ebook img

Balitbangdiklat #3.indd PDF

80 Pages·2015·12.01 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview Balitbangdiklat #3.indd

Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 1 Redaksi I litbangdiklat Edisi Nomor 3 Tahun 2015 Visi Kementerian Agama Penanggung Jawab “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D. taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan (Kepala Badan Litbang dan Diklat) sejahtera lahir batin.” Pemimpin Redaksi Misi Kementerian Agama Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd. 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. (Sekretaris Badan Litbang dan Diklat) 2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. Wakil Pemimpin Redaksi Drs. H. Anshori 3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan Redaktur Pelaksana keagamaan. Dr. Asro’i, M.Pd. 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Dr. H. Muhammad Adlin Sila, M.A. ibadah haji. Husen Hasan Basri, S.Ag., M.Si. 5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan H. Arif Syibromalisi, Lc. yang bersih dan berwibawa. A. Musthofa Asrori, S.Th.I. (Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2010) Fotografer Ahmad Zaenal Karihin, S.Kom. Agus Salim Penataletak Arif Gunawan Santoso, S.Si. Penyunting/Editor R. Adang Nofandi, S.Sos. Abas Al-Jauhari Syaiful Arief, M.A. Sekretariat Epa Elfi triadi, S.Si. Willa Widdharari, S.Kom Dewi Indah Ayu D, S.Sos Nasrullah, S.Hum, Lc Haris Burhani, SE Lando Akbar, SE Drs. Huriyudin Sopi, S.Ag Akmal Salim Ruhana Alamat Redaksi Jl. M. H. Thamrin No. 6 Lantai 17 Jakarta Pusat Telepon: 021-3920688 Fax: 021-3920688 Website: balitbangdiklat.kemenag.go.id Email: [email protected] Twitter: @LidikKemenag ----------------------------------------------- Tim Majalah Ilitbangdiklat dalam setiap peliputan selalu dilengkapi kartu identitas Gedung Kementerian Agama Jl. M. H. Thamrin No. 6 Jakarta ------2------I-li-t-b-a-n--g-d--ik--la--t - -N-O-M--O-R- -3- -T-A-H-U-N- -2-0-15-- DARI REDAKSI J as Merah!!! Jangan sekali-kali Naskah, terutama naskah Lektur dan Khazanah Keagamaan, melupakan sejarah!!! Demikian Islam nusantara, dalam berbagai Badan Litbang dan Diklat menjadi kalimat bijak yang pernah bahasa dan aksara yang tersebar pilar dalam melakukan penggalian, disampaikan oleh presiden pertama di nusantara, memberi banyak cerita pengkajian, pelestarian dan Republik Indonesia, Ir. Soekarno. dan fakta tentang proses masuk reaktualisasi naskah nusantara. dan berkembangnya agama Islam Ya, sejarah memanglah Namun demikian, tentu di bumi nusantara. masa lalu yang tidak akan pernah tugas mulia ini tidat dapat diemban terulang kembali. Namun demikian, Naskah Islam nusantara oleh Badan Litbang dan Diklat saja. sebagaimana pesan Soekarno, mengungkap bagaimana Islam Dibutuhkan kesadaran bersama jangan sekali-kali kita melupakan hadir di nusantara dengan penuh untuk melestarikan naskah begitu saja sejarah! kedamaian dan jauh dari nilai- nusantara. nilai kekerasan. Naskah-naskah Sejarah menyimpan banyak Dan semangat untuk tersebut juga banyak memberikan cerita, memori, dan yang paling menumbuhkan kesadaran bersama fakta betapa Islam dan budaya utama tentu adalah sebuah inilah yang melatarbelakangi kami lokal dapat bersinergi dan saling pelajaran yang sangat berharga! hadir di edisi kami yang ketiga ini. mempengaruhi. Sejarah sebagai sebuah pengalaman, Kami ingin menghadirkan fakta tentu bisa menjadi “guru” yang Naskah-naskah nusantara bahwa betapa pentingnya naskah paling jujur dan berharga. Oleh yang demikian sesungguhnya dapat nusantara. Selain itu, kami juga karenanya, sejarah merupakan salah memberikan pelajaran bagi kita suguhkan kepada pembaca satu kunci kesuksesan di masa yang bagaimana cara beragama secara informasi bahwa pengkajian naskah akan datang! toleran dan damai. Sebuah pelajaran nusantara selain penting, ternyata yang sangat diperlukan ditengah sangat mengasyikkan. Banyak sumber sejarah yang berkembangnya paham keagamaan dapat dikaji, dipelajari dan dijadikan Banyak hal menarik dan destruktif yang tidak toleran dan sebagai guru kehidupan, guru unik yang harus dilewati selama jauh dari kesan damai. peradaban. Naskah, utamanya dalam melakukan kajian naskah nusantara. literatur sejarah Islam, menjadi salah Begitu pentingnya naskah Ritual-ritual khususpun tak jarang satu harta yang sangat berharga. sebagai “guru” dan “pendidik” bagi harus dilakukan sebelum melakukan kehidupan keberagamaan kita. kajian naskah nusantara. Namun demikian, ternyata peran Ibarat rasa, kajian naskah penting naskah masih diabaikan nusantara menyuguhkan rasa yang oleh sebagian elemen bangsa kita. sangat “rame”! Ada manis, asam, Belum banyak upaya serius yang pedas, bahkan pahit. Namun rasa dilakukan untuk menggali, mengkaji yang “rame” tetaplah akan terasa dan mereaktualisasi naskah-naskah nikmat. nusantara. Lalu, bagaimanakah lika-liku Badan Litbang dan Diklat pengkajian dan pelestarian naskah sebagai salah satu unit eselon I di nusantara? Silahkan pembaca lingkungan Kementerian Agama nikmati di Majalah Silaturahim menjadi pengemban amanah Litbang dan Diklat edisi 3 ini. yang cukup penting namun sedikit terlupakan ini. Melalui Puslitbang Selamat menikmati! [redaksi] Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd. Sekretaris Badan Litbang dan Diklat/ Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 3 Pimimpin Redaksi Redaksi menerima surat Anda, baik berupa apresiasi, saran, ataupun kritik, untuk dimuat di rubrik SURAT PEMBACA. Kirimkan surat Anda melalui: [email protected] sertakan identitas lengkap dan alamat Anda. Salah satunya, info tentang peserta. Untuk itu, perlu upaya Mohon Info Riset riset. Misalnya, Lomba Karya Tulis pemerkuatan kapasitas para widya- bagi Mahasiswa Ilmiah Santri yang pernah saya dan iswara juga, disamping peningkatan teman-teman ikuti setahun silam. anggaran diklat. Semoga lembaga Bagi kami, kegiatan tersebut sangat diklat kita ke depan menjadi Beberapa hari lalu, saya bermanfaat dan bisa menjadi ajang semakin lebih baik. [] dapat informasi tentang Majalah untuk mencetak para peneliti muda. LiDik di lingkungan Balitbang dan Nurul Kamilati, M.Pd., M.Ed., Diklat Kementerian Agama RI. Harapan kami, Majalah LiDik Widyaiswara Ahli Madya pada Balai Bahkan, sudah edisi ketiga. Sebagai tak hanya dapat dibaca oleh para Diklat Keagamaan Semarang mahasiswa baru yang pernah peneliti dan pegawai di lingkungan terlibat dalam kegiatan di lembaga Kemenag dengan sajiannya terkait Red: Terima kasih. Bravo Diklat! riset ini, waktu itu masih kelas III riset di negeri kita. Namun juga bisa Aliyah, saya turut berbahagia. dinikmati dan menjadi inspirasi bagi Bagi Kami, LiDik mahasiswa, anak muda, dan pecinta Dengan bangga, saya mengucapkan selamat atas lahir- dunia riset. Semoga. [] Jadi Inspirasi nya majalah ini. Semoga terus Siti Afi fah Adnan istiqamah hingga akhir nanti. Saya Salam hangat terucap kepada Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa hanya berharap, majalah LiDik Balitbang Kemenag dan redaksi Jerman, Universitas Negeri Yogyakarta bisa menyasar hingga kalangan Majalah LiDik. mahasiswa. Saya yakin banyak Red: Dek Siti, terima kasih. Dapatkan Langsung saja, sebagai informasi di majalah tersebut yang info dimaksud pada website kami, alumni LKTIS tahun 2015 dari berguna bagi kami generasi muda. balitbangdiklat.kemenag.go.id. Pondok Pesantren Mathali’ul Huda Pusat Kajen Pati, saya memohon baik kepada Balitbang Kemenag maupun kepada dewan redaksi Majalah LiDik untuk menjalin silaturrahim dengan pesantren- pesantren di seluruh Indonesia dengan cara mengirim Majalah LiDik ke pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Supaya tidak terlalu banyak menghabiskan biaya, dewan redaksi bisa mengirimkan majalah berupa fi le agar bisa di-print-out sendiri- sendiri oleh pesantren, kemudian bisa dibaca secara luas oleh para santri. Karena selama ini, saya me- lihat akses untuk mendapatkan Tantangan kurang. Anggaran Diklat Majalah LiDik masih sangat terbatas Lembaga Diklat Kementerian Agama yang ‘hanya’ untuk kalangan tertentu saja, maka 50 milyar pada tahun 2015 sangat dari itu kiranya usulan saya bisa Keberadaan lembaga tidak memadai untuk mendiklat dijadikan pertimbangan. Sekian dan diklat menjadi semakin penting ASN sejumlah 220.000 orang. Jika terima kasih. Wassalam. [] diperlukan biaya 2 juta rupiah saja menyusul keluarnya UU Nomor 5 Sahal Mahfudh tiap ASN, bisa dihitung berapa Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam UU tersebut anggaran diklat selama setahun. Mahasiswa Institut Pesantren dijelaskan bahwa setiap ASN berhak Di sisi lain, para widyaiswara Mathali’ul Falah (IPMAFA) Kajen-Pati mendapatkan pengembangan sebagai ujung tombak lembaga Red: Terima kasih. Usulan dipertim- kompetensinya minimal 80 jam diklat tentu harus meningkatkan bangkan. Saat ini Anda sudah bisa setiap tahun. Jika mengandalkan kompetensi, knowledge dan kete- mengunduh versi pdf majalah pada: anggaran negara, tentu sangat rampilan how to transfer kepada balitbangdiklat.kemenag.go.id. 4 Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 DAFTAR ISI 3 Dari Redaksi 4 Surat Pembaca 5 Daftar Isi 6 Bidik “Musuh dalam Selimut: Waspadalah!” 8 Laporan Utama “Islam Nusantara” 12 Wawasan - Tol - Radikalisme Buku dan Corak Keagamaan Pembaca - Diklat Berwawasan Multikutural - Kabalitbang di Eropa: “Islam Indonesia, Smiling Islam” 28 Wawancara Ronald Lukens-Bull: “Saya berharap Islam Nusantara Terus Berkembang!” 32 Tokoh Prof. (R) Dr. Imam Tolkhah, MA: “Paham Keagamaan di Lembaga Pendidikan Umumnya Islam Nusantara” 36 Profi l Dr. H. Rohmat Mulyana Sapdi, M.Pd.: “Birokrasi itu Dunia Nyata” 42 Kolom - M. Adlin Sila: Islam Nusantara atau Muslim Nusantara? - Syaiful Arif: Patologi Radikalisme “Saya ingin para peneliti - Nasrullah Nurdin: Menanggulangi Ekstrimisme belajar kembali memahami - Iswanto: Legitimasi Historis-Ilmiah Islam Moderat dalam teks-teks kuno dengan penuh Karya-Karya Ulama gairah dan semangat. - Musthofa Asrori: Islam Nusantara, Lalu Apalagi? Kami akan meningkatkan Buku kerjasama dengan para ahli Pancasila sebagai Praksis-Ideologis dari dalam dan luar negeri. Info Balitbangdiklat Sudah seharusnya para 69 peneliti kita lebih memahami naskah kuno bangsa kita 72 sendiri. Wal hasil, tugas kita adalah mengumpulkan kembali serpihan sejarah yang terserak di mana-mana untuk kekayaan nusantara kita.” Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI IIlliittbbaannggddiikkllaatt NNOOMMOORR 13 TTAAHHUUNN 22001155 55 BIDIK Musuh dalam Selimut, Bangsa ini harus bekerja Waspadalah! keras untuk menangkal radikalisme dalam bentuk apapun, seperti disampaikan Kepala Badan Litbang R adikalisme/ekstrimisme gerakan Islam Timur Tengah secara dan Diklat dalam diskusi bertajuk sesungguhnya memiliki akar berbeda-beda pula, misalnya Dialog Damai dengan Ulama Timur historis dengan dua sosok Dekmejian dan Jhon l. Esposito Tengah di Universitas Indonesia, kontroversial dalam cerita agama- menyebut sebagai Islamic revivalism, Depok, beberapa waktu lalu. agama samawi, yaitu Iblis dan Kabil Oliver Roy lebih suka term Neo- Menurutnya kita harus meningkatkan (Kain dalam Al-Kitab). Adalah Iblis Fundamentalisme, Muhammad kewaspadaan bersama (wake up call), yang pertama kali menunjukkan Abid Al-Jabiri dan Said Al-Asnawi menerapkan early warning system, sikap radikal dalam bentuk penolakan menunjuknya sebagai eksterimisme meningkatkan pembinaan umat, keras terhadap perintah Tuhan. Iblis Islam. Di Indonesia sendiri lebih dan mengembangkan kerjasama memahami bahwa perintah Tuhan populer dengan istilah Islam garis kebangsaan. dengan memuliakan Adam di atas keras atau Islam radikal untuk Berbagai usaha itu memang para Malaikat dan dirinya sebagai menunjuk sejumlah organisasi dirasakan semakin penting dan sesuatu yang ahistoris, tidak adil dan keagamaan ‘rembesan’ gerakan mendesak, karena tampaknya menyinggung otoritas kemuliaannya. kebangkitan Islam Timur Tengah. radikalisme agama saat ini sudah Alkisah, sikap radikal itu pula yang mengalami metamorfosis, tidak Penyebutan Islam garis kemudian dipertontonkan secara sekedar menggunakan jalur revolutif, keras atau Islam radikal karena dramatis justeru oleh generasi tetapi cara-cara evolutif dengan karakteristiknya yang lebih pertama manusia melalui tragedi memanfatkan internet sebagai new mengedepankan pemahaman literal pembunuhan Habil (Habel dalam public sphere. Laporan Tech in Asia, terhadap teks-teks keagamaan, Al-Kitab) karena hal sepele, yaitu soal tidak kurang dari 72 juta orang mudah menggu-nakan kekerasan, cinta dan perjodohan. Indonesia sebagai pengguna internet, menolak Islam multikultural, suka Dalam konteks akademik, mengkafi rkan kelompok lain, dan dan lebih dari 30 juta dari kalangan radikalisme yang dikenal sebagai lebih ekstrim cenderung menolak anak muda. Tak terbayangkan suatu ideologi garis keras lahir dari Pancasila dan NKRI. Bagai musuh dampak yang dapat ditimbulkan jika rahim politik sayap kiri masa Revo- dalam selimut, itu kata yang mungkin setiap hari mereka dicekoki konten- lusi Perancis (1787-1789). Dalam paling pas untuk menggambarkan konten radikal. perkembangannya radikalisme ideologi dan sepak terjang mereka, Munculnya konsep “Islam tidak melulu soal politik, melainkan sekali-gus potensi laten terhadap Nusantara”, dan mungkin sebaiknya merasuki ranah yang lebih luas, keru-kunan, Pancasila, dan NKRI. lebih luas dari itu “Agama-agama termasuk bidang keagamaan yang Nusantara”, dapat diharapkan Radikalisme agama tentu kemudian lebih dikenal dengan istilah sebagai solusi untuk semakin mene- tidak selalu identik dengan radikalisme agama. Belakangan, guhkan kesantunan, keramahan, dan Islam. Karena potensi radikal ada radikalisme agama cenderung semangat toleransi umat beragama pada setiap agama. Pemahaman diiden-tikan dengan fenomena di bumi Indonesia. Lebih dari itu, terhadap teks-teks agama apapun gerakan Islam kontemporer di Timur Islam Nusantara atau Agama Agama dapat dipraktekkan secara radikal. Tengah (Afganistan, Palestina, Tunisia, Nusantara yang berbasis pada Karena itu, kewaspadaan terhadap Irak Yaman, dan Syiria). Sebuah realitas kemajemukan dapat menjadi radikalisme agama tidak hanya gerakan yang sesungguhnya tidak jiwa yang menghidupi Pancasila ditujukan kepada kelompok Islam monolotik, tidak tunggal, dan tidak sekaligus lem perekat NKRI. Dengan garis keras, bahkan terhadap semua juga terstruktur. begitu, selamanya Indonesia akan agama dan kelompok ideologis yang Karena sifatnya yang tidak mempraktekkan pahamnya dengan tetap menjadi rumah kita bersama monolitik atau multi varian itu, cara-cara radikal. yang menjanjikan kenyamanan bagi kalangan luar menyebut fenomena setiap penghuninya. [Sopi] 6 Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 Islam of the The discourse of the so-called “Islam Nusantara” (Islam of the archipelago) has become an alternative solution to create a society without coercion and archipelago, violence, where its members are tolerant and give respect for diversity. As a new discourse, “Islam Nusantara” not only receives sympathy but also antipathy from solution the Muslim community. In fact, some other Muslims baldly reject the discourse. Driven by this concern, the central theme of the second edition of this magazine is “Islam Nusantara Discourse”. Through this theme, we want to give the perspective of how to understand the dangers of radicalism as a religious attitude. On the other hand we are trying to make into reality the concept of religious tolerance, being friendly, and respectful for diversity as a way of life. In the context of Islam, this religious outlook is meant to be our belief and can be embodied in the concept of “Islam Nusantara”. The emergence of the concept of “Islam Nusantara” should probably be more than just a discourse. It can be expected as a solution to reinforce civility, hospitality, and the spirit of religious tolerance in Indonesia and beyond. Moreover, “Islam Nusantara” is based on the reality of the Indonesian people that diversity is a given fact, and becomes a soul of Pancasila as well as a glue for nationhood. By doing so, Indonesia will remain a common home that promises comfort for its inhabitants. Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 7 islam nusantara LAPORAN UTAMA 8 Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 islam nusantara Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015 9 LAPORAN UTAMA 1100 IIlliittbbaannggddiikkllaatt NNOOMMOORR 23 TTAAHHUUNN 22001155

Description:
4. Ilitbangdiklat NOMOR 3 TAHUN 2015. Redaksi menerima surat Anda, baik diulas dalam kalamullah. Sarjana (S1)Fakultas Adab Jurusan Sastra dan Bahasa Arab tahun. 1980. Vol. I. No.1, 2003. - Tutur Jati. Analisis Teks. Koleksi Nasakah Museum Mataram. Meyer Howard Abrams (1953).
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.