Description:Cerpen esai saya menceritakan kisah Jamaah Tabligh yang membuat acara. Betapa tokohnya menyerukan: “Jangan takut berkumpul di mesjid walau diserang Virus Korona. Jika gara-gara Virus Korona kita mati di mesjid, maka mesjid adalah sebaik baiknya tempat untuk mati.” Di banyak negara, Jamaah Tabligh ini menjadi medium penular. Di samping mereka tetap berkumpul, mereka pun makan bersama dalam satu nampan besar. Penularan virus mudah sekali. Mereka gencar diberitakan, dan kemudian diamankan. Di India, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Filipina. Semua fakta ini masuk dalam cerpen esai saya. Itu fakta yang sangat menarik. Namun saya menghadirkan pula suasana batin yang tak ada di semua berita. Suasana batin itu adalah fiksi, imajinasi, dan karangan saya sendiri.