ebook img

10 BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai matriks, koefisien korelasi dan PDF

40 Pages·2016·0.64 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 10 BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai matriks, koefisien korelasi dan

BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas mengenai matriks, koefisien korelasi dan matriks korelasi, regresi linear berganda, metode kuadrat terkecil biasa, multikolinearitas, principal component regression dan faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG. A. Matriks 1. Pengertian Matriks Matriks adalah suatu susunan bilangan atau fungsi yang terbentuk dalam baris dan kolom dan diapit oleh dua kurung siku. Bilangan atau fungsi tersebut dinamakan entri atau elemen dalam matriks (‘Imrona, 2013: 1). Ukuran suatu matriks atau ordo dijelaskan dengan menyatakan banyak baris ( ) dan banyak kolom ( ). Misalkan suatu matriks berukuran , maka matriks tersebut secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: dimana menyatakan elemen baris , kolom dari . Dua matriks dikatakan sama jika ukurannya sama dan elemen yang bersesuaian bernilai sama, sehingga jika matriks dan sama maka dapat ditulis yang mengakibatkan . 10 2. Jenis-jenis Matriks Terdapat beberapa jenis matriks di antaranya: a. Matriks Bujur Sangkar Matriks bujur sangkar adalah suatu matriks yang ukuran baris dan kolomnya sama (Sembiring, 1995: 19). Bentuk umum matriks persegi berukuran dapat dituliskan sebagai berikut: dimana elemen-elemen berada pada diagonal utama. b. Matriks Segitiga Atas Matriks segitiga atas adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol (‘Imrona, 2013: 2). Contohnya yaitu: c. Matriks Segitiga Bawah Matriks Segitiga bawah adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol (‘Imrona, 2013: 2). Contohnya yaitu: d. Matriks Diagonal Matriks diagonal adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen selain pada diagonal utamanya bernilai nol (Sembiring, 1995: 19). Contohnya yaitu: 11 e. Matriks Identitas Matriks identitas (matriks satuan) adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal utamanya bernilai satu (Sembiring, 1995: 19). Matriks ini dilambangkan dengan dimana merupakan ordo dari matriks tersebut. Contoh matriks identitas berukuran yaitu: f. Matriks Nol Matriks nol yaitu matriks yang semua elemennya bernilai nol (‘Imrona, 2013: 3). Matriks ini dilambangkan dengan , dapat juga dituliskan ordonya. Contohnya yaitu: g. Matriks Simetri (Setangkup) Matriks bujur sangkar disebut matriks simetri jika untuk setiap dan (‘Imrona, 2013: 3). Contohnya yaitu: 12 3. Operasi Matriks Beberapa operasi matriks yang umum digunakan antara lain, yaitu: a. Penjumlahan Matriks Jika matriks dan dengan , maka penjumlahan matriks dan dinyatakan oleh . Elemen-elemen diperoleh dengan menjumlahkan elemen-elemen yang bersesuaian dari matriks dan tersebut (‘Imrona, 2013: 4). Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: a. Perkalian Dua Matriks Jika dan dengan , , dan maka perkalian matriks dan dinyatakan oleh dengan syarat banyaknya kolom dari sama dengan banyaknya baris dari sehingga berukuran . Elemen-elemen diperoleh dengan menjumlahkan semua perkalian antara elemen pada baris ke- dengan elemen pada kolom ke- (‘Imrona, 2013: 5). Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut: b. Perkalian Matriks dengan Skalar Jika dengan dan maka perkalian matriks dengan skalar dinyatakan oleh . Elemen-elemen diperoleh dengan mengalikan setiap elemen pada matriks dengan skalar (‘Imrona, 2013: 6). Sehingga dituliskan sebagai berikut: 13 4. Matriks Transpos Tranpos suatu matiks , dilambangkan dengan atau adalah matriks yang diperoleh dari dengan menukar baris dengan kolomnya (Gazali, 2005: 18). Sebagai contoh: maka 5. Matriks Invers Matriks bujur sangkar dan dikatakan saling invers jika memenuhi (Sembiring, 1995: 24). Invers matriks dilambangkan dengan . Matriks bujur sangkar yang tidak mempunyai invers disebut matriks singular (determinannya bernilai ). Suatu matriks bujur sangkar disebut ortogonal jika sehingga . 6. Determinan Determinan merupakan fungsi dari suatu matriks bujur sangkar ke bilangan real suatu matriks dilambangkan dengan atau (‘Imrona, 2013: 49). Bila merupakan matriks , determinan matriks didefinisikan sebagai berikut: Sedangkan untuk matriks , determinan didefinisikan sebagai berikut: 14 Cara penulisan Persamaan tersebut dapat diubah menjadi: atau atau 15 atau atau atau 16 Dari kenyataan di atas, mendorong didefinisikannya determinan secara formal yang bersifat rekursif dengan mengingat bahwa determinan suatu matriks dapat diperoleh dengan menggunakan determinan matriks yang lebih kecil ukurannya (submatriks). Definisi 1 Misalkan , maka minor dari , yang dilambangkan oleh , adalah determinan dari submatriks yang diperoleh dengan cara membuang semua elemen pada baris ke- dan semua elemen pada kolom ke- . Sedangkan kofaktor dari , yang dilambangkan oleh , adalah . Definisi 2 Misalkan , determinan dari didefinisikan sebagai berikut: (jika baris ke- menjadi acuan yang disebut ekspansi kofaktor sepanjang baris ke- ) atau (jika kolom ke- menjadi acuan yang disebut ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke- ). 7. Nilai Eigen dan Vektor Eigen Jika suatu matriks bujur sangkar berukuran , maka ada nilai eigen atau nilai karakteristik ( ) dan vektor eigen atau vektor karakteristik ( ) yang bersesuaian dengan sehingga dipenuhi (Sembiring, 1995: 26): 17 dimana . Dari Persamaan tersebut, dapat dituliskan sebagai: dengan adalah matriks identitas yang berukuran sama dengan matriks , dalam matriks dapat dituliskan: , , Karena , maka haruslah: Persamaan dinamakan persamaan karakteristik dari matriks . Akar- akar atau skalar-skalar yang memenuhi persamaan inilah yang disebut nilai-nilai eigen dari matriks . Nilai eigen disebut juga akar laten (latent root). Sedangkan ektor eigen (vektor laten) yang bersesuaian dengan suatu nilai eigen dapat dicari dengan mensubstitusikan nilai eigen tersebut ke dalam Persamaan . B. Koefisien Korelasi Dan Matriks Korelasi Dalam statistika terdapat beberapa pengukuran diantaranya ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data. Kedua pengukuran tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan koefisien korelasi dan matriks korelasi. Misalkan suatu matriks didefinisikan sebagai berikut: 18 Jika pengamatan suatu sampel berukuran , maka nilai rata-rata (mean) sampel ke- yang merupakan ukuran pemusatan data didefinisikan sebagai berikut: dengan: . Dalam bentuk matriks, mean dapat dituliskan sebagai berikut: Deviasi standar dan variansi suatu sampel ke- merupakan ukuran penyebaran data. Deviasi standar merupakan akar positif dari variansi, didefinisikan sebagai berikut: Sehingga untuk variansi didefinisikan sebagai berikut: dengan . 19

Description:
Matriks bujur sangkar adalah suatu matriks yang ukuran baris dan Matriks segitiga atas adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di.
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.