ebook img

1 SEKAPUR SIRI Alhamdulilah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah ... PDF

416 Pages·2015·1.9 MB·Indonesian
by  
Save to my drive
Quick download
Download
Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.

Preview 1 SEKAPUR SIRI Alhamdulilah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah ...

SEKAPUR SIRI Alhamdulilah puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk dapat menyusun Cyber Kliping ―Polemik slam Nusantara‖, Sholawat salam senantiasa terhaturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan panutan seluruh umat manusia wabil khusus muslimin dan muslimat. Baik di arab maupun ajam, baik di amerika maupun di NUsantara. Islam Nusantara, tradisional, trannasional, islam Nu, Muhammadiyah persis, syiah, Ahlu sunah wal jamaah. Islam wahabiyah, dan islam-islam lainnya sejatinya merupakan islam yang sama-sama berpedoman pada alqur‘an dan hadist. Tak layak jika ukuwah islamiyah, persaudaraan sesame islam ini hancur, hanya karena an nafsu lawama kiat, kepentingan kelompok kita, fanatisme kelompok kita, dan selalu menggap diri dankelompok kita yang paling benar, sejatinya kaana an-nasu umatan wakhidan…. Semoga bermanfaat. Amin ya rabba al alamin 1 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara NGALAH, Pesantren NUsantara dan Islam NUsantara Oleh; Muslim Al-FAqoth* *Penyusun Buku ―Orang NU Tahu Aswaja” Mahasiswa Ilmu Komunikasi/FISIP Universitas Yudharta Pasuruan Pertama kali penulis mendengar istilah islam NUsantara adalah ketika ikut serta seminar nasional dalam rangka launching program pasca sarjana di Universitas Yudharta Pasuruan pada 25 Mei 2015, sebagai nara sumber hadir Prof Dr KH Said Aqil Siradj Ketua Umum PBNU. Dengan tema ―Memperkuat peran Pendidikan Agama Islam Multicultural dalam rangka membendung radikalisme agama‖ Setelah memaparkan panjang lebar terkait sejarah peradaban dunia sejak Nabi Ibrahim As hingga nabi Muhammad Saw dilanjut masa sahabat yang banyak kontrofersi hingga terbunuhnya Syaidinaa Ali Krw yang dilakukan oleh Abdurrahman Bil Muljam seorang yang Shohibu nahar (ahli Puasa), qiyamul lail (sholat Malam), khafidul quran (hafal Alquran), Akan tetapi Ia suka 2 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara mengkafirkan out grop yang tak sepaham dengannya. Beliau juga memaparkan pentingnya Ukuwah Islamiyah, Ukuwah Wathoniyah dan Ukuwah Bashoriyah serta menyampaikan visi misi KH Hasyim Asyari Pendiri Nahdlotul Ulama bahwa islam harus di perkuat dengan nasionalis, islam saja belum tentu dapat menyatukan umat harus diperkuat dengan ruh wathoniyah, semangat nasionalis, nasionalis harus diberi spirit islam. nasionalis saja kering, liberal, abangan, garingan, kalau tidak diberi nilai-nilai islam. Maka keduanya harus disinergikan. Contoh diafganistan dan Negara Somalia seratus persen masyarakatnya islam, tapi perang terus tiada henti, mengapa demikian? karena tidak adanya semangat nasionalis/cinta tanah air, irak syuriah juga demikian. Wal hasil sudah saatnya sekarang Islam NUsantara menjadi kiblatul muslimin bukan kiblat sholat, akan tetapi kiblat peradaban, kiblat budaya kiblat akhlaqul karima umat islam Indonesia Nahdatul ulama. Natijahnya beliau menyampaikan bahwa islam nusantara harus dipertahankan karena merupakan islam ramah islam santun dinu al-hidayah wa rohmah bukan dinu tasyadud wa dirham. islam membawa petunjuk islam membawa 3 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara rahmat islam membawah perdamain islamnya wali songo islamnya Nahdlotul Ulama. Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Prof Dr KH Tolha Hasan Mantan Mentri Agama era Presiden Abdur Rahman Wahid ini. Penulis mempunyai kesempatan untuk bertanya, singkatnya Bagaimana dan metode apa yang tepat diimplimentasikan dalam mewujudkan ukuwah islamiyah ditengah banyaknya khilafiyah dalam islam di Indonesia ini? Dengan spontan Kh Said menjawab kuncinya hanya satu HARUS NU SEMUA. Dengan beberapa argumentasi beliau, yang sebenarnya menimbulkan tanda tanya besar dalam benak penulis yang tak sempat tersampaikan factor keterbatasan waktu, yakni LO BERARTI MENJADI SERAGAM monoplural LAGI TIDAK BERAGAM multicultural, kalau semua menjadi NU. Tetapi setelah penulis memikirkan, juga masuk akal ketika semua menjadi warga nadiyin maka dengan muda konsep persaudaraan sesama Islam terwujud karena mempunyai pemahaman dasar fiqih, tasawuf, maupun teologi yang tidak bertentangan. Lalu Bagaimana dengan Maksud beliau dengan islam NUsantara?. 4 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara Kehausan akan pertanyaan itu lepas dahaga ketika Pendiri Universitas Yudharta Pasuruan, disela-sela akan melaksanakan sholat malam lailatul qodar 13/07/2015 di Pondok Pesantren Ngalah. Beliau menyampaikan metode Islam NUsantara itu merangkul bukan memukul, Islam NUsantara itu menasehati bukan menyakiti dan Islam NUsantara itu mengajak bukan mengejek, juga Bil hidmah bukan bil fitnah islamnya wali songo. Dengan demikian penulis sangat mendukung terwujudkan Islam NUsantara dan menjadi tema dalam muktamar NU Ke-33 di Jombang Jawa Timur karena Pondok Pesantren Ngalah Sengonagung Purwosari Pasuruan merupakan gambaran kongret islam NUsantara. Syi‘ir Kagem Romo Kyai Soleh merupakan salah satu bukti tertulis. Syiir ini selain sering dinyanyikan oleh paduan suara dalam acara wisuda, Group sholawat Darut Taqwa, El-wardah, Almustafidah, dll juga pernah dilantunkan oleh Sodik Monata dalam satu album. Liriknya sebagai berikut; 5 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara Kyai Soleh santri kendil mung diniyah Tapi Mikir Nasib Bangsa Indonesia Sing maksude ojok congkrah tunggal bongso Ojok nganti lepas songko pancasila Pondok ngalah manggone ing purwosari Pendidikane modele campur sari Mulo poro santri yo seng ati-ati Cecekelan marang dawuhe kyai Wali songo iku wali tanah jowo Merjuangno agomo nuso lan bongso Pondok ngalah ala sunan kali jogo Ngelestarekno agomo lewat budoyo Dalam sajak ini 4 baris pertama pengasuh pondok pesantren ngalah mempunyai pandangan sebagaimana visi misi Mbah Hasyim yang telah disampiakan KH Siradj dalam seminar yang juga dihadiri tokoh-tokoh Kerukunan 6 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara antar umat beragama itu. islam harus di perkuat dengan nasionalis, islam saja belum tentu dapat menyatukan umat harus diperkuat dengan ruh wathoniyah, semangat nasionalis, nasionalis harus diberi spirit islam. nasionalis saja kering, liberal, abangan, garingan, kalau tidak diberi nilai-nilai islam. Maka keduanya harus disinergikan. Menurut Ketua Umum PBNU bahwa istilah Islam Nusantara merujuk pada fakta sejarah penyebaran Islam di wilayah Nusantara yang disebutnya ―…Dengan cara pendekatan budaya, tidak dengan doktrin yang kaku dan keras….‖. ―…Islam Nusantara ini didakwahkan merangkul budaya, melestarikan budaya, menghormati budaya, tidak malah memberangus budaya…‖, katanya. Dari pijakan sejarah itulah, menurutnya, NU akan terus mempertahankan karakter Islam Nusantara yaitu ―…Islam yang ramah, anti radikal, inklusif dan toleran…‖. Dalam NRMnews.com Istilah ‗islam nusantara‘ menurut Azyumardi Azra. Dalam website Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Dia mengatakan, “Islam Nusantara adalah Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi dan 7 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia. Ortodoksi Islam Nusantara (kalam Asy‟ari, fikih mazhab Syafi‟i, dan tasawuf Ghazali) menumbuhkan karakter wasathiyah yang moderat dan toleran. Islam Nusantara yang kaya dengan warisan Islam (Islamic legacy) menjadi harapan renaisans peradaban Islam global.‖ Kita bisa memahami, Ta‘rif islam nusantara menurut Pak Azra di bagian pertama, Islam Nusantara adalah Islam distingtif, artinya islam yang unik. Sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi (disesuaikan keadaan pribumi) dan vernakularisasi (disesuaikan kedaerahan) Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia. Perhatikan bait Ngelestarekno agomo lewat budoyo,jauh sebelum istilah islam NUsantara menjadi polemic dan pembahasan serius rupanya pondok pesantren NUsantara ala sunan kali jogo ini, telah mengimplementasikan konsep tersebut dalam kehidupan syiar agama islam di NUsantara. Perhatikan nama pondok pesantrennya ―NGALAH‖ derivasinya dari bahasa jawa, begitu juga pesantren-pesantren NUsantara lainya, 8 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara PESANTREN TEBU IRENG, PESANTREN TAMBAK BERAS, PESANTREN PACUL GOWANG dll. Tidak mengunakan Bahasa Asing melainkan memakai bahasa jawa sebagai identitas pesantren. Hal ini merupakan salah satu ciri pesantren NUsantara dalam melestarikan islam NUsantara, islam perjuangan Wali Songo. Wali songo iku wali tanah jowo” “Merjuangno agomo nuso lan bongso”. Peran budaya dan pesantren NUsantara cukup besar dalam melestraikan islam NUsantara baik berupa yang pertama, Mentifack ― Al-Mukhafadhotu Ala‟ al- qodimi Sholih Wal adu bil Zadidi ashlahk” melestarikan budaya klasik yang baik, dan menyaring/ mengambil budaya modern yang lebih baik. Pemikiran apik memang implementasinya Sepemahaman penulis bukan berarti islam Nusantara menolak seratus persen budaya timur tengah bukan, melainkan menyaring mana yang lebih baik. mereka masih setia menerapkan budaya arab misalnya nama penulis MUSLIM, Nama Ketua Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah, Rais Syuriah PWNU, KH Ali Maschan Moesa, Nama Ketua PBNU bahkan nama KH Abdurrahman Wahid derivasinya dari bahasa arab karena 9 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara Rasuluullah menasehati untuk memberikan nama anak yang baik bukan?. Missal lagi MASJID dari bahasa arab, kitab-kitab yang diajarkan pesantren nusantara bahkan alqur‘an hadist juga berbahasa arab. Jadi munafik jika bicara anti budaya Arab. Yang direject adalah budaya radikal arab menghalalkan peperangan dan kekerasan. Selama budaya arab itu baik kenapa tidak kita lestarikan, begitu pula budaya pribumu yang bertentangan apakah pantas tetap dilestarikan? Inilah konsep islam NUsantara. Kedua, Sosiofack dalam kegiatan sosial human relation pesantren NUsantara terkenal ramah cinta perdamaian menyesuaikan situasi dan kondisi muftadol Hal dengan Metode nguwongno uwong Manusiawi, yakni menyiarkan agama dengan dibungkus budaya sehingga terkesan tidak memaksakan kehendak, tidak radikal melainkan toleransi dalam hal muamalah atau hubungan horizontal. Sangat menghindari peperangan dan kekerasan. Lalu bagaimana dengan Mbah Hasyim yang mengeluarkan Resolusi Jihad bukankah itu dengan kekerasan?. Sebenarnya yang pantas menjawab adalah pakar ahli sejarah namun bagaimana menurut pandangan mahasiswa the multicultural university ini? 10 Cyber Kliping Polemik Islam Nusantara

Description:
Nu, Muhammadiyah persis, syiah, Ahlu sunah wal jamaah. Islam wahabiyah, dan budaya telah memunculkan apa yang disebut oleh Gustave von
See more

The list of books you might like

Most books are stored in the elastic cloud where traffic is expensive. For this reason, we have a limit on daily download.