ya Syaikh kami!… Syaikh Khalid : Ya,….Ya,… Saya paham. Ustadz Dzul Akmal : Dan demikian juga, di Jakarta seperti Ihyaa`ut Turoots dan Haramain,… dan Darul Birr serta Lajnah Ta`lim dan Da`wah. Seluruh Yayasan ini adalah merupakan Yayasan hizbiyyah dan ini dikenal oleh `Ulama-`Ulama Salafiyyin. Syaikh Khalid : Ya,….!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan da`i-da`i dari Yayasan ini yaitu, Al `Ubudiyah. Da`i-da`i besarnya, mereka tinggal di Jakarta, di ibukota. Dan kebanyakan mereka yaitu, menerima bantuan dari Ihyaa`ut Turoots, As Shofwah, Haramain, Darul Birr dan yang lainnya. Mereka semua menerima bantuan materi untuk membangun Pondok dan Masjid mereka. Syaikh Khalid : Ya,….!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan tentu saja sebagaimana yang telah kami dengar, yaitu dari kaset As Syaikh Saalim Al Hilaliy tatkala beliau ditanyai tentangnya,…tentang Yayasan Al Haramain dan Ihya`ut Turots, dan Syaikh menjawab : "Adapun Yayasan Al Haramain dan Ihya`ut Turots ini adalah Yayasan hizbiyyah maka kami mentahdziirnya”. Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan kasetnya ada pada saya. Syaikh Khalid : Ya,… Saalim Al Hilaliy. Ustadz Dzul Akmal : Dan kemudian kami mengetahui bahwa Yayasan-Yayasan ini,…dikenal di `Alam Islamiy. Saat ini, yaitu, mereka merusak da`wah Salafiyyah dari dalam!. Syaikh Khalid : Ya,… Ustadz Dzul Akmal : Musykilahnya, ya Syaikh!, Mu`assasah yang ada di kota saya ini, Mu`assasah Al `Ubudiyyah ini, sebenarnya dulu saya salah seorang dari da`i dari sekian du`aat yang ada di dalamnya, sebelum dan setelah saya lulus dari Madinah. Syaikh Khalid : Dulu, engkau berbaik sangka terhadap mereka, dan engkau bersama mereka bekerja sama dengan mereka ?… Ustadz Dzul Akmal : Saya dulu bekerja sama dengan mereka, akan tetapi setelah,… yaitu, beberapa lama kemudian mereka menuduh saya sebagai orang yang keras di dalam da`wah. 2 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy Syaikh Khalid : La haula walaa quwwata illa billah. Ustadz Dzul Akmal : Sebelum 2 tahun dan sebelum 5 tahun, yaitu… Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Mungkin engkau ingat,….ketika saya bertanya padamu tentang permasalahan Tahfizh Al Qur`an yang menerima anak-anak hizbiyyiin..?! Syaikh Khalid : Ya,….Ya,….. Ustadz Dzul Akmal : Sudah lama, ya Syaikh!,….yaitu sebelum lima tahun. Syaikh Khalid : Ya,….!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan mereka menuduh saya sebagai orang yang keras dalam berda`wah, dan tidak punya hikmah. Syaikh Khalid : Allahu musta`an. Ustadz Dzul Akmal : Wa na`udzubillah, ya Syaikh!,... ucapan mereka, yaitu, ucapan yang sangat jelek dan kotor, yaitu: mereka menuduh apa yang sudah mereka tuduhkan pada saya, kemudian mereka mengusir dan mengeluarkan saya dari Yayasan ini!. Syaikh Khalid : Mereka tidaklah melakukan kebaikan melainkan kedustaan. Ustadz Dzul Akmal : Ya,… mereka mengusir saya, kemudian saya tinggalkan Yayasan tersebut, dan kemudian saya dirikan Yayasan kedua, yaitu Ta’zhimus Sunnah. Syaikh Khalid : Maa syaa Allah !! Ustadz Dzul Akmal : Dan Alhamdulillah , para syabab As Salafiyyiin, Alhamdulillah mereka belajar dan hadir di Majelis saya, di Dauroh-dauroh `ilmiyyah yang kami adakan, dan saya membuka bersama mereka buku-buku Salafiyyah, Aqidah-aqidah serta Manhaj. Sebagaimana engkau telah menasehati saya, dan juga Syarhus Sunnah,…Alhamdulillah para syabab Maa syaa Allah , yaitu mereka menerima da`wah saya dengan senang hati. Syaikh Khalid : Alhamdulillah!! Ustadz Dzul Akmal : Akan tetapi, yang menjadi permasalahan, ya Syaikh!,… yang datang dari Yayasan Hizbiyyah ini, yaitu Yayasan Al `Ubudiyah ini !. Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Karena kebanyakan para da`i-nya adalah lulusan dari Al Jami`ah Al Islamiyyah. Syaikh Khalid : Ya,…!?!? Ustadz Dzul Akmal : Dari Fakultas Hadits dan Syari`ah,…. Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Dan mereka dahulu ketika di Madinah bersama saya,..yaitu... Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Akan tetapi, setelah terjadi perselisihan diantara kami dalam hal menerima bantuan dari Yayasan hizbiyyah dan menyampaikan Muhadharah di tempat Hizbiyyin, kemudian mereka mulai plin-plan didalam Manhajnya dan mereka menuduh saya dengan berbagai macam tuduhan!. Syaikh Khalid : Ya,…!? Ustadz Dzul Akmal : Dan akhir-akhir ini, ya Syaikh!,….pulanglah salah seorang da`i mereka, yaitu lulusan dari Al Jami`ah Al Islamiyah!. Syaikh Khalid : Ya,…!!! Ustadz Dzul Akmal : Namanya Abdullah Maududi, Abu Sulaiman, lulusan dari Al Jami`ah Al Islamiyah Fakultas Hadits, mungkin engkau pernah mendengar nama ini ??? Syaikh Khalid : Sepertinya,… ya. Karena telah datang kepadaku sekelompok anak-anak Indonesia setahun yang lalu, dan bersama mereka Randi. Ustadz Dzul Akmal : Ya, Randi ini, nanti kita membicarakannya, ya Syaikh!. Syaikh Khalid : Dan terjadilah pembicaraan seputar organisasi At Turoots, dan saya sebutkan pada mereka sebahagian perkara-perkara yang mereka keliru di dalamnya, dan supaya mereka tidak bekerja sama dengan organisasi ini karena ia adalah tempat perusak dan pemecah belah barisan Salafiyyiin, sedangkan bantuan- bantuan ini berbentuk makanan, yaitu: makanan yang akan digunakan untuk 3 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy menarik sebahagian dari mereka yang berjiwa lemah, dan yang sejenisnya. Maka merekapun menerimanya dengan senang hati, setelah itu, baru mereka giring kepada apa-apa yang mereka inginkan dari Manhaj yang rusak dan pemikiran pemikiran yang jelek. Terjadilah dialog seputar ini, setelah itu saya sodorkan pada mereka beberapa dokumen yang berhubungan dengan At Turoots, sebagai bukti. Ustadz Dzul Akmal : Mungkin saya lanjutkan sedikit pembicaraan saya, ya Syaikh!?. Syaikh Khalid : Silahkan sekarang lanjutkan pembicaraanmu!. Ustadz Dzul Akmal : Dan., Abu Sulaiman ini datang setahun yang lalu, atau setengah tahun yang lalu. Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Dia adalah lulusan Fakultas Hadits, dia berkata kepada salah seorang syabab kami …. Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Dia ini dulunya adalah murid saya. Syaikh Khalid : Subhaanallah!! Ustadz Dzul Akmal : …….. Di Ma’had, dan ketika dia pulang dia berkata kepada salah seorang syabab kami yang Salafi, yaitu, dia melemparkan syubuhat, tentu ini saya katakan syubuhat, karena dia berkata : “saya tidak condong kepada Yayasan Ta’zhimus Sunnah dan tidak pula pada Yayasan Al `Ubudiyah”. Akan tetapi kenyataaannya, ya Syaikh!!. Berbeda sekali, apa yang dia katakan tidak sesuai dengan waqi`nya. Syaikh Khalid : Bagaimana?… Ustadz Dzul Akmal : Teman-temannya, shahabat-shahabatnya seluruhnya berasal dari Yayasan ini. Syaikh Khalid : Al `Ubudiyah? Ustadz Dzul Akmal : Al `Ubudiyah, dan demikian juga ketika Yayasan ini mengadakan Dauroh `Ilmiyah, ia bergabung dengannya, engkau paham, ya Syaikh!? … Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Dia bergabung di dalamnya. Dan tatkala saya meminta kepadanya, yaitu, saya meminta kejelasan kepadanya tentang makna ucapannya, yaitu; “saya tidak condong pada Yayasan Ta’zhimus Sunnah yang diketuai Abal Mundzir dan tidak pula Yayasan Al `Ubudiyah.” Lalu saya katakan kepadanya; “bagaimana engkau ini?, engkau dari kelompok mana?, Apakah engkau dari poros tengah?”, Kemudian saya katakan lagi; “tidak ada dalam Din istilahnya poros tengah, dan tidak juga sifat Tawaqquf, imma anta menyokong Ta`dzhimus Sunnah, imma Al `Ubudiyyah!”. Syaikh Khalid : Ya, dia bersikap seperti seorang yang tengah-tengah karena ia ingin menjadi pembatas atau penengah!. Ustadz Dzul Akmal : Ini adalah sikap orang bingung, ya Syaikh!, demi Allah, demi Allah !!, dia adalah orang yang berpura-berpura dan bersikap mumayyi’ (Bunglon) dalam Manhaj. Syaikh Khalid : Ya ini adalah sikap orang-orang yang mumayyi’iin!!!. Ustadz Dzul Akmal : Ya, dia ini adalah orang yang mumayyi’, ya Syaikh!!! Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Saya pernah meminta kepadanya, bagaimana; “mungkin engkau dapat menyampaikan muhadhoroh atau mengajar syabab di Yayasan atau di Masjid yang biasa diadakan Majelis padanya, Dauroh-dauroh `Ilmiah dan pelajaran- pelajaran `ilmiah,” dan ia menjawab: “Ya, saya pikir-pikir dulu!” katanya. Akan tetapi setelah itu saya menemukan sesuatu yang aneh, yaitu ketika Yayasan Hizbiyyah `Ubudiyah ini memintanya untuk bergabung ketika Yayasan ini melaksanakan Dauroh `Ilmiah, dia langsung menerima dengan senang hati dan menyambutnya dengan hangat, kemudian menyampaikan muhadhoroh di sana, engkau paham, ya Syaikh?!… Syaikh Khalid : Ya, ya, Allah Musta`aan! 4 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy Ustadz Dzul Akmal : Kemudian tatkala saya katakan padanya, … dan dia berkata kepada seorang syabab yaitu; “Adapun permasalahan menyampaikan muhadharoh di tempat orang orang hizbiyyin adalah perkara yang dibolehkan, ini saya ambil dari ucapan Syaikh Ibraahim Ar Ruhailiy,” katanya. Dan tatkala saya minta padanya,… Syaikh Khalid : Atau dia bermaksud yaitu, ia mendengar Ruhailiy mengatakan demikian, begitu ya?.. Ustadz Dzul Akmal : Ya, ya, dia mendengar Syaikh Ibrahim mengatakan hal ini, dan kukatakan kepadanya; “apakah engkau memiliki kaset berupa bukti-bukti?” Demi Allah !!!, dia tidak memiliki kaset sebagai bukti sama sekali. Kemudian saya katakan lagi kepadanya: “Saya memiliki kaset tahdziir dari Syaikh Robie’, Syaikh Muhammad bin Haadiy, Syaikh kita, Kholid Ar Rodaadiy, dan para Masyaayikh yang lain, yaitu menyampaikan Muhadharoh di tempat orang- orang hizbiyyiin terdapat padanya ada komentar `Ulama dan tahdziir dari mereka,” dan saya katakana; “ini saya memiliki kaset dari Syaikh Robie’ tatkala kami menanyakan kepadanya yaitu, setahun yang lalu Syaikh `Ali Hasan, Syaikh Saalim Al Hilaliy, Syaikh Nashr Musa, Syaikh Masyhuur Hasan Salmaan, mereka menyampaikan yaitu, mereka mengisi di Dauroh yang diadakan oleh orang orang hizbiyyin di Jawa Timur Indonesia.” Syaikh Khalid : Ya!,… Ustadz Dzul Akmal : Dan tatkala kami bertanya pada Syaikh Robie’ tentang pelaksanaan Dauroh ini, karena dauroh ini diadakan oleh orang hizbiyyin kemudian kami katakan: “Apakah boleh kami menghadiri dauroh tersebut?? Syaikh menjawab “tidak boleh!”. Syaikh Khalid : Ya!,… Ustadz Dzul Akmal : Dan saya juga bertanya kepada Syaikh Muhammad, kami merekamnya, yaitu ketika kami berziarah kepadanya umroh tahun lalu, demikian juga syaikh menjawab; “Dauroh ini yaitu, orang orang yang hadir adalah salah, sedangkan mereka yang tidak hadir adalah benar, tidak boleh dihadiri, karena yang mengadakannya orang hizbiyyun”. Syaikh Khalid : Ya, karena itu akan menambah jumlah mereka dan memperkuat barisan mereka dan membantu kebatilan yang ada pada mereka yang seperti ini tidak boleh, tidak diragukan lagi, ya. Ustadz Dzul Akmal : Ya, kemudian Abdullah Maududi ini, Abu Sulaiman ini, yaitu, ketika dia menyebarkan di antara para syabab, yaitu; bahwa dia datang akan memperkokoh Da’wah Salafiyah dengan Abil Mundzir , dan begini…dan begitu; akan tetapi kenyataanya tidak!, sama sekali tidak, sampai sekarangpun tidak terwujud, bahkan sampai sampai ia menganggu Da’wah kami, ya Syaikh!!! Syaikh Khalid : Subhaanallah !!?, mengganggu bagaimana?… Ustadz Dzul Akmal : Yaitu dia mengambil sebahagian akhawat yang belajar dengan saya di Majelis saya. Saya memiliki pelajaran-pelajaran ilmiah, khusus untuk akhawat satu kali dalam sepekan, yaitu hari Ahad, dari jam 9 pagi hingga menjelang Zhuhur. Syaikh Khalid : Maa syaa Allah!!… Ustadz Dzul Akmal : Yaitu buku-buku Manhaj, yaitu, saya mengajarkan pada mereka kitab Syarhus Sunnah, kitab Syarhu Tsalaatsatul Ushuul oleh Syaikh Ibnu Utsaimiin dan juga kitab Al ‘Ilmu oleh Syaikh Saalim Al Hilaliy. Syaikh Khalid : Semoga Allah memberikan manfaat pada kalian!. Ustadz Dzul Akmal : Alhamdulillah!!!, yaitu, mereka para akhawat hadir banyak sekali, ya Syaikh!!!, dan orang ini, Abu Sulaiman ini, mengambil sebahagian akhawat yang belajar dengan saya, kemudian dia mengadakan Majelis dengan mereka. Syaikh Khalid : Ya!. 5 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy Ustadz Dzul Akmal : Yaitu, di rumah yang lain bukan di Yayasan saya: Yayasan Ta’zhimus Sunnah,… bukan, bukan, akan tetapi ia mengadakan di rumah lain, dia mengumpulkan sebahagian para akhawat yang tadinya belajar dengan saya, sampai sekarang para akhawat meninggalkan saya dan tidak belajar dengan saya sampai sekarang!. Syaikh Khalid : Barangkali ia mentahdziir mereka darimu, ya??. Ustadz Dzul Akmal : Sekarang, yaitu, mereka belajar bersamanya. Syaikh Khalid : Allahu Musta`aan!! Ustadz Dzul Akmal : Dan demikian juga sebahagian para syabab Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Sebahagian syabab yang tadinya belajar dengan saya, mulaazamah dengan saya secara terus menerus, dan kemudain dia (Maududi) ini mengacau, dengan mengatakan bahwa; “Ikhtilaaf atau perbedaaan yang terjadi diantara Abil Mundzir dan Yayasan `Ubudiyah adalah perbedaan yang bersifat pribadi bukan bersifat Manhaj.” Syaikh Khalid : Perbedaaan pribadi?, Ya!!. Ustadz Dzul Akmal : Ini yang dia hembuskan dikalangan para syabab, yaitu, ia menyebarkan ucapan seperti ini, sampai sekarang, ya Syaikh!!!, sampai sekarang, dia terus menyebarkan syubuhat, dan mengacau para syabab, sampai mereka bingung, yaitu; mana yang benar dan yang salah??!!. Syaikh Khalid : Abu Mundzir, Yayasan ‘Ubudiyah ini siapa yang memimpinnya?, ia ikut siapa?… Ustadz Dzul Akmal : Demi Allah! Yayasan `Ubudiyah ini, ya Syaikh!, seperti yang saya katakan kepada engkau, yaitu, bekerja sama dengan orang orang yang bekerja sama dengan hizbiyyin di Jakarta, dengan Ihyaa’ut Turoots semuanya. Syaikh Khalid : Siapa ketuanya?… Ustadz Dzul Akmal : Ketuanya ada diantara mereka yaitu para lelaki yang musbiliin, dan juga para alumni dari Jaami`ah Islaamiyah, Wira Iskandar. Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Kemudian, Armen Halim… Syaikh Khalid : Ya!. Ustadz Dzul Akmal : Heri Purnama. Syaikh Khalid : Mereka semuanya alumni Jaami`ah?… Ustadz Dzul Akmal : Ya, mereka semua alumni Jaami`ah, Wira Iskandar dari Fakultas Hadits, Armen Halim dari Fakultas Syari`ah. Syaikh Khalid : Bagus, cukup mereka. Jadi sampai dimana?, perkara yang terjadi antara engkau dan Abu Sulaiman ini?… Ustadz Dzul Akmal : Dia sekarang bersama mereka, berteman dan berjalan bersama mereka. Syaikh Khalid : Sampai dimana perkara yang lain?, sudah sampai dimana? Ustadz Dzul Akmal : Yaitu, sampai memecah belah diantara para syabab. Syaikh Khalid : Sampai dia mulai mentahdzirmu dan merampas murid-muridmu?… Ustadz Dzul Akmal : Ya, dia merampas murid-murid saya. Syaikh Khalid : Saya katakan; dia akan mencoba merampas mereka dengan cara menyebarkan kedustaan-kedustaan dan mentahdzir mereka darimu. Ustadz Dzul Akmal : Ya, ini terjadi. Syaikh Khalid : Ini, yang demikian ini akan datang berangsur-angsur, ya Abal Mundzir!, akan berangsur-angsur nanti, di sini (perkara ini)…Seharusnya yang seperti ini, sedini mungkin engkau sudah harus memperhatikannya, yaitu sifat plin-plan ini, engkau hendaknya mendirikan satu Majelis, lalu tegakkan hujjah kepadanya atau terangkan kepadanya: “Sekarang hendaklah engkau jelaskan sikapmu, apakah engkau bersama kami atau tidak?!!!, Dan terangkan pada kami apabila engkau memiliki kritikan-kritikan terhadap kami, ya, beri faedahnya kepada kami, nasehat terbuka. Dan cukup bagi 6 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy kami kalau engkau mengatakan bahwa engkau tidak bersama kami, dan mereka bekerja, dan engkau jangan menghubungi kami untuk selama- lamanya. Dan kami akan mentahdziir para syabab darimu.” Kemudian orang-orang seperti ini jauh lebih merusak daripada Hizbiyyin. Karena para syabab tertipu dengan penampilan mereka. Mereka mengira bahwa mereka adalah orang baik-baik, dan dia ketika datang tidak menampakkan apa yang ada padanya secara langsung, hanya saja dia akan mengaku inshof, atau `adil dan tidak berbuat zhalim. Dan dia juga akan mengatakan bahwa; “Abul Mundzir itu orangnya keras!, atau, ia kaku terhadap orang-orang yang menyelisihinya, dan seharusnya dia berlemah lembut, hikmah.” Kemudian, ia mulai menggembar-gemborkan perkara ini, dan yang demikian ini tersamar, khususnya bagi orang-orang yang baru tumbuh dalam menuntut ilmu, akan tertipu dengan ucapan ini, maka wajib bagimu untuk membentuk pembatas yang akan menjaga para syabab dari orang orang tersebut. Peringatkan mereka dan hajar mereka, jelaskan pada syabab tentang bahaya Manhaj mereka ini, Manhaj Tamyii’ (Mumayyi’). Inilah yang menyia-nyiakan Manhaj, dan menyesatkan kebanyakan orang-orang agar seperti mereka, yaitu orang orang perusak dan orang-orang yang memiliki tujuan-tujuan tertentu, guna menebar fitnah perpecahan dan pengelompokan diantara Salafiyyiin. Seorang Salafi itu jelas, Ahlus Sunnah itu terang, jelas, tidak... Mereka tidak memiliki sifat mendua (bercampur baur), dan orang ini mengaku. Bahwa dia berbuat inshof, orang yang `adil, orang yang berada di atas Al Haq, yang demikianlah, yang banyak mengakibatkan banyak para syabab tertipu, dan mereka juga tidak wara' dan mengambil bantuan-bantuan dari arah manapun, mereka tidak melihat apakah ini telah dimasuki misi ingin menyibukkan sebahagian orang-orang yang berjiwa kerdil atau lemah dengan memberikan bantuan-bantuan yang akhirnya, ia akan memiliki paham seperti orang tersebut. Dan sungguh para `Ulama Salaf telah membentuk pilar sebagai benteng dari mereka seluruhnya. Berkata Ruwaifi': "Kami pernah mendatangi Abu 'Aliyah, dan beliau mentahdziir kami, sedang ketika itu kami masih kecil, belum dewasa, yaitu berusia muda, dia berkata pada kami, “Jauhi oleh kalian para tukang cerita!, hati-hati kalian dari tukang cerita!, hati-hati kalian dari tukang cerita!!” Beliau mentahdziir mereka, sedang mereka dalam keadaan masih kanak kanak. Sementara mereka (Hizbiyyuun) berucap: " Kenapa, ada apa dengan tahdziir ini?. Berikan kepada kami Sunnah saja, tidak perlu dengan tahdziir, tahdziir belum sa`atnya, jangan kalian sibukkan diri kalian dengan kitab kita Ar ruduud, (bantahan-bantahan).” Bantahan dikenal sebagai jalan, prinsip, syi'ar bagi Ahlus Sunnah terhadap Ahlul bathil. Bantahan-bantahan adalah benteng, peringatan dan penjelasan kebenaran, yang padanya terdapat penjagaan dengan pertolongan Allah (Din) dari golongan- golongan yang keji ini. Dan lagi-lagi, permasalahan adalah permasalahan harta, mengambil dari orang-orang seperti mereka, yaitu orang-orang yang tidak dikenal dengan Sunnah, tidak pula dengan menolongnya dan melindunginya. Sungguh sebahagian Salaf telah berkata: " Ya Allah, janganlah Engkau jadikan seorang Ahli Bid`ah menguasaiku, sehingga hatiku tidak lunak atasnya". Atau yang semisalnya. Maka selayaknya kalian menggunakan perlindungan atau benteng terhadap para syabab, yaitu engkau harus bersemangat untuk mengajari mereka tentang ushul-ushul ini, dan membentuk mereka di atasnya, yaitu permasalahan tahdziir dan pentingnya permasalahan tahdziir, tahdziir ini bukanlah bersumber dari hawa nafsu atau kami ingin menjatuhkan setiap individu karena kami tidak membutuhkannya... Bukan, tetapi kami ingin dakwah ini murni dakwah yang tidak memiliki noda, dan dakwah ini tidak akan berjalan melainkan 7 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy dengan adanya tahdziir dari para perusak da`wah tersebut, yang banyak menimbulkan kerusakan. Diantara saudara-saudara mereka, dengan pemikiran- pemikiran yang jelek ini. Maka wajib bagi kalian untuk menjelaskan perkara- perkara ini dan saya kira engkau memang demikian, semoga Allah memberkatimu. Dan engkau adalah orang yang paling bersemangat dalam perkara ini. Ini yang saya ketahui tentangmu. Tetapi jangan engkau seperti .. yaitu jangan berpaling kepadanya, sekarang Alhamdulillah, engkau memiliki Ma'had dan mimbar ini, maka gunakanlah untuk nasehat, penjelasan dan tahdziir darinya. Dan sekarang telah jelas bagimu dan terungkap jalannya, maka tahdziirlah darinya, dan tahdziirlah para syabab darinya!!, dan jelaskan pada syabab akan pentingnya hal ini; yaitu, ketika mereka datang untuk mempelajari Sunnah, jelaskan pada mereka tentang bahaya mereka, bahaya pergi pada mereka, karena apabila mereka memiliki ilmu, kita ambil dari mereka selama orang tersebut tidak dikenal dengan khurafatnya, dan tidak nampak bid'ahnya, demikian... Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang membawa pemikiran-pemikiran yang jelek, dan mereka bergabung dengan hizbiyyiin/ firqah/ sempalan, dan para pemecah belah, dan orang-orang munafiqiin, maka sepantasnya adalah mentahdziir para syabab dari mereka. Mengasaaskan Sunnah, bahwa mereka sesungguhnya benar-benar cinta terhadap Sunnah dan terhadap para da'i-nya. Dan juga mentahdziir para syabab yang Mumayyi’iin. Mereka orang orang yang Mumayyi’iin adalah orang-orang yang akan membuat kerusakan lebih besar. Dan mereka ini memiliki ciri-ciri dan tanda-tanda yang dikenali dengannya, dan mereka tidak memuji kitab-kitab ruduud, dan tidak menginginkan permasalahan ruduud (bantahan), mereka tidak akan menyenanginya selama-lamanya, bahkan wajah-wajah mereka terasa terbakar apabila mendengarkan bantahan-bantahan tersebut!!!. Dan mereka tidak menginginkan pembicaraan tentang jarah dan ta'dil dan penjelasan bahaya-bahaya (sempalan-sempalan) ini, dan mentahdziirnya. Niscaya wajah-wajah mereka akan terbakar juga!!!, dan demikian juga engkau akan mendapatkan mereka tidak wara' apabila dibantu dakwahnya mereka akan pergi dengan alasan saya ingin memberi nasehat, nasehat apa disini?, atau dengan alasan saya menginginkan mashlahat, padahal mashlahat akan terwujud dengan ketidak hadirannya, dan mereka tidak memiliki keinginan, bahkan mereka sangat bersemangat untuk membela hizbiyyah dan para da'i-nya, mentahdziir saudara- saudara mereka yang salafiyyin. Dengan pengakuan mereka menginginkan keadilan dan inshof. Dan sangat disayangkan, yang demikian itu tidak terwujud dari mereka terhadap saudara-saudara mereka salafiyyin. Bahkan yang terwujud adalah kecondongan mereka yang sangat terhadap orang-orang hizbiyyiin dari teman-teman mereka yang salafiyyin. Mereka ini dikenal dan tidak ada orang yang lebih jelek dari mereka. Dan mereka adalah orang-orang yang membuat kerusakan yang sangat luas, melalui uslub-uslub (metode) mumayyi`iin mereka ini. Seorang Salafi itu terang, tampak jelas, dan cukup baginya Sunnah dan membelanya. Mereka tidak takut terhadap seorang-pun, terhadap perkara ini mereka semata-mata mengharapkan Wajah Allah `azza wa jalla, dan pembelaan terhadap Din-Nya serta meninggikan Sunnah Nabi-Nya, dan menyeru manusia untuk berpegang teguh pada kitab dan Sunnah menurut Manhaj Salafus shaleh dan adapun mereka hanya menginginkan kepentingan-kepentingan pribadi dan mencari popularitas serta kepemimpinan. Dan kalau mereka telah mendapatkannya di sisi mereka, maka mereka berusaha menjadi alat perusak dan pembinasa. Allahu musta'an. Ya. Ustadz Dzul Akmal : Ya Syaikh!, adapun permasalahan Mahasiswa ini yaitu Abu Sulaiman ini ketika ia di Madinah teman-temannya adalah orang-orang dari Maroko. Syaikh Khalid : Siapa?… 8 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy Ustadz Dzul Akmal : Mahasiswa dari Maroko, yaitu murid-murid Magrawiy, saya benar-benar tahu tentang mereka, mereka bukan Salafiiin mereka adalah sururyyin. Syaikh Khalid : Ya, mereka bukanlah Salafi mereka adalah orang-orang Qutbiyyin yang tertutup. Ustadz Dzul Akmal : Ini, teman-teman Mahasisiwa ini yaitu Abu Sulaiman ketika di Madinah seluruh temannya adalah orang-orang sururyyin, kemudian tatkala ia pulang… Syaikh Khalid : Sulaiman… siapa nama lengkapnya?… Abdullah…?… Ustadz Dzul Akmal : Abdullah Maududy,… Maududy. Syaikh Khalid : Maududy, ya… Ustadz Dzul Akmal : Kemudian saya tegakkan hujjah atasnya, dan saya katakan padanya bahwa; “yayasan ‘Ubudiyah ini bekerja sama dengan orang-orang hizbiyyin di Jakarta. Yaitu para da’i hizbyyin dari organisasi Haramain dan Ihya’ Turoots.” Syaikh Khalid : Tidak diragukan lagi karena engkau telah menegakkan hujjah atasnya, tahdziir mereka!, tahdziir para syabab darinya! Ustadz Dzul Akmal : Insyaa Allah, saya telah mentahdziirnya! Akan tetapi yang jadi permasalahan, ya Syaikh!!… Syaikh Khalid : Menjaga para syabab dari orang-orang yang seperti mereka, berusahalah kalian mengingkari, bagaimana kalian melingdungi/menjaga syabab kalian, dan menjaga anak-anak kalian dan menjaga para penuntut ilmu, yang baru-baru dari orang- orang perusak seperti mereka. Di atas inilah kalian membangun mereka, karena orang-orang seperti itu sangat besar bahayanya karena seorang hizby itu jelas dan dikenal. Lalu ditahdziir darinya akan tetapi Mumayyi’ ini, dialah yang banyak merusak, membikin bingung perkaranya, sehingga para syabab banyak teripu dari orang-orang seperti ini. Maka mereka ini adalah orang-orang perusak!, sebagaimana sebahagian salaf berkata: “?Orang yang duduk dengan ahlul bid’ah lebih berbahaya bagi kami daripada Ahli Bid`ah itu sendiri!!!”. Ini menceritakan tentang keadaan mereka orang-orang Mumayyi’ ini, ya. Al Mujaalis adalah orang yang duduk dengan mereka, pergi dengan mereka, dan datang bersama mereka, condong kepada mereka dan bergaul dengan mereka, yang demikian jauh lebih merusak. Yaitu, hendaklah sekarang engkau bersungguh-sungguh, ya. Semoga Allah memberkatimu dan itu adalah dugaan (husnu zhon) saya juga atas dirimu, bahwa engkau bersungguh-sungguh yaitu, dalam mentahdziir dan menjauhkan para syabab dari orang-orang yang sejenis ini, mudah-mudahan Allah tidak memperbanyak mereka. Dan di sini, di Madinah mereka banyak dan di tempat kalian juga akan datang kepada kalian semakin banyak, banyak dan bertambah banyak!. Ustadz Dzul Akmal : Lagi, ya Syaikh!, bagaimana sikap kami terhadap sebahagian syabab yang belajar dengan saya dan bekerja sama dengan laki-laki ini, bagaimana nasehat engkau?… Syaikh Khalid : Engkau tahu mereka adalah syabab-syabab yang kecil baru belajar, maka berusahalah berlemah lembut dengan mereka dan menasehati mereka dengan yang terbaik dan buatlah mereka cinta kepada Sunnah dan gantungkanlah mereka dengannya, dan nasehatilah agar tidak pergi padanya, yaitu, beberapa kali, beberapa kali khususnya mereka yang belum paham, belum mantap akan sebab tahdziirmu dari orang tersebut, lakukanlah begini!, dan Alhamdulillah. Dan apabila mereka tidak menjadikkan sebagai petunjuk, maka mulailah mencegah mereka, yang mendatangi orang seperti ini, dan berjalan dengannya. Harus diterangkan. Sebagaimana dulunya sebahagian `Ulama salaf melakukan hal itu, Ibnu Abi Ashim pengarang kitab “ Sunnah”, berkata: ”tidaklah hadir di Majelis kami melainkan Ahlus Sunnah!”, sebelum beliau memulai pelajarannya. Bangunlah diatas perkara ini atas pentingnya perhatian akan tetapi berlemah lembutlah, orang-orang yang lebih baik dijelaskan kepadanya 9 / 17 (cid:51) http://groups.yahoo.com/group/thullabul-ilmiy sampai dia mengerti dan tahu sedikit demi sedikit akan bahayanya orang ini dan kerusakannya, bersikaplah kepadanya dengan menasehati mereka, dan jika mereka tidak mendengar dan jika tidak, maka mulailah melarangnya, karena engkau khawatir terhadap sisanya, dan jika tidak, dan sekalipun tinggal satu, dua kemudian tiba-tiba mereka merampas sepuluh setelah itu, mereka ini jauh lebih merusak. Ya. Ustadz Dzul Akmal : Kami masih memiliki pertayaan, ya Syaikh!.. Syaikh Khalid : Ya,… Ustadz Dzul Akmal : Bagaimana,… bolehkah kami membaca buku-buku terjemahan yang diterjemahkan oleh orang hizbiyyun?… Syaikh Khalid : Demi Allah!, buku-buku apa?, Buku-buku Manhaj?… Ustadz Dzul Akmal : Buku-buku Manhaj, buku-buku Aqidah yang diterjemahkan orang hizbiyyun. Syaikh Khalid : Dan dia, tergantung pada terjemahannya, yaitu di sana, apabila buku-buku terjemah itu, terjemahan padanya tidak apa adanya, tempat duduk diubah, dalam penukilan, atau yang semisalnya, apabila tidak ada orang yang menterjemah dan menjelaskan perkara ini, maka digunakan seperlunya dan orang-orang seperti mereka tidak bisa dipercaya sekalipun terjemahan dan tulisan-tulisan mereka khususnya buku-buku perkara Manhaj, ditahdziir dari mereka, karena, terkadang mereka telah merubah ungkapan-ungkapan yang ada padanya dan terkadang mereka mengubah isinya, kemudian mereka tidak akan menterjemahkan, melainkan kitab-kitab yang menyokong Manhaj mereka, dan mereka menterjemahkan sebahagian kitab-kitab salaf, maka waspadalah!, kalau kalian mampu menela’ahnya kembali sebelum kalian membagikannya, tentu lebih afdol dengan diteliti oleh lajnah dari kalian yang akan menela’ahnya dan dibersihkan darinya tentu akan menjadi lebih utama dan dibangun atas pembersihan dan penelitian. Bukan setiap kitab dibagikan begitu saja! … bukan, akan tetapi di serahkan kepada lajnah yang ada di sisi kalian, yang meneliti kitab-kitab kalian. Kemudian ia menelitinya, jika di dalamnya terdapat perkara bathil, maka dihapus dan dibersihkan, kemudian diperingatkan di selebaran atau dengan pernyataan: ”Di sana terdapat beberapa kesalahan maka waspadalah!!!”, Ya. Ustadz Dzul Akmal : Menurut makna Khullah dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari Abu Hurairah ini, ya Syaikh!, Bersabda Rasulullah shallallah ‘alahi wasallam: “Seseorang itu tergantung dengan Din temannya, maka hendaklah masing-masing kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman”. Hadits ini dikeluarkan oleh: Al Imam Abu Daawuud (5/168 no. 4833), At Tirmidziy (4/509 no. 2378), dengan lafadz : “Ar Rajulu”, Ahmad (2/303,334), Al Haakim “Al Mustadrak” (4/171 no 7319-7320), Al Khathiib di “Taariikh Baghdaad” (4/115), dengan lafadz “Ar Rajulu”, `Abdu Ibnu Humaiid di “Al Muntakhab Minal Musnad” (3/200 no. 1429), Al Albaaniy di “As Shohiihah” (2/633-635 no. 927), dan berkata Abu `Iisaa (At Tirmidziy): “Hadist ini Hasan Ghariib. ”Makna persahabatan ini, apa maknanya, ya Syaikh!?, Apakah makna persahabatan ini?, khusus atau lebih khusus dari cinta?... Syaikh Khalid : Ulangi soalnya sekali lagi, saya tidak dengar apa yang engkau ucapkan, ulangilah! Ustadz Dzul Akmal : Saya mendengar ucapan dari orang ini, yaitu Abdullah Maududi ini, Abu Sulaiman ini, ketika seorang syabab berdalil kepadanya yaitu ia membacakan hadits Rasulillah shallallah ‘alaihi wasallam yaitu: “Seseorang itu tergantung dengan Din temannya, dan berkata syabab ini padanya, bagaimana dengan makna hadits ini, dan bagaimana dengan yang disebutkan oleh Syaikh Furaihan, dalam kitabnya: “Lammud Durul Mantsuur”, yaitu tentang “Hukum Salaf terhadap seorang, adalah dilihat dari temannya”. 10 / 17 (cid:51)

Description:
Ustadz Dzul Akmal : Alhamdulillah baik, semoga engkau juga dalam Ustadz Dzul Akmal : Ta`zhimus Sunnah, yaitu saya mengambil nama ini dari
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.